Tinggal serumah

Sehari setelah pernikahan Arga sengaja mengajak Ayla keluar. Hanya berdua dengan Ayla masih diam saja tak bicara apapun karena tak ada yang mengajaknya bicara sampai mobil di halaman rumah milik Arga sendiri saat itu Arga dan Ayla keluar mobil sendiri-sendiri bahkan Ayla seperti ingin melakukannya sendiri asisten Arga yang beniat membantu Ayla turun saja di abaikannya karena memang Ayla tidak tahu atau karena tak mau.

Asisten Arga kembali menarik tangannya dan menganggukkan kepalanya.

Langkah Ayla mengikuti langkah kaki seseorang yang Ayla tidak tahu siapa dan saat mengikuti langkahnya seketika tangan Ayla di pegang dan Ayla kaget mau menolak tapi, tangan yang memegang tangannya sangatlah hangat.

Ayla membiarkannya dan menuntun Ayla dan membawa Ayla yang entah kemana terdengar beberapa banyak langkah kaki masuk.

Ayla mendengar itu hanya diam karena tak penting juga kalo Ayla bertanya siapa dan ada apa yang terjadi.

"Nona Saya kepala pelayan dan kepala pelayan rumah tangga akan membantu Nona untuk nyaman tinggal disini." Kata seorang wanita yang Ayla dengar suaranya.

"Lakukan tugas kalian," ucap seorang yang sama seperti orang yang dari kemaren bicara dingin dengan Ayla.

"Baik Tuan." Jawab mereka bersamaan dan saat itu Ayla terdiam mematung menatap lurus.

"Hehe.. ternyata nyonya gak bisa lihat."

"Iya aku gak nyangka."

Bisikan di tempat yang dekat membuat Ayla masih mendengarnya.

Arga pun sudah berjalan menjauh setelah mengatakan satu kalimatnya dan melepaskan tangan Ayla jadi tak mendengar bisikan para pelayan itu.

Tugas Arga hanya menjadikan perempuan itu istri dan memberi perhatian dan tempat sebagai istri selebihnya biar dia saja yang urus, Arga tak mau tahu.

Asisten Arga pun sudah menjauh dan sebelum menjauh Asisten Arga juga sudah memperhatikan juga melihat semua wajah para pelayan yang terkejut dengan juga wajah mereka semua yang hadir.

Ayla mengangguk samar.

Kepala pelayan pun menganggukkan kepalannya dan mulai mempersilahkan Ayla berjalan tapi, saat yang bersamaan mereka bingung dan saat itu juga kepala pelayan wanita mengerti dan membantu menuntun Ayla keruangannya tapi, Ayla melepaskannya.

"Aku bisa sendirian terimakasih bantuannya."

"Iya Nyonya."

"Mari ikuti saya." Ayla mengangguki ucapan Bi Lilin.

Di dalam kar setelah beberapa saat yang bersamaan Ayla sudah berganti pakaian di kamarnya duduk saja setelah semua pelayan pergi Ayla hanya duduk menatap keluar jendela yang sebenarnya kalo matanya hanya melihat hitam dan ruangan gelap.

Ayla yang duduk tenang diatas kasur tanpa sadar jika Arga berdiri di belakangnya sejak pelayan keluar Arga sudah berdiri di belakang Ayla menatap punggung Ayla sangat lama.

Ayla merasa di perhatikan tapi, Ayla  tidak akan sadar dan mau mengatakan sesuatu, biar saja.

Merasa berada serumah tapi mereka berdua tidak akan merasa jika mereka memiliki perasaan suami istri dari awal saja mereka sudah tertutup.

Arga berbalik pergi mencari sesuatu di dalam kamar itu dan kembali keluar dari sana.

Arga pun tak bicara sepatah katapun setelah masuk sebelum keluar dan sesudah keluar kamar.

Arga hanya memperhatikan dalam diam.

Saat Arga keluar Ayla pun tak berpindah posisi.

Sampai waktu makan malam tiba Ayla tetap di kamar tapi dengan posisi yang sudah duduk di lantai bersandar tepi ranjang dan memeluk kakinya.

Pelayan pun hanya diam saja tak ada yang berani mengajaknya bicara karena Ayla diam saja.

Arga yang baru masuk kerumah dari menyelesaikan pekerjaannya di luar hanya melihat rumah yang sepi saat itu hanya acuh dan pergi begitu saja dari depan pintu masuk.

Arga sudah selesai mengganti pakaian dan bersiap makan malam seketika selesai makan malam pun Ayla tak turun dan keluar kamarnya.

"Siapa yang bertanggung jawab atasnya." Arga bersuara keras, seketika para pelayan datang termasuk kepala rumah tangga pak Lampu dan kepala pelayan wanita Bu Lilin datang dengan cepat.

"Kenapa dia tak terlihat sepanjang waktu keluar kamar apa ada dari kalian mengatakan sesuatu padanya atau karena kalian tahu sesuatu hal yang membuat kalian enggan membantunya," ucap Arga panjang seketika Kepala rumah tangga yang kepalanya tertunduk maju.

"Maafkan kami Tuan tapi, Nona tak bicara pada kami sesekali pun bahkan kami sudah mengajak bicara. Beliau minta, tak usah ada yang menganggunya dan... dan nona..ehm nyonya maksud saya kalo beliau  tidak mau hal ini di laporkan pada Tuan," ucap kepala Rumah tangga pak Lampu dengan wajah ketakutan.

Arga mengangguk dan berdiri begitu saja seketika kepala pelayan wanita Bu Lilin dengan sigap menyiapkan makanan di nampan atau camilan di nampan lainnya jadi mereka bertiga naik keatas.

Arga tidak mau tiba-tiba dirumahnya yang tenang ada Mayat di temukan jika tak mau makan pun seharusnya ia bilang untuk menolak pernikahan ini apa wanita itu sangat lemahnya hanya menolak sekali dan tak punya penolakan lainnya. Sekarang sudah ada di rumah Arga mereka tinggal serumah dan Arga tak mau menerima penolakan apapun kecuali, Arga yang menolaknya.

"Kau mau makan atau aku yang mengantung mu di tiang depan rumah."

Suara datar Arga memenuhi ruang kamar Ayla sampai Ayla sendiri terlonjak kaget.

Pelayan langsung meletakkan di atas nakas dan berjalan keluar.

"Aku tidak mau makan, biarkan aku mati, aku juga tak butuh bantuanmu, jika aku di temui mati maka kau bisa langsung memakamkanku dengan layak dan tidak ada yang tahu juga tidak masalah, Aku juga menganggap aku tak ada keluarga lagi, lagian siapa juga yang mau menghadiri pemakaman dari anak cacat sepertiku dan juga tak berguna sepertiku, walaupun jadi istri aku juga tak berguna. Kau pasti tahukan... kenapa kau tetap..."

"KENAPA MENIKAHIKU... KENAPA.. HAH.."

Arga mengepalkan kedua tangannya. Emosinya memuncak.

"Kau... Kau bahkan tidak tahu terimakasih, Kau tahu aku menikahimu terpaksa... aku hanya mengisi setatus lajangku agar menikah saja sudah itu saja, Kau tahu apa tentangku kenapa kau bertanya dengan ragu padaku, Aku katakan sekali lagi, Aku terpaksa menikah walaupun dengan perempuan normal dan tidak BUTA SEPERTIMU!"

Deg.

Menekan kata 'Buta sepertimu,' itu membuat hati Ayla terasa sakit. Biasanya tidak apa-apa bahkan seribukali ucapan dari ibu atau saudara kandungnya pun itu tak masalah kenapa sekarang rasanya seperti di hantam duri yang sangat tajam.

"Makan sekarang!" Perintah Arga sekali tarikan nafasnya menekan emosi besar yang hampir meledak lagi.

Ayla memilih diam dan itu berhasil membuat Arga lepas kendali dan akhirnya keluar dari kamar Ayla dengan membating pintu sekaras mungkin sampai engsel pintu rusak.

Pak Lampu yang ada di bawah sampai terkejut memejamkan matanya agak lama.

Episodes
1 Perjodohan
2 Menikah
3 Tinggal serumah
4 Tak bisa melakukan apapun
5 Tidak bisa melakukan apapun
6 Jangan berani mencobanya
7 Jangan usik
8 Kejadian semalam
9 Perhatiannya
10 Makam Bunda
11 Keluarga
12 Acara Claudia
13 Bersamamu
14 Rencana buruk Lalita
15 Kekurangan cairan
16 Bertengkar
17 Semakin marah
18 Realita
19 Menggantikan tempat Ayla
20 Sikap Arga
21 Dalam sehari
22 Malah jadi kesal
23 Jatuh dari tangga
24 Belum sadar
25 Lalita ketakutan
26 Menyembunyikannya
27 Kembali pulang
28 Izin keluar
29 Makan malam
30 Hanya karena Mimpi
31 Tidak mungkin terjadi
32 Lebih memilih siapa
33 Tidak berharga
34 Rosa kecelakaan
35 Belum waktunya
36 Perlahan terlihat
37 Perbuatan Claudia
38 Memperhatikannya
39 Kecelakaan
40 Semua aman
41 Kejutan
42 Pergi dari Mansion
43 Kembali dengan Arga
44 Merelakan
45 Mengunjungi Rosa
46 Makan bersama
47 Datang Bersamaan
48 Menginap
49 Membuat kesalahan dan takut
50 Bertemu
51 Keturunan untuk Arga
52 Di pulangkan
53 Kebenaran
54 Tidak berguna
55 Permintaan sederhana
56 Sisi lain Arga
57 Pingsan
58 Dansa
59 Pindah
60 Mengganggu
61 Tidak tahu berurusan dengan siapa
62 Air cabai
63 Ingin datang dan menemui Ayla
64 Perbuatan Farhan
65 Farhan tidak bisa mati
66 Perhatian ayah mertua
67 Mendatangi kawan lama
68 Tidak bisa menghabisinya
69 Tidak perlu bicara baik padanya
70 Farhan tidak berdaya
71 Kembali gelap
72 Hampir Kecelakaan
73 Bukan ulah Claudia
74 Permainan dengan kejutan Thalita
75 Hukuman sang Mama
76 Pergi bersama Thalita
77 Taman dekat Danau
78 Kontrakan Bibi Art
79 Jangan mengganggu
80 Sadewa
81 Hal Istimewa
82 Dua langkah di depan
83 Pertemuan
84 Rencana Thalita
85 Edward dan Rosa
86 Beladiri
87 Gaun pertama yang indah
88 Pesta Edward
89 Bertemu Syena
90 Ten dan istrinya.
91 Galeri seni lukis
92 Genap setahun
93 Ayla
94 Rihana
95 Orang tua Rihana
96 ..................The END................
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Perjodohan
2
Menikah
3
Tinggal serumah
4
Tak bisa melakukan apapun
5
Tidak bisa melakukan apapun
6
Jangan berani mencobanya
7
Jangan usik
8
Kejadian semalam
9
Perhatiannya
10
Makam Bunda
11
Keluarga
12
Acara Claudia
13
Bersamamu
14
Rencana buruk Lalita
15
Kekurangan cairan
16
Bertengkar
17
Semakin marah
18
Realita
19
Menggantikan tempat Ayla
20
Sikap Arga
21
Dalam sehari
22
Malah jadi kesal
23
Jatuh dari tangga
24
Belum sadar
25
Lalita ketakutan
26
Menyembunyikannya
27
Kembali pulang
28
Izin keluar
29
Makan malam
30
Hanya karena Mimpi
31
Tidak mungkin terjadi
32
Lebih memilih siapa
33
Tidak berharga
34
Rosa kecelakaan
35
Belum waktunya
36
Perlahan terlihat
37
Perbuatan Claudia
38
Memperhatikannya
39
Kecelakaan
40
Semua aman
41
Kejutan
42
Pergi dari Mansion
43
Kembali dengan Arga
44
Merelakan
45
Mengunjungi Rosa
46
Makan bersama
47
Datang Bersamaan
48
Menginap
49
Membuat kesalahan dan takut
50
Bertemu
51
Keturunan untuk Arga
52
Di pulangkan
53
Kebenaran
54
Tidak berguna
55
Permintaan sederhana
56
Sisi lain Arga
57
Pingsan
58
Dansa
59
Pindah
60
Mengganggu
61
Tidak tahu berurusan dengan siapa
62
Air cabai
63
Ingin datang dan menemui Ayla
64
Perbuatan Farhan
65
Farhan tidak bisa mati
66
Perhatian ayah mertua
67
Mendatangi kawan lama
68
Tidak bisa menghabisinya
69
Tidak perlu bicara baik padanya
70
Farhan tidak berdaya
71
Kembali gelap
72
Hampir Kecelakaan
73
Bukan ulah Claudia
74
Permainan dengan kejutan Thalita
75
Hukuman sang Mama
76
Pergi bersama Thalita
77
Taman dekat Danau
78
Kontrakan Bibi Art
79
Jangan mengganggu
80
Sadewa
81
Hal Istimewa
82
Dua langkah di depan
83
Pertemuan
84
Rencana Thalita
85
Edward dan Rosa
86
Beladiri
87
Gaun pertama yang indah
88
Pesta Edward
89
Bertemu Syena
90
Ten dan istrinya.
91
Galeri seni lukis
92
Genap setahun
93
Ayla
94
Rihana
95
Orang tua Rihana
96
..................The END................

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!