Lin Lin saat ini sedang bercanda tawa bersama dengan keluarga nya. Namun sedari tadi Lin Lin terus saja mengernyitkan dahi nya menahan rasa sakit yang sesekali muncul pada jantung nya.
Mungkin jika Lin Lin hanya sekali atau dua kali mengernyit saja, Xie Jun Hao dan Xie Yu Ra tidak akan menyadari nya. Tetapi lain hasilnya jika Lin Lin terus mengernyitkan dahi nya berkali-kali.
Xie Jun Hao melihat Lin Lin mengernyitkan dahi nya sekali, dan Xie Jun Hao akan menganggap itu wajar. Tetapi disaat Lin Lin tampak mengernyitkan dahi nya dua kali, itu terkesan tidak wajar.
Dan semakin lama Lin Lin semakin sering mengernyitkan dahi nya, hal ini membuat Xie Jun Hao dan Xie Yu Ra juga merasakan ada yang aneh pada Lin Lin.
"Ibu? Apa yang terjadi pada ibu? Ibu kenapa terus mengernyitkan dahi ibu terus menerus? Apakah ada yang tidak nyaman bagi ibu? Jika iya maka kita bisa berpindah tempat," ucap Xie Yu Ra dengan panik.
Xie Jun Hao pun juga merasa firasat buruk nya sangat dalam hari ini. Xie Jun Hao merasa takut dengan sesuatu yang terjadi hari ini.
Lin Lin menggelengkan kepalanya, mencoba untuk tersenyum. Tetapi disaat dirinya tersenyum ternyata mendadak bibir nya menjadi kaku seolah-olah ada yang menahan dirinya untuk tidak tersenyum.
Xie Jun Hao yang menyadari itu menjadi lebih panik lagi. Xie Jun segera saja berdiri dari duduk nya dan mengajak keluarga nya untuk masuk ke dalam istana.
Lin Lin hanya bisa menuruti apa kata Xie Jun Hao. Lagipula apa yang dikatakan Xie Jun Hao mungkin benar, mungkin dirinya harus berada di dalam istana saja.
Terbukti disaat Lin Lin sudah berada di bawah istana semuanya menjadi baik-baik saja. Bibir Lin Lin yang tadinya sangat kaku saat ini bisa tersenyum kembali dengan mudah.
Lin Lin menghela nafas nya merasa bersyukur atas semua itu. Lin Lin kemudian menatap Xie Jun Hao dan Xie Yu Ra yang juga menatap dirinya dengan ekspresi yang sangat khawatir.
Sejujurnya Lin Lin sendiri juga khawatir dengan perubahan tubuh nya yang mendadak menjadi anehnya seperti itu. Tetapi Lin Lin memilih untuk tidak memberitahukan kekhawatiran nya kepada suami dan anak-anak nya.
Lin Lin lebih memilih menyimpan kekhawatirannya nya sendirian di dalam lubuk hati nya.
Lin Lin tidak ingin membuat suami dan putri nya merasa lebih khawatir lagi. Jadi Lin Lin dengan cepat berusaha untuk terlihat baik-baik saja di hadapan Xie Jun dan juga Xie Yu Ra.
"Aku baik-baik saja, kalian tidak perlu khawatir," ucap Lin Lin berusaha untuk tersenyum sebaik mungkin di hadapan suami dan anak nya.
Tetapi seakan tahu bahwa Lin Lin saat ini masih menahan rasa sakitnya sendirian, kedua bayi kembar malah merengek dan menangis disaat yang bersamaan.
Baik Lin Lin, Xie Jun Hao, dan Xie Yu Ra menjadi terkejut. Sangat jarang bagi mereka untuk melihat Xie Hao Ran menangis. Sosok bayi kecil itu sangat pendiam, bahkan untuk ukuran seorang bayi.
Melihat bahwa keduanya menangis secata bersamaan membuat Lin Lin sedikit melupakan rasa sakitnya dan mulai fokus kepada kedua bayi nya.
"Ada apa ini? Aku rasa mereka tidak lapar. Mereka baru saja bangun tidur, sebelum tidur aku sudah memberikan mereka ASI," ucap Lin Lin dengan panik.
Xie Jun Hao malah semakin panik pada Lin Lin. Xie Jun Hao tahu bahwa kedua anak yang masih bayi itu masih memiliki hubungan batin yang sangat erat pada Lin Lin.
Melihat bahwa bayi itu menangis terus menerus membuat Xie Jun Hao khawatir kepada Lin Lin. Tetapi Xie Jun Hao tetap menjalankan tugas nya sebagai seorang ayah yaitu menenangkan kedua bayi yang sedang menangis itu.
Lin Lin berusaha keras untuk membuat bayi di dalam gendongan nya berhenti menangis, sayangnya semua itu tetap saja sia-sia.
Kedua bayi itu masih menangis. Bahkan disaat Xie Yu Ra sudah mulai bertingkah konyol agar membuat kedua adiknya berhenti menangis, kedua bayi kembar itu masih saja tidak berhenti untuk menangis.
Hal itu membuat ketiga orang lainnya menjadi kewalahan. Lin Lin membawa kedua bayi nya ke dalam kamar bersama dengan Xie Jun Hao dan Xie Yu Ra.
Kedua bayi itu menangis selama beberapa jam sebelum akhirnya mereka tertidur akibat kelelahan menangis.
Lin Lin, Xie Jun Hao, dan Xie Yu Ra menghela nafas mereka dengan sangat lega. Setidaknya kedua bayi itu telah selesai menangis.
"Lin Lin, apakah benar kau baik-baik saja? Jangan berbohong. Jika kau tidak baik-baik saja maka kau bisa membicarakan nya pada kami. Kami pasti akan mendengarkan dirimu. Atau mau aku panggilkan tabib?" tanya Xie Jun Hao dengan cemas.
Xie Yu Ra yang berada di samping Xie Jun Hao juga ikut menganggukkan kepalanya. Sikap ibu nya terlihat sangat aneh hari ini.
Lin Lin tersenyum tipis, menggelengkan kepalanya dengan pelan kemudian menepuk kepala Xie Yu Ra dengan pelan dan menatap Xie Jun Hao.
"Aku baik-baik saja. Aku juga seorang tabib Jun Hao, jangan lupakan itu. Aku hanya merasa sedikit tidak enak badan hari ini. Tidak perlu khawatir," ucap Lin Lin berusaha membuat suami dan anak nya menjadi lebih tenang saja.
Xie Jun Hao dan Xie Yu Ra saling bertatapan satu sama lain kemudian menghela nafas mereka secara bersamaan. Lin Lin masihlah seorang pribadi yang keras kepala. Jadi mereka berdua hanya bisa mengalah dan menganggukkan kepalanya.
"Baiklah kalau begitu Lin Lin. Jika ada yang kau perlukan maka kau bisa mengatakan nya pada ku," ucap Xie Jun Hao, juga langsung diangguki oleh Xie Yu Ra.
Lin Lin terkekeh pelan, lebih tepatnya memaksakan dirinya untuk terkekeh karena rasa sakit di jantung nya kembali muncul secara tiba-tiba. Tetapi karena tidak ingin membuat Xie Jun Hao dan Xie Yu Ra menjadi khawatir, Lin Lin bersikap seolah-olah dia baik-baik saja.
"Kalau begitu, Jun Hao, kau bisa kembali melanjutkan pekerjaan mu mengenai dokumen istana. Dokumen itu sudah terlalu menumpuk, bahkan kau sampai harus membawa dokumen kekaisaran ke kamar ini. Kerjakan sekarang. Dan Rara, sekarang sudah siang, kau bisa beristirahat. Kau masih anak-anak, tidak baik kalau sampai kelelahan," ucap Lin Lin dengan nada yang tegas, seperti biasanya.
Xie Jun Hao dan Xie Yu Ra segera saja menganggukkan kepalanya, mereka segera saja pergi dari sana untuk melaksanakan apa yang disuruh oleh Lin Lin.
Setelah kedua orang itu pergi, Lin Lin mulai menghela nafas nya dengan kasar, sedikit terengah-engah.
...****************...
Aku ingatkan sekali lagi, alur ceritanya lambat yaaa. Terus aku juga slow update karena mendekati ujian akhir semester. Ujian ini harus aku kerjain serius, ntar nilai aku jadi jelek kalo gak belajar. Mohon dimaklumi yaaa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
lestari
selalu sabar menunggu kelanjutan ceritanya ya thoor
2021-06-18
5
Endang Muhammad Silebu
focus dulu sama ujiannya Vio....kami setia kok menunggu
2021-06-06
6
Put Rii
lah lah lah kok belum ujian semester vio
2021-06-05
2