Pelangi Dimatamu
Hari ini aku terbangun tepat jam 5 subuh ketika alarmku berbunyi. Seperti biasa aku mandi setelah itu melaksanakan kewajibanku sebagai umat muslim yaitu menunaikan ibadah sholat subuh. Aku melihat ibuku sudah sibuk didapur dengan aktivitasnya membuat kue untuk dititipkan di warung tetangga. Semenjak ayahku meninggal dunia 3 tahun yang lalu ibu lah yang giat mencari uang untuk memenuhi kebutuhan kami untuk membiayai hidup kami,aku dan adikku Sari. Sari masih duduk dikelas 2 SMA sehingga masih perlu biaya. Sebenarnya setelah lulus SMA, 2 tahun yang lalu aku sudah mendapatkan pekerjaan di butik milik salah satu tetangga kami bu Ami,tapi setahun yang lalu bu Ami pindah ke luar kota mengikuti suaminya tugas di luar kota jadi bu Ami menjual rumah dan butiknya itu,sehingga aku harus berhenti dari pekerjaan itu. Memang tidak mudah mencari pekerjaan di jaman sekarang apalagi hanya bermodalkan ijazah SMA,makanya aku tidak mau adikku nanti pendidikannya hanya sebatas SMA,aku mau adikku bisa kuliah agar bisa menaikkan derajat hidupnya,biarlah aku yang mengalah demi adikku,aku ingin adikku menjadi orang sukses nantinya. Setelah selesai sholat subuh aku bergegas ke dapur membantu ibuku. Kasihan ibuku setelah ayah meninggal beliaul ah menjadi tulang punggung untuk kelangsungan hidup kami.
"Ibu,biar Pelangi yang memasukan kuenya kedalam kotak ya," kataku kepada ibu.
"Ya sudah kalau gitu,ibu mau membangunkan Sari dulu untuk sekolah,anak itu memang susah untuk bangun pagi," kata ibuku lalu bergegas ke kamar Sari untuk membangunkan Sari.
Sari adikku itu memang agak manja dan sedikit pemalas. Dulu sewaktu ayahku masih hidup, kehidupan kami sangatlah bergelimangan harta,tidak pernah kekurangan,kedua anaknya aku dan Sari selalu di manja dengan harta,terutama Sari,apapun yang dimintanya selalu diturutin oleh ayahku,ayahku dulu seorang pengusaha sukses,karena terlalu percaya dengan rekan bisnisnya yang juga sahabat karibnya pak Surya,tanpa diketahui ayah pak Surya mengkhianati ayah dan mengambil alih perusahaan ayah dan meninggalkan hutang yang harus ayah bayar. Ayah terpukul atas kejadian itu,lalu jatuh sakit,satu persatu harta kami jual untuk pengobatan ayah dan membayar hutang-hutang perusahaan,sampai akhirnya ayah meninggal dunia. Satu-satunya harta peninggalan ayah yaitu rumah yang kami tempati terpaksa kami jual untuk melunasi sisa hutang ayah yang masih ada dan sisanya untuk membeli rumah kecil yang sekarang kami tempati ini.
"Ibu,Sari berangkat sekolah dulu ya," kata Sari.
"Kak pelangi,Sari pamit," teriak Sari kepadaku.
"Iya,hati-hati," kataku dan ibu.
"Pelangi,sudah selesai nak,kuenya," kata ibu.
"Sudah bu,ini sudah siap,tinggal diantar," sahutku.
Seperti biasa aku yang bertugas mengantar kue ke warung tetangga kami,bu Nana. Setelah aku berhenti dari butik tempatku bekerja dulu,aku sudah mencoba melamar pekerjaan dimana-mana dari satu kantor ke kantor yang lain,dari satu toko ke toko yang lain,tapi jawabannya yang aku terima belum ada lowongan. Untuk membantu keuangan kami,aku menerima les privat anak-anak yang ada disekitar rumah kami. Kami sangat beruntung karena tetangga disekitar kami sangat baik,mau menyuruh anak - anak mereka untuk les denganku,padahal bisa saja mereka menyuruh anak-anak mereka untuk les ditempat kursus yang lebih bagus dengan guru yang lebih luas wawasannya daripada aku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Gadis23
mampir 😊
2022-03-23
1
Hanna Devi
Hai KK..
Hati Terbelah Di Ujung Senja mampir nih 😍
2021-12-18
0
Nandasintaa
like fav Thor baru mau baca ❤️
2021-09-25
0