Waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore, dan akhirnya dinda terbangun dari tidurnya, dinda sangat mengantuk karena semalaman tadi dia hanya tertidur selama 2 jam saja. karena menunggu neneknya sadar. setelah nenek nya sadar baru dia bisa tenang untuk tidur. dan tak lupa dinda pun menceritakan bahwa tidak lama lagi dia akan menikah, tapi tentu saja dia tidak mengatakan bahwa dia menikah kontrak, karena takut nenek nya kecewa dan sakit lagi. karena setelah neneknya tau kabar itu neneknya langsung memeluk dinda dan berkali-kali mengucapkan rasa syukur. karena akhirnya akan ada yang menjaga dinda jika dia meninggal nanti.
"Haduh kenapa aku bodoh banget sih bisa ketiduran seperti ini, apakah dia memberikan jas ini untuk membuat saya tertutup, ternyata dia baik juga" ucap dinda berdialog sendiri
"Kenapa tidak ada orang ya,, kemana perginya orang itu,,"ucap dinda.
Saat dinda akan berdiri dia melihat di meja kecil di samping nya ada banyak makanan karena dinda merasa sangat lapar akhirnya dinda memakan semua makanan itu.
Setelah arka selesai menghadiri meeting bersama client nya arka pun kembali ke ruangannya dan dia mendapati dinda sedang menikmati makanannya. Dinda yang melihat Arka yang tiba-tiba muncul langsung tersedak oleh makanannya. reflek arka memberikan minuman ke dinda.
"Terimakasih ka,, hampir saja saya mati,," jawab dinda sambil mengusap mulutnya dengan tisu
"kenapa ka Arka tiba-tiba muncul sih membuat orang kaget saja" ketika dinda sadar dengan ucapannya yang sudah lancang dinda pun langsung menutup mulutnya.
"Maaf kak saya tidak bermaksud- belum selesai dinda berucap arka langsung memotong ucapannya.
"Kamu memang sudah sangat lancang hari ini dan setelah menikah nanti saya pasti akan menghukum kamu" ucap arka sambil bejalan ke meja kerjanya dan memasukan ponselnya kedalam saku celananya.
"Ayo ikut saya kita harus bersiap-siap untuk acara makan malam dengan orang tua saya.
"Maaf kak saya benar-benar lupa dengan posisi saya" ucap dinda sambil berdiri dan merapihkan pakaian dan rambutnya yang berantakan akibat dia tidur.
"Jangan lupa kamu lap juga tuh iler kamu" ucap arka sambil berjalan mendahului dinda dan sedikit tertawa.
dinda reflek langsung mengusap bibirnya, sadar sedang di ledek oleh Arka dinda pun langsung berlari kecil agar bisa berjalan di samping arka
"Memang saya bocah apa tidurnya ileran" ucap dinda yang sudah berjalan sejajar dengan arka.
"Memang km ngiler ko tadi, dan kamu juga memang masih bocah" ucap arka sambil tersenyum dan menghentikan langkahnya untuk melihat ekspresi dinda.
Arka merasa bahwa sekarang dia memiliki mainan baru. karena menurutnya dinda seperti anak kecil , tidak sama seperti anak gadis lainnya .
Dinda yang merasa kesal dia pun meremas tangannya merasa gemas terhadap arka yang selalu saja meledeknya.
"Awas ya akan saya bales nanti kamu Arka"ucap dinda
sadar arka telah meninggalkannya dinda pun berlari setalah sampai di luar perusahaan dinda merasa bingung karena Arka sudah tidak ada.
"Nona masuklah kedalam mobil" ucap sony sambil membukakan pintu mobilnya
"ahhh terimakasih pa sony,, anda membuat saya kaget saja" jawab dinda dan langsung duduk di samping Arka.
"Tuan kenapa tadi tinggalin saya sih?" tanya dinda kepada arka yang tepat duduk di sampingnya.
"Suruh siapa juga kamu berhenti berjalan, ingat jangan panggil saya tuan lagi"jawab arka lalu memejamkan matanya.
"Ohh iya maaf saya lupa" jawab dinda, sadar arka mulai tertidur dinda pun berhenti berbicara.
"Kenapa wajah dia sangat hangat kalau sedang tertidur, ya ampun jantung ini rasanya berdetak kencang" dinda pun memegang dadanya yang merasakan ada debaran yang selama ini belum pernah dia rasakan sebelumnya.
karena jalanan agak sedikit macet membuat perjalanan menjadi lama, satu jam kemudian akhirnya mereka sampai di salah satu butik
"Tuan maaf saya membangunkan kita sudah sampai" ucap sony
Arka pun langsung terbangun, karena kerjaan yang selalu banyak membuat Arka tertidur apabila sedang dalam perjalanan di dalam mobil.
"Kak coba iler nya di lap dulu deh di pipi kaka" ucap dinda sambil sedikit tertawa dan membuka pedal pintu mobil lalu berlari keluar.
" dindaaaaa" teriak arka sambil sedikit tersenyum dan mengejar langkah dinda.
"Mulai berani ya kamu membalas saya" ucap Arka sambil mencubit pipi dinda
"aduh sakit ka... ampun-ampun engga lagi" jawab dinda sedikit di dramatis
Arka yang melihat ekspresi dinda membuat hati nya sedikit terasa aneh, tidak pernah sebelum nya dia merasakan debaran di dada nya bila dekat dengan wanita. buru-buru Arka melepaskan cubitannya.
"Awas ya kalau kamu berani meledek saya lagi"ucap arka sambil berjalan mendahului dinda.
Sony yang memperhatikan tingkah bos nya membuat dia sedikit tersenyum.
"Saya yakin tuan, anda akan jatuh cinta pada nona dinda dan akan melupakan teman kecil anda clarisa"ucap sony dalam hati.
Arka dan dinda sudah sampai di dalam butik, dinda yang melihat pakaian yang sangat modis dan bagus langsung saja berlari ke arah pakaian tersebut.
"Ya ampun bagus-bagus banget sih bajunya" ucap dinda dengan ekspresi yang sangat mengagumi
"Kamu bisa membeli semuanya jika kamu mau"ucap arka yang tiba-tiba ada di belakang dinda
"Tidak usah kak... nanti uang 5M saya bakalan habis, saya tidak mau menghamburkan uang itu dengan hal yang percuma, karena setelah jadi janda nanti saya harus punya uang yang banyak agar tidak ada yang merendahkan saya" ucap dinda dengan polosnya.
deg ucapan itu tiba-tiba saja seperti menusuk dada Arka, karena arka tidak pernah memikirkan hal itu, dia akan menjadi duda, dan dinda yang masih muda akan berstatus janda nya dari Arka gutama Atthaya.
Tidak mau memikirkan lebih panjang Arka langsung menepis pikiran itu karena merasa pusing jika di pikir kan.
"Kamu terlalu banyak bicara bagaimana kalau ada orang yang mendengar" ucap arka sambil menarik tangan dinda untuk bertemu manager toko.
"Aduh salah lagi kan ucapan aku, tapi kan memang bener kalau setelah satu tahun saya akan menjadi janda" ucap dinda dalam hati.
Dinda pun hanya bisa mengikuti langkah Arka yang wajah nya sangat bete dan dingin.
"Selamat sore tuan Arka"sapa manger toko ramah.
"Sore wily tolong bantu wanita ini merubah penampilan,, saya akan makan malam dengan orang tua saya." perintah Arka kepada Manager butik tersebut sambil menyerahkan dinda.
"Nona ini sudah sangat cantik tuan, saya yakin hanya perlu sedikit poles saja untuk membuatnya cantik"jawab manager toko.
"hemmm , " jawab arka karena tidak ingin memuji dinda didepan orangnya dan Arka pun memilih untuk duduk di sofa yang di sediakan oleh butik tersebut.
Dinda yang mendengar ucapan manager toko tersebut pipinya mulai merona dan mengikuti langkah manager tersebut.
potret dinda setelah di dandani wely
Akhirnya dinda pun keluar dan menghampiri Arka yang sedang fokus melihat handphonenya
"Kak apakah ini tidak terlalu berlebihan" ucap dinda
Arka yang kaget tiba-tiba dinda ada didepannya langsung mengangkat kepalanya, dan betapa terpesona nya Arka melihat penampilan baru dinda, gadis polos dan terlihat seperti anak-anak, kini beruba menjadi wanita dewasa cantik dan menawan. Arka memandangi wajah dinda sampai lupa berkedip.
"Tidak, ayo cepat kita jalan" ucap arka setelah puas memandang wajah dinda.
dinda yang melihat ekspresi Arka sedikit tersenyum, sambil mengikuti langkah Arka yang terburu-buru karena salah tingkah
"Kak tunggu aku dong,, dinda ga bisa jalan cepat soalnya." ucap dinda sambil mengangkat sedikit dress nya agar bisa mengimbangi langkah Arka.
Tiba-tiba arka menghentikan langkahnya dan berbalik, dan dinda pun menabrak dada bidang arka,
"Aduh, kok kakak tiba-tiba berhenti sih" ucap dinda sambil memegang jidatnya.
"Makannya kalau jalan tuh harus ada remnya" jawab arka sambil menjauhkan tubuhnya karena tidak mau dinda mendengar detak jantung nya yang berdebar cepat.
"Tuan dan nona silakan masuk ke mobil" ucap sony sambil membuka kan pintu mobil.
"Sana kamu masuk duluan" perintah Arka pada dinda.
Akhirnya mereka pun masuk kedalam mobil dan melanjutkan perjalanannya untuk ke rumah Arka melakukan makan malam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Mel Rezki
like lagi.
2021-07-21
0