"siapa laki-laki yang menolong ku tadi ya? ucap dinda sambil memukul kepalanya merasa sangat bodoh.
Setelah dinda puas menangis,, dinda tanpa sadar bahwa Arka sudah pergi meninggalkannya. tak lama arka pergi dinda langsung bekerja kembali, dan sekarang waktu nya dinda pulang. dalam perjalanan tiba-tiba handphone nya berbunyi. Dinda pun langsung mengangkat telepon tersebut.
"halo ini siapa?" jawab dinda karena di kontaknya tidak ada nama.
"Dinda ini saya ratna , nenek km masuk rumah sakit.
"baik Bi ratna dinda akan langsung langsung ke sana,, " jawab dinda, terlihat jelas di wajah Dinda sangat panik, tanpa berpikir panjang dinda langsung lari ke halte dan naik bus untuk menuju ke rumah sakit, dengan wajah yang sedang menahan tangis, mata dinda fokus melihat keluar jendela.
"Semoga nenek tidak ada hal yang serius tuhan" dalam hati dinda berbicara.
akhirnya bus yang ditumpangi dinda berhenti tepat di halte rumah sakit, dinda keluar dari bus dan langsung berlari menuju IGD rumah sakit, di bukanya pintu IGD oleh dinda, dan betul saja dinda melihat wajah tua yang sangat pucat sedang berbaring di atas ranjang,,, dia adalah nenek dinda yang merawat nya semenjak ibunya meninggal.
" dok bagaimana dengan nenek saya ? kenapa masih belum sadar juga? tanya dinda yang sudah berhamburan memeluk neneknya
"begini nona,,, saya perlu persetujuan anda untuk menandatangani surat persetujuan operasi, dalam 3 hari ini nenek anda harus di operasi. dokter rino menjelaskan.
"lakukan dok, apapun yang terbaik untuk nenek saya tolong lakukan" jawab dinda lalu tidur sambil memeluk neneknya..
karena hari ini sudah sangat malam akhirnya dinda memutuskan untuk tidur di rumah sakit.
****
Keesokan hari nya dinda memutuskan ke rumah ayahnya, Dinda ingin meminta biaya operasi kepada ayahnya, hanya ayahnya lah satu-satunya harapan untuk meminjam uang. selang 45 menit akhirnya dinda sampai di depan gerbang rumahnya" akhirnya saya bisa melihat neraka lagi'" ucap dinda dalam hati sambil menatap tinggi kearah gerbang.
"Pak tolong bukain pintunya ya" ucap dinda
"non dinda apa kabar ? silahkan non" jawab scurity nya sambil membukakan gerbang.
"Saya baik pak,, jawab dinda sambil terus berjalan masuk, dinda pun sampai di ruang makan,, dimana semua orang sedang berkumpul, tiba-tiba dinda berlutut dekat ayahnya.
" Ayah tolong berikan dinda uang 300jt, dinda perlu uang tersebut untuk biaya operasi nenek"ucap dinda sambil menundukkan wajahnya.
"Dasar anak tidak tau sopan-santun,, apakah km tidak lihat ayah mu sedang ada tamu" ucap ibu tirinya
dinda pun mengangkat kepalanya memandang sekitar, di sana ada Arka dan Sony, tapi Dinda tidak mengenalinya karena pada saat Arka menolongnya Dinda belum sempat melihat wajahnya.
"Wanita ini lagi" ucap Arka dalam hati
"Maaf bu,, saya tidak tahu" ucap dinda sambil mengusap air matanya dan berdiri lalu menghampiri ayahnya.
"Ayah Dinda mohon kali ini saja ,,, Dinda janji tidak akan pernah muncul dan ganggu kehidupan ayah"
"Kamu pikir uang 300jt kecil, ayah tidak bisa memberikan"ucap ayah sambil berdiri dan menatap dinda.
"Dinda tidak pernah meminta apapun yah,, bahkan selama 3 tahun ini dinda pun menghidupi diri dinda sendiri, salah dinda apa yah? semenjak ayah menikah dengan wanita licik ini kenapa ayah sangat berubah"ucap dinda dengan tangannya yang bergetar dan air mata yang sudah tidak bisa dia tahan lagi.
Plak tiba-tiba anggun menampar wajah dinda
"Jaga mulut kaka ya , jangan pernah hina ibu saya" ucap anggun yang sudah berdiri di samping ayahnya.
Sambil membuang napas dinda berkata
"Tumben banget kamu panggil kakak,, kalian berdua memang sama liciknya" Dinda menatap anggun dengan tatapan penuh marah.
Tiba-tiba tangan ayah akan menampar Dinda, tapi tertahan oleh tangan Arka.
"Tidak baik pak seorang ayah menampar anak perempuannya" ucap arka yang berdiri di samping Dinda.
Dinda yang memejamkan matanya karena siap menerima tamparan dari ayahnya langsung membuka mata nya dan menatap wajah Arka
"Sepertinya suara ini tidak asing" ucap Dinda dalam hati, Dinda pun mengalihkan pandangannya yang tadinya memandang wajah arka kini memandang kembali ke wajah ayahnya.
"Jika ayah memang tidak ada uang baiklah Dinda akan pergi, Dinda janji tidak akan pernah bertemu lagi sama ayah selamanya, terimakasih karena telah memberikan kehidupan. terimakasih tuan karena telah melindungi saya" ucap Dinda sambil melangkahkan kakinya keluar.
Ayah dinda tidak bergeming sama sekali, hanya bisa memandang punggung dinda yang lama - kelamaan makin jauh dan hilang.
"Maaf pa arka saya tidak bermaksud untuk merusak pertemuan kita"
belum selesai permana berbicara arka langsung memotong
"Tidak apa-apa pak, saya pamit" jawab Arka langsung berbalik ke arah pintu keluar di ikuti Sony.
Sony dengan sigap membukakan pintu mobil, setelah Arka duduk Sony pun berputar dan duduk di samping supir.
"Sony kamu tolong kejar wanita itu, saya rasa ini waktu yg tepat" perintah arka sambil memperhatikan jalan diluar, sony tau maksud dari bos nya itu tanpa harus di jelaskan.
Tidak lama mobil keluar dari gerbang rumah pak permana Arka menemukan Dinda sedang berjalan sambil menangis. sony berhenti tepat di samping Dinda yang sedang berjalan ,lalu menurunkan sedikit jendelanya.
"Nona masuk lah ke dalam mobil, bos saya ingin berbicara" ucap sony
"Bukankah orang itu yang tadi ada dirumahnya" ucap dinda dalam hati.
Dinda pun membuka pintu mobil ,dia melihat Arka yang sedang sibuk menggeser layar ipad nya, setelah dinda duduk di samping Arka, mobil pun berjalan kembali.
"apakah dengan kamu memandangi terus wajah saya, membuat mu menjadi kenyang" ucap arka memecahkan keheningan dengan mata yang masih terus fokus ke layar ipadnya
Dinda langsung merubah pandangan nya ke jendela karena dia kaget dan malu dengan ucapan Arka.
"Apa yang mau tuan bicarakan dengan saya?" tanya Dinda kembali memandang wajah arka.
Arka pun mengalihkan pandangannya yang tadinya fokus melihat ipadnya kini membalas pandangan dinda.
"Apakah km benar-benar membutuhkan uang 300jt? kalau memang iya saya bisa membantu kamu mari kita membuat kontrak" ucap Arka dengan suara tegasnya dan tatapan yang kuat menatap wajah Dinda yang serius menatapnya.
"Kontrak apa tuan? Apapun saya akan lakukan karena nenek saya harus segera di operasi" jawab dinda tanpa ragu.
"Menikah kontrak lah dengan saya selama 1 tahun, maka saya akan membayar kamu 5 Milyar"ucap Arka sambil mengalihkan lagi matanya ke layar ipadnya, karena tidak sanggup jika harus memandang wajah dinda yang begitu terlihat polos dan cantik.
Dinda pun berfikir, karena menurut dia uang 5milyar ada nominal yang sangat besar dia kerja sampai 50 tahun pun tidak akan terkumpul sebanyak itu jika menabung.
"Baiklah,, tetapi saya ingin tuan membayarkan dulu tagihan untuk nenek saya selama di rumah sakit" jawab dinda sambil memandang wajah arka dengan tegas.
"Baiklah, Son kita langsung ke rumah sakit dan membereskan pembayarannya" jawab Arka yang membalas pandangan dinda.
Cukup lama dinda dan arka berbalas pandang, hingga dinda sadar dan segera mengalihkan pandangannya ke jendela mobil .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Memyr 67
ada orangtua yg seperti ayahnya dinda? ortu kena pelet kayaknya tu, anak kandung, ditampar demi istri baru
2022-07-10
1