Kursi penonton VIP terletak paling atas dan dilengkapi vasilitas yang mewah seperti kursi kulit, layar di setiap kursinya untuk menonton pertandingan, dan juga makanan dan minuman. Di TSO fitur rasa Makanan dan minuman sudah sangat bervariasi. Tapi setelah terjebak di game variasi dan sensasi rasanya semakin nyata.
Tentu saja aku memesan kursi VIP agar bisa mengamati Tsukuyomi lebih teliti dan tentu saja agar lebih mudah. Arenanya berdiameter sekitar 100 meter dengan pilihan map hari ini adalah gurun kematian.
Aku pun juga mengecek nama peserta lain dan rata-rata adalah NPC aku juga melihat beberapa nama Pemain TSO tapi yang berlevel rendah sekitar level 30 sampai 50.
Untuk ukuran level 40 sampai 50 melakukan farming XP di arena sudah jadi rutinitas. Alasannya adalah lebih mudah, XP yang didapat lebih banyak, dan ekonomis alias harganya murah.
Sistem arena disini adalah battle royale dimana pertarungan dengan jumlah orang yang banyak bertarung sacara bersamaan satu dengan yang lain. Para peserta mulai ter teleport di arena. jarak antar peserta sekitar 10 meter. ketika hitungan habis mereka baru bisa bergerak untuk saling bertarung. Aku melihat Tsukuyomi sangat tenang dan membawa tombak sepanjang 90 centimeter dengan bilah kurang lebih 30 centimeter di tangan kirinya, dan pedang dengan bilah bermata 2 sepanjang 90 centimeter di tangan kanannya. Semua peserta sangat gelisah kecuali Tsukuyomi dan peserta yang bersebrangan dengan Tsukuyomi.
Aku melihat namanya di layar. Namanya adalah Razor, cukup unik nama Razor untuk nama seorang wanita. Berambut pirang pucat pendek, bermata merah menyala, memakai baju terusan berwarna putih abu-abu, dan senjatanya adalah tangan kosong. Mungkin seluruh peserta bebas memilih senjata apa saja sebelum masuk ke arena.
Hitungan berakhir. Semua peserta langsung berlari saling mengincar satu sama lain. Tapi Tsukuyomi dengan santainya berjalan ditengah acara pembantaian itu. ada satu peserta yang mengincar Tsukuyomi dari kirinya yang bernama Long Shot, Pengguna tombak sepanjang tubuhnya. Long Shot langsung menghunuskan tombak nya kearah kepala Tsukuyomi. Tsukuyomi menangkisnya dengan pedangnya. Pedang Tsukuyomi langsung menyisir batang tombaknya hingga memotong tangan Long Shot. Tombaknya pun terjatuh beserta cucuran darah dan tangan Long Shot. Long Shot langsung melolong kesakitan. Mungkin dikarenakan berisik, Tsukuyomi langsung menusuk batang leher Long Shot hingga tembus dengan tombaknya.
Aku melihat data Long Shot.Yang ternyata seorang pemain TSO. berlevel 46. Aku harap keluarganya sudah mempersiapkan pemakamannya di dunia nyata. cukup konyol untuk masuk berita "seorang pemuda mati akibat tertusuk tombak di dunia game".
Setelah kematian Long Shot, sebagian peserta langsung mengincar Tsukuyomi. Tsukuyomi langsung menarik tombaknya dari tenggorakan Long Shot dan langsung melemparnya ke peserta yang ada di belakangnya. dan itu jelas Head Shot. Tsukuyomi langsung menarik tombaknya yang ternyata sudah ia ikat dengan cambuk cahayanya lalu melemparkannya ke peserta yang ada didepannya hingga menembus badannya. peserta lain dari arah kanan Tsukuyomi mencoba menebasnya dengan dagger tapi Tsukuyomi dengan sigap menebas bahunya hingga ke perutnya. Cukup dalam untuk bekas luka sayatan.
ada 2 peserta yang menembakkan puluhan pisau lontar ke arah Tsukuyomi. dengan sigap Tsukuyomi melindungi dirinya dengan mayat peserta yang di tebas tadi menjadi tameng dan semua pisau lontar pun tertancap ke tubuhnya.Tombak Tsukuyomi langsung bergerak sendiri dan meluncur ke arah 2 peserta tadi. Tombak langsung menembus kepala mereka. Tsukuyomi lalu menjerat mereka dan mereka mayat mereka bertiga menjadi bahan jahitan.
Tsukuyomi menarik pedangnya dari tubuh peserta yang di jadikan tameng dengan brutal dan menangkap tombaknya yang meluncur ke tangannya. Tsukuyomi langsung menyerang tanpa ampun ke kerumunan peserta yang masih bertahan hidup. Semuanya terbantai.
30 menit telah berlalu. tersisa 2 orang dan dua-duanya adalah wanita. Tersisa Tsukuyomi dan Razor yang masih hidup. Mereka pun saling tatap dengan tatapan niat membunuh. Mereka langsung melancarkan serangan yang sama-sama brutal. Brutal, tapi pasti.
Dan dugaanku benar. Razor memiliki ras Dewi. Yang berarti kemungkinan dia adalah seorang Slave. Jika dugaanku benar, Ousama-nya juga sedang menontonnya di podium.
"Apa yang kau lakukan disini, Tsukuyomi? Kau seharusnya terkurung di kristal itu semenjak perang mitologi yang lalu." Tanya Razor, menahan tebasan pedang milik Tsukuyomi dengan tangannya yang berwujud monster naga.
"Tentu saja aku disini karena permintaan Ousama-ku. Sudah lama aku tidak melihatmu semenjak kau menjadi tunggangan dari raja monyet." Balas Tsukuyomi semakin menekan pedangnya. Keduanya terpental, ketika mereka bertarung suasananya tampak sangat berbeda. Seolah sedang melihat 2 legenda yang terdapat di buku sejarah.
"Kau nampak begitu senang setelah pertempuran pertama dari sosok pertama itu. Setahuku kau membenci menjadi alat dalam perang mitologi ini." Kata Razor dengan nada mengejek.
Tsukuyomi tersenyum. Itu pertama kalinya aku melihatnya tersenyum setelah sekian lama.
"Aku khawatir tidak. Di perang kali ini, sepertinya aku yang memenangkannya bersama dengan Ousama-ku. Beliau sangat menjanjikan. Kalau beliau tidak tersenyum padaku waktu itu beliau pasti sudah mengirimku ke alam baka." Tsukuyomi tampaknya cukup membuatku terkejut dari perkataannya tadi.
Aku "menjanjikan" katanya. Dan katanya bahwa jika aku tidak tersenyum padanya Tsukuyomi sudah kukirim ke alam baka, maksud Tsukuyomi adalah ketika aku menguji kemampuannya pertama kali. Iya aku memang menahan diri ketika menyerangnya ketika itu dan senyuman puasku itu dikarenakan Tsukuyomi dapat bertahan dari serangan "Despire Aura" level 10 milikku, salah satu Unique skill kesukaanku yang membuat lawan hancur secara mental, jika sering menaikkan levelnya maka akan menghancurkan secara fisik maupun mental bahkan lingkungan sekitar.
Mereka pun bertarung kembali. Dari cara bertarung Razor, dia seperti salah satu legenda dari 4 dewa penjaga mata angin di mitologi Jepang. Kalau tidak salah adalah dewa Naga penjaga Timur.
Aku menginginkan wanita itu juga. Jika aku bisa membangkitkan Fujin dan Raijin maka seharusnya wanita itu juga bisa. Tiba-tiba suara Tsukuyomi masuk ke dalam kepalaku. *Tuan muda menginginkan wanita ini untuk anda jadikan bawahan Anda? Tolong pikirkan lagi!
Kau masuk ke pikiranku*? Tanyaku.
Maafkan saya, seharusnya slave tidak boleh menyambung empatinya tanpa seizin Ousama-nya. Tapi tolong pikirkan lagi tuan. Saya takut wanita ini hanya akan merepotkan Anda. Pinta Tsukuyomi.
Lebih baik daripada di miliki oleh Ousama lain. Jika kau membunuhnya bawa mayatnya kepadaku tapi usahakan untuk tidak membunuhnya. Aku yang memutuskan dia berguna atau tidak. Kataku.
Baiklah tuanku. Jawab Tsukuyomi singkat.
"Berbahagialah Razor. Ousama-ku menawarimu sesuatu yang bagus. Jadilah Slave nya! putuskan hubunganmu dengan Ousama-mu! Maka tuanku tidak perlu turun tangan untuk membuatmu patuh kepadanya." Kata Tsukuyomi.
Razor langsung terbelalak mendengar perkataan Tsukuyomi.
"Sayang sekali aku bukan anjing siapapun di sini, aku bertarung disini karena keinginanku. Dan kau sudah gila Tsukuyomi. Ousama tidak mungkin memiliki lebih dari 1 Slave. Jiwanya akan terbakar. Jika tuanmu ingin cepat mati lebih baik bawa dia kepadaku maka dengan senang hati aku akan mengambil kepalanya." Kata Razor.
Hmm sepertinya aku diremehkan oleh bagian dari legenda yang tidak nyata. Maka Kukirimkan Razor sesuatu yang menarik. "Bantu dia." kataku berbisik. Daripada aku kehilangan Tsukuyomi lebih baik aku yang turun tangan. Karena lawannya juga sama sama dewa.
Fujin dan Raijin pun keluar dari bayangan Tsukuyomi. Kali ini Razor kubungkam hingga tak dapat bereaksi sedikitpun Melihat 2 wujud Fujin dan Raijin dengan wujud Loyal.
"Jadi sang legenda itu telah kembali.......sang OVERLORD telah ter-reinkarnasi kembali." Kata Razor mencoba untuk tenang walaupun dengan deras keringat dinginnya keluar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Ziren
nice👍🏻
2021-12-03
0