Kumandang adzan subuh menggema ke seluruh penjuru desa,Seruni dan Ayah sudah siap-siap menuju ke Mesjid yang tidak jauh dari rumahnya.Dia turun kebawah langsung tersenyum melihat Ayahnya yang sedang menunggunya dibawah.
''Sudah siap?''tanya Rudi yang sedang merapikan kain sorbannya.
''Apa kita ke mesjid berdua saja Ayah?,kemana ibu?''melihat ke kanan dan kiri mencari keberadaan Ibunya.
''Ibu mu tidak ikut nak!,badannya lelah habis terkuras semalam ''memutar kenop membuka pintu.
''Bagaimana Ibu bisa lelah?perasaan semalam aku dengan Bu Inah yang mengerjakan semua,bukannya ibu asik dengan tamunya tadi malam?,padahal aku ingin Ibu ikut sholat subuh ke mesjid ..."gumam seruni didalam hati.
Seruni sangat kecewa padahal hanya di saat subuh lah dia merasa bahagia,bisa bergandeng jalan dengan sang Ibu ,seakan Ibu dan Ayah hanya miliknya sendiri, walaupun ibu hanya diam saja tidak masalah baginya,berjalan disamping Ibu saja sudah membuat hati Seruni bahagia.
Ingin sekali Seruni memeluk Ibunya akan tetapi keberanian seruni hanya sebatas keinginan saja ,Seruni lebih baik menguburkan keinginannya daripada Ibu menjauhinya.
Ketika Seruni butuh kasih sayang Ibunya, gadis itu hanya berani memeluk Ayah dan kakak tertuanya .Tapi berbeda kalau ibu sudah pulang kerumah kedamaian nya hilang seketika.
Subuh ini Seruni merasakan disampingnya ada yang kosong hanya ada Ayahnya yang sedang menggandengnya.Sesampainya di mesjid ayah langsung menuju tempat wudhu.
''Seruni Ayah duluan ya, mau wudhu dulu tadi gak sempat wudhu dirumah''?pamit Ayah seraya melepaskan gandengan tangan Seruni.
''Ya Ayah seruni kedalam terus ya''balas Seruni dibalas anggukan oleh Rudi.
Seruni masuk langsung masuk ke mesjid dan segera melakukan sholat sunat masuk mesjid 2 rakaat sambil menunggu Iqamah sholat subuh.
Setelah sholat fardhu subuh terlaksana ,semua jamaah pulang,seruni sebenarnya sangat betah di dalam Mesjid,kalau saja Rudi tidak menunggunya dia akan berlama-lama dalam dzikir nya.
Seruni langsung bangkit untuk menemui ayahnya yang sudah menunggu,Seruni melihat Ayahnya sedang berbicara dengan seorang pemuda .Dari jarak jauh Seruni tidak jelas melihat wajahnya karna posisi tersebut membelakanginya.
Jika dinilai tubuh pria itu tinggi dan kekar sedikit lebih tinggi dari ayahnya,tapi Seruni hanya bisa menelan kenyataan hanya berani mengagumi tidak lebih.Seruni langsung beristighfar pagi-pagi sudah melakukan dosa, dia segera membuang jauh pikiran halu nya itu.
Seruni terlalu kecewa dengan kenyataan asmaranya,disaat banyak lelaki yang melamar Kakak dan Adiknya tidak seorangpun yang mau memilihnya,padahal tadi malam dia sangat malas untuk bertemu dengan calon suaminya mawar karna ujung-ujungnya Seruni kembali terluka.
Seruni melangkahkan kaki mendekati Ayahnya untuk pamit pulang duluan.Dia tidak ingin mengganggu ayahnya untuk pulang bersama.Biarkanlah dulu Ayah menyelesaikan obrolannya dengan pemuda tersebut.
''Ayah? ''panggil Seruni yang berada dibelakang pemuda tersebut,Rudi heran melihat Seruni menutup setengah wajah dengan ujung mukenanya.
''Seruni?'' panggil Rudi dengan tatapan heran.
Pemuda yang didepannya langsung menoleh kebelakang dan melihat langsung wanita yang sedang berbicara dengan Rudi ,seruni juga langsung mengadah kearah pemuda yang bernama Kenan karna tubuhnya yang pendek sekitaran dadanya kenan.
Seruni langsung berdebar melihat wajah tampan yang terpampang sempurna didepannya, pahatan wajahnya begitu sempurna sangat terpesona dipandang mata,tapi seruni langsung menyadari wanita jelek seperti dia hanya bisa mengagumi saja tanpa harus memiliki.
Kenan pun merasakan perasaan yang sama dengan Seruni,tatapan matanya tidak teralih sama sekali saat menatap wajah yang ditutupi oleh mukena tersebut,tatapan mata Kenan berhenti di manik matanya seruni,ada aura damai Di mata perempuan yang ada Didepannya,sangat cantik itulah isi pikiran Kenan dengan setia masih menatap netra Seruni.
Seruni merasa canggung dengan tatapan pria tampan didepannya,jantungnya sangat berdebar-debar,ia langsung memutuskan tatapannya, dia beralih menatap Rudi dengan cepat untuk menetralisirkan perasaannya.
''Ayah seruni pulang duluan ya,Seruni mau bantu Bu Inah dulu,semalam Bu Inah sangat lelah.''Ucap Seruni mencuri pandang ke arah Kenan.
''Baiklah nak,kamu duluan aja dulu Ayah belum bisa pulang,bawa pulang ini .''Balas Rudi sambil memberikan kotak makanan terlihat seperti kue ,seruni memperhatikan kotak tersebut.
''Ini pemberian nak Kenan.''Lanjut Ayah lagi seperti mengerti pikiran putrinya.
''terimakasih.''Ucap seruni kepada Kenan.
''sama sama.''Balas Kenan dengan tersenyum manis
Jantung Seruni semakin berdebar saat melihat senyuman di wajah tampan Kenan yang dihiasi lesung pipi di wajahnya dan menambahkan aura ketampanan Kenan,kalau dibanding Reyhan lewat.
Seruni takut detak jantungnya di dengar oleh dua pria di depannya,dia langsung pergi tanpa menoleh lagi.
''Itu putri pak Rudi?''tanya Kenan penasaran.
''Benar nak,namanya seruni anak bapak yang ke tiga,Serunilah yang selalu menemani bapak ke Mesjid.''Jelas pak Rudi yang menangkap tingkah Kenan sedikit berbeda.
Kenan hanya manggut-manggut saja tanda mengerti.Andaikan tidak ada gadis lain yang sudah menjadi tanggung jawabnya pasti dia akan langsung mengenal seruni lebih dalam lagi,namun yang tidak bisa di pungkiri olehnya adalah netra matanya sangat cantik sangat damai saat di pandang , Kenan langsung jatuh cinta pada tatapan mata Seruni.
...****************...
Seruni sedang menjemur pakaian sang ayah dan dirinya.Farah tidak pernah menyuruh Seruni mencuci baju suaminya tapi Seruni lah yang meminta sendiri.
Tetapi baju Farah,mawar dan Riska Bu Inah yang mencucinya sendiri dengan mesin cuci,berbeda dengan seruni lebih nyaman mencuci dengan tangan.
Bu Inah sangat kagum dengan putri ke tiga juragannya,sedikitpun tidak pernah mengeluh dengan kejahatan Ibu dan saudaranya itu,dia sangat tegar menghadapi tingkah mereka yang sangat licik,meskipun baru disiksa dan di lontarkan kata-kata kasar oleh ibunya seruni hanya diam tak membalas tapi berbeda dengan jika saudaranya yang menyiksa Seruni melawan dengan caranya sendiri walau ujung-ujungnya Seruni di siksa.
Sedari kecil peran seorang Ibu dan kasih sayangnya Seruni dapatkan hanya dari Bu Inah dan juga Ayahnya,Bu Inah sudah menganggap Seruni seperti anak kandungnya sendiri.
Dulu saat Seruni minta dipeluk Bu Inah, Farah selalu mencibirnya dengan kata-kata yang sangat menyakitkan ''kamu sangat cocok menjadi anak pembantu itu,wajahmu yang jelek itu tidak bisa dibandingkan dengan anakku yang lain'' cibir sang ibu saat ketahuan seruni minta dipeluk Bu Inah.
Bu Inah berjalan mendekat kearah seruni yang sedang menjepit jemurannya.
''Non,sarapan dulu ya,takutnya nanti asam lambungnya kumat lagi''ucap Bu Inah.
''Bentar dulu bu,nanggung sedikit lagi kalau gak dijepit semua nanti jatuh dua kali kerja dong''balas Seruni dengan muka manjanya.
''Yasudah kalau begitu Bu Inah siapin dulu sarapannya ya''seru Bu Inah.
''Gak usah Bu Inah ku sayang,seruni punya tangan ,nanti Seruni ambil sendiri ''tolak seruni lembut.
''Lo nyindir gue ya buruk rupa?''teriak Riska yang sedang berdiri di ambang pintu dengan raut muka memerah.
mereka berdua menoleh kebelakang melihat muka Riska yang sudah merah tanda marahnya sudah naik ke ubun-ubun.
''Aku gak nyindir siapa-siapa,aku cuma gak mau Bu Inah capek aja itu doang''ucap seruni merasa tidak ada yang salah dengan kata-kata nya.
''Ooo...kalau Lo mau Bu Inah gak capek gak usah kerja disini,dia disini di gaji ,tugasnya disini kerja,bukan enak-enakkan aja,tau diri dong !!! teriak Riska dengan kasarnya.
Seruni dan Bu Inah saling menatap,Bu Inah langsung menggeleng isyarat dia tidak apa apa.
''Riska kamu kalau ngomong saring dulu !!siapapun Bu Inah kita wajib hormat padanya setidaknya hormati orang yang lebih tua,kenapa kamu begitu marah sama Bu Inah?bukannya tadi kamu marahnya sama aku?kenapa Bu Inah dibawa bawa''ucap seruni agak keras.
''Sudah non sudah,semua Bu Inah yang salah, non seruni tidak salah,saya yang memaksanya untuk segera makan,saya hanya khawatir asam lambungnya non seruni kumat''bela Bu Inah dengan air mata yang sudah mengalir memohon pada Riska
''Mau dia mati sekalipun bukan urusan gue,dasar si buruk rupa,buang buang waktu gue aja,yaudah sana bikinin gue jus jeruk,males gue lama lama disini''perintah Riska pada Bu Inah dengan kasarnya.
Riska langsung berlenggang masuk kedalam rumah ,tinggallah Seruni dan Bu Inah.
''Bu Inah gak papa?''tanya Seruni menyeka air mata Bu Inah.
''Ibu tidak kenapa-kenapa non,Bu Inah masuk dulu ya mau buat jus untuk non Riska dulu,non cepatlah masuk dan segera makan''.ucap Bu Inah berlalu didepannya.
Seruni merasa iba dan menatap punggung Bu Inah yang mulai hilang dari pandangannya.Hatinya sangat sakit mendengar penghinaan terhadap orang yang sangat Seruni sayangi.
Seruni begitu tidak suka kalau ada orang yang tidak menghormati Bu Inah,dia sudah menganggap Bu Inah seperti ibunya sendiri.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Mohon dukungannya ya 🙏🙏🙏
Maaf masih banyak typo nya,jangan lupa like comment votenya,,,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Jam'ah Sublie
koq seruni putri ke 3 padahal kakaknya 3 ...anak keempat bukan yah..bingung nih
2023-02-01
0
Neulis Saja
don't understand his mother hates you even though you are her daughter
2022-11-21
1
Erna Yunita
hmmm....KOK gitu
2022-09-27
0