Gadis itu mendapat pertanyaan dan tatapan langsung dari Rio yang keren.
Membuatnya secara otomatis menundukkan kepalanya
Dengan wajah malu-malu sambil melirik kearah Rio dia menjawab dengan suara lirih.
"Viona.."
Rio tersenyum dan mengangguk, Kemudian dengan suara yang ramah dan penuh simpatik dia berkata,
"Viona ceritakan dengan jelas, kenapa mereka begitu marah dan ingin menghukum mu ?"
Ketiga orang senior wanita menatap kearah Viona dengan hati ketar-ketir.
Sekali Viona memberikan jawaban yang menyudutkan, habis lah mereka.
Mau di taruh di mana wajah mereka besok-besok di hadapan para junior ini.
Bila mereka di marahin Rio habis-habisan di hadapan seluruh peserta OSPEK.
Bila itu terjadi mereka tidak akan punya muka lagi untuk tampil di kampus ini.
Dengan sedikit ragu Viona bercerita,
"Kami semua di wajibkan memakai bedak pemerah wajah oleh mentor kami."
"Aku sudah memakainya, tapi karena gatel alergi terhadap bedak tersebut, aku pun mencucinya tanpa sempat minta ijin dan permisi dari para mentor"
"Ini sepenuhnya salahku, makanya para kakak mentor sangat marah pada ku."
ucap Viona menutup ceritanya dengan kepala tertunduk.
Viona sengaja sedikit berbohong, agar memberi sedikit muka kepada ke tiga seniornya itu.
Pada kenyataannya Viona sudah meminta ijin dan melapor kepada ke dua mentor pria di belakang sana.
Pada dasarnya mereka mengijinkannya, tapi dia di minta melapor dan meminta ijin dari senior wanita Novi Mia dan Eva.
Viona pun pergi melapor dan minta ijin kepada mereka bertiga, di sana Viona bukannya dapat ijin dia malah kena damprat dan di maki-maki.
Hal ini bukan nya mereka tidak tahu, justru mereka tahu dan sengaja ingin mengerjai Viona yang pada dasarnya memang sangat cantik.
Sepasang matanya yang indah alis matanya yang seperti di lukis senyumnya yang menawan.
Kulitnya yang putih mulus dan halus, bentuk tubuhnya juga sangat proporsional dan menawan.
Hal inilah yang menimbulkan rasa iri dengki dan kebencian di hati ketiga seniornya itu.
Viona di anggap sebagai bibit yang bakal merebut perhatian seluruh pria di kampus mereka nantinya.
Bisa jadi kekasih mereka pun bisa ikut-ikutan mengagumi Viona.
Jadi mumpung ada kesempatan ini, mereka akan gunakan sebaik-baiknya untuk merusak kecantikan Viona, dan menyingkirkannya agar tidak menjadi duri dalam mata buat mereka.
Viona tidak mengetahui hal itu, dia tidak ingin mencari musuh di kampus baru ini, dia ingin merubah kemarahan kebencian ke tiga seniornya itu menjadi rasa simpati.
Dia cuma punya satu keinginan menyelesaikan kuliahnya dengan baik, memperoleh nilai terbaik, agar bisa segera terjun ke dunia kerja dan dunia bisnis.
Untuk memberikan kebanggaan kepada ayah dan ibunya.
Viona sama sekali tidak sadar, meski diluar Ketiga orang itu terlihat bersyukur dan berterima kasih kepada Viona.
Tapi di hati kecil mereka, mereka menyalahkan Viona dan sangat iri dan menaruh dendam terhadap Viona.
Hanya saja karena takut dengan Rio, mereka menahan dan menelan semuanya.
Mendengar penjelasan Viona, Rio menatap kearah Novi, Mia, dan Eva.
"Jangan terlalu keras terhadap junior, berikan hukuman sewajarnya saja."
"Silahkan di lanjutkan.."
ucap Rio rada mereda emosinya setelah mendengar penjelasan Viona tadi.
Kemudian dia pun berjalan pergi meninggalkan tempat tersebut, menuju keruang Dekan Kampus.
Kepergiannya di iringi tatapan lega dari Mia Novi Eva.
Sedangkan Viona menatap bayangan punggung Rio dengan penuh kagum dan terpesona.
Hatinya sedikit merasa kehilangan dengan perginya pria tampan itu.
"Viona kamu kembali ke barisan mu, lain kali jangan di ulangi lagi,"
ucap Eva bertindak sebagai Good Cop, menutupi rasa bencinya.
Viona pun kembali ke kelompoknya, yang di sambut oleh beberapa teman baiknya dengan penuh rasa Syukur.
Mereka tidak ada yang menyangka Viona bisa lolos dari hukuman berat, ketiga senior wanita , yang terkenal sadis dan galak-galak.
Di tempat lain seorang pria bertubuh sedang, dia tidak setinggi Rio, tapi juga tidak terhitung pendek tinggi badannya 180 cm.
Sedangkan Rio 185 cm, wajah nya tidak se keren Rio, tapi cukup tampan, pakaiannya pun biasa saja.
Kaos berkerah dan celana jeans biasa tidak bermerk, dan mengenakan Running Shoes warna biru muda list putih.
Sepatu itu jelas bukan sepatu bermerk, sepatu biasa tapi cukup kuat tahan dan nyaman di kenakan.
Pria itu bernama Andi dia sejak melihat Viona dipanggil kedepan.
Dia langsung mengenali Viona, Viona adalah adik kelas nya dulu di SD.dan SMP S.
Andi tentu sangat mengenal Viona, karena Viona adalah gadis satu-satunya yang sudah di sukai dan di kagumi oleh Andi.
Sejak Viona duduk di bangku SD kelas 5.
Sedangkan Andi saat itu duduk di bangku SMP kelas 1.
Tapi selama kurun waktu itu Andi tidak pernah berani mendekati Viona, apalagi sampai mengungkapkan perasaan nya.
Andi hanya bisa menjadi pengagum rahasia, yang hanya berani mengamati dan memperhatikan Viona dari jarak jauh.
Andi tiba-tiba jadi teringat kejadian-kejadian lucu masa lalunya bersama Viona, semasa masih satu sekolah dulu.
Beberapa kali, bila Andi berpapasan dengan Viona yang sedang berjalan dengan temannya, Andi akan selalu bersikap salah tingkah.
Viona dan teman-temannya suka menganggap tingkah Andi ini sangat cute dan lucu.
Beberapa kali Viona sengaja menggoda Andi dengan melemparkan senyuman nya kepada Andi.
Alhasil yang pertama Andi menabrak guru killer sehingga kena marah dan di hukum.
Yang kedua kalinya Andi terjatuh kedalam selokan sekolah.
yang ketiga kalinya Andi menabrak tiang listrik, hingga jidatnya benjol sebesar telur puyuh
Sejak kejadian tersebut Viona merasa kasihan dengan Andi, dia tidak berani menggoda Andi lagi.
Kejadian ini terus berlangsung, hingga akhirnya Andi dan Viona berpisah sekolah.
Karena Andi harus melanjutkan SMA nya di sekolah yang tidak sama dengan Viona.
Sejak saat itu mereka pun terpisahkan begitu saja.
Tapi bagi Andi, tidak pernah sedetikpun melupakan Viona, Andi selalu melihat foto Viona bila dia sedang kangen dengan gadis itu.
Foto itu Andi peroleh dari teman dekat Viona, yang menyadari perasaan Andi terhadap Viona, dan merasa kasihan dengan Andi.
Secara diam-diam dia memberikan beberapa lembar foto Viona ke Andi sebagai kenang-kenangan.
Kini melihat Viona masuk ke kampus yang sama dengan dirinya, di mana mereka kembali di beri kesempatan untuk bertemu kembali.
Hati Andi diliputi perasaan yang sangat gembira dan bahagia.
Tapi saat melihat Viona ditampar oleh Novi hati Andi sangat sakit.
Melihat Mia kini maju menggantikan Novi berbicara, Andi buru-buru berjalan menuju ketengah lapangan ingin membantu Viona.
Tapi baru berjalan setengah jalan, Andi melihat Rio sudah tiba di sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 498 Episodes
Comments
Noer Hadi
joss
2022-09-24
2
Neneng cinta
seru ceritanya...😍💪💪💪
2022-08-21
1
Windy Artika
masih disini
2021-09-23
1