4

Esy kaget ketika melihat Lia ada di sana. Ia tak ingin Lia marah pada nya hanya karna lukisan itu Esy merendah kan harga diri nya.

"Esy, ngapain kamu di situ sih. Bukan nya kamu mau ketoilet tadi kan." kata Lia.

"Iya, aku mampir sebentar Lia, kamu kenapa nyusul aku sampai kesini sih." kata Esy.

"Ngapain kamu bertemu dengan dia, kamu ada urusan apa lagi Esy." kata Lia.

"Gak papa kok Lia, hanya urusan aku dan orang yang baru aku kenal saja." kata Esy.

Esy cepat-cepat membawa Lia pergi dari sana. Sedang kan Arka dan Intan hanya melihat saja apa yang terjadi.

"Ka, kamu kok gitu banget memperhati kan gadis itu, tumben banget." kata Intan setelah Esy dan Lia pergi dari sana.

"Tumben apa nya sih Tan, biasa aja kale." kata Arka.

"Gak biasa nya kamu ketemu cewek kayak gitu Ka, aku udah temanan sama kamu sejak lama lho." kata Intan.

"gak ada apa-apa, hanya gadis itu sedikit berbeda dari yang banyak gadis yang aku temui." kata Arka.

Intan diam mendengar apa yang Arka kata kan. Intan sebenar nya suka pada Arka, hanya saja. Intan tidak akan mengata kan perasaan nya ini pada Arka. Karna Arka hanya memganggap nya sebagai teman.

Ketika Arka kagum pada gadis lain, ada rasa sakit karna cemburu di hati Intan. Rasa itu pasti ada, karna ada nya cinta dalam hati Intan buat sahabat nya ini.

"Intan, kamu kok bengong gak jelas sih." kata Arka.

"Mana ada bengong gak jelas, biasa aja kale." kata Intan.

Mereka akhir nya meninggal kan taman itu, Arka berpikir satu hal yang bisa ia laku kan pada lukisan Amelia yang ada pada nya ini.

"Tan, apa kah aku antar saja ya lukisan ini kecafe ria. Aku mau lihat, apa kah lukisan ini akan dapat juara di lomba cafe itu." kata Arka sambil mereka berjalan.

"Gak usah, jangan bikin repot diri sendiri. Gak penting juga kan." kata Intan.

"Gitu ya, bagi kita gak penting. Tapi, bagi gadis itu mungkin sangat penting Tan." kata Arka.

Intan menghenti kan langkah nya, ia tidak ingin Arka hanya memikir kan gadis yang baru ia kenal sebentar itu. Dan Arka mengabai kan apa yang ia kata kan.

"Gak usah terus mikirin orang yang baru kamu kenal. Pikir kan diri kamu sendiri aja deh." kata Intan.

Intan berjalan cepat meninggal kan Arka sendirian di belakang.

"Dasar Intan, jika mau nya gak di turut kan malah ngambek." kata Arka sambil senyum.

Sedang kan Esy dan Lia, mereka sekarang menuju arah parkiran. Sejak dari tadi, Lia tidak mengeluar kan sepatah kata pun pada teman nya.

Ini membuat Esy tak enak hati, ia tahu Lia pasti marah pada nya. Karna masalah di taman tadi.

"Lia, kamu marah pada ku ya. Aku gak bikin ulah kok di sana." kata Esy saat mereka di depan mobil.

"Aku gak marah Esy, hanya saja kamu bikin aku agak kecewa aja." kata Lia.

"Apa beda kecewa dengan marah Lia. Itu sama aja ujung-ujung nya kamu kesal sama aku." kata Esy.

"Jauh dong beda nya, kamu gak liat dari tulisan nya aja udah beda. Bagai mana dengan arti nya juga pasti beda lah." kata Lia.

"Yah... Lia selaly benar kan. Aku gak bisa mengata kan apa pun lagi." kata Esy.

"Serah kamu lah, capek aku mikir nya." kata Lia.

"Hey.. Harus nya aku yang capek nona bukan kamu."kata Esy tak terima.

"Udah, jika mau tumpangi aku pulang. Ayo jalan sekarang. Jika ngak aku akan cari angkutan umum saja." kata Lia.

"Baik lah, ayo pulang sekarang nona manis. Jika tidak akan naik angkutan umum nanti." kata Esy.

Akhir nya, Esy dan Lia pulang. Tapi dalam mobil masih saja beradu mulut satu sama lain.

Terpopuler

Comments

Fitriyani Puji

Fitriyani Puji

ini yang jadi pangeran arka ato siapa thor belum kelihatan nih

2022-12-01

1

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

Arka naksir Lia ya😀

2022-04-11

0

Nie_ kye

Nie_ kye

lanjut thor....

2020-10-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!