Suara peperangan yang terdengar begitu nyaring.
"Hancur." ucap mawar hitam yang sudah menggunakan kekuatannya untuk menghancurkan pintu gerbang kerajaan Yang-yi.
Setiap peperangan, pasti para rakyatnya yang akan menjadi korbannya.
"Jangan pernah menyentuh para rakyat yang tidak tahu apapun!" seru mawar hitam yang sudah memerintahkan para pasukannya untuk mengepung kerajaan Yang-yi. wanita itu benar-benar begitu mengerikan, sama seperti Kaisar Jung yang memiliki julukan sebagai dewa perang, pria itu juga tidak mempunyai hati sama sekali.
Riuhnya pertempuran yang ada di kerajaan yang benar-benar membuat seluruh orang yang ada di kerajaan itu berhamburan tidak tentu arah. mereka lebih mencari tempat untuk menyelamatkan diri, seorang pria yang memiliki paras cantik rupawan, dia adalah Sheila yang dikenal sebagai mawar hitam.
Kabar mengenai mawar hitam yang sudah mengalahkan dan menundukkan kerajaan yang disambut bahagia oleh kaisar Jung.
"Bagus, dia memang komandan kebanggaan kerajaan ini!" seru kaisar Jung.
"Jendral, persiapkan seluruh yang dibutuhkan oleh komandan mawar hitam!!" seru Kaisar Jung.
"Baik Yang mulia." jawab Jenderal Lian Ying yang begitu bersemangat. karena hari ini adiknya akan kembali. terasa begitu aneh, seorang wanita yang memimpin begitu banyak pasukan ke medan perang. seolah seluruh orang-orang yang ada di kerajaan sang sudah melupakan kalau Sela adalah seorang wanita.
Ketika malam telah menunjukkan sinar mentari, ternyata komandan mawar hitam sudah memasuki gerbang kerajaan Shang. wanita itu benar-benar membawa kepala kaisar kerajaan Yang yi.
"Hidup komandan!!" suara teriakan dari para penduduk kerajaan Shang saat mereka melihat komandan mawar hitam sudah kembali dengan membawa kemenangan di kerajaan itu.
"Hormat kami, Yang mulia!!" seru mawar hitam yang sudah memasuki istana kerajaan Shang. seorang wanita yang berpenampilan pria, begitu banyak mata yang memandang, begitu banyak wanita yang menginginkan dirinya.
Tatapan mata mawar hitam hanya menatap seorang pria yang selama ini tidak pernah memandangnya sama sekali. tidak pernah menganggapnya sebagai seorang wanita walaupun dirinya sudah Bersama sang Kaisar beberapa tahun lamanya. yang terlihat sang Kaisar hanya menatap Sheila sebagai sang komandan sekaligus penasehat kerajaan.
"Kau benar-benar sangat hebat, komandan!" seru kaisar Jung yang sudah berjalan menuju mawar hitam.
"Terima kasih Yang mulia." jawab mawar hitam.
"Kau benar-benar sangat luar biasa di medan perang dan kau benar-benar sangat luar biasa di kerajaan saat memberikan nasehat-nasehat untuk kerajaan ini." jawab Kaisar Jung.
Mawar hitam atau Sheila hanya menganggukkan kepalanya. wanita itu tidak mengeluarkan sepatah kata pun.
"Kalian beristirahatlah, kalian pasti sudah bersusah payah dengan semua yang telah kalian capai!" seru sang Kaisar.
"Terima kasih Yang mulia!" seru Sheila.
Kaisar Jung sampai saat ini belum mencari isteri, pria itu terlalu fokus pada Kerajaan hingga lupa akan kodratnya untuk berumah tangga. tidak ada seorangpun yang berani meminta sang kaisar untuk menikah, karena sang kaisar akan murka saat salah satu menteri membahas soal pernikahan.
BRUKKK...
BUKK...
"Jangan pernah kau mengatakan hal itu, aku tidak membutuhkan seorang isteri! jika aku menginginkan keturunan, aku pasti akan mendapatkannya!" seru kaisar Jung.
Sang kaisar selalu murkah saat siapa saja membahas masalah pernikahan, karena hal itu Sheila menutup hatinya, dia tidak pernah mengatakan mengenai perasaannya kepada sang kaisar. gadis berusia enam belas tahun itu terasa membuang rasa cintanya kepada sang kaisar, karena perasaan itu hanya bertepuk sebelah tangan.
saat malam telah menjelang Sheila sudah berada di dalam kediamannya, kediaman yang selalu tertutup bagi siapa saja. Bahkan kakaknya pun jika ingin bertemu dengannya dia harus menggunakan kekuatan batinnya agar bisa tersampaikan kepada Shiela.
Sheila yang mempunyai kekuatan sihir tentu saja wanita itu akan menutup seluruh akses ke tempatnya agar tidak ada siapapun yang mengetahui seluruh rahasianya. karena semua orang sudah menganggapnya sebagai seorang pria. Sheila gadis mungil itu sekarang sudah tidak ada, yang ada hanyalah komandan Mawar Hitam.
Saat Sheila berada di sebuah telaga kecil buatan miliknya, dia selalu menjernih kan pikirannya saat sudah berada di dalam kediamannya. wanita itu akan menunjukkan jati dirinya, Dia memakai pakaian seorang wanita. berdandan seperti wanita dan memakai riasan wanita.
Hari ini Sang Jenderal akan menemui adiknya, sebelum itu dia menggunakan kekuatannya agar Sheila membuka pagar sihir yang melindungi kediamannya. dia Bersama sang istri dan dua anaknya memasuki kediaman Sheila.
"Kelihatannya Gadis itu sedang berada di taman belakang, suamiku." ucap Yula kepada suaminya.
"Kau benar istriku, kelihatannya dia sedang berendam. karena dari kecil dia suka sekali berada di dalam air." jawab Jenderal Lian.
"Usianya sudah 16 tahun, suamiku. Apakah kau tidak ingin mencarikan seorang suami untuknya?" tanya Yula kepada sang suami.
"Kau tahu sendiri kan Bagaimana adikku itu? dia sudah kehilangan perasaannya, apalagi dia sudah melihat Bagaimana sikap dari yang mulia saat membahas pernikahan." jawab Jendral Lian.
"Tapi suamiku, Apa yang akan terjadi dengan Sheila Jika dia terus-menerus menyendiri, dia harus mempunyai keluarga. seorang pria yang bisa melindunginya membawanya pada kebahagiaan." jawab Yula.
"Aku berharap jika suatu saat dia akan bertemu dengan seorang pria yang mampu membuatnya jatuh cinta, yang mampu membuatnya merasakan kebahagiaan yang sempurna." jawab Jendral Lian.
"Semoga para dewa mendengarkan doa-doa kita, karena aku ingin sekali melihat gadis itu mempunyai kebahagiaan berumah tangga. kemudian dia mempunyai seorang anak, aku sangat yakin dia akan sangat sempurna menjadi seorang wanita." ucap Yula.
"Sebagai seorang kakak aku juga menginginkannya, istriku. namun jika semuanya berjalan seperti ini...,memaksa pun aku tidak akan bisa." jawab Jendral Lian.
Sheila yang berada di taman belakang wanita itu mendengar suara dari 2 keponakannya, seketika Dia memakai pakaiannya. dia menggunakan kekuatan sihirnya untuk mengeringkan tubuhnya secepat kilat.
"Langkah kaki Sheila berjalan mendekati Kakak dan keluarganya. wanita itu tersenyum kemudian menghampiri saudara laki-lakinya itu.
"Kakak!!" seru Sheila.
Yula yang melihat wajah Sheila dengan penampilan seorang wanita, wanita itu begitu iri melihat kecantikan Sheila yang benar-benar sangat luar biasa. kulitnya begitu mulus, wajahnya begitu cantik, rambutnya hitam legam, bibirnya berwarna merah semerah darah.
"Adik, kau itu kan seorang jenderal dari sebuah kerajaan yang sangat besar. setiap hari kau selalu membawa pedang, tapi kenapa tanganmu begitu mulus. wajahmu begitu cantik?" tanya Yula yang terlihat benar-benar sangat kagum dengan semua yang dimiliki oleh Sheila.
"Kakak selalu menyanjungku begitu tinggi, Apakah kakak tidak pernah merasa kalau kakak itu mempunyai wajah yang begitu cantik bak bidadari." jawab Sheila yang membuat Yula langsung mencibirkan bibirnya.
"Kalau bertanding denganmu pasti aku akan kalah." jawab Yula.
"Memangnya siapa yang menyuruhmu untuk bertanding dengannya? Apakah kau bisa membawa pedang?" tanya Jenderal Lian yang membuat sang istri langsung memukul suaminya itu.
"Apakah kakak ke sini membawa makanan?" tanya Sheila yang membuat Yula menganggukkan kepalanya.
"Lalu, katanya kau membawa oleh-oleh untuk kakak dimana oleh-oleh itu?" tanya Yula yang membuat Sheila tersenyum.
"Kakak mau apa? Apakah kakak mau kepala sang kaisar yang tadi aku berikan kepada yang mulia." canda Sheila.
"Tentu saja aku tidak mau, kau kira Aku ini seorang manusia yang memakan manusia lain." jawab Yula yang membuat Sheila tersenyum.
*** bersambung ***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Oi Min
untung istri Lian Yang wanita baik
2024-05-15
0