10 tahun yang lalu....
Kala itu Dimas masih berumur 25 tahun, ia sedang terburu buru berangkat kekantor dengan mobilnya. Karena tidak memperhatikan jalan,Dimas menabrak seorang anak kecil yang sedang naik sepeda hendak berangkat sekolah.
Dimas terkejut dan ia pun segera keluar dari mobil nya.
"aduhh..." Rintih gadis kecil itu sembari memegangi pergelangan kakinya.
"ya ampun dek... kamu nggak apa apa??" tanya Dimas panik, seraya memeriksa keadaan si gadis kecil.
"kaki Fani sakit om.." anak itu menangis kesakitan. ya, anak itu adalah Fani kecil yang masih berumur 10 tahun.
Dimas segera membopong anak itu dan membawa nya ke rumah sakit untuk di obati. Setelah mendapatkan pengobatan, Dimas pun mengantar kan Fani ke rumahnya.
"Ibuk.. siapa yang dateng itu??" Tanya Dika penasaran, karena sebelum nya tidak pernah ada mobil yang datang kerumah mereka.
Nita pun langsung keluar dari warungnya, dan ia kaget saat melihat Fani digendong oleh pria itu, Adimas.
"Loh, anak saya kenapa mas?? "
Nita kaget saat melihat perban di kakinya Fani.
"Maaf Bu.., saya tadi nggak sengaja nabrak anak ibu. " Dimas meminta maaf dengan sopan dan lembut. Sedikit takut juga batinnya, takut kalau Nita akan marah besar.
"Ya ampun.., kalau gitu tolong bawa dia ke kamar nya mas."
Dimas pun menurut dan mengikuti Nita ke arah kamarnya Fani.
"Maaf bu, sebelum nya. Tapi saya lagi buru-buru banget ada urusan mendesak. Ini ada sedikit uang buat pengobatan anak ibu, dan ini kartu nama saya bu,kalau butuh sesuatu ibu telpon saja ya." ujar Dimas sungkan.
"Sekali lagi saya minta maaf ya bu. Kalau besok ada waktu saya akan mampir lagi untuk membawa anak ibu kontrol ke rumah sakit." sambung nya lagi sembari berdiri dari ranjang Fani.
"Om juga minta maaf banget ya sama kamu non." Dimas mengelus kepala Fani yang sedang terbaring lemas.
Fani hanya mengangguk pelan sambil tersenyum kecil pada Dimas.
"iya.. iya mas. Nggak apa apa. Toh mas nya nggak sengaja. Dan mas nggak perlu repot-repot, besok biar saya aja yang bawa Fani ke rumah sakit." Nita memaklumi kejadian tersebut,dan ia mempersilahkam Dimas yang ingin pamit.
"Saya pamit ya buk.." ujar Dimas saat tiba di pintu depan, sambil menyalami Nita.
...~~~~...
Hari hari berikut nya Adimas sering mampir ke rumah Fani kecil untuk memastikan kesembuhan Fani, dan lama kelamaan mereka menjadi akrab seperti keluarga.
Fani yang semakin membaik pun sering bermain bersama Dimas, kebetulan Dimas sangat menyukai anak-anak, jadi ia sangat senang bermain dengan Fani dan adik-adik nya,apalagi di sana ada ayu yang masih bayi ,membuat Dimas semakin betah di rumah Nita.
Dimas juga sering makan di warung Nita yang berada di halaman rumahnya. Dengan menu favorit nya yaitu oseng bunga kates dan ayam rica rica.
"Siapa yang mau ikut om jalan jalan??" seru Dimas.
"Mau.. Dika ikut om.. Nurul juga mau..!! Fani mau.." sahut mereka serempak dengan penuh semangat.
Dengan segera Dimas menuntun mereka ke mobil nya,ia berniat mengajak Fani dan adik adik nya ke sebuah tempat bermain.
"wwiiihhh.. mobil nya om dimas besar ya. Bagus banget lagi." ujar Dika takjub, ia tak pernah melihat mobil sebagus ini sebelum nya.
Dengan hati-hati Dimas memasangkan sabuk pengaman untuk mereka satu persatu.
Sesampai nya di salah satu mall, Fani dan adik adik nya tak henti henti nya berdecak kagum melihat kemegahan mall tersebut.
Dimas hanya tersenyum gemas melihat tingkah mereka. Sungguh menggemaskan, andai saja ia mempunyai adik di rumahnya. Pasti ia akan sangat betah dirumah.
Mereka menjajal semua permainan yang ada di sana, namun karena kelelahan berjalan, kaki Fani terasa nyeri karena belum sepenuh nya pulih.
Melihat Fani berjalan tertatih-tatih, Dimas menghampiri nya lalu menunduk ke arah Fani.
"Kaki Fani sakit lagi??" tanya Dimas sembari memegang pundak Fani.
"iya om agak nyeri gitu.. mungkin karena Fani lompat lompat di sana tadi." Ia merintih pelan, dahinya bahkan berkeringat.
"Ya sudah, kalau gitu kita pulang aja ya. Biar kamu bisa istirahat."
Fani hanya mengangguk sambil tersenyum kecil.
"Adek-adek, kita pulang sekarang yaa. Soal nya kaki kak Fani sakit, om janji besok kalau kak Fani sudah sehat kita main ke sini lagi." Dimas berseru kepada adik adik nya Fani sambil tersenyum, ia takut mereka akan kecewa karena belum puas bermain.
Namun ternyata dengan cepat mereka berkumpul dan mengiyakan perkataan Dimas.
"ayo om, buruan biar kak Fani bisa cepat istirahat." ujar Nurul dan di barengi oleh Dika yang manggut manggut.
"Ayo sini, Fani om gendong aja biar nggak tambah sakit kaki nya." ujar Dimas seraya mengangkat tubuh kecil Fani.
Fani menurut, dan mereka pun pulang lebih cepat.
Kedekatan mereka kian hari semakin erat, Fani pun sudah sangat akrab pada Dimas layak nya om dengan keponakan.
Begitu pula dengan ibu nya Fani, ia sudah menganggap Dimas seperti anak sendiri. Ya walaupun jarak usia mereka hanya 15 tahun.
Dimas juga sering membantu keluarga Fani, terkadang ia juga mengantar atau menjemput Fani dan adik nya sekolah bila senggang.
...~~~~...
2 tahun berlalu dengan cepat..
Dimas mengunjungi rumah Fani dan berpamitan akan pindah keluar Negeri ,karena dia akan bekerja dan menikah di sana.
"Ibu.. Saya pamit yaa, maaf kalau saya banyak salah sama ibu sekeluarga." Dimas memeluk erat Nita, jarak usia mereka sebenarnya tidak terlalu jauh. Namun sifat keibuan Nita membuat Dimas merasa, bahwa Nita memang pantas di sebut seorang ibu.
"iya nak. Kamu hati hati ya. jangan lupa sama ibu, kalau pulang kesini mampir tempat ibu juga." Nita mengusap bahu Dimas dengan lembut. Ia pun sudah mengganggap Dimas seperti putra sulungnya.
"Om pamit yaa... Fani yang rajin belajar nya, om pasti bakal kangen banget sama kalian semua." ujar Dimas sambil mengusap lembut kepala Fani. Ikatan diantara mereka sungguh membuat Dimas sedih, karena akan berpisah.
"iya om.. om hati hati yaa, dan Fani doain semoga istri om mau di ajak pindah kesini. biar kita bisa bareng bareng lagi." ucap nya dengan wajah penuh harap.
Dimas lalu mengecup kening Fani serta memeluk nya, dan kedua adik nya. Ia akan mengenang anak-anak menggemaskan itu, anak-anak yang selalu mewarnai hari-harinya. Anak-anak yang membuatnya lupa akan rasa lelah.
...***********...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Andribayu Anggoro
i like
2022-08-02
2
NUR(V)
dimas bertemu dan merawat jodoh dimasa depan....
2022-08-02
2
Berdo'a saja
dulu dirawat disayang kelak calon jodoh nya
2022-08-02
2