Binar Indriana membuka mata saat mendengar suara dering sebuah jam dimeja, tapi ia malas untuk bangun dan hanya membuka mata kemudian menutup telinganya untuk kembali tidur. ia yang masih ingin tidur, berpura-pura tidak mendengar suara dering yang cukup keras tersebut. sampai beberapa menit suara dering itu terhenti, dan seseorang membuka selimut nya dengan paksa. Bintang yang benar benar masih mengantuk menjadi kesal, ia langsung mendudukan dirinya dan siap melontarkan kata kata kekesalannya. karena ia tahu siapa yang membuka selimut nya, dan hanya orang itu yang terus menganggunya.
"cepat bangun, apakah kau ingin terlambat disekolah? " suara itu terdengar lembut ditelinga Binar, membuatnya terdiam tidak sampat protes untuk kekesalannya.
"aku sangat mengantuk Tang, aku tidak mau bangun! " saut Binar kembali memasang selimut nya, Bintang yang melihat itu kembali menarik selimut itu dan menarik tangan Binar. terlihat Bintang Andriana sang kembaran telah rapi dan siap berangkat sekolah, Bintang tersenyum dengan manis dan mencubit pipi Bintang dengan gemas.
"cepat bangun, atau aku akan pergi kesekolah sendiri! " ucap Bintang tersenyum, Binar hanya memutar kedua bola matanya dengan malas. "Nar apa kamu lupa, hari ini ada ulangan matematika pak Juna! " ucap Bintang lagi, dengan terkejut Binar berdiri dan berlari kearah kamar mandi. si Bintang pun tertawa ringan melihat saudarinya panik, karena dia tahu Binar sangat tidak menyukai pelajaran pak Juna. guru gendut yang super jahat didalam kelas, bisa dikatakan Bintang sampai alergi kepada guru tersebut.
setelah beberapa menit bersiap didalam kamar, sikembar itu keluar dari kamar untuk menyapa kedua orang tuanya. dan mendapat salam hangat dari orang tuanya, mereka mulai sarapan dan sedikit mengobrol disana. sampai sudah waktunya berangkat, mereka bergegas pergi dari sana untuk mulai berangkat ke sekolah.
beberapa menit sampai lah mereka disekolah, seperti biasa mereka disapa oleh beberapa teman yang mengenal mereka. sikembar itu dikenal diseluruh sekolah, karena hanya mereka berdua murid kembar disekolah itu. Binar duduk dibangku nya begitu juga dengan Bintang, dengan malas Bintang mengeluarkan buku matematikanya.
"sangat menyebalkan! " gumam Binar, Bintang tersenyum mendengar itu. hingga seseorang datang membuat kelas yang persis seperti kicauan burung, mendadak menjadi seperti kuburan yang sepi tanpa penghuni. kedatangan pak Juna memang membuat mereka takut, tapi mereka mulai saling bicara saat guru tersebut membawa seseorang di belakangnya. seorang anak laki-laki seusia mereka berjalan dengan khas anak laki-laki, kemudian berdiri menghadap semua murid di samping pak Juna.
"kenapa kalian sangat berisik! " ucap pak Juna, seketika kelas itu kembali sepi. "oke anak anak, selamat pagi! "
"selamat pagi pak!" jawab semua murid, pak Juna mengangguk dan berdiri disamping anak laki-laki tersebut.
"hari ini kalian akan mendapat teman baru, kamu perkenalkan diri dulu! " ucap pak Juna mendapat anggukan, kemudian anak laki-laki itu tersenyum kepada semuanya.
"Hai semua, namaku Raka Virendra. aku seorang murid pindahan dari kota S, dan semoga kita menjadi teman yang baik. mohon bantuannya! " ucapnya singkat, kemudian mendapat lambaian tangan dari beberapa murid. wajah Raka memang tampan, karena itu gadis gadis disana saling membicarakannya.
"Binar kamu ngapain? " panggil pak Juna saat Binar ingin tidur, mendengar namanya dipanggil Binar langsung duduk dengan tegak dan menggelengkan kepalanya dengan kuat. "yasudah kamu duduk didepan Binar, kamu boleh duduk sekarang! "
"Terima kasih! " ucap Raka kemudian berjalan menuju tempat duduknya, setelah Raka duduk pak Juna memulai pelajaran. beberapa murid sibuk menyapa Raka, bahkan banyak dari mereka memberikan sebuah kertas yang berisi nomor HP mereka. Binar muak dengan mereka semua, Binar menatap malas dengan memutar kedua bola matanya. sampai Raka menoleh kearah Binar yang duduk dibelakangnya, dan tersenyum tapi Binar malah memutar kedua bola matanya.
"hadap depan, tidak usah menebar senyuman! " saut Binar ketus, Raka terkejut dan langsung mengangguk kemudian menghadap depan. Raka sedikit terkejut saat melihat wajah yang sama dengan Binar, karena ia melihat Bintang yang sedang fokus dengan pelajaran. Raka melihat kearah Binar lagi kemudian kearah Bintang secara berulang ulang, sampai mendapat tepukan dari Binar yang gemas melihat Raka sedari tadi. "berhenti menoleh, ia adalah saudariku. tidak perlu terkejut dengan gadis kembar, oke. aku pusing melihatmu terus menoleh, fokus kedepan!" ucap Binar, Raka terdiam dan menghadap kedepan.
tidak berapa lama belum istirahat berbunyi, semua murid berhamburan kearah Raka. mereka memperkenalkan diri mereka pada Raka, setelah mendapat tanggapan dari Raka mereka pergi masing masing. Raka memperhatikan Bintang yang duduk membaca buku, karena merasa penasaran Raka mendekat kearah Bintang. Raka berdiri dan memberikan sebuah bolpoin pada Bintang, Bintang mendongakkan kepala melihat Raka dan kemudian tersenyum.
"hai, aku Raka salam kenal!" ucap Raka, Bintang tersenyum dan menerima bolpoin itu.
"hai, aku Bintang! " ucap Bintang, ia melihat sekeliling yang sudah sepi kemudian tersenyum. "capek ya dikerumuni mereka? " Raka menggelengkan kepala dan duduk di bangku depan Bintang,
"iya tapi aku suka dengan mereka semua, tidak seperti disekolah ku dulu. muridnya terlalu elit, dan memilih dalam berteman! " ucap Raka, Bintang mengangguk dan kembali membaca buku yang ia pegang. "oh iya kamu baca apa, kok serius banget! "
"oh ini... "
BRAK!!!
keduanya terkejut saat Binar datang, dan meletakkan minuman kaleng dengan keras. Binar menatap Raka dengan teliti, karena berusaha mendekati Bintang. sang saudari menatap Binar dengan penuh pertanyaan, kemudian Binar mengangkat kedua bahunya.
"aku beli minum buat kamu tang, jangan melotot kayak gitu. terus kamu ngapain disini, gak istirahat? " ucap Binar menarik kursi dan duduk disamping Bintang, Binar meminum minuman kalengnya dengan sekali tegukan. Raka sendiri melihat dan mempertikan wajah keduanya, ia heran kenapa wajah kembar bisa sangat mirip sekali.
"hm Raka dia ini saudari kembarku, namanya Binar Indriana. sifatnya sedikit kasar sih, tapi dia baik kok. oh iya kalau kamu mau ini, minum aja gak masalah kok! " ucap Bintang memberikan minuman kaleng, Binar mengambil minuman itu dan membukanya.
"kalau Bintang gak mau, aku mau kok. aku belinya kan buat Bintang, bukan buat dia! " ucap Binar kemudian meminum minuman itu, Bintang mencubit perut Binar hingga membuat Binar kesakitan.
"iya kamu kan belinya buat aku, terus aku kasih ke Raka. ngapain kamu minum, terus siapa yang ngajarin gak sopan kayak gitu! " Binar sangat malas mendengar ocehan sangat kakak, ia memutar bola matanya lagi dengan malas.
"udah ah males, jangan gangguin Bintang awas lo! " ucap Binar kemudian pergi dari sana, Bintang menghela nafasnya dan tersenyum pada Raka.
"maaf ya Raka!"
"oh gak masalah kok! " saut Raka tersenyum, Raka memperhatikan pergerakan Binar yang keluar dari kelas. kemudian tersenyum dan kembali bicara dengan Bintang, sampai suara bel istirahat selesai Raka kembali ke tempat duduknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments