"Ran Ran, kau? Apa yang tadi kau lakukan? Bagaimana kau bisa melakukan nya? Ran Ran, ini, kau, hah, lupakan, kau masih belum bisa berbicara," ucap Lin Lin berusaha untuk melupakan rasa kaget nya.
Xie Hao Ran hanya menatap cuek ibu nya yang terkejut, dia berekspresi seolah-olah rasa kaget Lin Lin itu tidak terlalu penting.
Min Xiang menatap tuan nya yang masih terkejut, "Ada apa tuan? Apa yang terjadi dengan tuan muda kedua?"
Lin Lin menggelengkan kepalanya, "Tidak ada apa-apa. Tadi aku hanya merasa terkejut. Rasa sakit di jantung ku menghilang setelah Ran Ran menyentuh bagian jantung ku. Tapi ku fikir aku tidak akan bisa mendapatkan jawaban mengapa Ran Ran bisa melakukan hal itu."
Min Xiang menatap Xie Hao Ran dengan tatapan yang juga sangat terkejut. Tetapi Min Xiang akhirnya menghentikan dirinya untuk menatap Xie Hao Ran karena mendapatkan tatapan tajam dari Lin Lin.
"Kau boleh saja terkejut, tetapi tidak perlu memelototi anak ku juga," ucap Lin Lin dengan kesal.
Baiklah, tentu saja Min Xiang tidak memiliki begitu banyak harga di mata Lin Lin dibandingkan dengan putra kandung Lin Lin sendiri.
"Tuan, sejujurnya aku merasakan sedikit keanehan dalam diri tuan muda Hao Ran," ucap Min Xiang tidak lagi menyembunyikan perasaan bingung dan curiga nya.
Lin Lin menatap Min Xiang dengan tatapan yang bingung, "Apa maksudmu? Apa yang aneh pada putra ku?"
Min Xiang menggelengkan kepalanya dengan pelan sambil menundukkan kepalanya, "Aku tidak bisa menjamin apa yang ku katakan tuan. Aku hanya merasa seperti aura dari tubuh tuan muda Hao Ran terlalu kuat dan sedikit terang. Dan juga mengenai tuan muda Hao Ran yang bisa membuat rasa sakit di jantung tuan menghilang, rasanya sedikit aneh."
Tentu saja ketika Min Xiang mengatakan hal itu, Min Xiang sejujurnya merasa sangat ketakutan. Min Xiang takut jika Lin Lin mungkin saja akan menghajar dirinya karena telah berbicara yang tidak-tidak mengenai Xie Hao Ran.
Tetapi syukurlah bahwa Lin Lin tidak benar-benar melakukan hal itu. Jadi diam-diam Min Xiang menghela nafas nya dengan sangat lega.
"Kau mungkin benar, aku juga merasakan keanehan dalam diri putra ku yang ini. Tetapi mau bagaimana pun juga dia adalah putra kandung ku. Dia adalah darah daging ku sendiri, bagaimana mungkin aku tega mengatakan dirinya aneh? Dia hanya sedikit istimewa. Tumbuh dengan kekuatan yang sangat luar biasa. Aku yakin itu," ucap Lin Lin sambil tersenyum manis menatap Xie Hao Ran yang juga membalas senyuman dari Lin Lin.
Lin Lin terkekeh pelan menatap putra nya tersenyum. Jarang sekali dirinya melihat Xie Hao Ran berekspresi seperti saat ini. Jadi Lin Lin merasa bahwa putra nya juga paham dengan apa yang dia katakan.
"Ran Ran ibu adalah putra yang paling pintar," ucap Lin Lin dengan senyuman di wajah nya, tetapi sesaat kemudian, suara tangisan bayi terdengar.
Xie Hao Lan ternyata telah bangun dari tidur nya. Lin Lin segera saja menyuruh Min Xiang untum menggendong Xie Hao Ran.
Lin Lin berlari menuju tempat tidur bayi itu kemudian menggendong Xie Hao Lan dengan pelan. Lin Lin tersenyum sembari menenangkan Xie Hao Lan untuk berhenti menangis.
"Cup cup cup, putra ibu jangan menangis," ucap Lin Lin.
"Tuan, mungkin tuan muda Lan mendengar bahwa tuan memuji tuan muda Ran sehingga dia menangis karena menginginkan pujian pula," ucap Min Xiang.
Lin Lin menganggukkan kepalanya, itu masuk akal. Jika tidak mengapa Xie Hao Lan menangis dengan sangat keras?
Jadi Lin Lin segera saja memikirkan taktik pujian dan juga ekspresi wajah yang sangat manis untuk ditujukan kepada Xie Hao Lan.
"Cup cup, putra ibu jangan menangis lagi ya. Lan Lan juga sangat pintar. Kalian berdua pintar, ah tidak, maksud ibu adalah semua anak-anak ibu sangat pintar. Tentu saja termasuk kakak kalian, jadi Lan Lan jangan menangis lagi ya," ucap Lin Lin segera membujuk Xie Hao Lan.
Mendengar pujian itu, Xie Hao Lan yang tadinya menangis dengan cukup keras menjadi berhenti menangis.
Lin Lin dan Min Xiang sama-sama menghela nafas mereka dengan sangat lega. Jadi saat ini Lin Lin tengah duduk di atas kasur dan menggendong kedua bayi nya yang manja.
Lin Lin menghela nafas nya, Lin Lin masih merasakan firasat yang buruk. Lin Lin mungkin akan kembali mengundang seluruh keluarga nya untuk bisa berkumpul lagi secara serempak.
Lin Lin menatap Xie Hao Ran dengan tatapan yang sangat bingung. Kemudian Lin Lin merenung. Setelah beberapa saat merenung, Lin Lin mengingat tentang sesuatu.
Lin Lin mengeluarkan sebuah boneka kayu kecil dari ruang dimensi nya. Jiwa Lin Lin yang dulu mengatakan bahwa boneka kayu itu akan berguna suatu hari nanti.
Mungkinkah akan berguna pada dirinya juga? Mungkinkah boneka kayu itu bisa membuat dirinya merasa tenang dan nyaman? Mungkinkah boneka kayu itu bisa membuat sakit di jantung nya menghilang selama-lamanya dan membuat Lin Lin menganggap bahwa sakit di jantung nya itu hanyalah sebuah rasa yang muncul di kala dia lelah?
Sayangnya Lin Lin sendiri tidak bisa mengetahui apa fungsi dari boneka kayu ini. Tetapi berbeda dengan Xie Hao Ran, saat ini bayi yang masih berusia satu bulan setengah itu telah mengambil boneka kayu yang berada di tangan Lin Lin.
Kedua bayi itu telah diletakkan di atas kasur, Lin Lin memang meletakkan nya terlebih dahulu sebelum mengambil boneka kayu itu.
Xie Hao Ran mengayun-ayunkan boneka kayu di tangan nya, tetapi tidak ada satupun yang terjadi. Xie Hao Ran menatap Lin Lin dengan kerjapan polos kemudian segera saja membuang boneka kayu itu dari tangan nya.
Karena masih seorang bayi, boneka kayu yang dibuang begitu saja oleh Xie Hao Ran tidak terlempar ke lantai. Hanya terlempar ke kasur saja, dan tidak jauh dari Xie Hao Ran berbaring.
Xie Hao Ran menatap Lin Lin kemudian menggelengkan kepalanya dengan kuat sambil memejamkan matanya. Di mata Lin Lin itu terlihat sangat-sangat lucu.
"Emh eung," ucap Xie Hao Ran sembari menggelengkan kepalanya.
Lin Lin tidak mengerti apa maksud dari gelengan kepala dari Xie Hao Ran. Jadi Lin Lin menganggap bahwa gelengan kepala Xie Hao Ran itu hanya menganggap bahwa Xie Hao Ran tidak suka mainan itu.
Lin Lin terkekeh pelan kemudian menatap Xie Hao Ran, "Tidak apa-apa jika kau tidak menyukai nya. Ibu akan membelikan mu mainan lain yang lebih lucu. Untuk sementara ibu akan menyimpan ini sendiri."
Xie Hao Ran kembali menggelengkan kepalanya, sayangnya Lin Lin hanya menganggap bahwa itu berarti bahwa Xie Hao Ran menginginkan mainan sekarang.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Xaviera
Semangat thorr!!!! Jangan lupa update yaaa
2021-06-09
3
J₹ ·
Saran buat Vio.
Jika membuat narasi, usahain setelah menggunakan kata Lin Lin, selanjutnya di kasih kata dia/ia.
Contoh : Lin Lin menatap Xie Hao Ran dengan tatapan yang sangat bingung. Kemudian Lin Lin merenung. Setelah beberapa saat merenung, Lin Lin mengingat tentang sesuatu.
Lebih baik dibuat seperti ini.
Lin Lin menatap Xie Hao Ran dengan tatapan yang sangat bingung. Kemudian ia merenung. Setelah beberapa saat merenung, ia mengingat tentang sesuatu.
Paragraf berikutnya, baru bisa di tulis lagi:
Lin Lin... dia... dia...
Lin Lin... dia... dia...
Hanya saran biar lebih bagus
2021-06-08
25
🍂Queen☪️
mungkinkah Lin Lin akn kmbli kmsa depan
2021-06-07
1