"Aku naik kelas 3 bu..." teriak Sari.
Kudengar suaranya dari kamarku dan aku bergegas keluar kamar untuk menemuinya.
"Baguslah Sar,sekarang kamu sudah kelas 3 dan setelah itu lulus sekolah dan langsung cari kerja," sahut ibu.
"Tapi bu,Sari mau kuliah setelah lulus SMA nanti," kata Sari.
"Biaya dari mana nak,sedangkan kebutuhan sehari-hari kita saja masih kekurangan,ibu tidak ada uang untuk biaya kuliah kamu,ibu harap kamu mengerti nak dengan keadaan kita seperti ini."
Aku hanya diam mendengarkan perdebatan antara mereka. Aku tidak tahu harus berkata apa,sebenarnya aku mendukung Sari untuk melanjutkan kuliah agar masa depannya lebih baik dari kehidupan kami yang sekarang,tapi aku juga tidak bisa menyalahkan ibu,karena tidak ada biaya untuk melanjutkan pendidikan Sari ke bangku kuliah.
"Pokoknya Sari mau kuliah bagaimanapun caranya,kalau perlu Sari kerja sambil kuliah," kata Sari dengan nada yang tinggi,lalu pergi ke kamarnya dan membanting pintu dengan kerasnya.
"Itulah adikmu,tidak pernah mau mengerti keadaan kita terlalu keras kepala," ibu berkata kepadaku dengan nada yang agak tinggi. Aku tahu ibu sangat kecewa dengan keputusan Sari tadi.
"Sudahlah bu...ibu yang sabar jangan terlalu dipikirkan omongan Sari tadi,toh masih lama juga,Sari aja baru naik kelas 3," sahutku kepada ibu.
"Ya sudah,ibu mau istirahat dulu dikamar,kepala ibu agak sedikit pusing," kata ibu.
Aku cuma bisa menganggukkan kepalaku. Kasian ibuku bekerja keras siang malam demi kami anaknya. Aku merasa bersalah karena sampai detik ini belum bisa membahagiakan ibuku,aku cuma seorang guru les private yang gajinya tidak seberapa,untuk membeli kebutuhan pribadiku sendiri saja kadang masih kurang. Sari adikku itu memang sifatnya manja,terkadang sangat keras kepala,egois segala kemauannya harus dituruti,walaupun itu menyakiti orang lain dia tidak perduli. Mungkin itu karena ayahku dulu sangat menyayangi dan memanjakannya,apa saja yang diminta Sari selalu dituruti. Aku masih ingat dulu waktu kecil ayah memarahi aku karena tidak mau meminjamkan bonekaku kepada Sari,padahal Sari juga mempunyai boneka yang lebih bagus dari kepunyaanku tapi dia masih menginginkan bonekaku,waktu itu ayah memarahiku habis-habisan. Aku hanya bisa menangis dan mengadu sama ibu. Hanya ibu yang sayang sama aku,pikirku saat itu. Paras Sari yang cantik dan pintar membuat ayah membedakan kami,beliau lebih menyayangi Sari daripada aku,padahal aku juga anak kandungnya. Umurku berbeda 4 tahun dari Sari adikku. Aku akui memang Sari lebih cantik dari aku,kulitnya yang putih mulus ditambah lagi orangnya supel,pintar,siapapun yang dekat dengannya pasti akan suka. Tak heran kalau dia mempunyai banyak teman baik cewek ataupun cowok. Berbeda denganku,aku memiliki wajah yang biasa saja tapi orang bilang kalau aku tersenyum manis sekali,karena aku mempunyai lesung pipit. Aku juga orangnya pendiam dan introvert,temanku pun cuma beberapa saja,jangankan pacar teman akrab cowokpun aku tidak ada. Sampai sekarangpun aku belum pernah pacaran padahal umurku sudah hampir 23 tahun. Sari sudah beberapa kali berganti pacar,aku satupun tidak ada. Waktu masih SMA dulu aku pernah naksir dengan ketua OSIS di sekolahku,yang memang terkenal tampan dan banyak yang menyukai terutama para cewek-cewek. Tapi apalah dayaku tidak mungkin seorang pangeran tampan melirik seorang itik buruk rupa sepertiku. Rasa sukaku hanya bertepuk sebelah tangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Hanna Devi
semangat selalu ya 💪💪
2021-12-18
0
Aradu Anugrah
bagus Thor lanjutkan
2021-06-07
1