Setelah kondisi Reina di periksa oleh dokter tadi mereka bersantai sejenak dengan menonton siaran program televisi di ruang rawat nya, saat ini pukul 20.00 WIB Bagas buka bicara mengenai Reina "tadi sore kamu sudah cerita kalau kamu di usir sama keluarga kamu, jadi besok setelah keluar dari rumah sakit kami mau kemana? " Tanya Bagas.
Mendengar perkataan Bagas Reina berfikir kemana harusnya ia pergi, misalkan ia pergi ke rumah saudaranya yang lain pun Reina tetap tidak akan diterima dengan kondisi nya saat ini yang tengah mengandung di luar nikah.
Reina tak tau kemana tujuannya setelah keluar dari rumah sakit ini, kalau pun ia menginap di hotel atau mengontrak rumah reina tidak punya uang saat Reina di usir dari rumahnya ia hanya memegang uang 250.000 ribu di dompetnya " saya gak tahu harus kemana dengan kondisi yang seperti ini" ungkap Reina sambil menundukkan kepala.
Sedangkan Bagas juga berfikir sebaiknya karna Bagas akan pindah ke luar kota ia tak tega melihat Reina walaupun mereka baru beberapa kali bertemu , ada satu ide terbesit di kepalanya tapi ia tak tahu apa Reina juga menyetujui idenya itu.
"mmm... Rei gimana kalau kamu ikut saya ke luar kota, soal tempat tinggal itu biar urusan saya" mendengar perkataan Bagas Reina pun terkejut " bukan maksud saya kurang ajar , tapi melihat kondisi kamu saya bingung mau gimana lagi"jelasnya.
"nanti saya bantu kamu cari kerja disana.......maaf cuman ini yang bisa saya lakukan"
Reina terkejut bagaimana ada orang yang begitu baik padahal mereka hanya bertemu beberapa kali , Reina memikirkan ide Bagas dan Reina menjawab "iya , saya mau" bagaimana pun Reina harus melanjutkan hidup nya dan hidup anaknya nanti.
"Baiklah besok pagi kita berangkat"ucap Bagas yang entah kenapa ia merasa bahagia tak tahu apa penyebabnya, setelah selesai membicarakan persoalan tadi Bagas merebahkan tubuhnya ke sofa di ruangan itu dan mulai terlelap sedangkan Reina habis dari kekamar mandi untuk buang air kecil sebelum ia tidur tak lupa Reina meminum susu ibu hamil yang di belikan Bagas tadi dan merebahkan tubuhnya di ranjang dan menutup matanya .
....................
Tak terasa pagi telah tiba sekarang pukul 07.00 WIB Reina tengah merapikan barang barang nya di ruang rawat itu dan Bagas tengah menyelesaikan administrasi Reina merasa tak enak hati dengan Bagas karena ia sudah banyak sekali membantu nya mereka berencana pergi setelah selesai.
Clek....
Pintu terbuka nampak Bagas yang sudah rapi menghampiri Reina yang sudah selesai merapikan "sudah siap?"tanya Bagas dan Reina pun mengangguk " yuk berangkat " ajak Bagas sambil membawa tas koper Reina ke luar ruangan.
Setelah sampai di depan rumah sakit Reina di suruh menunggu sebentar karna Bagas sedang mengambil mobil nya di parkiran, tak butuh waktu lama sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depan Reina dan Bagas keluar mempersilahkan Reina masuk sedangkan Bagas meletakkan tas koper Reina di bagasi mobil nya, Bagas juga sudah meletakkan koper nya juga di mobil setelah selesai meletakkan tas koper Reina Bagas mesum ke dalam mobil nya.
"Sebelum berangkat kita makan dulu ya " ucap Bagas dan langsung menancap gas mobilnya , karena dari kota Lampung ke Yogyakarta butuh waktu 15 jam perjalanan dengan mobil, mereka berdua belum sarapan pagi dan butuh stamina supaya tidak mencakupi sakit ketika sampai.
Mereka berdua berhenti di warung pinggir jalan dan memesan nasi uduk , setelah selesain makan Bagas membayar makanan tersebut dan saat ia menolah ke arah Reina duduk ia melihat tatapan mata Reina yang tertuju pada warung rujaak yang terletak di sebrang jalan tempat mereka makan Reina menatap nya dengan mata yang seperti kucing lucu pikir Bagas melihat wajah Reina, Bagas tau Reina ingin rujak wajar karna Reina sedang ngidam.
Setelah selesai membayar Bagas dan Reina masuk ke dalam mobil "kamu tunggu dulu di sini bentar" kata Bagas dan keluar dari mobil meninggalkan Reina.
10 menit menunggu akhirnya Bagas masuk ke dalam mobil sambil membawa sebungkus rujak dan memberinya ke Reina "ni buat kamu" Reina menerima dengan senang hati dan mengucapkan terima kasih pada Bagas karena ia sangat ingin rujak tadi dan tidak punya uang untuk membeli nya.
Bagas dan Reina kembali melanjutkan perjalanan mereka berdua mengobrol dengan asik sambil memakan rujak yang di beli Bagas tadi dan tak canggung lagi seperti kemarin kemarin sekarang mereka berteman.
Sudah 10 jam perjalanan dan saat ini pukul 18.00 mereka lambat di perjalanan karena istirahat, makan, dan Reina yang sedang hamil mabuk terus menerus dan Bagas dengan telaten menjaga Reina ia tak marah dengan Reina yang terus muntah muntah.
Saat ini mereka berhenti di restoran untuk makan dan juga istirahat sebentar, Bagas menoleh ke samping melihat Reina yang tengah tertidur ia tahu bahwa Reina sangat lelah Bagas memperhatikan wajah Reina yang tertidur tampak adem di lihatnya wajah yang mungil, kulitnya yang putih, bulu mata yang lentik menjadikan nya begitu cantik, ia tak tega membangunkan nya tapi karna tadi Reina terus muntah muntah di perjalanan pasti perutnya kosong dan itu nggak baik buat janin nya.
Tanpa sadar tangan Bagas mengusap rambut Reina dan tersenyum ia menyingkirkan rambut yang menutupi wajah Reina.
sadar akan sikapnya Bagas segera menarik tangannya dan membangun kan Reina " Rei...bangun yuk... makan dulu"ujarnya dengan lembut Reina yang merasa terpanggil pun membuka matanya dengan lesu kepalanya pusing dan perut nya lapar sekali.
Saat Reina membuka pintu mobil perut nya kembali mual Reina segera lari ke pinggir dan memuntahkan apa yang ada di dalam perutnya walaupun muntahanya hanya air Bagas yang melihatnya pun menghampiri dan menepuk nepuk pundak Reina agar lebih enakan lalu ia memberikan nya air.
Bagas menuntun Reina menuju meja makan "kamu pengen apa?pesan yang kamu mau" Reina pun antusias mendengar nya ia memesan ikan bakar dan es jeruk yang ia inginkan, "kamu tunggu di sini dulu ya" ucap Bagas dan pergi entah kemana mungkin ke toilet pikir Reina.
akhirnya makanan yang di pesan pun datang juga tetapi Bagas belum kembali dan Reina memutuskan untuk menunggu Bagas.
12 menit akhirnya Bagas datang dengan membawa kantong plastik di tangannya"ni diminum sehabis selesai makan nanti oke" Reina menerima kantong plastik itu dan membuka nya di sana terdapat obat penghilang mual yang aman untuk ibu hamil.
saat mereka makan sambil sesekali mengobrol Reina bertanya kenapa Bagas begitu baik padanya dan ia juga nggak tahu bagaimana ia harus membalas semua kebaikan Bagas.
Bagas hanya menjawab"aku memang orang baik" ucap nya menyombongkan diri "dan kalo kamu mau balas kebaikan ku cukup jaga dan rawat anak itu hidup lah bahagia"sambungnya yang membuat hati Reina tersentuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments