...SELAMAT MEMBACA...
Adhisti kembali ke kamarnya tidak ada tawa apalagi senyum, semenjak masuk ke rumah ini yang ada hanya tertekan batin saja.
"Satu hari di rumah ini, kenapa rasanya bertahun-tahun. Nanti saat dia bosan apakah aku di buang begitu saja, tapi kapan dia bosan? sepertinya aku harus membuat dia bosan melihatku biar cepat-cepat aku di suruh pergi dari rumah megah ini." Banyak ide yang bermunculan di kepala Adhisti.
"Aku tau harus berbuat apa, pertama harus cari jalan keluar jika tidak menemukan jalan keluar cari gudang dulu siapa tau ada barang-barang yang aku butuhkan untuk kabur lewat jendela atau mencongkel salah satu pintu yang ada." Gumam lirih Adhisti yang ternyata sedari tadi Endaru tepat di belakang tubuhnya.
"Mau kabur ... hem." Endaru langsung mencekal pergelangan tangan Adhisti.
"Lepas... sakit Tuan," keluhnya pada Endaru.
"Kamu adalah wanita yang di jual oleh kekasihmu, maka kamu harus menjadi istri yang disimpan. Jangan keluar jika bukan perintahku." Endaru berucap sambil menghempaskan kuat tangan Adhisti.
Adhisti menangis tersendu-sendu bukan ancaman yang membuat menangis tapi ia tidak dapat mencairkan uang yang ada di cek yang ia pegang saat ini.
'Hu... hu... hu... uangku yang malang, kapan ibu akan memeluk kamu sayang.' Adhisti menciumi cek yang sudah ia masukkan ke dalam plastik yang di tutup rapat.
Endaru yang berada di bawah guyuran shower yang sangat dingin untuk menetralkan gejolak di dalam dirinya yang muncul secara mendadak tanpa aba-aba dari pemiliknya.
"Huh ... wanita ini, bisa-bisanya membuatku seperti ini. Sepertinya aku harus segera melegalkan pernikahan ini." Endaru mematikan shower yang baru saja ia gunakan untuk pelepasan.
•
•
Beberapa hari kemudian.
Adhisti hanya tersenyum kecut saat ada beberapa orang yang datang ke rumah ini, mulai dari memeriksa dirinya apa ada masalah dengan psikologi, kesehatan dan lain-lain yang menyangkut persyaratan menikah.
"Mbak Nita, apa saya benar-benar akan menjadi istri sah bos kamu?" Bisiknya pada Nita yang tepat ada di sampingnya.
Nita menganggukkan kepalanya.
Adhisti menepuk jidatnya dengan kuat.
'Mati gue di tempat ini, sudah jadi istri yang di simpan kini harus jadi istri sesungguhnya yang di simpan. Kapan bebas dari sini dan mencairkan uangku yang berada di plastik ini.' Sambil mengusap-usap pelan kantong celananya.
Nita menepuk pelan tangan Adhisti.
"Mbak Adhi tidak kenapa-kenapa kan?" Nita sedikit takut bertanya, takut tidak sopan saat berucap.
Menggelengkan kepala. "Tidak apa-apa mbak Nita, aku baik-baik saja!" sambil tersenyum sangat cantik.
Tiba-tiba Endaru pulang dari kantor.
"Bagaimana, semua berjalan baik kan tesnya serta persiapan dan syarat mengajukan pernikahan yang sah?" tanya Endaru pada salah satu penghulu yang akan menjadi saksi sekaligus orang yang mengijab qabulkan mereka berdua nanti.
Masih tetap penghulu yang sama yang bersedia merahasiakan dari orang lain.
Adhisti sedari tadi menatap Endaru dari kejauhan, jika Endaru dari situ berarti ada pintu dari arah itu. Tapi rasanya sungguh aneh dan mustahil, ia pernah lewat dan menelusuri lorong itu tapi tidak menemukan satu pun pintu yang ada justru yang ada hanyalah tembok yang ada vas bunga saja.
'Sepertinya aku harus memeriksa vas bunga itu, mana bisa aku tidak kepo dan mencari tau untuk keluar dari rumah ini. Enak saja mau mengurungku di tempat isolasi yang tanpa tetangga.' Adhisti menebak-nebak saja.
Endaru seperti biasanya hanya mengenakan pakaian kemeja untuk mengambil foto buku nikah, sedangkan Adhisti cukup di poles sedikit saja sudah sangat cantik dan sedap di pandang mata.
Selesai pengambilan foto kini Adhisti bisa lega meski akan tertekan di hari-hari berikutnya. Endaru yang baru saja melintas membisikkan sesuatu di telinga Adhisti.
"Jangan senang dulu, masih banyak malam-malam yang harus kamu lewati bersama saya." Ucap dingin Endaru.
•
•
Adhisti hanya mampu tersenyum, tanpa sadar dirinya tersipu saat melihat Endaru tersenyum kepada seseorang perempuan.
"Siapa dia? kenapa dia bisa masuk ke rumah ini begitu bebasnya?" Adhisti segera pergi masuk ke dalam kamar.
Apakah ia akan terus-terusan menjadi istri yang disimpan dalam sangkar emas ini. Tanpa bebas mencium udara di luaran sana, andai takdirnya bisa lebih baik ingin ia putar sesuai keinginannya sekarang yaitu kebebasan dan kenyamanan hidup.
...BERSAMBUNG...
...Ayo dong like nya di tinggalkan, biar makin giat up nya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
www
next Thor
jgn lupa feedback TAKDIRKU
semnagat up ny
karya mu sudah masuk ke fav ku
2021-06-04
2