"Thomas, wake up.." panggil Grace ketika dirinya sudah memasuki kamar laki laki tampan itu.
Kamar Thomas tidak pernah berubah. Kamar itu selalu terkesan simple dan manly. Bahkan sejak Thomas kecil, hal - hal yang ada dikamarnya itu selalu terkesan sederhana dan sangat terlihat seperti dirinya. Ring basket yang ada di dinding, yang berhadapan itu tidak pernah berubah tempatnya, ada satu set drum, gitar, and piano yang dibeli orang tuanya juga selalu bertengger di pojok ruangan kamarnya. Dia akan memaikan alat - alat musik itu jika dia sedang tidak dalam mood nya.
Grace dulu sering melihat Thomas memainkan alat - alat musik itu. Walaupun dulu dia tidak sejago sekarang.
Kalau sekarang, jika ditanya bagaimana kemahiran Thomas Grace akan bilang, if I can say, he is the best player who can play all of those instruments. Apalagi ketika laki – laki itu sedang serius. Wajahnya yang tampan dan berkarisma akan terlihat beberapa tingkat lebih tinggi dari biasanya.
Thomas yang dulu dan yang sekarang sangatlah berbeda jauh. Kini, Thomas lebih tinggi dan tampan. Selama masa SMP. Sudah banyak perempuan yang menembaknya dan tak segan - segan untuk mengajaknya jalan.
Grace juga tahu akan hal itu, cuma dirinya belum tahu kalo dari sebanyak itu sudah adakah orang yang berhasil berpacaran dengan Thomas atau belum. Karena jika menyangkut hal asmara, Thomas tidak akan pernah cerita apapun kepadanya.
I know I never been in a relationship before, may be that is the reason why he doesn't want to share his love story with me. Kata – kata itu lah yang kadang ditulisnya di buku diary miliknya. Keluh kesah perasaannya akan dia tuangkan dibuku kecil itu.
"Kenapa sih grace?, bentaran lah.. masih ngantuk." Balasnya sambil kembali menutup kepala dengan bantal.
"Kita ini mau ujian loh. Buruan mandi atau aku tinggal...!" balas Grace sambil kembali menarik bantal yang menutupi Thomas.
"Kok main tinggal sih grace, sahabat apaan itu namanya!." Laki – laki itu segera duduk di pinggir kasurnya. "Iya ini gua bangun, puas.." dia pun segera melepas bajunya didepan Grace.
"Kyaaa ...!! Kok lepasnya disini sih.." Grace menutup kedua matanya. Bantal yang masih dia pegang di jadikan sebagai alat untuk memukul Thomas.
"Kan gua mau mandi Grace, sok malu udah bilang aja terpesona kan?." Ledek Thomas sambil memainkan matanya.
"Jangan ngimpi kamu!, dasar playboy darat." Balas Grace dengan pedas. Perempuan itu memilih untuk keluar dari kamar Thomas menuju ruang makan. Selama di meja makan, wajah Grace yang masih terasa panas terus dikipasinya.
"Grace, kamu kenapa? Sakit?" Tanya kate, Mama thomas. "Enggak tante, cuma panas aja." Balasnya asal
"Oh. Wajahmu merah sekali." Sambung Kate. Yang hanya dibalasnya dengan senyum canggung.
"Kenapa?, deg degan ya ngeliat gua tadi?." Muncul suara bisikan dari belakang yang Grace kenal.
"Apaan sih Thom! Buruan sarapan. Kita mau berangkat." Alihnya sambil memakan roti yang dibuatkan Kate untuknya. Grace memang sudah biasa makan dirumah Thomas kalau sehabis membangunkan laki – laki pemalas itu. Di pikirannya, makan dirumah Thomas lebih terasa nyaman dan hangat. Jika dibandingkan dengan rumahnya. Entahlah, itu pikirannya saat ini.
"Tan, aku sama Thomas berangkat dulu." Pamitnya sambil mencium tangan Kate yang di ikuti Thomas.
"Iya Grace, hati hati!. Semangat ujiannya." Keduanya pun kini berangkat ke sekolah dengan mobil Thomas yang sudah terparkir rapi didepan.
"Yuk.. " ajaknya. Grace mengikuti dibelakangnya.
^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Dianmailani
nama mamanya kok beda eps.2 dara dan eps.3 Kate
2020-08-14
0