Tak Menyerah

Arya tersenyum menatap layar gawai. Ia masih tak menyangka gadis secantik Rengganis ternyata galak dan terkesan menyebalkan.

Tapi ini lah yang di sukai Arya dari Rengganis yang selalu bisa tegas pada siapapun.

Pagi itu seperti biasa Arya sedang berkutat dengan pekerjaan.

Berhubung baru beberapa hari mengambil alih posisi ayahnya, Arya harus sedikit banyak memahami seluk beluk perusahaan tersebut.

tok..tok

ceklek.

"Permisi Tuan. Hari ini ada pertemuan dengan wakil dari Perusahaan Wijaya dan Ardian Corp. Mereka mengajukan kerjasama ke perusahaan kita. Apa Tuan akan menemui mereka?"

Sekertaris Alex membacakan jadwal untuk untuk hari ini.

Memang dua perusahaan itu saling bersaing dalam bidang apapun.

Semua ingin terlihat lebih unggul dari yang lain.

hemmm menarik, aku akan memanfaatkannya.

"Kau atur saja waktunya, lex. Aku akan dengan senang hati menerima mereka." Arya tersenyum smrik memikirkan keuntungan apa yang akan ia dapat dari kerja sama ini.

******

Ardian Corp.

Rengganis yang masih fokus pada pekerjaan dan menoleh sekilas saat ponselnya berbunyi.

Rengganis merasa heran kenapa pria itu menghubungi lagi.

Yah... pria yang belakangan ini sering mengganggunya.

Menyebalkan ...

"Apa kau kekurangan pekerjaan hingga terus menggangguku?" Dengan geram Rengganis menjawab telepon dari seseorang di seberang sana.

"Tak perlu marah-marah, Nona. Aku punya penawaran untukmu.

Aku bisa saja menerima kerja sama ini dengan mudah, namun semua tidaklah gratis."

"Apa maksudmu? Apa yang kau bicarakan dan apa hubungannya denganku? Lagian aku tak sudi bekerjasama dengan mu. Masih banyak perusahaan lain yang bisa ku ajak kerja sama selain denganmu."

Rengganis benar-benar geram pada ucapan pria itu. Seakan dia tengah mengancamnya sekarang.

"Apa kau tak tahu bahwa Nyonya Ardian mengajukan kerja sama denganku? Tapi aku juga harus bisa memilih mana yang terbaik.

Kamu tak ingin mengecewakan Nyonya Ardian kalau sampai kerja sama ini gagal, kan?"

"Apa yang kau mau!" bentak Rengganis.

"Aku akan menjalin kerja sama dengan perusahaan Ardian, tapi dengan satu syarat."

Apa????

"Aku akan menagih ya nanti saat waktu yang tepat," ucap Arya kemudian.

Klik.

Tiba-tiba sambungan telepon terputus secara sepihak.

Rengganis memijit pelipisnya yang berdenyut nyeri.

Sebenarnya apa yang tengah pria itu rencanakan padanya. Ingin sekali Rengganis menolak tawaran itu, tapi bagaimana dengan Nyonya Rani.

sungguh Rengganis tidak ingin membuatnya kecewa.

*****

Siang hari.

Pertemuan pun berlangsung dengan lancar.

Di ruangan VIP di salah satu restoran terkenal mereka mengadakan pertemuan.

Seperti yang sudah di sepakati kerja sama ini di menangkan oleh perwakilan dari Ardian Corp.

Setelah menandatangi semua berkas yang penting Rengganis berniat ingin pergi dari tempat itu, tapi sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Jangan lupa janjimu, Nona."

Arya menatap Rengganis dengan senyum kemenangan dan berlalu meninggalkan tempat itu bersama sekertarisnya.

hhhhhh terserahlah....

Nyonya Ardian begitu bangga mendengar keberhasilan Rengganis yang bisa menjalin kerja sama dengan Pratama Group.

Itu artinya perusahaannya kini tengah selangkah lebih maju dari Wijaya Group sebagai saingannya.

Besok malam rencananya akan di adakan makan malam untuk merayakan kemenangan ini, sekaligus akan ada sesuatu istimewa yang akan di bicarakan dari keluarga Pratama.

🌺🌺🌺🌺🌺

Sejak dari pagi suasana rumah sudah sangat ramai oleh pelayan yang bersih-bersih dan menyiapkan segala keperluan nanti malam.

Tak lupa Nyonya Rani juga berpesan pada Rengganis untuk bersiap-siap untuk nanti malam karena ini adalah perayaan keberhasilannya.

Malam pun tiba semua hidangan sudah tertata rapi di meja makan.

Rengganis yang kini tengah mempersiapkan diri di kamar di kejutkan dengan kedatangan seorang pelayan ke kamarnya.

Nyonya Rani berpesan bahwa Rengganis harus segera turun karena tamu yang di tunggu sudah datang beberapa saat yang lalu.

Kini di meja makan dua keluarga ini tengah makan dengan hikmad.

Rengganis tahu bahwa pria di depan nya ini sejak tadi sesekali mencuri kesempatan untuk melihatnya.

Maka dari itu dengan cepat Rengganis menyelesaikan makannya karena ingin segera pergi ke kamar.

Namun baru akan beranjak Nyonya Rani langsung menahannya.

"Rengganis tunggu sebentar, ada yang ingin keluarga Pratama sampaikan."

Nyonya memberi isyarat agar Rengganis bersabar.

"Ehmmm ... begini Nyonya Ardian, kami sekeluarga berterima kasih atas jamuan makan malamnya. Selain itu ada yang ingin putra kami sampai kan pada putri Anda, Rengganis."

Tuan Pratama membuka pembicaraan.

"Kalau Nyonya Rani tidak keberatan, saya berniat melamar Rengganis jadi istri saya. Dan berniat menikahi nya dalam waktu dekat ini. Apa Nyonya merestui nya?"

ucap Arya dengan sopan tapi penuh ketegasan.

Rengganis menelan ludahnya dengan kasar. Tak menyangka bahwa Arya akan meminta persyaratan dengan menikah dengannya.

Rengganis pikir kata-kata Arya hanya bualan semata.

Nyatanya kini Rengganis terjebak dengan janjinya sendiri.

"Bagaimana Rengganis, apa kau menerimanya?".

Nyonya Rani menyadarkan lamunan Rengganis.

"Mama akan sangat bahagia jika kamu menikah. Mama juga yakin Nak Arya adalah orang yang tepat."

Nyonya Rani begitu berharap Rengganis menerima lamaran Arya.

"Tolong kasih saya waktu, Tuan Pratama. Saya harus meminta ijin Ibu saya dulu." Rengganis mencoba mengulur waktu.

"Baiklah, kami akan menunggu. Kalau begitu kami permisi Nyonya Ardian. Untuk makan malamnya kami ucapkan terima kasih."

Keluarga Pratama pun meninggalkan kediaman keluarga Ardian dengan harapan penuh dan secepatnya mereka akan menerima kabar baik dari Rengganis.

Terima nggak yah????

Terpopuler

Comments

M Ikral Ikral

M Ikral Ikral

terima klu GK terima kmu sangat² bodoh ganis😴😴

2022-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Melupakanmu...
2 Menata hidup baru
3 Masa lalu
4 Tak Menyerah
5 Restu Ibu
6 Tidak Terima
7 Calon Istri
8 Pulang Ke Rumah
9 Elisa
10 Pernikahan
11 Rumah Baru
12 Kesepian
13 Salah Paham
14 Teman Lama
15 Memaafkan
16 Pertemuan
17 Makan Siang
18 Pertengkaran
19 Hari Yang Indah
20 Pergi Ke Kantor
21 Ulang Tahun Mertua
22 Penyesalan Rangga
23 Tuan Andreas
24 Menetap
25 Kembali Ke Rumah
26 Wakil CEO
27 Gadis Menyebalkan
28 Pingsan
29 Panik
30 Kehamilan
31 Kesal
32 Syukuran
33 Keluar Kota
34 Pembangunan Proyek
35 Kesalahan
36 Cemas
37 Mimpi kah?
38 Memang Nyata
39 Hamil
40 Pengakuan Elisa
41 Kedatangan Keluarga Elisa
42 Bukan Aku Yang Melakukan
43 Berubah
44 Maaf
45 Tes DNA
46 Bertemu
47 Terluka
48 Rumah Sakit
49 Kecurigaan Alex
50 Pertemuan Elisa Dan Roy
51 Rindu
52 Kiriman Misterius
53 Melepas Rindu
54 Terungkap
55 Penyamaran Elisa
56 Membuat Keributan
57 Ancaman Arya
58 Hasil Tes DNA
59 Tidak Cocok
60 Kembali Ke Rumah
61 Malu
62 Syarat Elisa
63 Taman Kenangan
64 Seperti Pernah Mengalami
65 Perlahan Melepaskan
66 Tidak Akan Menyentuhmu
67 Tidak Di Undang
68 Pernikahan Elisa
69 Berbagi Tempat Tidur
70 Aku Tidak Peduli Dengan Mu
71 Kontraksi
72 Melahirkan
73 Baby Kay
74 Usaha Roy
75 Bingkisan Tengah Malam
76 Andira...
77 Memberi Hukuman
78 Teman
79 Berkunjung
80 Elisa Melahirkan
81 Berebut Nama
82 Baby R...
83 Waktu berdua
84 Mengunjungi Elisa
85 Membuatnya Kesal
86 Karena Keranjang Bayi
87 Bagaimana Bisa?
88 Hamil Kedua
89 Perjodohan
90 Apa Yang Kamu Inginkan.
91 Satu_satu nya
92 Melamar
93 Rencana Pernikahan
94 Pernikahan Rangga
95 Anak Ke Dua
96 Pertemuan Tak Sengaja
97 Kecemburuan
98 Ekstra Part(Promosi).
99 Ektra Part(Spesial Roy Elisa)
100 Ekstra Part(Roy Galau)
101 Kay Yang Baik Hati
102 Novel Baru
103 DI PINDAHKAN
104 Kisah Airin-Alex
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Melupakanmu...
2
Menata hidup baru
3
Masa lalu
4
Tak Menyerah
5
Restu Ibu
6
Tidak Terima
7
Calon Istri
8
Pulang Ke Rumah
9
Elisa
10
Pernikahan
11
Rumah Baru
12
Kesepian
13
Salah Paham
14
Teman Lama
15
Memaafkan
16
Pertemuan
17
Makan Siang
18
Pertengkaran
19
Hari Yang Indah
20
Pergi Ke Kantor
21
Ulang Tahun Mertua
22
Penyesalan Rangga
23
Tuan Andreas
24
Menetap
25
Kembali Ke Rumah
26
Wakil CEO
27
Gadis Menyebalkan
28
Pingsan
29
Panik
30
Kehamilan
31
Kesal
32
Syukuran
33
Keluar Kota
34
Pembangunan Proyek
35
Kesalahan
36
Cemas
37
Mimpi kah?
38
Memang Nyata
39
Hamil
40
Pengakuan Elisa
41
Kedatangan Keluarga Elisa
42
Bukan Aku Yang Melakukan
43
Berubah
44
Maaf
45
Tes DNA
46
Bertemu
47
Terluka
48
Rumah Sakit
49
Kecurigaan Alex
50
Pertemuan Elisa Dan Roy
51
Rindu
52
Kiriman Misterius
53
Melepas Rindu
54
Terungkap
55
Penyamaran Elisa
56
Membuat Keributan
57
Ancaman Arya
58
Hasil Tes DNA
59
Tidak Cocok
60
Kembali Ke Rumah
61
Malu
62
Syarat Elisa
63
Taman Kenangan
64
Seperti Pernah Mengalami
65
Perlahan Melepaskan
66
Tidak Akan Menyentuhmu
67
Tidak Di Undang
68
Pernikahan Elisa
69
Berbagi Tempat Tidur
70
Aku Tidak Peduli Dengan Mu
71
Kontraksi
72
Melahirkan
73
Baby Kay
74
Usaha Roy
75
Bingkisan Tengah Malam
76
Andira...
77
Memberi Hukuman
78
Teman
79
Berkunjung
80
Elisa Melahirkan
81
Berebut Nama
82
Baby R...
83
Waktu berdua
84
Mengunjungi Elisa
85
Membuatnya Kesal
86
Karena Keranjang Bayi
87
Bagaimana Bisa?
88
Hamil Kedua
89
Perjodohan
90
Apa Yang Kamu Inginkan.
91
Satu_satu nya
92
Melamar
93
Rencana Pernikahan
94
Pernikahan Rangga
95
Anak Ke Dua
96
Pertemuan Tak Sengaja
97
Kecemburuan
98
Ekstra Part(Promosi).
99
Ektra Part(Spesial Roy Elisa)
100
Ekstra Part(Roy Galau)
101
Kay Yang Baik Hati
102
Novel Baru
103
DI PINDAHKAN
104
Kisah Airin-Alex

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!