3

Arka beranjak pergi dari sana, ia meninggal kan Lia dan Esy yang terlihat tidak senang itu.

"Hey... Kamu tidak bisa begitu dong. Kembali kan lukisan Lia." kata Esy.

"Tidak akan aku kembali kan. Karna dia sudah bikin jus ku tumpah tadi." kata Arka.

"Biar aku yang ganti kan jus mu yang tumpah. Tapi kembali kan lukisan Lia, karna itu penting." kata Esy lagi.

"Aku tidak akan menerima kamu yang menganganti kan nya. Yang salah bukan kamu, tapi teman mu." kata Arka terus saja berjalan.

"Udah Sy, gak papa. Aku gak butuh lukisan itu lagi." kata Lia.

"Tapi Lia, kamu gak akan bisa ikut lomba jika lukisan mu tidak ada. Bagai mana jika kamu menang nanti. Makan gratis selama sebulan lho Lia." kata Esy.

"Gak papa Sy, angap saja bukan bukan rezeki nya aku untuk kali ini." kata Lia menyerah.

"Jangan menyerah Lia, kamu selalu menang kan di setiap lomba. Dan itu akan menyelamat kan uang jajan mu. Sebulan lho Lia." kata Esy.

"Sudah lah, tidak perlu kamu pikir kan. Aku bisa mengikuti lomba yang lain nanti nya. Kamu tenang saja." kata Lia.

Esy tahu, Lia sedih karna lukisan yang telah ia buat susah payah untuk lomba itu. Tapi, malah tak bisa ia ikut kan. Karna sekarang lukisan itu berada pada orang lain.

Lia berjalan menuju kelas nya, ia duduk di depan kelas yang terdapat tembok-tembok untuk tempat duduk.

Esy bilang pada nya mau kewc, tapi sampai sekarang belum kembali juga. Ia duduk sendiri lah jadi nya di depan kelas.

Esy bukan nya kewc, melain kan datang kembali ketaman. Untuk menemui Arka yang duduk bersama Intan di kursi taman.

"Aku minta kamu kembali kan lukisan Lia, karna lukisan itu berarti bagi nya. Lukisan itu akan ia ikut kan dalam lomba di cafe ria." kata Esy.

"Aku gak akan kembali kan lukisan ini. Kenapa kamu yang minta, kenapa bukan dia yang meminta nya sendiri." kata Arka.

"Lia gak akan merendah kan harga diri nya pada orang lain. Walau pun itu sangat berarti bagi nya. Aku kan melaku kan apa pun untuk sahabat ku." kata Esy.

"Kamu sahabat yang baik, tapi aku tidak akan memberi kan lukisan ini pada mu. Jika dia tidak meminta nya pada ku." kata Arka tetap tidak memberi kan lukisan itu.

"Apa kamu tidak ada belas kasihan sama sekali sih. Aku yakin Lia akan menang dan dia akan dapat makan geratis di cafe ria selama sebulan." kata Esy.

Esy adalah sabahat terbaik untuk Lia, dari dulu ia adalah tameng buat Lia. Karna Lia orang yang tinggi ego nya. Walau pun ia hidup sederhana. Tapi, tak akan mengorban kan harga diri nya pada orang lain. Apa lagi itu cowok.

"Baik lah, aku kan beri kan lulisan ini pada mu. Jika kamu bisa beri kan aku nomer hp Lia teman mu itu." kata Arka.

"Untuk apa kamu nomer hp gadis itu Ka, gak penting deh." kata Intan.

Arka tidak menjawab apa yang Intan kata kan. Ia tetap meminta Esy menukar kan lukisan dengan nomer ponsel Lia.

"Aku tidak bisa memberi kan nomel Lia, karna Lia akan marah pada ku." kata Esy.

"Udah lah Ka, gak perlu minta nomer yang gan penting sama sekali." kata Intan lagi.

"Gak papa, aku sangat suka sama cewek yang tinggi harga diri nya." kata Arka.

"Jika kamu tidak bisa, maka aku juga tidak bisa." kata Arka.

"Esy,,, kamu kok di sana sih." kata Lia yang tiba-tiba datang.

"Lia..... " kata Esy kaget.

Terpopuler

Comments

Fitriyani Puji

Fitriyani Puji

hhhhhh komen mbk bikin ketawa

2022-12-01

1

RA💜<big><_

RA💜<big><_

suka ma ceritanya bagus

2020-12-17

0

RA💜<big><_

RA💜<big><_

ceritanya menarik

2020-12-17

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!