Permulaan

Pagi sekali tukang koran sudah melemparkan koran-korannya ke setiap rumah, tambah lagi hal yang mengganggu Gloria adalah dengan suara cempreng pria itu yang mengulangi perkataannya, "Koran pagi! Kabar terkini!" Gadis itu harus bersiap tanpa sarapan buatan ayahnya atau asisten rumahnya. Mau tak mau ia harus memesan makanan di kafetaria sekolah pagi ini, malas sekali sebenarnya menginjakkan kaki di kafetaria yang bau dengan aroma masakan-masakan dan juga dengan kelompok-kelompok yang sok keren itu yang selalu saja mengusik ketenangannya. "Sandwich, jus jeruk." Ucap Mrs. Pooja yang menyodorkan pesanan Gloria. "Terimakasih,"

Terlalu pagi ia datang ke sekolah, namun akhirnya ia dapat menyelesaikan sarapannya dengan damai tanpa gangguan lain, baru saja ia berpikiran seperti itu, seseorang berteriak memanggilnya dengan ejekan baru. "Gadis imut tapi bodoh!" Ejekan yang tak biasanya ia dengar.

"Hey!" Sekali saja Gloria ingin membalik badan dan melihat siapa yang mengejeknya itu. "Hey..." Suara lembut Bryson dengan senyuman menyeringai. Gloria tak peduli dan melangkah. "Gloria??? Benar kan itu namamu???" Itu awal dari pertentangan mereka berdua. "Hey! Apa benar kau mengenakan ****** ***** milik nenekmu?" Ejekan itu membuat semua orang di kafetaria tertawa puas. Gadis yang di ejek itu berusaha untuk terus berjalan, namun suara tawa-tawa membuatnya merasa jengkel. "Kau idiot!" Kesalnya.

Perlahan Bryson menghampirinya dengan gaya sombongnya, "Gloria? Apa benar kau mengenakan ****** ***** nenekmu?" Bryson mengejeknya lagi. Wajah Gloria terlihat begitu marah, "Dasar bedebah." Katanya kasar dengan menumpahkan jus jeruknya ke seragam Bryson dengan santai.

"Sampai nanti." Gloria pun berlalu pergi dengan perasaan lega. Sementara Bryson sangat emosional sehingga ia berjalan menyusuli gadis yang menumpahkan jus padanya itu. Malangnya tubuh Gloria berhasil di raihnya dan kemudian anak nakal itu membawanya ke dinding koridor. Sebagian murid lain menyaksikannya, kedua tangan Bryson memenjara tubuh Gloria yang tak bisa bergerak sedikit pun karena wajah lelaki itu begitu dekat dengan wajahnya. "Beraninya dirimu." Jujur saja wajah marah Bryson membuatnya takut. "Lepaskan." Gloria memalingkan pandangannya. "Jangan macam-macam denganku gadis imut... Tapi bodoh." Bisik Bryson pelan.

~

Todd menenangkan sahabatnya itu sebelum bel sekolah berbunyi, "Tenangkan pikiranmu," Bujuknya. Tangan Gloria bergetar dan matanya masih dipenuhi amarah. Tak lama datanglah Jared yang kemudian duduk di samping kursi Gloria dan menggenggam tangannya. "Apa yang terjadi? Apa yang ku lewatkan?" Cemas Jared. "Dia lagi... Anak pindahan itu mengganggu Glory, untungnya aku segera menghentikannya..." Jawab Todd yang memang benar saat ia mendorong tubuh Bryson untuk menjauhkannya dari Gloria, dan langsung membawa Gloria ke kelas yang memang akan mereka ikuti hari ini. "Glory?" Tanya Jared mengkhawatirkannya, gadis itu menutupi wajahnya dan menyandarkan kepalanya di pundak Jared. "Aku sangat membencinya..." Ucapnya lirih. "Sudahlah... Dia memang di benci semua orang, mulai dari sekarang kau harus berdekatan denganku dan Jared." Perintah Todd, "Aku akan memgawasinya, lihat saja." Jared mengancam.

"Dan jika kalian pergi ke toilet? Apa aku boleh ikut?" Tanya Gloria yang membuat Todd dan Jared tertawa tak tertahankan. Bel pun berbunyi.

Waktu paling malas adalah ketika Mr. Smith memberi tugas Gloria dan Todd untuk membawakan puluhan buku dari perpustakaan untuk berlangsungnya pelajaran.

"Kau duluan saja, beri aku tiga menit untuk ke toilet." Todd berlarian ke arah toilet. Gloria pun berjalan sendirian di koridor yang kosong, langkahnya membelok kanan untuk mencapai perpustakaan. Namun kagetnya, pandangannya menangkap seseorang tengah berdiri dan bersandar di dinding ruangan kelas kimia, Bryson.

Ia di usir dari kelas akibat menjahili salah satu teman sekelasnya. Sejujurnya gadis itu tak ingin melihat orang yang di bencinya itu, tapi otaknya berpikir untuk mampu melewati si nakal Bryson. Gloria melangkah tanpa melihat lelaki itu, namun Bryson sudah menoleh dan mulai menyadari kehadiran si gadis imut itu. Bibirnya tersenyum. "Oh hey hey... Gadis imutku, tepat sekali waktunya." Bryson mulai berdiri tegak dan melangkah ke arah Gloria yang sama sekali tak mempedulikannya. "Sombong sekali kau padaku, Gloria..." Tangannya hampir meraih tangan Gloria yang langsung menghindar. "Berhentilah kumohon!" Kesalnya. "Oh ternyata jika marah kau tambah imut, senang sekali hatiku." Goda Bryson yang terus menghampirinya. "Kau tahu perasaanku padamu? Aku benci padamu." Ucap Gloria jujur sekali yang membuat Bryson tak berkutik.

Suasana yang dirasakan Gloria sangat menegangkan, namun tak lama Todd segera membawanya pergi. Bryson menatap tajam Todd, "Jangan mengganggunya Bung." Todd masih berpikir semuanya aman-aman saja.

Gloria merasa emosional hari ini, "Maaf aku sangat lama." Ucap Todd. "Kau! Aku tak mau bertemu dengan orang itu lagi, kau ini..." Gerutunya kesal. "Iya maafkan aku, tak akan lagi, Glory..." Todd bersungguh-sungguh meminta maaf karena waktu yang ia gunakan saat di toilet melebihi waktu tiga menit, untungnya ia tepat menyelamatkan sahabatnya dari gangguan Bryson lagi. "Ayo!" Mereka pun masuk ke dalam perpustakaan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!