Jamal baru saja pulang dari Les Bahasa Inggris, ia sampai rumah dengan wajah yang lesu, hari ini ia benar-benar merasa lelah, Jamal merasa kesal, ini baru pertama kalinya ia tidak dijemput oleh Ibunya, biasanya ia akan di jemput oleh ibunya.
Biasanya setelah menjemputnya, Kiara akan menyiapkan pakaiannya dan juga shalat Maghrib bersama, dan berakhir akan makan malam bersama, setelahnya sang ibu akan mengajarinya mengaji, juga mengulang pelajaran disekolah hari ini .
Jamal merasa hari ini rumah seperti tak berpenghuni, padahal baru satu hari ibunya bekerja, tapi rasanya ia sangat kesepian, seolah-olah ibunya itu pergi, dan, tak akan kembali ke rumah ini lagi .
Jamal mengedarkan pandangannya
"Papa mana sih ?"
"Assalamualaikum, papa Jamal pulang!"
Jamal menoleh ke kanan dan kiri.
Charlos mendengar suara putranya memanggil namanya, ia buru-buru membukakan pintu kamarnya dan turun ke bawah.
"Waalaikummussalam, Nak udah pulang sayang? "
Belum juga Jamal menjawab , Charlos sudah berkata kembali
"Astaghfirullah'aladzim, Jamal papa lupa masak sayang!"
Jamal menatap ayahnya jengah.
"Papa apaan sih, santai aja kali . Nih ya Jamal kasih tahu papa, kalau baru pulang les biasanya Jamal minum air putih dulu, setelah itu mandi ,shalat Maghrib lalu makan sama mama. jadi ,santai aja papa okey!"
Charlos menepuk jidatnya
"Ya Allah, nih anak dewasa sebelum waktunya. Tapi Alhamdulillah, itu berarti Kiara emang ibu yang baik bagi Jamal!".
"Eh kok Wajah papa pucat sih? Lagi sakit ya?"
Jamal memperhatikan wajah ayahnya yang nampak pucat.
"Nggak kok sayang, Jangan khawatir. Papa nggak apa-apa kok. Ya udah, kamu ke kamar dulu gih, mandi terus shalat!"
Charlos mendekati putranya, kemudian Jamal mencium punggung tangannya, sebagai rasa hormatnya kepada sang ayah.
"Oke, papa. Ya udah Jamal ke kamar dulu ya!"
Charlos mengangguk
"B..baiklah kalau begitu!"
Charlos termenung menatap ke arah putranya yang saat ini sedang menaiki tangga sanggupkah ia mengurus Jamal tanpa Kiara?
Charlos segera pergi ke dapur ia harus segera memasakkan makanan untuk ia dan Jamal makan malam. Sebelum putranya itu turun. Walaupun dirinya adalah seorang pria ia termasuk pria yang pandai memasak, dan mulai sekarang memasak akan menjadi tugasnya sebagai seorang ayah, jadi mau tak mau sempat atau tidak sempat pokoknya ia harus bisa menyediakan makanan untuk Jamal makan setiap harinya.
" Kiara benar-benar baik, bahkan Jamal lebih rajin beribadah dibandingkan aku, Ya Allah ampunilah aku, hah sudahlah aku masak dulu let's go!" Ucap Charlos tanpa sadar
Charlos mengusap wajahnya, ia kemudian bergegas menuju dapur, ini pertama kalinya ia memasak lagi.
Kediaman keluarga besar Charlos...
"Mama tidak menyangka jika Charlos akan menceraikan Kiara, Kiara kurang apa coba Pa?"
"Papa juga tidak menyangka ma, anak kurang ajar itu benar-benar membuat malu keluarga kita, mau ditaruh di mana muka kita Ma? "
"Papa, mama sebaiknya kita bicarakan nanti, ini sudah waktunya makan malam!" Yulia menengahi
"Mama Kenzo mau makan nasi goreng!"
"Lisa juga mau makan ayam goreng!"
"Iya sayang, Mama sudah sediakan!"
"Aduh cucu-cucu Oma yang cantik dan tampan ini sudah lapar ya? Yuk kita makan malam !"
Kenzo dan juga Lisa mengangguk sembari tersenyum manis
"Bagaimana Ferdinand, Yul?"
Abizar bertanya kepada Yulia mengenai suaminya
" Dia sebentar lagi pulang dari Korea Pa!"
"Apakah berhasil memenangkan tender?"
" Alhamdulillah, semuanya lancar ! Oh iya Pa, sebaiknya kita makan malam dulu , nanti kita lanjutkan obrolannya!"
Abizar mengangguk.
"Baiklah Yulia!"
Mereka telah berkumpul bersama di meja makan, dan mulai berdo'a kemudian makan malam. Kali ini mereka nikmati bersama meski diantara mereka sedang memendam kekesalan terhadap salah satu anggota keluarga mereka yaitu si bungsu Charlos.
Jamal dan Charlos makan malam bersama, mereka menikmati makan malam berdua tanpa adanya Kiara. Suasana makan malam hari ini benar-benar hambar, menurut Jamal, biasanya ada ibunya, sekarang hanya ada dirinya dan ayahnya, rasanya ia ingin kembali seperti dulu saat Charlos tidak terlalu sibuk seperti sekarang ini.
"Jamal sudah selesai Pa, Jamal duluan, tenang aja kok. Jamal cuci peralatan ini sendiri, soalnya kata Mama, Jamal tidak boleh merepotkan Papa!"
Jamal berdiri kemudian ia mencoba untuk mencuci piring sendiri, untuk ukuran tubuh seorang anak 6 tahun Jamal terbilang cukup tinggi.
Sehingga ia bisa mencuci piring tanpa harus menggunakan alat bantu seperti kursi.
Ia kemudian meletakkan piring dan gelas bersih yang sudah ia cuci di rak.
"Pa, Jamal mau ngaji dulu sambil nunggu shalat isya, Papa bisa ajari Jamal nggak?"
Charlos menatap wajah putranya sedih. Rasanya ia benar-benar menyesal telah menggugat cerai istrinya.
"Pa, kok ngelamun sih? Kebiasaan deh Astaghfirullah'aladzim!"
"Eh, emmmhh iya Nak, tunggu papa beres-beres ini dulu!"
Jamal mengangguk
"Oke papa, Jamal duluan ya !"
Charlos tersenyum manis kemudian menganggukan kepalanya
" Iya sayang, anak shalehnya Papa masyaallah!"
"Anak Mama juga dong huh Papa ini gimana sih?" protes Jamal
"Emmmhh iya iya ,udah sana tunggu papa ya!".
***
" Masyaallah, Nak kamu pintar sekali, Papa bangga sama kamu!"
"Alhamdulillah Papa, nanti ajarin Jamal baca surah Al-fatihah ya, soalnya Jamal belum bisa. Waktu itu mau diajarin sama Mama, eh keburu Mamanya dapat pekerjaan, nggak jadi deh!"
Jamal mencebikan bibirnya kesal, kalau saja ibunya bisa diundur pekerjaannya maka ia akan belajar bersama ibunya, jujur ia lebih suka diajari oleh ibunya walaupun kadang ibunya memarahinya saat ia tidak bisa.
Namun belajar dengan papanya membuat ia tahu jika papanya ini lebih galak dari mamanya, bahkan Charlos tidak akan segan-segan menggebrak meja karena saking emosinya.
" Pa maaf ya kalau Jamal banyak salahnya, Papa jangan galak-galak kayak tadi Jamal takut!"
Jamal menundukkan kepalanya takut.
" Maaf sayang, Papa nggak sengaja tadi, Papa khilaf!".
Charlos kemudian membelai rambut Jamal , ia mengusapnya sayang
"Emmmhh, i...iya Pa , Jamal maklumi, lagian baru kali ini ngajarin Jamal. Pa, tahu nggak Mama juga sama, suka jengkel kalau ajarin Jamal. Apalagi kalau Jamal nya nggak ngerti, emmh tapi , mama walaupun marahin Jamal, nggak pernah loh gebrak meja !"
"Maaf nak!"
Charlos memeluk tubuh putranya, ia merasa bersalah tadi tidak bisa menahan emosinya , sehingga saat mengajari Jamal mengaji ia membentak serta menggebrak meja. Seharusnya ia tidak menggebrak meja Karena hal itu akan membuat Jamal terkejut dan tidak senang . Akibatnya Jamal menangis karena ulahnya, tetapi setelahnya ia bisa melanjutkan lagi dan semuanya benar .
Jamal saat ini masih Iqro 6 jadi, sebentar lagi ia akan belajar yang lebih sulit.
Sebagai orang tua seharusnya ia lebih bisa mengontrol emosinya, tapi apa daya sudah menjadi wataknya seperti ini, susah sekali untuk mengubah kepribadiannya.
"Sayang sekali lagi maaf, kamu mulai besok harus belajar mengaji sama om Taher, soalnya Papa bakalan sibuk banget, jadi nggak bisa ajarin Jamal. Dan lagi om Taher lebih hebat dari Papa. Dia, lulusan Kairo loh!"
" Terpaksa harus berbohong, sandiwara macam apa ini, cepat atau lambat Jamal pasti tahu kebenarannya. Maaf nak, papamu ini bukan orang baik! " batin, Charlos
Jamal menatap wajah ayahnya, kemudian berkata:
" Sebenarnya Jamal sedih , kenapa Papa sibuk terus, ditambah Mama juga mulai kerja, nggak ada waktu buat ngajarin Jamal. Tapi, nggak apa-apa deh lagian kalian juga kerja karena pengen ngasih Jamal jajan ya kan Pa?"
Charlos mengulum senyumnya kemudian mengusap lembut kepala putranya.
______
"Gawat, apakah Charlos sudah tahu ini!"
Abizar meremas ponselnya.
Sedangkan Rosyid yang sedang bertamu begitu terkejut dengan adanya berita mengenai Charlos, keponakannya.
"Entahlah kak, ini benar-benar diluar dugaan!"
"Astaghfirullah'aladzim anak itu. harus bagaimana lagi ini, jika dia seperti ini perusahaan akan mengalami kerugian yang besar akibat ulahnya!"
"Bagaimana jika kita adakan kerja sama saja untuk memulihkan kondisi perusahaan yang mengalami kerugian akibat Charlos, kebetulan perusahaan cabang yang ku urus sedang berkembang kak!"
Abizar menoleh, apa yang dikatakan Rosyid adiknya ada benarnya juga.
"Saat ini Taher sedang belajar, jadi kemungkinan besar akan memerlukan waktu yang cukup lama untuknya belajar menjadi seorang CEO menggantikan aku, dia masih perlu belajar dari Charlos!"
"Tapi saat ini berita tentang Charlos membuat saham perusahaan pusat turun hingga 10%, dan itu dalam satu malam, lalu bagaimana jika terjadi terus-menerus, kita akan mengalami kerugian yang besar. Ya Allah, aku harus bagaimana? Aku sudah tua aku tak sanggup untuk mengurus perusahaan. Kenapa jadi seperti ini ?"
Abizar benar-benar tidak habis pikir ia tak tahu harus bagaimana memulihkan kembali keadaan perusahaan . Pasalnya berita ini baru saja muncul, dan tadi pagi Charlos mengosongkan jadwalnya, sehingga beberapa investor membatalkan kerja sama mereka dengan Rahmani group.
"Mungkin Charlos memang sedang sibuk sehingga ia tidak bisa datang dan tanpa sengaja membatalkan meeting kali ini!"
" Sibuk? Mungkin mengantarkan Kiara ke Bandung, atau mungkin bercumbu dengan si Janda gatel itu . Cih ,berita perselingkuhannya dengan Janda itu sudah tersebar luas di seluruh Indonesia, dan cepat atau lambat perusahaan akan semakin mengalami kerugian akibat ulahnya!"
"Sabar kak, kita pikirkan itu nanti. untuk saat ini kita harus mencari solusi yang tepat dan bersabar, insyaallah aku akan mengatakan kepada Taher agar mau menggantikan posisi Charlos dulu sementara, dan untuk menghadapi tender proyek bulan depan kita harus meminta bantuan Yulia, serta Bagas mengenai proposalnya,agar kita bisa mengalahkan pesaing kita . Dan untuk Charlos ia harus istirahat dulu sejenak, supaya ia bisa tenang dalam menghadapi para wartawan nantinya."
Tanpa sengaja suara televisi di ruang keluarga tiba-tiba mengejutkan Abizar.
...Breaking News...
...CEO Pusat Rahmani Group , Charlos Fayyadh Rahmani, ternyata diam-diam berselingkuh dengan mantan Istri Albiandro Harun sekalilgus mantan istri dari Mahesa Saguna Amrullah....
...Dan diketahui baru-baru ini Rahmani Group mengalami penurunan saham sebesar 10% mungkinkah karena gosip yang beredar yang mempengaruhi penurunan saham Rahmani Group? Entahlah pemirsa. Dan satu hal lagi yang mengejutkan belum lama ini istri dari Tuan Charlos Nyonya Kiara sudah pergi meninggalkan rumah. Apakah mungkin mereka akan segera bercerai?...
Klik..
Rosyid mematikan saluran televisi tersebut.
"Astaghfirullah'aladzim, berita ini benar-benar membuat jantungku sakit, Ya Allah!"
Bugh......
Abizar Jatuh pingsan dan itu membuat Rosyid panik.
"Astaghfirullah'aladzim kak, Kakak bangun!"
"Mbak Tari, Yulia . Taher cepat kemari tolong......!"
Anggota keluarga yang sedang berada di ruang santai pun segera berlari menuju Rosyid.
"Astaghfirullah'aladzim Papa!"
"Astaghfirullah Mas!"
" Om?, Sebaiknya aku Panggil ambulance dulu!"
Rumah Sakit 20.00
" Ya Allah selamatkan suamiku!"
"Sabar mah, dokter pasti akan melakukan yang terbaik!"
Tak lama pria setengah baya, yang memakai jas putih itu datang menghampiri mereka.
"Bagaimana keadaan papa saya dok?"
"Tidak usah khawatir pasien hanya mengalami shock saja, insyaallah sebentar lagi akan pulih! Kalau begitu saya pamit dulu Assalamualaikum"
"Waalaikummussalam !"
"Charlos harus tahu ini, aku akan menghubunginya!"
."Yul, sebaiknya jangan, lebih baik nanti saja!".
Taher yang sedari tadi diam, akhirnya menawarkan bantuan.
"Biar Taher saja yang menjemput mas Charlos , kebetulan Taher udah lama nggak ketemu Jamal!"
"Baiklah, mumpung masih pukul Delapan, Jamal masih belum tidur kok!"
Taher mengangguk kemudian pergi meninggalkan rumah sakit.
.
^^^Bersambung.....^^^
^^^Ayen94 💗💕^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Ragil Jati Jati Jati
ffffgf gr ffgggxyvgfrrfrvttbzrrbRRrzfrRrGrGRrGrgRrfrTgggggfvvGGg g Ggg G YybGYBtHyNyoR)k4mmRnEnRm$9rb19Egewb1bb3u
2024-05-14
1
Sunarti
Charlos yg tdk bisa liat dlm berbisnis ada peluang malah di tinggal berselingkuh
2023-02-13
0
Aze_reen"
hoo hoo hoo iya pastinya.. charlos itu selain pandai memasak dia juga pandai berzina, bersandiwara dan menyakiti hati istrinya..
baik banget kau charlos..😡
2022-08-30
1