Setelah hampir 10 tahun menjadi Direktur perusahaan cabang di luar Negeri, Dimas di minta kembali oleh papa nya untuk meneruskan jabatan nya sebagai Presdir perusahaan. Karena papa nya akan segera pensiun,dan karena Dimas anak satu satu nya maka mau tak mau Dimas harus menurut. Hari ini Dimas pun langsung terbang ke Indonesia di temani sekertaris pribadi nya.
...~~~~...
Hari ini Fani sedang berkemas di kamar kosnya, terlihat mata nya menitikkan buliran air. Ia terlihat sangat sedih, bagaimana tidak. Di saat keluarga nya butuh uang ia malah di PHK tanpa alasan.
Ibu nya pun menyuruh nya pulang dan mencari pekerjaan di sana saja, karena ibunya ingin bisa melihat Fani setiap hari.
Fani akan menaiki pesawat agar bisa lebih cepat, karena kalau naik bus akan memakan waktu 2 hari 2 malam.
Selama di dalam pesawat Fani tak henti henti nya menangis, ia bingung harus bagaimana. Karena pekerjaan yang selama ini di lakoni nya lumayan untuk biaya sehari-hari ibu dan adik adik nya.
Di tambah lagi ia hanya lulusan SMA, sangat kecil peluang nya bekerja di ibu kota dengan gaji seperti yang sebelum nya ia terima.
...~~~...
Setelah pesawat mendarat, Fani segera mengambil barang nya dan langsung keluar dari bandara.
Terlihat ada beberapa store kecil di dalam bandara, yang menjual berbagai pernak-pernik khas daerah, mata Fani tertuju pada tas rajut berwarna maroon dengan model yang sangat simpel namun terlihat elegan.
Fani berniat membelikan tas tersebut untuk ibunya,ia pun memegang tas itu dan di saat yang bersamaan tangan kekar milik seorang pria asing juga memegang tas tersebut.
"Maaf pak. Saya duluan yang megang tas ini." ujar Fani.
Pria itu hanya terdiam sambil memandangi Fani, yupss.. pria itu adalah Adimas yang baru saja tiba dari luar Negeri. namun ia tak mengenali Fani yang sudah berubah menjadi gadis cantik nan manis. ia malah terpesona dengan keindahan wajah yang di miliki oleh Fani.
"Pak..?" Fani memanggil pria itu dan membuat nya terkejut.
Fani juga tak mengenali bahwa pria yang di depan nya itu adalah om Dimas nya. Wajar saja, beberapa tahun ini hidupnya sangat berat dan penuh beban. Ia tak punya waktu untuk mengingat pria manapun.
"ehh.. maaf, tapi saya mau membelikan ini untuk saudara saya." ujar Dimas masih dengan wajah terkesima.
"Mbak apa ini masih ada stoknya?" tanya Fani kepada pemilik store itu.
"Tinggal satu-satunya mbak." jawab pemilik itu dengan sopan.
"Pak.. tolong ini buat saya ya, soal nya saya mau belikan buat ibu saya." Fani sedikit memelas kepada Dimas.
Dimas pun akhir nya mengalah dan membiarkan Fani membeli tas tersebut.
namun mata nya tak berhenti memandangi Fani, sehingga membuat Fani risih.
"Apaan sih ni om-om..! " batin nya seraya menatap sinis.
"e... maaf, apa kita pernah ketemu sebelum nya? " Tanya Dimas dengan senyuman ramah nya.
Fani hanya menggelengkan kepala nya dengan cepat,lalu segera pergi meninggal kan Dimas.
...~~~~...
Setelah menaiki taksi selama 20 menit, Fani pun tiba di rumah. Keluarga nya dengan hangat menyambut kepulangam Fani.
"Kak Fani.... " teriak Nurul dan ayu, mereka terlihat sangat merindukan kakak sulungnya itu.
"uuuu... kakak kangen banget sama kalian dek.." Fani memeluk kedua adiknya itu dengan erat.
"kami juga kangen banget sama kak Fani."
balas mereka.
"bu... " Kemudian Fani memeluk erat ibunya.
"ibu senang banget, akhirnya kita bisa kumpul lagi." Nita memeluk Fani sambil meneteskan air mata.
"ibu,,," Fani menatap lirih ibu nya yang tengah menangis.
"Oh iya Fani ada oleh oleh buat ibu. nihhh bagus kan bu." Fani menunjukkan tas yang di beli nya di bandara tadi.
"ya ampun nak. gk perlu repot-repot, kamu pulang aja ibu udah seneng banget. makasih ya nak "
"Buat kita mana kak??" celetuk Nurul dan ayu.
"nih...buat kalian." Fani memberikan T-shirt kembar berwarna biru muda.
"wihhh... cantik banget, makasih ya kak Fani."
Nurul dan Ayu sangat senang dengan pemberian kakaknya.
"oh iya.. Dika belum pulang bu? "
"Belum,, Kata nya dia ada tugas tambahan dari dosen. Jadi mungkin agak terlambat pulang nya."
"Kamu cepetan bersih bersih gih, nanti kita makan trus kamu istirahat,pasti capek banget kan?" ujar Nita seraya menyiapkan makan siang mereka.
Fani pun menurut dan segera kekamar mandi untuk membersihkan diri.
...~~~~...
Setelah selesai makan siang, Fani beristirahat di kamarnya,ia sangat mengantuk karena semalaman tidak bisa tidur. Di tambah lagi lelah di perjalanan membuat badannya seakan akan remuk.
"mana kak Fani buk? " tanya Dika yang baru saja pulang dari kampus nya.
"kakak mu lagi istirahat di kamar nya, jangan di ganggu dulu, keliatan nya dia kecapekan banget." Nita meminta agar Dika tidak menemui Fani dulu.
Dika pun menurut pada ibu nya, karena ia juga tidak ingin menganggu kakak kesayangan nya itu.
Malam tiba.....
Jarum jam menunjukkan pukul 19:30, dan Fani belum juga terbangun dari tidur nya. ia seperti sedang membalaskan dendam nya karena semalaman tak bisa tidur.
"ibu..." panggil seorang pria dengan suara berat dari belakang Nita.
Nita yang sedang menata piring piring di warungnya langsung berhenti, suara yang di dengarnya terasa familiar sekali.
ia menoleh ke belakang dan ternyata benar, suara itu milik Adimas yang sudah 10 tahun tak pernah menjumpainya.
"Ya ampun..! ini beneran Dimas?? " Nita seperti tak percaya dengan sosok yang sekarang berdiri di depannya itu.
"Iya buk.. ini saya Dimas." ujar nya memeluk wanita setengah baya itu.
Nita menangis terharu, selama ini ia berpikir kalau Dimas sudah lupa dengan nya. Karena selama 10 tahun Dimas tak pernah memberikan kabar nya,ia seperti menghilang di telan bumi.
"Ya ampun nak, kamu kemana aja sih kok nggak pernah ngasih kabar sama ibu? "
"Maaf bu, saya memang sering pulang ke indonesia tapi selalu di buru kerjaan jadi nggak sempat mampir ke sini."
"Tapi kamu sehat kan? kamu baik baik aja kan? " tanya Nita sambil mengelus bahu bidang milik Dimas.
"Sehat bu, saya selalu sehat. mulai hari ini saya bakal sering kesini lagi bu, karena saya sudah pindah ke sini dan akan meneruskan pekerjaan papa." ujar Dimas dengan wajah gembira.
"hahh... beneran?? ibu seneng banget bisa ketemu lagi sama kamu nak." Nita tak kalah gembira nya saat mendengar penuturan Dimas.
"heheh... saya juga senang banget bisa kumpul sama ibu lagi."
"Syukur lah kalau gitu nak. oh iya kamu udah makan ? mau makan apa ? " tanya Nita dengan antusias.
"Belum bu. Saya kesini justru mau minta makan sama ibu.." Dimas tersenyum lembut, menampakkan barisan giginya yang berjajar rapi.
"Kamu pasti kangen kan oseng bunga kates sama ayam rica rica buatan ibu? "
"Betul banget bu. masakan ibu memang nggak ada dua nya." Dimas mengacung kan ibu jarinya ke arah Nita sambil tersenyum lebar.
"ohh iya, anak-anak mana buk? Dimas kangen banget sama mereka."
"Ada di dalam, lagi pada belajar. Mereka udah pada gede-gede nak, pasti kamu pangling nanti ngeliat mereka."
Nita meletakkan beberapa piring dengan lauk kesukaan Dimas. Nita masih ingat betul dengan menu favorit Dimas.
"Sebentar ya ibu panggil anak-anak." ujar Nita setelah selesai menyajikan makanan untuk Dimas.
"nanti saja bu, saya jadi ngerepotin ibu nih."
"Nggak apa apa, mereka pasti kangen juga sama kamu nak." Nita pun segera berlari kerumah nya.
...*******...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
Berdo'a saja
hashhh kaget lah saat ketemu Fani ilustrasi sendiri 😀😀😀
2022-08-02
2
buk e irul
kaget marine 🤣
2022-05-01
1
Maminya Nathania Bortum
pasti fani dan Dimas sama2 kaget
ternyata.......
2022-04-13
2