Gedung yang di beli dan di miliki oleh keluarga Arga hanya gedung tidak bersama isinya dan isi segala macam tentang pernikahannya asisten Arga yang mengurusnya karena semua hal yang ayah Arga percaya pada istrinya tidak di lakukan secara baik bahkan semuanya serba kekurangan dan entah kemana uang sisanya.
Tapi, memang pintar istrinya ini mengelabui suaminya bahkan Arga sudah tahu sebelum sang ayah membeli gedung itu. Ibu tirinya memang hanya menyukai uang ayahnya dan wajah Ayahnya yang tampan.
Sekarang Arga yang masih berdiri di depan cermin terdiam beberapa saat mengamati penampilannya.
Asistennya yang selalu di sampingnya mulai membuka berkas yang sudah siap ia baca di layar tablet.
"Ayla... Gadis buta, tidak berpendidikan bisa membaca dengan belajar otodidak di bantu pengasuh juga pelayan. Tidak dianggap putri oleh Rico ayahnya, Hidup besar dan tidur di kamar tak layak yang lebih baik dari pembantu. Tidak menyukai makan makanan selain sayur dan buah lalu susu untuk telur tidak terlalu suka dan bahan tepung biasa menjadi camilan..."
Arga mengangkat tangannya membuat sang Asisten menghentikan membaca tulisan informasi tentang Ayla yang begitu banyak dan rinci sampai ke kehidupan sehariannya.
Arga berbalik menatap Asistennya.
"Untuk sifat Nona Ayla lebih banyak diam dan bicara jika perlu. Tak pernah bersosialisasi dengan siapapun dan biasanya hanya sering dengan pengasuhnya jika pengasuhnya sendiri yang memulai berinteraksi."
Arga menatap Asistennya mengulurkan tangannya dan menatap layar tablet didepannya.
"Minta kepala pengurus rumah tangga menyiapkan kamar dengan kebutuhan istriku jangan sampai ada kekurangan bilang pada kepala pelayan wanita untuk siapkan menu makanan sesuai keinginan istriku," ucapan Arga seketika membuat melongo asistennya apa ini Tuannya.
Tidak mungkin yang berdiri didepannya adalah Tuannya jika benar Tuannya, Seorang Arga Marvelino tampak sangat perhatian sekali pada calon istrinya.
Di gedung acara pernikahan Arga tiba lebih dulu dan langsung melangkah masuk dengan asistennya semua tamu undangan sudah menunggu di kamar pengantin. Ayla sama sekali tidak di dandani dengan cantik dan apa adanya karena ibunya Leni sudah malas melihat putri keduanya ini terlalu cantik.
Rosa sang adik sibuk memainkan ponselnya dan dengan santainya memfoto dirinya yang di rias sedemikian cantiknya karena katanya asistennya putra keluarga kaya itu sangat tampan. Rosa mau mengikat dengan pesona wajahnya.
Tapi, siapa tahu kalo asisten Arga sama sekali tak tertarik dengan wanita atau gadis muda bahkan di sebut gay dengan Arga. Asistennya Arga tidak mau mengenal wanita atau gadis muda bukan karena kelainan dan penyakit tapi, karena pekerjaan sudah membuatnya tak sempat memikirkan hal pasangan.
Ayla di bawa turun oleh ibu dan adiknya juga beberapa keluarga sewaan untuk mengiringi Ayla.
Dalam hatinya Ayla sangat marah tangannya mengepal memegang tongkatnya dengan keras.
Ayla masih tidak mau bahkan sepertinya hak Ayla sebagai seorang yang memiliki pendapat sudah di hapus.
Disamping Arga, Ayla hanya diam saja sampai acara akad berlangsung dan dengan sekali ucapan akad pun selesai.
"Saya terima nikahnya Ayla..." Suara itu yang hanya Ayla dengar dan setelahnya seperti tertutup sesuatu hanya suara nging yang Ayla dengar.
Tiba-tiba...
"Bagaimana para sanksi?"
"SAH."
Dilanjutkan doa bersama dengan gemetaran kedua tangan Ayla terangkat untuk berdoa.
Dalam hatinya,' semoga orang yang terbaik dari pilihan yang terbaik yang engkau berikan pada hamba dan Hamba ikhlas menerimanya sebagai Suami sah Hamba, Ya Allah.'
"AAMIIN." Semuanya mengimkan Doa yang telah di panjatkan penghulu dan tanpa sadar ada doa tersembunyi milik orang lain yang juga di panjatkan diam-diam telah di aamiinkan juga oleh semua orang.
Selanjutnya acara yang berlangsung dengan mengundang para kolega keluarga dan juga Kolega bisnis yang datang sili berganti.
***
Tak perlu waktu yang lama lagi Ayla dan Arga langsung pulang ke rumah dan membiarkan ayah ibu mereka yang menyambut tamu sangat banyak karena Arga tak punya kenalan yang banyak jadi Arga hanya akan menikah dan kembali bekerja lagi.
Saat didalam mobil Ayla yang sudah berganti pakaian seketika Arga yang melihat pakaian Ayla yang duduk didalam mobil membuat kepalanya pusing.
"Siapa yang memberikan mu baju tahun 90an." Kata Arga dengan suara besar nan garangnya.
"A-aku yang mau." Ayla menjawab langsung karena kalo dia bilang ibu dan adiknya itu sangat tidak masuk akal pasti mereka sekeluarga sudah membicarakan hal baik dan dan saat Ayla bilang dirinya hanya memiliki baju mirip dengan model nenek-nenek pasti sangat bertolak belakang bukan.
Sudahlah bilang saja kalo Ayla sendiri yang mau.
"Kau bawakan baju tertutup kerumah sediakan sebanyak mungkin dan secukup mungkin terserah kepala pelayan dan jangan lupa selalu menanyakan seleranya," ucap Arga pada asistennya yang duduk di sebelah sopir.
Asistennya mengangguk mengerti dan mulai menghubungi kepala pelayan.
Ayla hanya diam saja memegang tongkatnya sekarang waktu setelah menikah dan menjadi istri orang, Ayla sama sekali tak merasa kan perbedaan mencolok didirinya semuanya sama saja dan hanya berbeda jika suara lelaki di sampingnya terkesan besar dan serak layaknya seorang pria berbadan bagus dan sehat, mungkin.
Terdengar dari suaranya jika orang ini yang duduk di sebelah Ayla yang sudah menjadi suaminya ini tak pernah makan gorengan, apa sebagus itu?
Ayla yang diam Arga yang sibuk dengan waktu istirahatnya. Didalam mobil hanya ada kecanggungan.
Di tempat pernikahan semua tamu di buat bingung karena tak ada pengantin di saat bertanya dan langsung di jawab pihak keluarga lelaki, ternyata pengantinnya sedang tidak sehat dan setelah akad langsung pergi dan meminta maaf jika tak bisa bertemu tamu-tamu.
Alasan yang di buat ibunya Arga dan orangtua Ayla sangat pas.
Dan mereka berdua sangat bagus di sebut besan sehati sepemikiran.
Saat acara makan bersama di tempat lain tanpa kehadiaran Ayla dan Arga. Rico dan istrinya. Ayah Arga dan istri keduanya karena istri pertama meninggal yang sekaligus ibu dari putra pertamanya.
Mereka berbicang ringan seru membicarakan tentang tatacara dan tata krama di rumah mereka masing-masing dan cara mereka mendidik Ayla juga sangat baik.
Mereka juga mengaku sangat sedih jika Ayla tak dirumah padahal Ayla paling ceria.
Semua ucapan dan teks sandiwara yang tak terlihat bentuknya itu mampu mereka katakan di hari pernikahan dan membuat keluarga Arga terkejut sekaligus senang karena mereka mendapatkan keluarga baik.
Jika salah satu wajah atau beberapa wajah terlihat sekali menutupi ekspresi asli mereka.
Sampai di rumah Ayla terdiam turun sendiri dari mobil dan melangkah tanpa di antar siapapun.
Ayla bahkan harus banyak berpikir untuk bisa tetap terlihat normal walaupun buta, atau paling tidak menyusahkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
delissaa
lanjutkan
2021-06-26
1
delissaa
baca sampe sini dulu Thor tapi suka sama Ayla. semangat berkarya 💪 jangan lupa mampir ya di novel aku 🤩
2021-06-26
1
chimy_pimmy
salut sma Ayla walaupun memiliki kekurangan tapi dia selalu bersyukur dan ramah dengan semua orang
semangat Thor ditunggu upnya
2021-05-31
1