Hari itu Sheila dan kakaknya telah memasuki Kerajaan Angin bersama dengan sang Kaisar.
"Hormat Yang Mulia!" seru para pejabat Kerajaan.
Para penghuni Kerajaan Angin sangat terkejut saat melihat Kaisar mereka telah sampai di Kerajaan. Entah berapa bulan lamanya Kaisar Jung sudah pergi dari Kerajaan Angin, sedangkan saudara dari sang Kaisar nampak sangat menikmati ketika dirinya menggantikan sang Kaisar untuk memimpin Kerajaan itu.
Langkah kaki Kaisar Jung memasuki Kerajaan, seluruh penghuni Kerajaan Angin nampak menatap sang Kaisar yang datang bersama dengan seorang pria dan gadis kecil bersamanya. para pejabat mengetahui kalau pria yang Bersama sang Kaisar adalah putra dari perdana menteri Lian yang sedang mengembang tugas pergi ke suatu tempat. tatapan mata Sheila nampak menatap orang-orang yang ada di dalam Kerajaan, gadis kecil itu nampak memegang erat tangan kakaknya yang sedang berjalan dengan sang Kaisar.
"Kakak, mereka menakutkan." ucap Sheila sambil memegang erat tangan kakaknya.
"Tenang saja adikku, Kau akan aman bersama kakak." jawab Lian Ying.
"Tapi mengapa mereka melotot kepadaku..," ucap Sheila kembali. gadis kecil itu terus menatap orang-orang yang dari tadi menatapnya. "Kakak, mereka semuanya jahat." ucap Sheila kembali. karena Lian tidak ingin orang-orang tahu mengenai anugerah yang diberikan Dewa kepada Sheila.., pria itu langsung membungkam mulut adeknya, dan menggendong gadis kecil itu.
"Sheila Sayang, jangan banyak bicara ya. diam jangan mengeluarkan sepatah kata pun kecuali kakak yang meminta, ngerti." ucap Lian Ying yang membuat Sheila langsung menganggukkan kepalanya.
Seorang pria berlari menghampiri Kaisar Jung yang sudah berada di dalam Kerajaan.
"Hormat hamba Yang Mulia!" seru seorang jenderal yang bernama Jenderal Honje.
"Ada apa, Honje. Kenapa kau berlari seperti itu?" tanya Kaisar Jung yang terlihat menghentikan langkah kakinya ketika Sang Jenderal menghadap padanya.
"Lebih baik kita masuk ke kediaman Anda, Yang Mulia." jawab jendral Honje yang kemudian mengajak Kaisar Jung untuk segera ke kediamannya. tetapi orang-orang yang memihak saudara dari sang Kaisar nampak mereka langsung memberitahukan mengenai kedatangan Kaisar Jung kepada pangeran Bione Yul.
"Hormat hamba Yang Mulia pangeran!" seru seorang pengawal kepada pangeran Bione Yul
"Apa, apa? mengapa kau berlari seperti itu, Apakah kau tidak melihat aku yang sedang bersenang-senang!" seru pangeran Bione Yul.
"Gawat Yang Mulia, gawat!' seru para pasukan.
"Memangnya ada apa, kenapa gawat?" tanya pangeran Bione Yul.
"Yang Mulia Kaisar Jung sun sudah berada di Kerajaan." jawab pengawal.
"Apa! gawat, kalau sampai pangeran Kibo mengetahui pria itu masih hidup. bisa-bisa nyawaku juga akan ikut terancam!" ucap pangeran Bione Yul.
Pangeran Kibo adalah putra tertua dari Kaisar Sun, namun dia terlahir dari seorang selir. sedangkan Kaisar Jung sun terlahir dari sang permaisuri. Hal itu membuat Kaisar Jung sun diangkat menjadi penerus dari ayahandanya.
Sedangkan pangeran Bione Yul adalah adik kandung dari Kaisar Jung sung, namun pria itu benar-benar sangat ingin menguasai tahta Kerajaan Kaisar Jung sung terlahir dengan sebuah anugerah dari para dewa, karena dia bisa mempelajari sesuatu dengan sangat cepat sama seperti Sheila yang diberikan Anugerah oleh Dewa. karena dia bisa mengetahui masa depan dan memiliki suatu kekuatan yang sangat misterius.
Kita kembali kepada Kaisar Jung sun,
"Ada apa, Jendral?" tanya Kaisar Jung.
"Perbatasan Kerajaan kita telah di serang." lapor Jendral Honje.
"Bagaimana bisa?" tanya Kaisar Jung.
"Saya kurang tau, Yang Mulia." jawab Jendral Honje.
"Yang Mulia, apakah ada pengkhianatan di Kerajaan Anda?" tanya Lian Ying.
"Tentu, namun aku belum bisa menangkap orang itu." jawab Kaisar Jung.
"Kenapa bisa seperti itu, Yang Mulia?" tanya Lian Ying lagi.
"Karena pengkhianat itu adalah keluarga ku sendiri." jawab Kaisar Jung.
"Apa!" seru Lian Ying.
"Pelan kan suaramu." ucap Kaisar Jung.
saat mendengar perkataan dari sang Kaisar, terlihat Lian Ying memikirkan sesuatu, karena itu Ayahnya selalu meminta dirinya mengabdi kepada Sang Kaisar dan menjaganya.
"Karena itu ayah selalu memintaku menjaga sahabat sekaligus Kaisar negara ini." ucap Lian.
"Kakak, aku lapar." rengek Sheila.
"Hahaha..., aku lupa kalau kita belum makan dari kemarin!" seru sang Kaisar.
"Maaf Yang Mulia, atas kelancangan adik hamba." ucap Lian Ying.
"Sudahlah, Lian. dia juga adikku kan." jawab Kaisar Jung.
"Benar, Yang Mulia memang tampan!" seru Sheila yang membuat Lian Ying langsung membungkam mulut adiknya.
"Sudahlah, Lian. aku suka dengan kata-kata yang diucapkan oleh adikmu, karena kata-kata sangat blak-blakan." ucap Kaisar Jung yang kemudian mengusap rambut Sheila.
"Yang Mulia memang keren!" seru Sheila yang mengacungkan kedua jempol nya.
"Sheila, jangan kurang ajar." ucap Kaisar Jung.
** bersambung **
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments