Mainan baru

Sanum sangat bahagia, bisa mengajak jalan-jalan ketiga buah hatinya. ditemani Bi Ijah, sedangkan ibunya lebih memilih tetap tinggal dirumah saja mengingat kondisi nya yang sering merasakan cepat lelah, Sanum menggiring anak-anak nya memasuki pusat tempat yang menyediakan berbagai macam mainan.

"Mama, adek mau mainan yang ini saja." Davina sibungsu tersenyum, sambil mengangkat boneka Barbie yang memakai pakaian ala putri duyung.

"Boleh sayang, jadi rumah Barbie nya kita tunda bulan depan ya nak." bujuk Sanum, mengingat uangnya tidak akan mungkin cukup untuk membeli banyak mainan.

Devan dan Revano juga sudah mengambil satu macam mainan mereka masing-masing, dan berlari menunjukkan dengan bangga pada Mama yang tengah menunggu didepan meja kasir.

"Mama ini punyaku,"menyerahkan ketangan mama, begitu juga Devan yang mengikuti tingkah kakak sulungnya Revano.

"Iya sayang, sekarang tunggu Mama disana ya." menunjuk kearah kursi yang disediakan untuk para pengunjung.

"Okey Mama," menjawab kompak dan berlari kearah Bi Ijah dan Davina yang sudah lebih dahulu menduduki kursi tersebut.

Tidak lama menunggu, Sanum sudah mendorong troli yang berisi mainan kearah anak-anak nya.

"Sebelum pulang, gimana kalau kita makan-makan dulu?"

"Iya ma, adek sudah lapar." balas Davina mengusap perutnya, sambil tertawa, memperlihatkan lesung pipinya. senyum polosnya Davina selalu mengingatkan Sanum pada laki-laki itu.

Mereka langsung menuju restoran yang tidak jauh dari tempat mereka belanja, Sanum memesan menu yang disukai oleh anak-anak nya. sambil tersenyum senang, berhubung dia baru menerima gaji pertama nya, sehingga Sanum bisa menyenangkan selera ketiga bocah itu termasuk Bi Ijah. tidak lupa Sanum juga membungkus untuk ibu yang menunggunya dirumah.

Tidak jauh dari meja tempat mereka makan, seorang wanita paruh baya terus memperhatikan tingkah Sanum dan anak-anak nya. entah kenapa bathin wanita itu merasa tersentuh saat melihat ketiga bocah lucu itu.

"Nyonya Melinda, kelihatan nya anda sangat tertarik sekali melihat ketiga bocah itu." ucap Sena asisten pribadi dari wanita yang sangat berkuasa dikota itu.

"Iya, tatapan dan raut wajah mereka sama persis dengan Arya." ucap nya terlihat antusias.

Sena yang semula tidak begitu memperhatikan ketiga bocah itu, jadi penasaran dan mulai mengikuti arah pandang Nyonya besarnya itu.

"Ya Allah, mereka benar-benar mirip. kenapa bisa begitu ya. lagian tidak mungkin mereka anak-anak nya Yuan muda Arya, karena wanita itu terlihat sederhana dan dari masyarakat biasa saja." gumam Sena.

"Nyonya benar, mereka sangat mirip Tuan muda." jawab Sena.

"Kita harus menyelidiki wanita yang seperti mamanya, atau jika dia berkenan. kita bisa mengadopsi anak-anak nya yang mampu mencuri perhatianku, bahkan aku merasa mempunyai suatu ikatan yang kuat dengan ketiga bocah itu" Melinda menatap lekad pada Sanum yang tengah membagikan makanan pada masing-masing anaknya.

"Mengadopsi nya?" Sena mengulangi perkataan Melinda, mengingat wanita itu tidak pernah sebegitu antusias dan menyukai anak-anak sampai berniat mengadopsi.

"Ya, aku sangat kesepian dirumah, karena hanya banyak pelayan yang menemaniku. sementara putra satu-satuku Arya lebih memilih sibuk dengan dunia bisnis dan lebih sering tinggal diapartement nya. entah kapan dia akan menikah dan memberikan ku cucu yang mengalir darahnya" raut wajah Melinda tiba-tiba berubah muram dan sedih.

Melinda kembali tersadar, dan kembali kecewa begitu melihat meja yang diduduki Sanum dan anak-anak nya sudah terlihat kosong.

"Kemana dia?"

Sena mengangkat bahunya, karena dia juga tidak memperhatikan Sanum yang sudah pergi.

Pagi ini Sanum harus berpacu dengan waktu, pagi ini Sanum ketiduran sehingga dia terpaksa harus naik angkot menuju perusahaan. karena mobil jemputan tidak akan mau menunggu karyawan yang telat menunggu ditepi jalan.

"Alhamdulillah, akirnya sampai tepat waktu." gumam Sanum dalam hatinya begitu sampai diruangan. saat line leader baru akan memulai breafing dimulai.

"Okey, hari ini saya peringatkan sekali lagi pada kalian semua, jika nanti siang akan diadakan audit dadakan. Presdir akan turun langsung ke area kerja kita ini untuk mengecek dan memeriksa cara kerja kalian. apakah sudah sesuai dengan SOP perusahaan, apa kalian mengerti." ucap Line leader yang didampingi supervisor area.

"Mengerti," ucap Sanum dan teman-teman satu tim nya kompak.

Terpopuler

Comments

Nur Lizza

Nur Lizza

nek Melinda mn bisa mau adopsi cucu mu sendiri

2024-01-14

0

Enung Samsiah

Enung Samsiah

lucu iiihh,, kembar 3 pasti gemesss,,,tapi nggk kebayang ngurusnya cuciannya, pakaiannya, mainnya, hrs bnyak bngett sok

2024-01-10

0

Idariyana Ida

Idariyana Ida

ikatan batin yg kuat

2023-10-16

1

lihat semua
Episodes
1 One Night Love
2 Mimpi terasa nyata
3 Hamil anak kembar
4 Revano, Devan dan Davina
5 Mencari pekerjaan
6 Mainan baru
7 Bertemu Arya
8 Kecerobohan Sanum
9 Pulau indah
10 Plam Spring
11 Kapal pesiar
12 Mendampingi Arya
13 Pusat perhatian
14 Ketahuan
15 Panggilan video
16 Kegelisahan Sanum
17 Sanum pingsan
18 Ketinggalan bus
19 Ciuman panas
20 Bertemu anak-anak nya
21 Ibu sakit
22 Arya pergi
23 Meksiko
24 Bocah-bocah mengemaskan
25 Dikerjai
26 Arya kembali
27 Perubahan Arya
28 Single parent
29 Permintaan Oma
30 Ketakutan Sanum
31 Rasa penasaran Nita
32 Permintaan Oma
33 Davina sakit
34 Tidak punya pilihan lain
35 Tawaran Arya
36 Menuju pulau
37 Terulang kembali
38 Merasa malu
39 Amerika
40 Pergi ke Meksiko
41 Panggil aku Mami
42 Kebahagiaan Oma
43 Muntah-muntah
44 Sanum kembali
45 Sanum Diculik
46 Di culik Arya
47 Keras kepala
48 Pesona Arya
49 No signal
50 Jeniffer syok
51 Mencuri pakaian Arya
52 Kepergian Arya ke Meksiko
53 Rasa rindu Arya
54 Taman yang indah
55 Rasa penasaran Arya
56 Arya syok
57 Kebahagiaan Arya
58 Kebahagiaan Arya
59 Permainan baru
60 Kehancuran Jeniffer
61 Rasa rindu Arya dan Sanum
62 Ketakutan Sanum
63 Keras kepala
64 Mimpi Sanum
65 Mengusir Arya
66 Kondisi Sanum sesungguhnya
67 Hamil kembar dua
68 Kedatangan Rendi
69 Sanu ku
70 Pengaman Rendi
71 Pasangan romantis
72 Permintaan Oma
73 Kehilangan Rendi
74 Kebebasan Jeniffer
75 Pernikahan dadakan
76 Kecelakaan Rendi
77 Mencari pekerjaan
78 Bermanja-manja
79 Tantangan Sasha
80 Tatapannya
81 Kelinci imut
82 Menunggangi kuda
83 Mencari Rendi
84 Kesialan Zein dan Jeniffer
85 Pulau
86 Kehilangan Jeniffer dan Zein
87 Mainan baru
88 Aku mencintaimu
89 Zein jatuh
90 Tengkorak manusia
91 Warna keemasan Sunset
92 Mimpi Zein
93 Menemui Rendi
94 Curhat Sasha
95 Curhat Sasha mengejutkan Rendi
96 Kedatangan Arya
97 Kedatangan Arya
98 Makan bersama
99 Part Dua (Sasha dan Rendi)
100 Gaji pertama Sasha
101 Mencoba jujur
102 Kejujuran Rendi
103 Minta izin libur
104 Mimpi Sahsa
105 Mimpi Sahsa
106 Jatuh kepangkuan Rendi
107 Pernyataan cinta Sahsa
108 Potong rambut
109 Pernikahan Rendi dan Sahsa
110 Jeniffer Tenggelam
111 Nafas buatan
112 Pencarian Zein dan Jeniffer
113 Kita Pacaran
114 Jeniffer dan Zein ditemukan
115 Pulang Kampung
116 Air terjun diantara bebukitan
117 Sekawanan monyet
118 Suara hati Arya
119 Pernikahan Zein
120 Malam Pertama
121 Ruangan terbaik
122 Sanum kesakitan
123 Dukun beranak dadakan
124 Kepergian Nita
125 Bayi mungil ku
126 Zein keluar dari perusahaan Arya
127 Gairahku
128 Kerjasama
129 Keajaiban untuk Rendi
130 Kebahagiaan
131 Asisten Baru
132 Bulan madu Rendi
133 Pulau indah
134 Mimpi Sahsa
135 Kebahagiaan Sanum
136 Asisten baru
137 Tugas Pertama
138 Merasa malu
139 Menyukai Davina
140 Pulang dari luar kota
141 Foto Putri Davina
142 Usaha Farrel
143 Hukuman
144 Obat cuci perut
145 Jonathan dirawat
146 Kelicikan Farrel
147 Mimpi Davina
148 Kekhawatiran Davina
149 Keterangan dokter
150 Pertangung jawaban Farrel
151 Pernikahan Natasya
152 Malu-malu meong
153 Pindah ke apartemen
154 Kesialan Farrel
155 Kegilaan Farrel
156 Mandi kembang tujuh rupa
157 Bertanding Farrel vz Aldo
158 Kekalahan Farrel
159 Farrel kecelakaan
160 Alam bawah sadar Farrel
161 Mukena mama
162 Pesona Balqis
163 Bertemu Devano
164 Merasa nyaman
165 Kesepakatan
166 Ujian untuk bertaubat
167 Aksi konyol Devan dan Devano
168 Aksi Mesum Farrel
169 Muntah-muntah
170 Kedatangan Jeniffer
171 Kemasukan yang bikin enak
172 Hamil lagi
173 Kehamilan ke tiga
174 Rencana studi tour
175 Bidadari cantik
176 Berkunjung kerumah Zein
177 Keselek biji salak
178 Ungkapan Perasan
179 Jawaban Davina
180 Pesta pernikahan Safira
181 Makan bersama
182 Acara besar Balqis
183 Mimpi Balqis
184 Perlombaan
185 Ciuman hangat
186 Tugas kerja
187 Suasana malam Romantis
188 Kalung Berlian
189 Promo novel Natasya dan Farrel ( Akibat Nafsu Sesaat)
190 Promo novel baru
191 Karya baru " Dinikahi Miliader"
192 Karya baru " Sekretaris Kesayangan, Presdir mesum
193 Promo Karya Baru " Gairah Berbahaya CEO"
Episodes

Updated 193 Episodes

1
One Night Love
2
Mimpi terasa nyata
3
Hamil anak kembar
4
Revano, Devan dan Davina
5
Mencari pekerjaan
6
Mainan baru
7
Bertemu Arya
8
Kecerobohan Sanum
9
Pulau indah
10
Plam Spring
11
Kapal pesiar
12
Mendampingi Arya
13
Pusat perhatian
14
Ketahuan
15
Panggilan video
16
Kegelisahan Sanum
17
Sanum pingsan
18
Ketinggalan bus
19
Ciuman panas
20
Bertemu anak-anak nya
21
Ibu sakit
22
Arya pergi
23
Meksiko
24
Bocah-bocah mengemaskan
25
Dikerjai
26
Arya kembali
27
Perubahan Arya
28
Single parent
29
Permintaan Oma
30
Ketakutan Sanum
31
Rasa penasaran Nita
32
Permintaan Oma
33
Davina sakit
34
Tidak punya pilihan lain
35
Tawaran Arya
36
Menuju pulau
37
Terulang kembali
38
Merasa malu
39
Amerika
40
Pergi ke Meksiko
41
Panggil aku Mami
42
Kebahagiaan Oma
43
Muntah-muntah
44
Sanum kembali
45
Sanum Diculik
46
Di culik Arya
47
Keras kepala
48
Pesona Arya
49
No signal
50
Jeniffer syok
51
Mencuri pakaian Arya
52
Kepergian Arya ke Meksiko
53
Rasa rindu Arya
54
Taman yang indah
55
Rasa penasaran Arya
56
Arya syok
57
Kebahagiaan Arya
58
Kebahagiaan Arya
59
Permainan baru
60
Kehancuran Jeniffer
61
Rasa rindu Arya dan Sanum
62
Ketakutan Sanum
63
Keras kepala
64
Mimpi Sanum
65
Mengusir Arya
66
Kondisi Sanum sesungguhnya
67
Hamil kembar dua
68
Kedatangan Rendi
69
Sanu ku
70
Pengaman Rendi
71
Pasangan romantis
72
Permintaan Oma
73
Kehilangan Rendi
74
Kebebasan Jeniffer
75
Pernikahan dadakan
76
Kecelakaan Rendi
77
Mencari pekerjaan
78
Bermanja-manja
79
Tantangan Sasha
80
Tatapannya
81
Kelinci imut
82
Menunggangi kuda
83
Mencari Rendi
84
Kesialan Zein dan Jeniffer
85
Pulau
86
Kehilangan Jeniffer dan Zein
87
Mainan baru
88
Aku mencintaimu
89
Zein jatuh
90
Tengkorak manusia
91
Warna keemasan Sunset
92
Mimpi Zein
93
Menemui Rendi
94
Curhat Sasha
95
Curhat Sasha mengejutkan Rendi
96
Kedatangan Arya
97
Kedatangan Arya
98
Makan bersama
99
Part Dua (Sasha dan Rendi)
100
Gaji pertama Sasha
101
Mencoba jujur
102
Kejujuran Rendi
103
Minta izin libur
104
Mimpi Sahsa
105
Mimpi Sahsa
106
Jatuh kepangkuan Rendi
107
Pernyataan cinta Sahsa
108
Potong rambut
109
Pernikahan Rendi dan Sahsa
110
Jeniffer Tenggelam
111
Nafas buatan
112
Pencarian Zein dan Jeniffer
113
Kita Pacaran
114
Jeniffer dan Zein ditemukan
115
Pulang Kampung
116
Air terjun diantara bebukitan
117
Sekawanan monyet
118
Suara hati Arya
119
Pernikahan Zein
120
Malam Pertama
121
Ruangan terbaik
122
Sanum kesakitan
123
Dukun beranak dadakan
124
Kepergian Nita
125
Bayi mungil ku
126
Zein keluar dari perusahaan Arya
127
Gairahku
128
Kerjasama
129
Keajaiban untuk Rendi
130
Kebahagiaan
131
Asisten Baru
132
Bulan madu Rendi
133
Pulau indah
134
Mimpi Sahsa
135
Kebahagiaan Sanum
136
Asisten baru
137
Tugas Pertama
138
Merasa malu
139
Menyukai Davina
140
Pulang dari luar kota
141
Foto Putri Davina
142
Usaha Farrel
143
Hukuman
144
Obat cuci perut
145
Jonathan dirawat
146
Kelicikan Farrel
147
Mimpi Davina
148
Kekhawatiran Davina
149
Keterangan dokter
150
Pertangung jawaban Farrel
151
Pernikahan Natasya
152
Malu-malu meong
153
Pindah ke apartemen
154
Kesialan Farrel
155
Kegilaan Farrel
156
Mandi kembang tujuh rupa
157
Bertanding Farrel vz Aldo
158
Kekalahan Farrel
159
Farrel kecelakaan
160
Alam bawah sadar Farrel
161
Mukena mama
162
Pesona Balqis
163
Bertemu Devano
164
Merasa nyaman
165
Kesepakatan
166
Ujian untuk bertaubat
167
Aksi konyol Devan dan Devano
168
Aksi Mesum Farrel
169
Muntah-muntah
170
Kedatangan Jeniffer
171
Kemasukan yang bikin enak
172
Hamil lagi
173
Kehamilan ke tiga
174
Rencana studi tour
175
Bidadari cantik
176
Berkunjung kerumah Zein
177
Keselek biji salak
178
Ungkapan Perasan
179
Jawaban Davina
180
Pesta pernikahan Safira
181
Makan bersama
182
Acara besar Balqis
183
Mimpi Balqis
184
Perlombaan
185
Ciuman hangat
186
Tugas kerja
187
Suasana malam Romantis
188
Kalung Berlian
189
Promo novel Natasya dan Farrel ( Akibat Nafsu Sesaat)
190
Promo novel baru
191
Karya baru " Dinikahi Miliader"
192
Karya baru " Sekretaris Kesayangan, Presdir mesum
193
Promo Karya Baru " Gairah Berbahaya CEO"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!