pindah sekolah.

Binar dan Bintang berdiri di depan sebuah taman bermain, mereka berdiri menunggu sang teman siapa lagi kalau bukan Raka. janji Raka untuk membawa keduanya pergi ke taman bermain, disetujui oleh Binar dan juga Bintang. tapi hal itu dibuat marah oleh Binar, karena Raka tidak juga datang kesana. Bintang hanya diam dan melihat sekeliling, agar bisa melihat keberadaan Raka.

"nyebelin si kecebong ini, kita udah nunggu setengah jam! " omel Binar yang kesal, tidak ada sahutan dari Bintang. tiba tiba dari jauh terlihat orang yang sudah mereka tunggu, Raka berlari kearah Bintang dan juga Binar.

"sorry sorry, tadi jalan macet bangett! " ucap Raka ngos ngosan, Binar kesal dan tidak mau bicara dengan Raka pun hanya diam dan tidak melihat Raka.

"gak papa kok Raka, yang penting kamu sudah datang. yaudah ayuk masuk, Binar sudah beli tiket dan juga buat kamu! " ucap Bintang memberikan sebuah tiket, Rak tersenyum lalu melihat kearah Binar.

"Terima kasih,"

"apa kita akan diam disini terus, dan nunggu tutup? " ucap Binar yang masih kesal, kemudian ketiganya pun masuk kedalam taman bermain itu.

mereka bertiga menikmati setiap permainan disana, bahkan mereka juga mencoba foto box. Raka menyukai hasil foto tersebut, meskipun Binar yang tidak ber ekspresi tapi masih terlihat cantik. hah cantik, Binar itu galak dan kasar dia tidak cantik dan lebih cantik Bintang, batin Raka yang bicara sendiri. tapi hatinya tidak bisa dipungkiri, karena Binar memang sangat cantik meskipun tidak memakai bedak.

"kenapa lo ngeliatin foto gue, tahu kok kalo gue itu cantik! " celetuk Binar mengambil foto yang dipegang Raka, dengan kecepatan kilat Raka mengambil lagi foto itu.

"jangan diambil, ini kan foto bagianku. aku simpan foto ini ya, kalian simpan foto yang lain! " ucap Raka, Bintang mengangguk dan tersenyum. tidak dengan Binar yang sepertinya mencari sesuatu, sampai dibuat heran oleh Raka dan juga Bintang.

"kamu cari apa? " tanya Bintang, Binar melihat foto yang dibawa Binar.

"tadi kita ada foto yang sendirian, kenapa fotoku tidak ada! " ucap Binar heran, Bintang juga mencoba mencari tapi memang tidak ada fotonya.

"eh iya kemana fotomu, Raka apa kamu bawa foto anak ini! " ucap Bintang mendapat gelengan kepala dari Raka, Binar menyipitkan matanya tidak percaya.

"hei benar tidak ada, kenapa kamu seperti orang tidak percaya! " ucap Raka melihat Binar yang menatapnya, Binar pun memutar bola matanya dengan malas.

"sudah lah ayo pulang, gue capek! " saut Binar berjalan meninggalkan mereka berdua, Bintang tersenyum karena tahu sang adik sedang kesal.

"oh iya Raka kamu naik apa tadi? " tanya Bintang selagi mereka berjalan, Raka tersenyum kepada Bintang. "kamu ngapain sih senyum kayak gitu, aku tanya bukannya dijawab malah senyum! " saut Bintang lagi, karena senyuman Raka menganggu dirinya.

"haha... kamu bener bener beda ya sama Binar, kalau sama Binar sudah habis aku dimaki maki." saut Raka tertawa, Bintang pun dibuat tertawa oleh Raka. "tadi aku naik mobil, mana ku tahu kalau macet. kalau tahu sih mending motor, meskipun diam diam! "

"kenapa diam diam? "

"iya papa ku gak bolehin sih aku pake motor, katanya belum punya SIM! " saut Raka, Bintang mengangguk angguk.

"iya sih, gak boleh kalau belum punya SIM! " ucap Bintang, mereka mengobrol sampai pintu keluar. terlihat disana Binar sudah berdiri dan memandang mereka berdua, Binar sedikit kesal melihat ke akrab an dua orang itu.

"lama banget sih kalo jalan, lemot deh! " ucap Binar, hanya dibalas senyuman oleh Bintang dan Raka. sampai sebuah mobil datang, mobil itu menjemput Raka.

"eh kamu pamit dulu ya, udah dijemput! " ucap Raka, Bintang mengangguk dan melambaikan tangan. saat Raka berjalan melewati Binar, dengan jail Raka mencubit pipi Binar hingga kesakitan.

"aauuchh! Raka! " teriak Binar memegang pipinya, Raka hanya tertawa dan berlari masuk kedalam mobilnya. meninggalkan Binar yang sedang marah dan Bintang yang tertawa, ia tertawa dan meledek didalam mobilnya. "kurang ajar banget, awas aja besok di sekolah! " ucap Binar mengusap pipinya, ia menatap Bintang yang terus tertawa. "ya tertawa saja terus, lo dan dia sama! " ucap Binar, Bintang tersenyum dan mengusap pipi sang adik.

"iya iya maaf, sudah jangan cemberut nanti makin jelek! " saut Bintang, Binar hanya diam dan menatap Bintang kesal. Binar dan Bintang pun memutuskan pulang setelah melihat mobil jemputan merekamereka, Binar sendiri akan membalas Raka dan mimikirkan cara membalasnya. Bintang yang melihat Binar terdiam, ia paham kalau Binar pasti memikirkan sesuatu dan pasti memikirkan hal untuk membalas Raka.

****

keesokan harinya Binar langsung lari menuju didalam kelasnya, tentu saja untuk mencari Raka dan ingin membalas anak itu. tapi herannya Raka tidak ada di bangku nya, bangkunya kosong dan Raka belum datang. tidak biasanya Raka berangkat siang, ia selallu berangkat pagi dan sangat rajin. bahkan Binar sudah tahu kebiasaan anak itu, karena sudah cukup beberapa bulan mengenal Raka. Bintang yang baru sampai pun heran, tidak melihat keberadaan Raka.

"dimana ya dia? " tanya Binar pada Bintang, dengan menggeleng Bintang duduk di bangku nya.

"aku tidak tahu, dia bahkan tidak bicara di grub! " saut Bintang, Binar melihat HP nya dan melihat tidak ada pesan satu pun dari Raka.

"wahh kalau dia tidak kenapa tidak masuk, padahal aku ingin membalasnya! "

"sudah lah, ngapain sih! " saut Bintang, sampai tiba tiba semua murid datang bersamaan dengan guru.

"hari ini kita kekurangan teman lagi, Raka hari ini sudah keluar dari sekolah. dia pindah sekolah lagi! " ucapan guru itu membuat satu kelas terkejut, bahkan Binar dan juga Bintang pun tidak kalah terkejut.

"kenapa kok pindah pak, bukannya dia baru lima bulan sekolah disini! "

"iya dia ikut orang tuanya ke luar negeri, jadi dia mau menetap disana! "

"wah enak bangett, aku juga mau sih ke luar negeri! "

"sudah ayo kita mulai pelajaran hari ini! "

Grub:

Binar : "woii Raka lo dimana, dan kenapa gak bilang sama kita! "

Bintang yang merasa HP nya getar, ia pun diam diam mengeluarkan HP nya. ia membaca pesan yang dikirim Binar, kemudian menoleh kearah Binar yang mengangkat kedua bahunya. Bintang menggelengkan kepala nya untuk melarang Binar bermain HP, dan ia kembali fokus pada pelajaran. sampai sudah tiga jam lamanya pelajaran, pesan itu tidak kunjung dibalas oleh Raka.

Raka : "aku di bandara, bisa nggak kalian temuin aku sekarang! "

satu pesan itu membuat Binar dan juga Bintang terkejut bersamaan, mereka saling melihat HP nya dan siap membalas pesan tersebut. tapi sebuah spidol melayang ke arah Binar, dan juga Bintang membuat semuanya terkejut.

"dalam pelajaran tidak boleh bermain HP, kalian keluar! " ucap guru itu, Bintang yang ingin menyela langsung ditarik oleh Binar keluar dari kelas. Binar menarik tangan Bintang hingga keluar kelas, karena dalam hal itulah kesempatan terjadi untuk bisa menemui Raka.

"kamu ini gimana, kenapa kita keluar? " ucap Bintang melepas tangan Binar, dengan gemas Binar mencubit tangan Bintang.

"gimana sih, lo gak lihat tuh si kecebong ngirim pesan. dia mau kita nemuin dia sekarang, pasti terjadi hal hal buruk!" saut Binar dengan cepat, Bintang membenarkan itu semua karena dirinya juga sangat penasaran.

"masalah nya dia ada di bandara, terus ngapain dia dibandara? "

"gue gak tahu, yang penting kita harus kesana! "

...----------------...

Binar dan Bintang sampai di bandara, mereka kabur dari sekolah demi menemui Raka. Bintang dan Binar mencoba mencari Raka, mereka masuk kedalam bandara masih lengkap dengan seragam mereka. sampai mata Binar melihat orang yang ia cari sedang duduk, Binar menarik tangan Bintang menuju Raka yang sedang duduk sendirian.

"Raka! " teriak Binar, sang pemilik nama itu pun menoleh dan tersenyum melihat Binar dan juga Bintang.

"kalian beneran kesini, padahal kupikir kalian gak kesini! "

"berhenti basa basi lo, lo mau kemana kenapa gak bilang ke kita! " ucap Binar dengan kesal, Raka masih tersenyum dengan polos.

"papa ku terkena masalah di perusahaan nya, jadi papa ku harus pindah ke luar negeri untuk memperbaiki perusahaannya!" jelas Raka, Binar dan Bintang ikut merasakan sedih dengan itu.

"pasti balik kan, kenapa harus pindah sekolah juga! " saut Bintang, Raka menggelengkan kepalanya.

"aku tidak tahu kapan aku kembali, jadi aku sekalian daftar pindah kesana. ayahku sudah mengurusnya sejak lama, meskipun aku tidak mau pun tetap harus setuju! " saut Raka lagi, kemudian Raka memberikan sebuah paper bag kepada Bintang dan juga Binar. "itu hadiah dari ku untuk kalian, dan oh iya kalian jangan lupakan aku."

"kapan kamu kembali? " ucap Binar sedikit berteriak, Raka menggelengkan kepalanya.

"aku tidak akan kembali, mungkin jika aku sudah besar dan sukses aku akan menemui kalian langsung! " Raka memeluk mereka berdua secara bersamaan, tentuembuat mereka terkejut. "kalian adalah sahabat terbaikku, Terima kasih ya. aku pergi dulu, jaga diri kalian baik baik! " ucap Raka kemudian melepas pelukan itu, kemudian melambaikan tangan kepada Binar dan juga Bintang.

"Raka meskipun lo itu nyebelin, tapi lo orang baik. dan lo harus balik ke sini lagu, kalau lo gak balik gue bakal benci sama lo! " teriak Binar, Raka hanya tersenyum dan menunjukkan jempolnya. mereka tidak menyangka akan kehilangan teman mereka, Binar sangat merasa kehilangan padahal ia sangat ingin dulu Raka pergi darinya.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!