PART 3

USAHA

🍁🍁🍁🍁

Selamat membaca ....

London ..

“Momma....” Andrew menopangkan kepalanya dengan satu tangan sambil menghadap Fania yang tertidur memunggunginya. Andrew memposisikan tangannya yang bebas dipunggung Fania sambil menggerakkannya dengan sensual.

“Ehhhhmmm.... apa Poppa ... Momma ngantuk....”

Andrew tersenyum jahil dan langsung merapatkan dirinya.

Fania sedikit menggeliat, namun ia yang tidak sedang tidur beneran membatin. ‘Ck, mudah – mudahan gue selamet ini malem dari geolan Donald Bebek mesum.’

Fania berusaha sekuat tenaga bergeming dalam sandiwara ‘pura – pura tidurnya’.

Namun sial, reaksi tubuhnya tidak bisa diajak bekerjasama akibat sentuhan Andrew di salah satu squishy nya dan membuat puncaknya seketika mengeras. ‘Sialan....’ Ia mengumpat dalam hati karena bersamaan dengan nafas Andrew di tengkuk dan sentuhan sensual jemari lihat si Donald Bebek dipuncak squishy nya membuat sesuatu terasa nyer – nyeran dibawah sana.

“Mata kamu boleh terpejam, Momma, tapi tubuh kamu ga bisa bohong ....” Andrew berbisik dengan sensual ditelinga Fania, sambil memutar ujung squishy milik istrinya itu, menyeringai jahil tanpa terlihat oleh Fania. “Poppa mau hadiahnya sekarang ..”

“Besok ya Pop, Momma cape beneran deh.” Fania menggigit bibir bawahnya mencoba agar desahannya tak keluar

akibat tangan terampil si Donald Bebek yang kini sudah bergerak menurun.

“Apa yang bisa dilakukan sekarang, tidak perlu menunggu besok, Momma....”

‘Kampretoooo.’ Fania memejamkan matanya dan menghirup nafas dalam – dalam saat jemari Andrew mulai menari – nari di lembahnya.

Fania menggerakkan kakinya, menghimpit jemari Andrew yang sedang bergerak pelan, namun sukses membuat dirinya mulai blingsatan.

“Masih bertahan, hem....?.” Andrew belum membalikkan tubuh Fania. masih menggodanya dari belakang sambil berbisik sensual seiring dengan ia sedikit mempercepat tempo permainan jarinya.

“Ahhhh ...” Pertahanan si Kajol pun gagal sodara – sodara, dan ia dengan cepat membalikkan tubuhnya sambil mendorong kasar tubuh Andrew hingga terlentang dan Fania mendudukinya.

“Punya goyangan baru Momma?.”

“Pasti ...” Fania melepas gaun tidurnya sendiri. “Pastikan anda kuat, Poppa.... karena goyangan baru Momma akan sedikit pedas ...”

“Oh ya..?.” Andrew menyeringai puas melihat Fania yang agresif. “Goyang apa, hem?.”

“Goyang nasi padang pake sambel rendang.”

***

Frognal, London

“Babe, apa kamu sakit?.” Reno sudah rapih dengan setelan kerjanya pagi ini. Namun perhatiannya tertuju pada wajah Ara yang nampak sedikit pucat.

“Hmmm, kepala aku sedikit sakit.” Ucap Ara dan Reno mendekatinya.

“Coba sini.” Reno meletakkan punggung tangannya didahi Ara. “Sedikit panas. Lebih baik hari ini kamu istirahat dirumah, Babe.” Reno mencoba untuk memberikan pijatan didahi Ara.

“Sakit dong!.” Ara bicara sedikit ketus sambil menepiskan tangan Reno.

Reno mengernyitkan dahinya. “Babe, aku bahkan belum menekannya. Jangan berlebihan.” Ia terkekeh.

“Berlebihan kamu bilang?. Jadi kalau aku sakit kamu pikir aku berlebihan gitu?.”

“Hey Babe, why you become upset?. I’m just joking, okay?. (Hey Sayang, kenapa jadi marah?. Aku hanya bercanda, oke?).”

“Jadi sakit aku ini hanya bahan ber candaan untuk kamu?.”

Ara yang tiba – tiba ketus itu membuat Reno sedikit kebingungan dengan sikapnya.

‘Apa dia sedang PMS?.’ Reno bertanya sendiri dalam hatinya. “Aku ga menjadikan itu bahan ber candaan, Babe.... bukan begitu maksud aku.”

“Lebih baik kamu berangkat ke kantor deh sekarang, Hon. Kesal aku lihat kamu jadinya.”

“Hm?.” Reno setengah terkejut mendengar ucapan Ara. ‘Kesal?. Gue bikin kesal dimananya sih?!.’ Namun Reno menunjukkan senyumnya. “Ya sudah aku minta maaf ya, kalau sudah buat kamu kesal, Ibu Peri yang cantik.”

Ara tersenyum kemudian. Hendak memeluk Reno

“Nah, senyum gitu kan cantik.” Ucapan Reno membuat Ara menghentikan langkahnya.

“Oh, jadi kalau aku senyum aja baru aku terlihat cantik dimata kamu?.”

Ibu Peri malah sewot. Kakak ganteng jadi makin bingung.

“Babe....” Reno mencoba meraih tangan Ara.

Ara menghela nafasnya seperti sedikit kesal.

“Udah sana kamu cepat berangkat deh.”

“Ya sudah, tapi jangan marah dong.”

“Udah sana berangkat.” Sahut Ara.

“Ya sudah iya, iya.” Reno mencoba mengalah. Daripada pagi – pagi berdebat yang ga jelas masalahnya. “Aku berangkat ya.” Ia akhirnya berpamitan pada Ara.

Namun Ara memandang sedikit sinis pada Reno dan matanya nampak mulai berkaca – kaca.

“Ternyata cinta kamu ke aku udah berkurang ya Hon?.”

Reno yang sudah setengah berbalik untuk keluar dari kamar lalu sarapan dan berangkat kantor, kembali lagi berbalik menghadap Ara.

“Kamu bicara apa sih, Babe?.”

“See. (Lihat), bahkan kamu bicara sedingin ini sama aku.” Sebulir air mata Ara lolos ke pipinya. “Kamu udah masa bodoh ke aku yang sedang merajuk dan sekarang nada bicara kamu sedingin ini ke aku.” Ara mulai terisak. “Kamu udah ga cinta lagi kan sama aku?.”

‘Haaaah....?.’ Batin Reno terkejut dengan ucapan Ara barusan. ‘Ada apa dengan istriku ini Ya Tuhaaannn.....’

***

Kediaman utama Keluarga Adjieran Smith, London, Inggris.

“Drew, Fania mana?.”

John yang sedang berada di London saat ini bertanya pada Andrew yang baru saja keluar dari kamarnya bersama Andrea.

“Di dapur sepertinya sih. Dia bilang mau membuat sesuatu tadi.”

“Ok.”

**

John berjalan ke arah dapur.

Sesuai seperti yang Andrew bilang kalau si Kajol sedang berada di dapur. Harum masakan yang sudah bisa ditebak John, kalau si Kajol sedang membuat bakso itu membuat cacing diperutnya sedikit menggeliat. “Jol.”

“Kon .. de!.” Fania setengah kaget karena tau – tau si bule koplak udah ada disampingnya dan si John itu terkekeh.

”Kakak! Kenape lo? Masuk kedalem panci bakso lo?! Hahahaha.” John baru akan berbicara tapi sebuah suara tanpa penampakan mengalihkan perhatiannya.

‘Prita?.’

***

Beberapa menit sebelumnya

“Theresa, I want to make meat balls. Do we have sliced meet?. (Theresa, aku mau buat bakso. Apa kita punya daging cincang?).” Tanya Fania pada Theresa saat ia sudah berada di dapur.

“Of course we have. What do you want chicken or beef?. (Tentu saja kita punya. Ayam atau daging sapi?).”

“Any. (Apa aja).”

“I will help you prepare everything you need to make that meat balls. (Aku akan membantu menyiapkan segala

yang anda butuhkan untuk membuat bakso).”

“Thank you so much my Dear beautiful Theresa. (Terima kasih banyak Theresa cantikku sayang).” Fania menggelayutkan dagunya dibahu Theresa yang kemudian tersenyum padanya. Kemudian Fania mulai melakukan persiapan yang lainnya saat Theresa sudah mulai menyiapkan bahan – bahan.

Ponsel Fania berdering dalam saku celana pendeknya.

“Aposeh Priwitan.” Prita melakukan panggilan video. “Pasti lagi gabut lo telfon gue.” Ucap Fania sambil memposisikan ponselnya agar tetap berdiri tanpa dia pegang.

“Lagi ngapain lo, Kak?.”

“Belek lo apus dulu. Ga liat nih gue pake celemek?.”

“Wa elah. Lagi bikin apaan?.”

“Bakso ala Indonesia.”

“Sian deh lo. Mau makan bakso aja kudu cape. Makanya lo pindah ke Indo si. Tinggal naek Mio nyampe dah ke bakso kumis, tinggal duduk cantik, pesen, makan. Ah gue jadi pengen bakso mang kumis.” Cerocos si Priwitan.

Fania terkekeh. “Ho oh.”

“Eh iya Ka, kafe lo yang disini kapan mau opening?.” Tanya Prita dalam panggilan videonya.

Fania yang melayani panggilan video adiknya itu tanpa menjeda kegiatannya membuat bakso. “Yah  kapan elo ready lah.”

“Sebulanan lagi deh Kak ya, kayaknya masih ada yang kurang kalo menurut pengamatan gue sih.”

“Gaya beut lo ah.” Celetuk Fania.

Prita terkekeh.

“Btw ponakan gue yang unyu – unyu itu mana?.”

“Sama bapaknya di kamar.” Sahut Fania. “Eh iya Priwitan. Lo masih belom mau baikan sama si bule koplak?. Die nanyain mulu. Pengeng kuping gue.”

“Dih emang gue marahan sama dia?.”

“Nah elo masih nge blok die hampir dua tahun sama menghindar mulu? Apa itu namanya kalo lo ga musuhin die?.”

Prita terdiam.

“Kaga bae Prita lo begitu terus.” Ucap Fania sambil sesekali menyetor mukanya di layar ponsel.

“Ya kan elo yang bilang mendingan gue lupain perasaan gue ke die. Fokus ama passion gue, konsentrasi ngejar cita – cita gue, kaga usah mikirin laki.” Sahut Prita.

“Ya emang, tapi bukan nyuruh lo buat musuhin dia, kan?.”

“Ya engga emang....”

“Terus?, yang bikin lo begini terus – terusan sama dia?.”

“Ah tau ah.” Prita terdengar mendesah. Menghembuskan nafasnya sedikit berat.

"Btw dia tau ga kalo selama ini gue yang bantuin ngurusin segala hal menyangkut kafe lo yang disini?.”

“Kaga. Napa, mau gue bilangin?.” Sahut Fania. “Tar dulu Prita lo jangan ngomong dulu, lupa dah tuh gue mau ngapain.” Fania fokus ke panci.

“Jol.”

“Kon .. de!.” Fania setengah kaget karena tau – tau si bule koplak udah ada disampingnya dan si John itu terkekeh.

”Kakak! Kenape lo? Masuk kedalem panci bakso lo?! Hahahaha.” John baru akan berbicara tapi sebuah suara tanpa penampakan mengalihkan perhatiannya.

‘Prita?.’ John langsung menoleh ke arah ponsel Fania yang ada di meja dapur tersandar di salah satu toples.

“Ih ngagetin aja lo!.” Fania berdecak pada John.

“Kak? Lo masih idup kaga?.” Suara Prita terdengar lagi.

“Prita?.” John sudah berada didepan layar ponsel Fania.

*****

‘Adoy.’ Fania baru sadar. ‘Ngomel dah tuh bocah ama gue ntar. Ah bodo ah. Daripada ini bakso gue kacau balau rasanya.’ Batin Fania bermonolog. Masa bodo dengan John juga sudah berdiri didepan ponselnya sambil menunduk. Tersenyum pada gadis yang wajahnya terpampang di layar ponsel Fania.

Gadis yang mengabaikan John selama hampir dua tahun lamanya. Dan kini Prita juga nampak kaget ada John di layar ponselnya. “Apa kabar kam..”

“Kak Fania ntar gue telpon lagi.”

Klik. Prita memutuskan panggilan. Dan kini wajahnya tak lagi nampak dilayar ponsel Fania. John hanya menghela nafasnya setengah frustasi. ‘Kamu masih musuhin Kak John aja, Prit.’

Wajah sendu John tak luput dari perhatian Fania. ‘Sian juga itu si bule koplak.’

“Dia benar – benar ga mau maafin gue Jol?.”

“Ya gue udeh nasehatin Kak. Tapi ya gitu deh. Keras kepala.”

“Dia bahkan lebih keras kepala dari lo ya Jol?.”

John tersenyum miring.

“Bontot namanya juga.”

“Dia bahkan ga kasih gue kesempatan untuk ngomong maaf. Segitunya dia benci gue, karena gue bentak dia waktu itu.”

‘Masalahnya waktu itu die lagi ada rasa sama lo. Jadi dobel tersinggung nya.’ Fania membatin. “Ya, seperti yang gue bilang, lo waktu itu ngebentak dia didepan kita – kita orang, jadi si Priwitan merasa lo permalukan, Kak.”

“Ya kalo memang begitu, kan dia bisa datang sini ke depan gue, terus bentak gue balik.”

“Hadehh puyeng gue ah.”

‘Tapi Prita tambah cantik sekarang. Udah gede dia.’ John membatin. ‘Kangen gue sumpah!.’

“Ya udah sih, lo kenapa juga getol banget ngejar maap nya si Priwitan?. Lo mending buru – buru cari istri sono.” Ucap Fania. “Atau jangan – jangan lo ada rasa ya sama ade gue?. Jangan – jangan lo selama ini ga cari penggantinya Aila, karna lo nungguin si Priwitan?.”

*

Bersambung ye ........

Jempol jangan lupa, biar Author getol update

Oh iya, Votenya juga kalo ga ngerepotin sih. Hehehe

Soalnya Novel ini Author ikutkan di ajang You Are a Writer Season 5

Thank you banyak - banyak sebelumnya*

Terpopuler

Comments

Vlink Bataragunadi 👑

Vlink Bataragunadi 👑

wkwwk mamam tu Reeen, baru kali ini ya ibu peri ky gt hihihi

2023-04-10

0

lina shelby

lina shelby

semangat kk...
aq sllu menyimak ceritamu😘👍

2021-06-22

1

Gilang H.R

Gilang H.R

Fanie Azhary nyengir aku baca di part ini Mak,,kenapa lagu goyang nasi padang segala nyempil🤣🤣🤣

2021-06-14

0

lihat semua
Episodes
1 PART 1
2 PART 2
3 PART 3
4 PART 4
5 PART 5
6 PART 6
7 PART 7
8 PART 8
9 JADI REBUTAN
10 PART 10
11 PART 11
12 PART 12
13 PART 13
14 PART 14
15 PART 15
16 PART 16
17 PART 17
18 PART 18
19 PART 19
20 PART 20
21 PART 21
22 PART 22
23 PART 23
24 PART 24
25 PART 25
26 PART 26
27 PART 27
28 PART 28
29 PART 29
30 PART 30
31 PART 31
32 PART 32
33 PART 33
34 PART 34
35 PART 35
36 PART 36
37 PART 37
38 PART 38
39 PART 39
40 PART 40
41 PART 41
42 PART 42
43 PART 43
44 PART 44
45 PART 45
46 PART 46
47 PART 47
48 PART 48
49 PART 49
50 PART 50
51 PART 51
52 PART 52
53 PART 53
54 PART 54
55 PART 55
56 PART 56
57 PART 57
58 PART 58
59 PART 59
60 PART 60
61 PART 61
62 PART 62
63 PART 63
64 PART 64
65 PART 65
66 PART 66
67 PART 67
68 PART 68
69 PART 69
70 PART 70
71 PART 71
72 PART 72
73 PART 73
74 PART 74
75 PART 75
76 PART 76
77 PART 77
78 PART 78
79 PART 79
80 PART 80
81 PART 81
82 PART 82
83 PART 83
84 PART 84
85 PART 85
86 PART 86
87 PART 87
88 PART 88
89 PART 89
90 PART 90
91 PART 91
92 PART 92
93 PART 93
94 PART 94
95 PART 95
96 PART 96
97 PART 97
98 PART 98
99 PART 99
100 PART 100
101 PART 101
102 PART 102
103 PART 103
104 PART 104
105 PART 105
106 PART 106
107 PART 107
108 PART 108
109 PART 109
110 PART 110
111 PART 111
112 PART 112
113 PART 113
114 PART 114
115 PART 115
116 PART 116
117 PART 117
118 PART 118
119 PART 119
120 PART 120
121 PART 121
122 PART 122
123 PART 123
124 PART 124
125 PART 125
126 PART 126
127 PART 127
128 PART 128
129 PART 129
130 PART 130
131 PART 131
132 PART 132
133 PART 133
134 PART 134
135 PART 135
136 PART 136
137 PART 137
138 PART 138
139 PART 139
140 PART 140
141 PART 141
142 PART 142
143 PART 143
144 PART 144
145 PART 145
146 PART 146
147 PART 147
148 PART 148
149 PART 149
150 PART 150
151 PART 151
152 PART 152
153 PART 153
154 PART 154
155 PART 155
156 PART 156
157 PART 157
158 PART 158
159 PART 159
160 PART 160
161 PART 161
162 PART 162
163 PART 163
164 PART 164
165 PART 165
166 PART 166
167 PART 167
168 PART 168
169 PART 169
170 PART 170
171 PART 171
172 PART 172
173 PART 173
174 PART 174
175 PART 175
176 PART 176
177 PART 177
178 PART 178
179 PART 179
180 PART 180
181 PART 181
182 PART 182
183 PART 183
184 PART 184
185 PART 185
186 PART 186
187 PART 187
188 PART 188
189 PART 189
190 PART 190
191 PART 191
192 PART 192
193 PART 193
194 PART 194
195 PART 195
196 PART 196
197 PART 197
198 PART 198
199 PART 199
200 PART 200
201 PART 201
202 PART 202
203 PART 203
204 PART 204
205 PART 205
206 PART 206
207 PART 207
208 PART 208
209 PART 209
210 PART 210
211 PART 211
212 PART 212
213 PART 213
214 PART 214
215 PART 215
216 PART 216
217 PART 217
218 PART 218
219 PART 219
220 PART 220
221 PART 221
222 PART 222
223 PART 223
224 PART 224
225 PART 225
226 PART 226
227 PART 227
228 PART 228
229 PART 229
230 PART 230
231 PART 231 – VAREN ANDREA - SERIES
232 PART 232 – VAREN & ANDREA - SERIES
233 PART 233 – VAREN & ANDREA - SERIES
234 PART 234 – VAREN & ANDREA - SERIES
235 PART 235 – VAREN & ANDREA - SERIES
236 PART 236 – VAREN & ANDREA - SERIES
237 PART 237 – VAREN & ANDREA - SERIES
238 PART 238 – VAREN & ANDREA - SERIES
239 PART 239 – VAREN & ANDREA - SERIES
240 PART 240 – VAREN & ANDREA - SERIES
241 PART 241 – VAREN & ANDREA - SERIES
242 PART 242 – VAREN & ANDREA - SERIES
243 PART 243 – VAREN & ANDREA - SERIES
244 PART 244 – VAREN & ANDREA - SERIES
245 PART 245
246 PART 246
247 PART 247
248 PART 248
249 PART 249
250 PART 250
251 PART 251
252 PART 252
253 PART 253
254 PART 254
255 PART 255
256 PART 256
257 PART 257
258 PART 258
259 PART 259
260 PART 260 – TENTANG NATHAN
261 PART 261 – TENTANG NATHAN
262 PART 262 – TENTANG NATHAN
263 PART 263 – TENTANG NATHAN
264 PART 264 – TENTANG NATHAN
265 PART 265 – TENTANG NATHAN
266 PART 266 – TENTANG NATHAN
267 PART 267 – TENTANG NATHAN
268 PART 268 – TENTANG NATHAN
269 PART 269 – TENTANG NATHAN
270 PART 270
271 PART 271
272 PART 272
273 PART 273
274 PART 274
275 PART 275
276 PART 276
277 PART 277
278 PART 278
279 PART 279
280 PART 280
281 PART 281
282 PART 282
283 PART 283
284 PART 284
285 PART 285
286 PART 286
287 PART 287
288 PART 288
289 PART 289
290 PART 290
291 PART 291
292 PART 292
293 PART 293
294 PART 294
295 PART 295
296 PART 296
297 PART 297
298 PART 298
299 PART 299
300 PART 300
301 PART 301
302 PART 302
303 PART 303
304 PART 304
305 PART 305
306 PART 306
307 PART 307
308 PART 308
309 PART 309
310 PART 310
311 PART 311
312 PART 312
313 PART 313
314 PART 314
315 PART 315
316 PART 316
317 PART 317
318 PART 318
319 PART 319
320 PART 320
321 PART 321
322 PART 322
323 PART 323
324 PART 324
325 PART 325
326 PART 326
327 PART 327
328 PART 328
329 PART 329
330 PART 330
331 PART 331
332 PART 332
333 PART 333
334 PART 334
335 PART 335
336 PART 336
337 PART 337
338 PART 338
339 PART 339
340 PART 340
341 PART 341
342 PART 342
343 PART 343
344 PART 344
345 PART 345
346 PART 346
347 PART 347
348 PART 348
349 PART 349
350 PART 350
351 PART 351
352 PART 352
353 PART 353
354 PART 354
355 PART 355
356 PART 356
357 PART 357
358 PART 358
359 PART 359
360 PART 360
361 PART 361
362 PART 362
363 PART 363
364 PART 364
365 PART 365
366 PART 366
367 PART 367
368 PART 368
369 PART 369
370 PART 370 - END OF THE JOURNEY
371 BONUS CHAPTER
372 BONUS CHAPTER
373 BONUS CHAPTER
374 BONUS CHAPTER
375 BONUS CHAPTER
376 BONUS CHAPTER
377 BONUS CHAPTER
378 BONUS CHAPTER
379 BONUS CHAPTER
380 BONUS CHAPTER
381 BONUS CHAPTER
382 BONUS CHAPTER
383 BONUS CHAPTER
384 BONUS CHAPTER
385 BONUS CHAPTER
386 BONUS CHAPTER
387 BONUS CHAPTER
388 BONUS CHAPTER
389 BONUS CHAPTER
390 BONUS CHAPTER
391 BONUS CHAPTER
392 BONUS CHAPTER
393 BONUS CHAPTER
394 BONUS CHAPTER
395 BONUS CHAPTER
396 BONUS CHAPTER
397 FINAL BONUS CHAPTER
398 PESAN CINTA
Episodes

Updated 398 Episodes

1
PART 1
2
PART 2
3
PART 3
4
PART 4
5
PART 5
6
PART 6
7
PART 7
8
PART 8
9
JADI REBUTAN
10
PART 10
11
PART 11
12
PART 12
13
PART 13
14
PART 14
15
PART 15
16
PART 16
17
PART 17
18
PART 18
19
PART 19
20
PART 20
21
PART 21
22
PART 22
23
PART 23
24
PART 24
25
PART 25
26
PART 26
27
PART 27
28
PART 28
29
PART 29
30
PART 30
31
PART 31
32
PART 32
33
PART 33
34
PART 34
35
PART 35
36
PART 36
37
PART 37
38
PART 38
39
PART 39
40
PART 40
41
PART 41
42
PART 42
43
PART 43
44
PART 44
45
PART 45
46
PART 46
47
PART 47
48
PART 48
49
PART 49
50
PART 50
51
PART 51
52
PART 52
53
PART 53
54
PART 54
55
PART 55
56
PART 56
57
PART 57
58
PART 58
59
PART 59
60
PART 60
61
PART 61
62
PART 62
63
PART 63
64
PART 64
65
PART 65
66
PART 66
67
PART 67
68
PART 68
69
PART 69
70
PART 70
71
PART 71
72
PART 72
73
PART 73
74
PART 74
75
PART 75
76
PART 76
77
PART 77
78
PART 78
79
PART 79
80
PART 80
81
PART 81
82
PART 82
83
PART 83
84
PART 84
85
PART 85
86
PART 86
87
PART 87
88
PART 88
89
PART 89
90
PART 90
91
PART 91
92
PART 92
93
PART 93
94
PART 94
95
PART 95
96
PART 96
97
PART 97
98
PART 98
99
PART 99
100
PART 100
101
PART 101
102
PART 102
103
PART 103
104
PART 104
105
PART 105
106
PART 106
107
PART 107
108
PART 108
109
PART 109
110
PART 110
111
PART 111
112
PART 112
113
PART 113
114
PART 114
115
PART 115
116
PART 116
117
PART 117
118
PART 118
119
PART 119
120
PART 120
121
PART 121
122
PART 122
123
PART 123
124
PART 124
125
PART 125
126
PART 126
127
PART 127
128
PART 128
129
PART 129
130
PART 130
131
PART 131
132
PART 132
133
PART 133
134
PART 134
135
PART 135
136
PART 136
137
PART 137
138
PART 138
139
PART 139
140
PART 140
141
PART 141
142
PART 142
143
PART 143
144
PART 144
145
PART 145
146
PART 146
147
PART 147
148
PART 148
149
PART 149
150
PART 150
151
PART 151
152
PART 152
153
PART 153
154
PART 154
155
PART 155
156
PART 156
157
PART 157
158
PART 158
159
PART 159
160
PART 160
161
PART 161
162
PART 162
163
PART 163
164
PART 164
165
PART 165
166
PART 166
167
PART 167
168
PART 168
169
PART 169
170
PART 170
171
PART 171
172
PART 172
173
PART 173
174
PART 174
175
PART 175
176
PART 176
177
PART 177
178
PART 178
179
PART 179
180
PART 180
181
PART 181
182
PART 182
183
PART 183
184
PART 184
185
PART 185
186
PART 186
187
PART 187
188
PART 188
189
PART 189
190
PART 190
191
PART 191
192
PART 192
193
PART 193
194
PART 194
195
PART 195
196
PART 196
197
PART 197
198
PART 198
199
PART 199
200
PART 200
201
PART 201
202
PART 202
203
PART 203
204
PART 204
205
PART 205
206
PART 206
207
PART 207
208
PART 208
209
PART 209
210
PART 210
211
PART 211
212
PART 212
213
PART 213
214
PART 214
215
PART 215
216
PART 216
217
PART 217
218
PART 218
219
PART 219
220
PART 220
221
PART 221
222
PART 222
223
PART 223
224
PART 224
225
PART 225
226
PART 226
227
PART 227
228
PART 228
229
PART 229
230
PART 230
231
PART 231 – VAREN ANDREA - SERIES
232
PART 232 – VAREN & ANDREA - SERIES
233
PART 233 – VAREN & ANDREA - SERIES
234
PART 234 – VAREN & ANDREA - SERIES
235
PART 235 – VAREN & ANDREA - SERIES
236
PART 236 – VAREN & ANDREA - SERIES
237
PART 237 – VAREN & ANDREA - SERIES
238
PART 238 – VAREN & ANDREA - SERIES
239
PART 239 – VAREN & ANDREA - SERIES
240
PART 240 – VAREN & ANDREA - SERIES
241
PART 241 – VAREN & ANDREA - SERIES
242
PART 242 – VAREN & ANDREA - SERIES
243
PART 243 – VAREN & ANDREA - SERIES
244
PART 244 – VAREN & ANDREA - SERIES
245
PART 245
246
PART 246
247
PART 247
248
PART 248
249
PART 249
250
PART 250
251
PART 251
252
PART 252
253
PART 253
254
PART 254
255
PART 255
256
PART 256
257
PART 257
258
PART 258
259
PART 259
260
PART 260 – TENTANG NATHAN
261
PART 261 – TENTANG NATHAN
262
PART 262 – TENTANG NATHAN
263
PART 263 – TENTANG NATHAN
264
PART 264 – TENTANG NATHAN
265
PART 265 – TENTANG NATHAN
266
PART 266 – TENTANG NATHAN
267
PART 267 – TENTANG NATHAN
268
PART 268 – TENTANG NATHAN
269
PART 269 – TENTANG NATHAN
270
PART 270
271
PART 271
272
PART 272
273
PART 273
274
PART 274
275
PART 275
276
PART 276
277
PART 277
278
PART 278
279
PART 279
280
PART 280
281
PART 281
282
PART 282
283
PART 283
284
PART 284
285
PART 285
286
PART 286
287
PART 287
288
PART 288
289
PART 289
290
PART 290
291
PART 291
292
PART 292
293
PART 293
294
PART 294
295
PART 295
296
PART 296
297
PART 297
298
PART 298
299
PART 299
300
PART 300
301
PART 301
302
PART 302
303
PART 303
304
PART 304
305
PART 305
306
PART 306
307
PART 307
308
PART 308
309
PART 309
310
PART 310
311
PART 311
312
PART 312
313
PART 313
314
PART 314
315
PART 315
316
PART 316
317
PART 317
318
PART 318
319
PART 319
320
PART 320
321
PART 321
322
PART 322
323
PART 323
324
PART 324
325
PART 325
326
PART 326
327
PART 327
328
PART 328
329
PART 329
330
PART 330
331
PART 331
332
PART 332
333
PART 333
334
PART 334
335
PART 335
336
PART 336
337
PART 337
338
PART 338
339
PART 339
340
PART 340
341
PART 341
342
PART 342
343
PART 343
344
PART 344
345
PART 345
346
PART 346
347
PART 347
348
PART 348
349
PART 349
350
PART 350
351
PART 351
352
PART 352
353
PART 353
354
PART 354
355
PART 355
356
PART 356
357
PART 357
358
PART 358
359
PART 359
360
PART 360
361
PART 361
362
PART 362
363
PART 363
364
PART 364
365
PART 365
366
PART 366
367
PART 367
368
PART 368
369
PART 369
370
PART 370 - END OF THE JOURNEY
371
BONUS CHAPTER
372
BONUS CHAPTER
373
BONUS CHAPTER
374
BONUS CHAPTER
375
BONUS CHAPTER
376
BONUS CHAPTER
377
BONUS CHAPTER
378
BONUS CHAPTER
379
BONUS CHAPTER
380
BONUS CHAPTER
381
BONUS CHAPTER
382
BONUS CHAPTER
383
BONUS CHAPTER
384
BONUS CHAPTER
385
BONUS CHAPTER
386
BONUS CHAPTER
387
BONUS CHAPTER
388
BONUS CHAPTER
389
BONUS CHAPTER
390
BONUS CHAPTER
391
BONUS CHAPTER
392
BONUS CHAPTER
393
BONUS CHAPTER
394
BONUS CHAPTER
395
BONUS CHAPTER
396
BONUS CHAPTER
397
FINAL BONUS CHAPTER
398
PESAN CINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!