Pulang kerja sore nanti aku dan Sinta berencana mau pergi ke mall. Aku sudah lama tidak pernah jalan ke mall,kebetulan Sinta mau beli alat make-upnya yang sudah habis.
"Nanti sore jadi kan," tiba-tiba Sinta menepuk bahuku mengagetkanku.
"Sinta..." aku setengah berteriak karena kaget Sinta menepuk bahuku.
"Ya,jadilah,tapi kamu gak bawa Dani kan,aku gak mau nanti cuma jadi obat nyamuk kalian berdua," kataku.
"Gak lah,aku kan mau jalannya berdua aja dengan kamu,kalau aku bawa Dani,aku kan gak bisa cuci mata di mall kan banyak yang bening-bening,kan lumayan mataku bisa sehat," celoteh Sinta.
"Huuuh,dasar play girl," kataku.
"Makanya kamu cari pacar,atau mau ku carikan," kata Sinta lagi.
"Aku lagi betah jadi jomblo,sudah ah,ayo kita siap-siap sebentar lagi kita pergi," kataku.
Aku lalu membereskan semua pekerjaanku. Setelah pulang kerja aku dan Sinta langsung pergi ke sebuah mall yang cukup ramai dikotaku. Hampir 3 jam kami berada di mall itu,keluar masuk dari toko satu ke toko yang lain,walaupun cuma beberapa yang kami beli.
"Kita makan yuk,perutku sudah lapar nih minta diisi," kataku.
"Oke,aku juga nih dari tadi perutku mulai nyanyi minta diisi,kita makan disana aja yuk," ajak Sinta sambil menunjuk sebuah food court yang ada di mall tersebut.
Kami berdua lalu menuju food court dan segera memesan makanan dan minuman. Sambil menunggu pesanan kami datang,biasalah Sinta selalu selfie dulu,itulah kebiasaannya kemana pun dia pergi selalu foto-foto. Sewaktu menoleh ke samping kanan,pandanganku tertuju kepada seorang cowok yang duduk di kursi tiga baris disamping kananku. Cowok itu duduk sendiri sambil menikmati makanannya. Aku merasa tidak asing dengan wajah cowok itu,aku seperti pernah mengenalnya tapi entah siapa. Cowok itu duduk tepat menghadapku ,sehingga aku bisa dengan mudahnya memandang wajah cowok itu. Astaga,itu kan cowok yang dulu pernah ke toko roti tempo hari dan yang pernah bilang senyumanku manis,batinku dalam hati. Tapi kok dia makan sendirian,tidak ada seorangpun teman yang menemaninya makan. Apa dia belum punya pacar,atau dia memang gak mau pacaran atau jangan-jangan penyuka sesama jenis alias homo ya....pikiranku mulai aneh-aneh. Ah,buat apa juga memikirkan laki- laki itu,aku kesini buat makan,aku juga gak kenal jadi buat apa dipikirin.
"Heh,melamunin apa sih,itu loh makanannya sudah datang,gimana sih,kok didiemin aja,mubajir tau,kalau gak dimakan," suara Sinta mengagetkanku.
"Eh..Oh,iya..sudah datang ya makanannya," jawabku gelagapan. Aku tidak menyadari kalau pesanan makanan kami sudah datang.
"Ya,iya lah dari tadi sudah datang,kamu aja tadi lagi sibuk melamun,mikirin apa sih," kata Sinta lagi.
"Ah,gak kok,aku gak mikirin apa-apa,aku cuma melihat cowok yang duduk sebelah kanan itu loh," kataku.
Sinta lalu menoleh kearah cowok yang aku maksud.
"Ya,ampun itu kan cowok tampan yang beli roti ditempat kita,Pela,kebetulan banget ya bisa ketemu dia disini," kata Sinta.
"Pantesan kamu gak doyan makan,sudah kenyang melihat cowok tampan itu ya," ejek Sinta.
"Mungkin dia jodohmu,Pela,yang dikirim Tuhan supaya kamu gak jomblo lagi," kata Sinta sambil tertawa.
"Huss,apaan sih,sudah ah,aku mau makan lapar," kataku lagi.
Aku melanjutkan makanku sambil sesekali aku memandang cowok itu,tiba-tiba saja cowok itu memandang kearahku. Sontak saja aku langsung memalingkan wajahku ke arah lain. Aku malu banget sudah ketahuan cowok itu lagi memandanginya. Aku jadi serba salah. Tidak berapa lama,aku lihat cowok itu berdiri dan menghampiri meja kami,dan berkenalan dengan kami. Semenjak hari itu aku sudah tahu namanya,Reza.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
delissaa
keren ceritanya langsung aku favorit semangat ka bunga untuk mu 🌷
2021-09-24
0
anggita
mampir sja., trus 👍
2021-09-02
1