chapter 3

Azzure selalu berpikir kenapa Ayahnya bisa mati ditangan kelompok xavier walau dirinya hanya bekerja di sebuah toko roti kecil di Kota Dyslan, pada malam hari Ayahnya akan kembali ke desa membawa beberapa roti dan cemilan untuknya. Azzure merindukan hari-hari itu, dia merindukan Ayahnya.....

Di hari pemakaman sang Ayah, Azzure merasa hampa. Azzure merasa semua hal seakan terasa tak berarti. Dia tidak bisa menerima kenyataan yang berada di hadapannya. Dia hanya seorang anak kecil kenapa semua serasa melawan dirinya.

Seiring waktu, senyuman yang menghiasi wajah Azzure pudar dan menghilang. Dia adalah orang yang hanya ingin berbahagia dengan kedua orang tuanya namun dewa tidak berpihak padanya.

Dunianya terasa hancur berantakan, runtuh tak tersisa. Setiap malam Azzure menangis dan mencoba mengeluarkan perasaan yang terpendam dalam dirinya.

Kota Dyslan, Azzure selalu Ingin pergi kesana menuju tempat kejadian dimana Ayahnya meninggal. Ayahnya adalah pengendali udara seharusnya dia tidak akan semudah itu mati di tangan serangan seseorang. Ayahnya memiliki kemampuan yang cukup kuat, menurut Azzure dia seharusnya bisa lari dengan kekuatannya itu.

Entahlah, Azzure hanya Ingin memastikan..... semuanya terjadi begitu cepat. Dia tidak bisa memproses apapun. Ayahnya yang dulu memeluknya sekarang hanyalah sebuah kenangan.

Azzure berpikir pergi ke Kota Dyslan untuk mencari pekerjaan kecil demi membantu ibunya dan juga berusaha mencari tahu kejadian ayahnya.

Kota Dyslan adalah kota yang terkenal akan makanan nya yang lezat dan menggoda selera. Dyslan adalah salah satu kota besar di Negara Neferia tempat dirinya tinggal. Negara Neferia terbagi menjadi 3 pulau utama yang di duduki 3 kota besar. Di bagian timur Neferia terdapat Pulau Posla yang diduduki oleh Kota Dyslan. Di bagian barat terdapat Pulau Tusla yang diduduki oleh penduduk Kota Aslan, dan di bagian utara terdapat pulau Hasla yang di duduki oleh penduduk Kota Naslan.

Kota-kota besar Ini dikuasai oleh seorang walikota yang berada di bawah pimpinan Raja Agung Neferia. Teknologi yang maju membuat banyak hal hampir tak mustahil, di tambah kekuatan yang semua orang miliki. Negara neferia termasuk negara yang maju dalam perekonomian ataupun teknologi.

___________________

Aku berdiri di Gerbang kota Dyslan yang dipenuhi keramaian, lampu-lampu jalan menerangi rumah rumah yang berada di dalam kota itu dari langit yang gelap gulita bagaikan tinta.

Sorakkan orang-orang yang berjualan masih terdengar di malam hari. Saat memasuki Kota Dyslan, aku disambut oleh para pedagang dan toko-toko yang terbuka lebar nan harum. Berbagai macam makanan bisa tercium di seluruh kota yang ramai ini.

Aku berjalan perlahan lahan menembus kerumunan orang orang, aku sedang mencari tempat dimana diri ku bisa bekerja, itu pun bila ada orang yang akan menerima orang sepertiku. Ada satu toko yang menarik perhatian ku, sebuah kafe kecil dipinggiran jalan.

Aku memasuki kafe tersebut. Bel pintu berbunyi ketika aku mendorong pintu kafe itu. Di dalam kafe kecil tersebut, terdapat seorang pelayan bertubuh besar sedang melayani para pelanggan dengan sigap.

Dengan satu tatapan aku langsung mengenal pengawai itu, dengan tubuh besarnya dia terlalu menonjol.

"Glenn!" aku memanggilnya.

Dia menolehkan pandangnya kepada diriku, terkejut dengan kehadiran ku di hampir menjatuhkan gelas yang di pegang.

"Ah..... Azzure?! Sedang apa kau disini?" ucapnya.

"Aku sedang mencari pekerjaan, aku tidak tega melihat Ibuku bekerja sekuat tenaga demi diriku. Aku juga ingin membantunya." Ucap Azzure dengan wajah yang agak khawatir.

Mendengar ucapan Azzure, Glenn pun ikut merasa kasihan.

"Ayo kita temui bos ku! Kebetulan disini masih kurang pelayan, mungkin dia akan menerima mu untuk bekerja disini!" Ucap Glenn dengan wajah penuh harapan.

Azzure merasa terselamatkan dengan kata-kata Glenn, lalu mereka pergi menemui bos kafe kecil tersebut.

"Ohhh..... Pekerja muda ya?" Ucap sang bos ketika melihat Azzure.

"Sebelum ku terima, aku ingin melihat bagaimana pekerjaan mu melayani para pelanggan." Ucap bos dengan wajah santai.

Wajah Azzure berseri-seri, dia langsung menunjukkan bagaimana caranya melayani pelanggan. Dan caranya tersebut membuat bos nya puas.

"Baiklah, kau diterima!" Ucap sang bos sambil tersenyum

"Hahhhh..... Terima kasih bos, terima kasih juga Glenn. Akhirnya aku bisa membantu Ibuku...." Ucap Azzure dengan wajah terharu.

Mulai hari itu, Azzure bekerja di kafe kecil bersama Glenn. Azzure senang karena dia bisa bekerja membantu Ibunya.

Terpopuler

Comments

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Nice....

2022-02-23

0

ベルゼブブ

ベルゼブブ

....

2022-01-02

0

mothur

mothur

semangat terus

2021-11-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!