Secangkir kopi dan langit senja

Masih dengan perasaannya yang menahan kekesalan. Sore itu Daniel pulang ke rumah yang selama ini menjadi tempatnya bernaung.

Ketika sampai di rumah ia langsung disuguhkan dengan tatapan sang mama yang menatapnya penuh tanya, kedua orang tuanya itu sedang duduk di sofa yang berada di ruang keluarga.

"Lu kenapa, Bang? Bete amat kelihatannya," ucap Devan yang juga baru sampai di rumah.

Daniel hanya menoleh tanpa berniat menjawab, ia memilih duduk bersama kedua orang tuanya setelah meminta secangkir kopi pada pelayan.

"Ada masalah di kantor, Niel?" tanya Ayah ikut bersuara.

"Hanya lelah, Yah," jawab Daniel yang kini sudah bersandar pada tepian sofa dengan kedua mata terpejam.

"Lelah atau lagi kangen pacar lu?" Devan sengaja menyikut lengan sang kakak yang berada di sampingnya.

"Apaan sih lu, berisik banget tahu nggak." Ia berdecak kesal karena Devan malah sengaja menggodanya.

"Kamu sudah punya pacar, Niel?" terdengar Mama ikut bertanya.

Daniel membuka kedua matanya, ia menghela napas sejenak. Mungkin sudah saatnya ia jujur pada seluruh keluarganya, karena tidak mungkin ia terus-menerus menutupi hubungannya bersama sang kekasih.

"Niel, kamu harus ingat, bahwa kakak kamu David belum punya pacar. Jadi, Mama harap kamu bisa menghargai dia, ya. Sebelum dia menikah kamu jangan membawa pacar kamu ke rumah. Ya, minimal sampai David mengenalkan calon istrinyalah."

Daniel yang tadinya hendak bersuara harus tertahan oleh ucapan mama yang lagi-lagi selalu mengingatkan status si jomblo akut itu. Entah kenapa Daniel juga heran, di usia yang udah 29 kakaknya itu belum juga mempunyai pacar.

"Ya, Ma, Daniel ngerti," ucap pasrah Daniel.

Pemuda kelahiran Jakarta asli itu berdiri hendak meninggalkan tempat itu, suasananya sudah mulai tidak nyaman menurutnya. Moodnya juga kembali anjlok, terlebih setiap pembahasan tentang pasangan yang berkahir ia selalu mengalah.

"Ya sudah, Daniel istirahat dulu."

"Bang, kopi lu?" Devan berseru, seraya menunjuk kopi yang baru saja diletakan seorang pembantu di meja kaca tak jauh dari tempat duduknya.

Daniel berbalik, tanpa menjawab ia mengambil cangkir kopi tersebut dan membawanya ke lantai dua di mana kamarnya berada.

"Pentingan kopi dari pada gua, lu mah, Bang." Teriak Devan, yang merasa dicuekin oleh kakak keduanya itu.

Daniel tidak menghiraukan teriakan Devan yang menurutnya sudah biasa. Ia meletakkan cangkir itu di atas meja kerjanya, kemudian membuka jas serta kemeja putihnya menyisakan tisert putih serta celana bahan hitamnya.

Lelaki itu kembali menyambar cangkir kopi dan membawa ke beranda kamarnya, ia duduk berselonjoran kaki di kursi panjang tempat satu-satunya yang membuat dirinya nyaman berada di rumah itu. Dengan pemandangan langit jingga yang membuat hatinya terasa damai serta uap kopi yang masih mengepul.

Ia menghirup aroma kesukaannya tersebut sejenak, perlahan menempelkan sisi cangkir pada bibirnya. Matanya terpejam sejenak menikmati aroma kopi. Daniel adalah seorang pecinta kopi, ia bahkan rela tidak bertemu nasi seharian penuh asal ia bisa menikmati kopi.

Setelah merasa puas menikmatinya, Daniel meletakkan cangkir yang menyisakan setengah kopi hitam itu di atas meja bulat di sampingnya. Ia mengambil sebatang rokok dan menyalakannya.

Uap berasal dari rokok mengepul ke udara, aroma nikotin menyengat di teras kecil itu. Namun, Daniel menyukai kedua benda tersebut yang ia anggap sebagai penghilang stres itu tidak merasa terusik sedikit pun oleh asap pekat yang keluar dari mulut serta hidungnya.

Membuatnya rileks walau barang sejenak. Ia ingin melupakan semua masalah yang terjadi, baik itu masalah kantor ataupun masalah yang selalu saja diatur Daniel harus inilah, harus itulah.

Bersambung...

Cianjur-31-Mei-2021

Myhani

Terpopuler

Comments

re

re

Ganteng semua

2021-07-16

0

Ran_kudo

Ran_kudo

katanya td beda setahun Thor.. kok David sdh 29??🤔🤔

2021-06-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!