Pukul 1:00 malam......Aditya menelfon supir pribadinya untuk datang menjemputnya di Bar. Tak lama kemudian supirnya datang dan membantu Aditya masuk ke mobil. Sesekali supir itu melirik kebelakang kursi penumpang untuk melihat keadaan Aditya.
“Apa Anda baik – baik saja tuan?” Tanya supir pribadi Aditya.
“Eem “ Sahut dengan setengah sadar.
Tidak lama mereka sampai disebuah Apartemen mewah yang terletak dikawasan elite. Pak Supir memarkirkan mobilnya dan membantu Aditya keluar dari mobil dengan keadaan sempoyongan.
“Saya bantu Tuan Muda” Sahut si supir mencoba memegangnya.
“Tidak usah....pergi sana” Teriaknya sambil menghempaskan tangannya dari supirnya.
Aditya berjalan masuk tanpa menghiraukan supirnya. Supir itu terus berdiri dan memperhatikan tuannya masuk. Ia menunggu apakah Aditya memerlukan bantuannya?Aditya sudah masuk dan menaiki lift sampai ke lantai empat Apartemennya. Saat sampai di Apartemennya. Ia langsung menjatuhkan dirinya dikasur.
“Haaa.....gadis sialan itu. Beraninya memukulku” Gumamnya sambil melemparkan HP yang dipegangnya ke samping. Ia lalu tertidur dengan keadaan mabuk.
Keesokan paginya....ia terbangun mendengar bunyi Handphonenya yang berdering berkali – kali dari tadi, ia carilah Handphonenya itu dikasur yang ia lemparkan tadi malam.
“Siapa sih...pagi – pagi begini menelfon?” Keluhnya setengah tidur.
(Suara Didalam telfon)
“Eemm...hallo”
“Halo kakak pertama, aku Andi. Kakak pertama sekarang dimana?”
“Aku dirumah. Ada apa kamu menelfonku pagi – pagi begini sialan?”
“Hari ini kita ada pertandingan futsall dikampus”
Tiba – tiba Aditya terperanjak bangun mendengar tentang pertandingan futsalnya, ia memang sangat menyukai futsal. Itu adalah hobinya dari dulu.
“Aahh sial jam berapa sekarang?”
“Ini sudah jam sembilan pagi kak” terdengar suara beberapa orang dari belakangnya.
“Kenapa berisik sekali sih disitu?”
“Kita sekarang ada dilapangan futsal kampus menunggu kakak pertama datang. Kakak kedua dan kakak ketiga sudah datang dari tadi”
Ia langsung menutup telfonnya dan turun ketempat tidur menuju kamar mandi. Hanya selang beberapa menit saja. Ia kembali keluar dari kamar mandi dan menuju kamar gantinya yang sangat besar. Didalam berjejer pakaiannya dan lemari yang dipenuhi dengan jam tangan mewahnya, disamping jamnya berjejer lemari sepatu yang sangat besar. Ia keluar dengan memakai kemeja putih ketat dan celana panjang ketat berwarna coklat muda. Membuat penampilannya semakin cool.
Diluar terlihat mobil sport berwarna hitam terparkir di parkiran Apartemennya. Ia keluar dengan menaiki mobil sportnya itu.
Di mobil, ia memikirkan kejadian tadi malam. Ia tidak bisa melupakan ciuman yang ia lakukan pada gadis itu. Itu adalah pertama kalinya ia selalu terbayang – bayang dengan seorang gadis hanya karena sebuah ciuman. Biasanya ia bisa melakukan berbagai hal pada seorang gadis bahkan tidur pun beberapa kali ia lakukan tapi ini pertama kalinya ia tidak bisa membuat gadis itu hilang dari pikirannya, tidak tahu karena apa?. Ia terus membayangi gadis itu. Mungkin karena ia pertama kali dipukul oleh seorang gadis hanya karena sebuah ciuman.
“Sialan.....sepanjang perjalanan aku terus memikirkan ciuman gadis itu. Lebih mengerikan lagi dia membuat hidungku berdarah. Awas saja kalau bertemu, aku pasti akan membalasnya” Gumamnya yang kesal.
Setelah menggerutu panjang, ia sampailah disebuah Universitas ternama dikota itu. Ia masuk dan memarkirkan mobilnya diparkiran pribadinya. Tiba – tiba datang seorang pria dari belakangnya. Pria itu adalah Andi yang biasa disebut adik ke empat oleh teman - temannya.
“Kakak pertama.....” Panggilnya.
Aditya berbalik setelah mendengar suara dari belakangnya.
“Apa mereka sudah mulai?” Tanya Aditya sambil berjalan masuk kampus.
“Ia.....baru sepuluh menit yang lalu” Balas Andi.
“Kalau begitu aku masuk di babak kedua saja” Ucap Aditya
“Baiklah....”
Aditya dan Andi masuk kedalam lapangan futsal, terlihat kursi penonton dipenuhi dengan gadis – gadis. Biasanya basket populer dikampus itu tapi sejak kedatangan Aditya dikampus itu. Popularitas basket menurun. Para siswa malah mengidolakan futsal apalagi gadis – gadis yang ada dikampus itu. Mungkin kerena ketampanan Aditya dan kepintarannya dalam main futsal.
(Kembali ke Aditya)
Pertandingan futsal sedang berlangsung, jurusan otomotif melawan jurusan ilmu komputer. Aditya sudah masuk kedalam gedung futsal. Para gadis yang sedang duduk dikursi penonton mulai berteriak melihat Aditya. Mereka berteriak memanggil – manggil nama Aditya sedangkan Aditya tidak menghiraukan mereka. Itu sudah biasa baginya.
“Hei.......kamu sudah datang” Terdengar teriakan seorang pria dari lapangan.
Ia adalah Bagas yang biasa dipanggil kakak kedua oleh yang lainnya, disampingnya ada Rey yang biasa dipanggil adik ketiga oleh Aditya.
Aditya hanya melihat Bagas yang ada dilapangan. Bagas berlari menghampiri Aditya yang sedang berdiri disamping kursi pemain.
“Aku sudah menyiapkan baju futsalmu diruang ganti. Kamu pergilah kesana” Ucap Bagas.
“Eem...”
Aditya pun pergi ke ruang ganti untuk mengganti bajunya. Ia keluar memakai baju futsal berwarna putih dengan nomor punggung delapan. Gadis – gadis semakin histeris melihat Aditya keluar dari ruang ganti. Terlihat seorang gadis cantik dikursi penonton terus tersenyum tidak melepaskan pandangannya pada Aditya. Gadis itu bernama Melia seorang primadona kampus yang dikejar – kejar banyak pria tapi ia hanya menyukai Aditya saja.
“Hei..Aditya tampan sekali ya” Sahut teman disampingnya yang bernama Alini.
“Hemm ia” Balasnya yang terus tersenyum melihat Aditya.
“Haaaaa.....” Teman disampingnya mencoba menghela nafas. “Memang orang yang sudah jatuh cinta itu susah diajak bicara” Sahut temannya itu yang bernama Sarla.
“Kalian itu cerewet sekali sih. Kalian fokus saja lihat pertandingannya” Sahut Melia sambil menengok melihat mereka berdua.
Babak pertama masih berlangsung. Poin yang didapat Jurusan Otomotif sangat menurun. Mereka terlampau jauh dari Jurusan Ilmu Komputer. Para siswa yang duduk dikursi penonton mulai khawatir melihatnya apalagi para pemainnya. Mereka sangat khawatir melihat poin yang didapatnya sedangkan Aditya yang duduk dikursi pemain hanya memasang wajah biasa – biasa saja. Terlihat Rey dari lapangan memandang Aditya dari kejauhan lalu ia mulai berteriak pada Aditya.
“Hei kakak pertama....cepatlah masuk. Sebentar lagi kita akan kalah” Teriaknya
“Dasar tidak berguna” Gumamnya sambil melihat Rey.
Babak kedua pun dimulai. Aditya masuk ke lapangan dengan gaya angkuhnya. Ia memulai aksinya memainkan bola didepannya. Para gadis mulai antusias melihat aksi Aditya. Mereka yang tadi tidak semangat melihat permainannya. Kini mulai semangat lagi. Hanya beberapa menit saja Aditya masuk. Ia sudah manambah poin untuk timnya dan sudah melewati poin dari lawan. Ia memang pemain jenius diantara teman – temannya itu.
Pertandingan pun berakhir. Jurusan Otomotif mengalahkan Jurusan Ilmu Komputer. Para pemain sudah mulai meninggalkan lapangan satu – persatu. Diruang ganti, ke empat laki – laki itu berkumpul untuk berganti pakaian. Mereka membuka lemari ganti mereka masing – masing dan saling membelakangi sambil berganti pakaian .
“Haaa....kita memang beruntung memiliki kakak pertama” Sahut Andi sambil melihat Aditya yang berdiri disampingnya yang sibuk membuka lemari bajunya.
“Hei.....adik keempat. Kamu itu setiap hari memuji – muji kakak pertamamu terus. Kapan giliran kita” Sahut Bagas sambil menengok Andi yang ada dibelakangnya
“Aku juga ingin dipuji oleh adik keempat” Sambung Rey sambil tertawa mengejek yang saat itu berdiri disamping Bagas
“Diamlah kalian! Kalian ini berisik sekali dari tadi” Sahut Aditya dengan suara keras membuat mereka terdiam.
“Lihat..... dia marah lagi” Bisik Rey ditelinga Bagas.
“Hussst...”Menahan bibirnya dengan jari telunjuknya menyuruh Rey untuk diam. “Diamlah.....jangan bicara lagi. Nanti dia semakin marah” Jelas Bagas padanya.
Setelah ganti baju, Aditya keluar meninggalkan ketiga temannya itu. Ia pergi menuju sebuah ruangan dan istirahat disana. Itu adalah ruangan tempatnya istirahat. Ruangannya sangat mewah dan luas. Ia memang selalu mendapat perlakuan istimewa dikampus itu karena ibunya selalu menyumbangkan uang yang cukup besar dikampus itu. Bisa dibilang kalau ibunya pemilik yayasan terbesar tempatnya kuliah.
Bersambung.
Jangan lupa like and koment ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
ar💞
wkwkwwk sunggokong kali kakak pertama 😂🤧
2022-01-24
0
Erni Muliana Mendrofa
nyimak
2021-05-06
0
chaeunwoo
kaka pertama kaka kedua
tapi dibilang aditya meninggalkan teman2nya
2021-04-30
0