Grace saat ini sedang duduk di meja belajarnya. Didepannya sudah ada sebuah buku diary yang dibelikan sang bunda waktu ulang tahunnya beberapa bulan lalu. Ketika dirinya sudah mulai bisa menulis. Grace selalu menulis kesehariannya, dan isi hatinya kedalam buku itu. saat ini, anak perempuan itu sedang mencoba menulis kejadian yang hari ini dialaminya.
Sahabat selamanya,Kata thomas, Grace boleh suka Thomas. Tapi, Grace tidak boleh sayang dan cinta.
Dirinya saat ini masih asik menulis kata – kata yang masih diingatnya. Hingga dia tidak tahu, jika sang bunda sudah masuk dan berdiri dibelakangnya.
"Sedang apa sayang?." Dia membalikkan kepalanya dan tersenyum. "Aku lagi tulis diary bunda." Dengan suara selucu itu. Renata, tersenyum. Anaknya ini bisa sekali membuat kepenatan yang ada dipikirannya menghilang dalam sekejab.
"Thomas siapa sayang?." Renata melihat tulisan cakar ayam Grace. Tapi, dirinya tentu masih bisa membacanya.
"Tetangga baru, bunda." Renata mengelus kepala anak perempuan satu – satunya itu dengan lembut. "Kok bunda belum tau kalau kita punya tetangga baru?."
"Iya, tadi bunda masih kerja. Jadi, Cuma Grace yang lihat Thomas." Renata tersenyum menanggapi cerita sang anak. "Bunda?."
"Iya sayang, ada apa?."
"Kata Thomas, dia jadi sahabat aku sekarang. aku akhirnya punya teman." Senyum Renata merekah. Akhirnya. Dia kadang merasa sangat sedih begitu melihat Grace yang asik bermain istana pasir atau boneka miliknya seorang diri. Bodohnya, dia dan sang suami tidak mengajarkan cara bersosialisasi dengan baik. Grace menjadi anak perempuan yang sedikit tertutup karena ulah mereka. "Sungguh?. Wah! Bunda sedang mendengarnya." Grace juga menganggukkan kepalanya dengan senang.
"Tapi bunda, ... Thomas bilang, Grace bisa suka sama Thomas. Tapi, tidak boleh dari rasa sayang dan cinta. Grace bingung apa bedanya." Renata terdiam. Dia tiba – tiba memikirkan sahabat anaknya. umur berapa bocah itu? hingga dia tahu hal – hal akan kasih sayang dan cinta.
"ketiga hal itu berbeda saya." Grace meletakkan alat tulisnya. Kini dia mengarahkan tubuhnya menghadap sang bunda untuk memahami arti tiga kata yang baru saja didengarnya.
"Kata suka, sama ketika Grace suka akan sebuah pensil uniqorn yang ayah belikan untuk Grcae. Rasa sayang, ketika Grace memiliki Sandy, boneka Grace, yang selalu Grace jaga dan rawat. Rasa cinta, ketika rasa suka dan sayang itu digabung. Grace akan menjaga barang itu dengan sangat baik dan penuh perhatian. Grace mengerti?."
Ketika hening beberapa detik. Grace akhirnya mengeluarkan suara. "Grace tidak mengerti bunda." Renata tersenyum. Dia mengelus lagi kepala anak perempuannya itu dengan lembut.
"Suatu saat, Grace pasti akan mengerti."
"Kapan bunda?." Renata terlihat berfikir. "Hmm... ketika Grace sudah SMA nanti. Bunda akan jelaskan kepada Grace kembali." Kini dia menganggukkan kepalanya lagi tanda mengerti.
^
^
^
Beberapa tahun telah berganti. Saat ini, gadis kecil itu tidak lagi sama. dirinya kini sudah berubah menjadi seorang remaja yang manis. Rambutnya terikat satu, dia juga memilih memakai kaca mata karena kurang jelas jika melihat dari jarak yang cukup jauh.
Pagi ini, seperti biasa, dia akan pergi kerumah sahabatnya. Thomas. Sudah tujuh tahun sejak pertemuan pertama mereka. Sampai saat ini mereka masih menjadi sahabat.
Grcae sudah memasukkan beberapa perlengkapan ujiannya. Ketika dia turun, dia sudah melihat kedua orang tuanya di meja makan.
"Sarapan sayang?." Ucap Renata.
Grace menggeleng. "Aku mau kerumah Thomas bunda. Dia pasti beum bangun."
Dia mengambil tangan kedua orang tunya untuk di salaminya. "Tidak ingin berangkat bareng ayah?." Ucap Darius yang melihat wajah anaknya dengan penuh kerinduan.
"Enggak ayah. Aku berangkat ya, bun, yah." Grace berlari meninggalkan kedua orang tua yang masih terdiam itu. Sudah hampir tiga tahun ini Grace sedikit menjaga jarak dengan orang tuanya. Kedua orang tua itu tahu akan kesalahannya yang membuat sang anak kecewa.
Ketika dirinya memasuki sekolah menengah pertama, Renata dan Darius sibuk mengurus pekerjaan mereka yang berada diluar kota. Hal biasa sebenarnya bagi Grace ditinggal oleh keduanya. Tapi, betapa kecewanya dia, begitu kedua orang tuanya berjanji akan menemaninya mendaftar di sekolah impiannya. Tapi, keduanya membatalkan janji. akhirnya, Grace ditemani oleh Dara, ibunda Thomas.
Ketika Dara bertanya sekolah apa yang ingin dimasukinya. Grace menyebutkan sekolah yang sama dengan sekolah yang diinginkan Thomas. Dara otomatis mengajak anak tetangganya itu untuk mendaftar bersama.
Saat ini, tentu membuat kedua orang tua Grace sedih. Mereka juga menyalahkan diri mereka sendiri karena terlalu sibuk bekerja dan melupakan anak mereka satu – satunya.
"Bun, kita harus apa?." Tanya Darius dengan pilu. Dia begitu merindukan anak perempuannya. Walaupun dia tahu Grace masih menjawab jika ditanya, dan menegur jika ingin berpamitan. Tapi, hal itu masih terdengar sangat dingin di kuping Darius. Grace seolah menjaga jarak darinya.
"Bunda juga gak tau, yah. Yang terpenting saat ini, kita harus ada di sisi Grace. Jangan sampai hal seperti waktu itu terulang lagi." Darius menyetujui saran sang istri. Ini demi dirinya dan Renata supaya bisa lebih dekat lagi dengan Grace. Tidak boleh ada kesalahan.
^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
runi nisa
aku mampir kak...semangat!!
Mampir juga yuk ke novel aku
PACARKU MANTAN TEMANKU
mohon dukungannya readers🤗😘
2020-04-20
1