CSW # 03

...selamat menikmati ...

Oman mengungkapkan keinginannya untuk melamar adik Zayyan dan disambut dengan gembira oleh kedua orang tuanya.  Mereka mengenal Zayyan dengan baik dan tentu saja percaya bahwa adiknya pasti tak berbeda dengan Zayyan.

“Ma,  pa,  tolong lamarkan adik Zayyan untukku,,,” untuk pertama kalinya Oman meminta sesuatu pada mama dan papanya.

“Besok kami berkunjung ke rumah Zayyan dan melamar anak gadisnya untukmu,  tapi bukannya nanti malam kamu akan berangkat,,,,” Lisa merasa tidak enak hati pada keluarga Zayyan yang belum mereka kenal dengan baik.

Meskipun Oman ingin sekali ikut melamar gadis pujaannya,  namun perjalanan bisnisnya juga tidak bisa ditunda mengingat betapa pentingnya perjalanannya kali ini.

“Gak apa-apa, ma,,,,Zayyan sudah tau kok,,,” masih dengan senyuman bahagia yang membingkai bibir Oman membayangkan Zabina segera akan menjadi miliknya.

Mungkin Oman termasuk pria langka di muka bumi ini yang perlu dilestarikan.  Pria tampan,  mapan dan tajir dan ditunggu oleh banyak wanita akan tetapi tidak pernah sekalipun terlintas dalam benaknya untuk melakukan sesuatu yang melanggar ajaran agama yang dianutnya.

💥💥💥

Mentari pagi menyembulkan sinarnya yang keemasan diiringi kicauan burung menyambut pagi yang indah. Lisa Fathan dan Sahid Fathan kemudian sarapan sebelum bersiap bertamu di rumah orang tua Zayyan. Mereka sangat bahagia karena akhirnya mereka akan segera memiliki menantu dan pastinya juga akan hadir cucu-cucu yang meramaikan rumah mewah mereka.

Zayyan dan Zabina sudah berangkat ke kantor pagi-pagi sekali karena pekerjaan mereka belum selesai. Mereka seperti biasa berangkat dengan mobil masing-masing,  mereka tidak ingin saling menghalangi jika ada pekerjaan yang mengharuskan mereka jalan sendiri-sendiri.

Sebagai seorang sekretaris, terkadang Zabina mewakili Zayyan meeting dengan klien atau rekan bisnisnya jika jadwal mereka tidak bisa diatur ulang.  Sebagai pembelajaran sebelum Zabina memimpin sendiri perusahaannya. Yah bagian Zabina merupakan cabang perusahaan di kota lain dan untuk sementara dipimpin oleh orng kepercayaan mommynya

Ting tong ting tong

“Bi,,,tolong pintunya dibuka,,,,” dengan lembut Devania meminta ART untuk membuka pintu

Dengan langkah tergopoh-gopoh ART itu segera membukakan pintu untuk tamu majikannya yang baru pertama kali dilihatnya.

“Assalamualaikum,,,” sapa tamu sepasang paruh baya sambil tersenyum

“Waalaikumsalam,,,cari siapa bu,,,” dengan sopan ART itu bertanya karena selama ini semua tamu majikannya sudah dikenalnya

“Kami orang tua Oman sahabat nak Zayyan ingin bertemu dengan bapak dan ibu,,,” dengan ramah Lisa menjelaskan perihal dirinya pada ART tersebut.

Lisa maupun Sahid tidak merasa tersinggung dengan pertanyaan ART itu karena mereka  memang baru pertama kali berkunjung, meskipun Lisa sering bertemu dengan Devania jika mengantar Zalsa berobat. Hal yang wajar jika mendapatkan pertanyaan seperti itu.

“Sebentar ya bu, pak,,,,saya kedalam memanggilkan majikan saya,,,” pamitnya sambil sedikit membungkukkan badannya tanda hormat

Kemudian Arya dan Devania keluar beriringan menemui tamu mereka, Arya dan Devania langsung akrab karena dulu ketika Zayyan masih kuliah di luar negeri mereka sering bertemu

Ketika mereka mencari donor ginjal untuk Zalsa,  mereka bertiga rutin mengunjungi Zayyan dan berharap ada pendonor ginjal yang cocok dengan Zalsa,  hingga Zayyan menyelesaikan kuliahnya pendonor tak kunjung mereka dapatkan.  Zalsa pun hanya pasrah menerima dan memilih melanjutkan pengobatannya di negeri sendiri.

“Maaf bu, pak,,,maksud kedatangan kami adalah untuk mewujudkan niat baik putra kami Oman untuk melamar adiknya Zayyan ,,,” sambil tersenyum Lisa mengemukakan maksud kedatangannya dan diangguki oleh Sahid

Arya dan Devania ikut tersenyum bahagia karena sahabat anaknya melamar Zalsa putri mereka.  Devania tidak pernah menyangka ternyata karena seringnya mereka bertemu beberapa tahun lalu, Oman diam-diam menyimpan rasa untuk putrinya Zalsa.

“Kami setuju dengan lamaran ibu dan bapak.  Mengenai waktunya lebih baik kita tentukan sekarang,  karena mereka saling mencintai pastinya mereka akan setuju dengan keputusan kita,,,” dengan bersemangat Devania tidak ingin menunda-nunda lagi

“Kami setuju,  bu,,,,gimana kalau pernikahan mereka dilangsungkan setelah Oman kembali tidak usah pakai acara tunangan,,,” usul Lisa tak kalah semangatnya.

Tanpa mereka sadari gadis yang mereka bicarakan tersenyum bahagia mendengar lamaran dari orang yang dicintainya ternyata menyuruh orang tuanya datang dan langsung melamarnya.

‘Ternyata mas Oman tidak melihatku selama ini bukan karena tidak cinta tapi ingin langsung melamarku setelah mapan ‘ batin Zalsa dengan berjuta rasa yang berkecamuk didalam hatinya.

Kedua pasang paruh baya itu sibuk berdiskusi tentang pernikahan putra putri mereka dengan perasaan yang sangat bahagia. Entah takdir apa yang akan dihadapi oleh Oman, Zalsa dan Zabina.

***

Jangan salahkan author dalam hal ini.  Masalah ini murni kesalahan Oman dan kedua orang tuanya.  Oman tidak menyebutkan nama gadis yang akan dilamarnya sedangkan orang tuanya tidak menanyakan nama calon menantunya.

Jelaskan author tidak bersalah,,,

Jangan lupa dukungannya yang banyaak dan komennya yang sopan.

Terpopuler

Comments

Mariksa Efendi

Mariksa Efendi

OMG gimana nanti reaksi Oman bila tau pengantinnya bukan Zabina. ckckck... sembrono

2024-03-18

0

Mariksa Efendi

Mariksa Efendi

nih ibu Lisa nggak nyebutin siapa nama yg dilamar, adik zayan kan ada 2 Bu, wah bisa berabe ini salah paham

2024-03-18

0

Sartini Dimitri Mah

Sartini Dimitri Mah

aneh deh sama Oman masa mau Lamaran ga kenalan dulu sama orangnya, langsung aja main Lamar kapok kamu Salah alamat kan lamarannya 😀

2023-08-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!