"Aku suka sama kamu Grace." Ucap laki - laki itu dengan lantang.
Thomas sempat terkejut mendengarnya. Gimana bisa dia yang tidak pernah melihat adegan penembakan secara langsung bisa terdiam begini. Apalagi perempuan itu bukan orang lain. Tapi Grace.
Grace-nya!. Boleh gak sih gua bilang gitu?
"Hmm. tapi aku itu belum kenal kamu." Sahut Grace.
Bagus grace!, lo harus tolak orang asing. Kurang ajar banget tuh orang main nembak - nembak anak gadis orang. Uang jajan aja masih minta orang tua, udah mau pacar - pacaran aja. Batin Thomas.
"Aku mohon, kamu mau jalan sama aku hari minggu ini, Grace. Ujian kan udah selesai." Pintanya.
*Cih, dasar laki \- laki gak tahu malu. Udah ditolak malah maksa.*
"Aku .."
"Ayolah grace!. Aku udah suka sama kamu dari lama. Aku mohon kamu mau jalan sama aku. Biar kamu kenal aku lebih jauh." Sahut laki - laki itu lagi.
"Baiklah.." ucap Grace akhirnya.
Kenapa sih grace terima ajakan tuh anak!. Kan dia gak kenal! lama - lama kesel juga gua sama Grace yang gampang banget di begoin.
Thomas masih meruntuki laki - laki yang berdiri terlalu dekat dengan Grace.
"Sip! Makasih Grace!" Ucapnya sambil menarik tangan Grace dan menggenggamnya. Thomas yang melihat itu langsung mendelik tidak suka.
"Kalau gitu, aku tunggu kamu jam 10, hari minggu dirumah ya." Jelas Grace.
"Oke!." Grace mencoba melepaskan pegangan tangan laki – laki didepannya ini dengan pelan.
"Hmm. Kalau gitu, aku pergi dulu ia."
Disaat keduanya sudah menghilang. Disatu sisi, Thomas masih terpaku. Entah mengapa, dia merasa kesal.
Dia mencoba untuk tidak ambil pusing memikirkan hal ini. Dia kembali menyadarkan dirinya sendiri. Grace itu sahabatnya.
Kenapa dia harus kesal, disaat Grace sudah mulai membuka dirinya untuk orang lain.
"Aku cariin kamu dikelas gak ada. Kamu kemana sih?." Cecar Grace ketika dia melihat Thomas yang baru saja keluar dari tempat persembunyiannya.
"Ada urusan." Ucap Thomas datar.
"Kamu kenapa? Kok lesu banget kayaknya?." Tanya Grace lagi.
"Gak papa."
Tak lama, supir keluarga Thomas datang. Mereka pun langsung masuk dan pergi meninggalkan sekolah. Selama diperjalanan, baik Thomas dan Grace terlihat diam.
Thomas sebenarnya sudah sangat penasaran ingin menanyakan perihal kejadian yang tadi diihatnya. Cuma apa daya, karena rasa gengsi yang tinggi. Jadi, dia malu untuk menanyakan langsung dengan Grace.
"Thomas.." panggil Grace disela aksi melamunnya. "Hmm"
"Aku mau tanya pendapat kamu, boleh?" Grace menekan jarinya dengan kukunya. Rasa gugup mulai dirasakan perempuan itu.
"Apa?"
"Aku tadi dapet ajakan dari seseorang.." Ucap Grace sambil melirik kearah Thomas yang saat itu juga sedang meliriknya.
"Menurut kamu.. aku batalin atau gimana?" Sambungnya lagi.
Thomas bingung akan jawaban apa yang harus diberikannya. Dia ingin menolak. Tapi, kata hatinya mengatakan jangan. Apa yang akam dijawabnya, jika Grace menayakan kenapa Thomas melarangnya. Jadi, dia hanya bisa menjawab kata ini untuk membalas pertanyaan Grace.
"Terserah."
"Kamu gak marah atau gimana gitu?." Tanya Grace kembali memastikan.
"Nope."
Grace menundukkan kepalanya. Thomas tahu mungkin kata – katanya menyakitkan Grace. Tapi, dia juga bingung dengan hatinya. Kesal, tapi kenapa? Dia kan hanya seorang sahabat Grace. Kenapa dirinya harus marah, dan bukannya senang? Hal itu sebenarnya dia pikirkan dari tadi.
"Ok, Kalau gitu aku bakal pergi dengannya." Sahut grace. "Bagus."
^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments