(sudut pandang : Tsukuyomi)
"Bunuh mereka semua!" kata dari seseorang yang ada di belakangku. sosok mengerikan yang tidak bisa dibayangkan. disamping orang yang memberi perintah tadi terdapat 33 sosok yang di penuhi kebencian dan kegelapan. Seketika semua menjadi berpenampilan negative.
Ribuan pasukan iblis langsung menyerbu siapa saja kecuali aku yang ada di sana. Jeritan, tangisan, ledakan, desingan pedang, saling bergiliran. tanah menjadi kubangan keputusasaan berupa darah. ketika semuanya telah di bunuh orang tadi memanggil ribuan bintang jatuh ke arah Medan perang. Aku merasa takut, ngeri, merinding, kehilangan harapan, putus asa melihat pemandangan ini. Aku pun berlutut di kubangan darah yang membuat kimonoku kotor dan basah karena darah yang menggenang.
Sosok mengerikan itu berjalan mendekatiku. Aku ingin lari tapi kakiku tidak mau mendengarkan ku. wajahku sudah basah akan air mataku dan juga darah dari korban peperangan. Sosok itu makin dekat, dekat, dekat, dan dekat. Lalu sosok itu mengucapkan 1 kalimat yang membuatku semakin tidak karuan.
"Kau milikku sekarang."
Aku pun terbangun dengan wajah penuh dengan keringat. napas tidak teratur, pipiku berlinangan air mata. Itu mimpi paling mengerikan yang pernahku alami. Aku pun mencoba menenangkan diri.
"Kalau kau sudah baikan, pergilah dari sini." kata seseorang yang duduk dekat api unggun.
Awalnya aku memang ingin melakukannya tapi hatiku menolak. Tidak sopan kalau aku pergi sebelum berterima kasih kepadanya. Aku pun mendatanginya. kupikir di seorang pria dewasa ternyata hanya seorang bocah umur 14 tahun.
"Kau tidak dengar apa kataku? jika kau sudah sadar lebih baik kau segera menjauh dariku." Kata bocah tersebut tanpa menatapku. Matanya fokus ke api unggun yang mungkin dia buat.
"Saya rasa itu tidak cukup sopan berbicara dengan seseorang yang lebih tua darimu. Setidaknya tataplah mata lawan bicaramu. Saya hanya ingin berterima kasih bahwa kamu menjaga saya dari tidur lama saya." Aku mencoba halus dihadapan bocah yang mungkin notabenya adalah bocah tidak ada akhlaq. Dan yang benar saja dia bahkan tidak membalas perkataan ku jangankan membalas perkataan, dia bahkan tetap tidak melirikku sedikit pun.
lenggang 10 detik. "Kenapa kau masih disini? Aku sudah mendengarkan ucapan terima kasihmu. sekarang pergilah." Katanya masih dengan nada yang sama dinginnya.
Aku ingin sekali menamparnya tapi kuurungkan ketika aku melihat sesuatu di wajahnya. aku melihat semacam corak yang tidak asing. Yah itu tato segel kontrak dengan Spirit legend (roh legenda).
"Bagaimana bisa kamu memiliki tato itu?" tanyaku keceplosan karena aku tidak bisa berpikir jernih.
"SUDAH KUBILANG PERGI!!!!" Suara bocah itu meraung hingga membuat burung-burung disekitar kami langsung berkicau dan terbang menjauh karena ketakutan. Yah pikiranku tidak salah lagi. kami menjalin kontrak ketika aku sedang tertidur. Dan mimpi tadi adalah buktinya. ya benar, sosok mengerikan di mimpiku adalah bocah ini.
"Sekalipun anda menyuruh saya pergi, sekalipun saya ingin melakukannya sendiri, dengan penuh penyesalan dan maaf saya tidak akan bisa pergi dari anda." Jawabku penuh dengan kesabaran.
"Kita sudah terjalin kontrak antara ousama dan slave. Satu-satunya cara agar kita berpisah adalah salah satu dari kita harus ada yang mati. Jika itu terjadi maka anda bisa melihat saya pergi." Yah kalau sudah disuruh pergi otomatis disuruh mati juga, tapi aku tidak ingin kejadian dulu terulang kembali maka meskipun ousama ku adalah bocah sekalipun aku akan menghormatinya aku akan mati demi keinginan bocah ini.
Aku langsung mencabut pedang yang dia peluk dan langsung mengarahkan keleherku. Semuanya terjadi begitu cepat hingga bocah itu memelukku dan menahan bilah pedangnya dengan kepalan tangannya. Aku bahkan terkejut ketika akhirnya aku menatap matanya. matanya sangat indah, meskipun wajahnya di penuhi tato corak dan sangat marah tapi wajahnya tetap imut.
"Aku memang menyuruhmu pergi tapi aku tidak menyuruhmu untuk mati." katanya. kali ini nadanya lebih lebih rendah dan lebih lembut. Tapi seketika dia membuang wajahnya lagi. Menghindari tatapan mataku. Di wajahnya terdapat rasa bersalah.
"maaf, sudah membentakmu." Katanya dan sekarang aku yang merasa bersalah seolah aku barusan yang memojoknya. Dia melepaskan pelukannya dariku.
"Aku akan membiarkanmu berbuat sesukamu setelah kau menjawab pertanyaanku. Siapa kau? dan apa yang kau maksud dengan "kontrak"?" Tanya si bocah. Yang masih membuatku sedikit kesal adalah di tidak memandangku ketika berbicara.
"Saya adalah Slave anda tuan. Putri dari Izanagi, salah satu dari 3 dewi bersaudara. Tsukuyomi. Dan anda mungkin secara tidak sengaja mengikat batin kita berdua sehingga terjalin kontrak." Aku berusaha untuk menjelaskan kepadanya, meskipun bocah ini sepertinya pintar.
"Oh...begitu." di langsung berjalan menjauhiku. "Kalau kau memang milikku maka kuputuskan kau harus selalu didekatku. Harus." nadanya terkesan dingin dan aku masih bingung dari cara dia bersikap kepadaku.
"Baiklah, tuan. Saya ikut." jawabku lembut dan mengikutinya dari belakang.
Hening. tidak ada percakapan diantara kami. Mungkin tuanku lebih suka diam. Banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan padanya. Kenapa dia sangat mirip dengan wanita itu? dan kenapa sikapnya sama seperti tuanku yang dulu? dan kemana dia akan pergi?
"Kalau kau benar-benar seorang Dewi maka buktikan." Katanya.
"apa?" kataku kebingungan.
dari atas langit muncul sambaran petir yang langsung mengarah kepadaku. ledakan tak terhindarkan. Tapi aku bisa menghindari petirnya.
Di belakang tuanku muncul 2 sosok yang kukenal. Tapi mereka tampak berbeda. Fujin dan Raijin. Mereka bahkan lebih mengerikan dari yang kutahu. berwarna hitam gelap, bermata merah menyala, dan mengeluarkan aura negatif yang sangat pekat dan kuat.
"Fujin! Raijin!" Teriakku ketika melihat mereka berdua.
"Jika kau membuatku puas dari pertarungan ini. maka aku mempercayaimu kalau kau dulunya adalah tuan mereka." Kata tuanku menjentikkan jarinya. Jantungku nyaris meledak.
Sekarang aku tahu dia bisa menjalin kontrak dengan dewa. Seharusnya para Ousama lah meminta kekuatan kepada kami para dewa untuk di jadikan senjata. Tapi dia berbeda, tuanku berbeda. Para Dewa lah yang ia perbudak. Fujin dan Raijin langsung menggabungkan kemampuan mereka dan membuat serangan berupa tornado petir hitam.
Fujin dan Raijin langsung lenyap menjadi asap hitam dan kembali ke bayangan tuan mudaku.
Tuanku langsung tersenyum layaknya baru saja mendapatkan sesuatu yang menarik. Senyumnya bukan senyum sembarangan. Itu senyum seseorang mendapatkan kepuasan setelah menikmati proses pembunuhan dan itu membuat tangan kananku gemetar.
"Tak kusangka ada yang berlevel 100 sama denganku......hmm. Baiklah kalau begitu." katanya berbalik memunggungi ku. keringat dinginku langsung mengalir deras.
"Kau lulus Tsukuyomi. Ayo kita pergi." katanya tanpa berbalik sedikitpun. Ketika aku melihat kebelakang....... membuatku merasa mual. Fujin dan Raijin menghancurkan semuanya yang ada dibelakangku bahkan sebelum aku menyadarinya. yang awalnya hutan dibelakangku menjadi lautan lava yang meluap. Aku hampir tak bisa bereaksi sedikitpun.
Aku juga tidak menyangka tuan mudaku adalah sosok yang tidak bisa dibayangkan. Dia bukan lah dewa bukan juga manusia, tapi seorang OVERLORD yang pernah menjadi musuh seluruh mitologi. Penyebab Perang Mitologi kali ini adalah tuanku sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Ziren
wah mantep ni MC rasa villain👍🏻
2021-12-03
1
O Jan
tolol bocah gak ada akhlak
2021-07-24
1