Sementara itu, cowok yang di tabrak oleh Lia tadi. Setelah membersih kan baju nya. Ia dan teman wanita nya pergi ketaman.
"Kurang ajar banget cewek itu, berani nambrak gue. Tapi gak minta maaf." kata Arka.
Nama cowok itu adalah Arka Hardinata, anak seorang pengusaha kaya. Kampus ini dalam naungan papa nya.
"Kamu sih membiar kan dia pergi begitu saja. Itu kan salah kamu juga." kata teman wanita nya.
"Intan, gak mungkin lah aku kejar gadis itu. Kamu tahu sendiri kan ia lari sangat kuat." kata Arka.
"Iya, terserah kamu deh. Jangan banyak bicara lagi. Duduk sekarang aja." kata Intan teman nya.
"Lukisan siapa ini, cantik sekali lukisan nya." kata Intan yang pertama kali duduk dan menemu kan lukisan itu.
"Sini, biar aku yang lihat." Arka mengambil lukisan itu dari tangan Intan.
"Amelia,,,, siapa dia." kata Arka.
"Apa, ada nama di lukisan itu ya." kata Intan.
"Iya, di lukisan ini tertulis nama Amelia." kata Arka.
"Mungkin nanti orang nya akan mencari lukisan nya yang tertinggal Ka." kata Intan.
"Iya, akan aku simpan saja lukisan nya. Mungkin ini penting bagi yang punya." kata Arka.
Setelah jam kuliah usai, Lia baru ingat pada lukisan nya yang tidak ada bersama nya. Ia sibuk mencari kesana kemari lukisan nya di setiap buku-buku nya.
"Cari apa sih kamu Lia, baru juga selesai belajar udah sibuk lagi." kata Esy.
"Lukisan ku kok gak ada ya Sy, kamu ada lihat gak." kata Lia.
"Mana ada aku lihat lukisan mu Lia, kan aku masuk dulu. Kamu kan datang nya belakangan." kata Esy.
"Yah, bagai mana ini. Aku berusaha menyiap kan nya sampai mengorban kan waktu kuliah ku." kata Lia terlihat sedih.
"Penting banget ya lukisan mu yang tadi itu Lia, sampai kamu kayak nya putus asa banget." kata Esy.
"Sangat penting Esy, kamu kan tahu kau mau ikut lomba lukis di cafe ria yang tak jauh dari sini. Jika menang aku bisa makan gratis di sana selama sebulan." kata Lia tidak bersemangat.
"Kamu kan bisa bikin lagi Lia, kamu kan jago melukis." kata Esy.
"Gak akan terkejar Esy, aku selesai kan nya pagi tadi. Karna akan mengantar kan nya siang ini. Mana bisa aku bikin lagi sekarang." kata Lia sedih.
"Sabar Lia, kita masih punya waktu untuk mencari nya sekarang iya kan. Mungkin kamu tinggal kan di taman tadi." kata Esy.
Akhir nya, Lia dan Esy mencari lukisan Lia itu di taman. Mereka mencari di kursi tempat Lia duduk tadi.
Di sana tidak ada Arka dan Intan lagi. Mereka telah berpindah posisi duduk di tempat yang lain. Tapi masih terlihat kursi tempat lukisan Arka temui tadi.
Sesampai nya Lia dan Esy di sana. Mereka sibuk mencari di bawah dan di sekitar kursi. Mana tahu telah di bawa angin.
"Ka, itu kayak nya cewek yang nambrak kamu tadi deh." kata Intan pada Arka.
Arka melihat kearah kursi yang tak jauh dari mereka duduk. Ia melihat gadis itu seperti mencari kan sesuatu.
"Apa kah mereka yang memiliki lukisan ini kali yan Tan." kata Arka.
"Aku rasa mungkin saja, terlihat mereka mencari sesuatu." kata Intan.
Arka menghampiri mereka berdua, dan ia mengeluar kan lukisan nya di simpan nya tdi.
"Kalian berdua sedang mencari ini ya." kata Arka.
"Lia, itu lukisan mu." kata Esy membuat Lia yang tidak melihat siapa yang bicara itu. Langsung saja melihat.
"Kamu,... "Kata Lia kaget.
"Iya... Aku, kenapa kamu kaget melihat ku." kata Arka.
"Tidak apa-apa, hanya saja tolong kembali kan lukisan itu pada ku." kata Lia.
"Oh, ternyata ini lukisan mu Amelia." kata Arka.
"Ya, itu lukisan ku. Kembali kan lukisan itu pada ku." kata Lia.
"Tidak akan aku kembali kan, setelah apa yang kamu laku kan pada ku tadi. Maka kamu tidak akan menerima lukisan mu." kata Arka.
"Itu kan tidak sengaja, bukan salah ku. Itu juga karna kamu yang berada di jalan ku." kata Lia tidak merasa bersalah.
"Baik lah, jika kamu tidak bersalah. Dan lukisan ini kan menjadi lukisan ku. Karna kamu telah meninggal kan lukisan ini di sini." kata Arka sambil beranjak pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Fitriyani Puji
lanjot thor
2022-12-01
1
Cicih Sophiana
nyimak ahhh
2022-04-02
0
kiya an ni'mah
bagus thor ceritanya😍😍😍 bahasanya sopan bgt
2022-02-10
0