Waktu menunjukkan pukul 13.00. Tidak terasa hari sudah sangat siang, dan Kiara baru saja terbangun dari tidurnya, wanita itu terperangah melihat jam dinding di kamarnya, pasalnya ia belum melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslimah.
Kiara akhirnya segera bangkit dari tempat tidurnya, kemudian mengambil air wudhu, dan segera melaksanakan Shalat Dzuhur.
Setelah selesai beribadah Kiara kemudian mencari sesuatu untuk ia makan di dapur. Entah mengapa, akhir-akhir ini ia menjadi lebih mudah merasa lapar, dan, pipinya juga bertambah tembam .
Sudah berapa lama melamun akhirnya tersadar dengan kedatangan Uminya. Dan, ia pun menolehkan wajahnya ke arah sang ibu.
"Nak sudah bangun? Apakah kamu sudah shalat dzuhur? " tanya Ummi
" Alhamdulillah Ummi, Kiara udah shalat kok! " , ujar Kiara
Wanita itu tidak lupa, menampilkan deretan gigi putihnya.
" Alhamdulillah, Nak. kalau begitu! "
" Emh, apakah Ummi memasak sayur asem sama terong balado ? " tanya Kiara
Pertanyaan Kiara sontak membuat Ummi terkejut, dia mengernyitkan dahinya.
" Neng kok kamu aneh sih, bukannya nggak suka terong balado ya? " Ummi terheran
Wanita cantik itu mengangguk cepat
" Nggak apa-apa sih, cuma Kiara lagi pengen makan terong balado sama sayur asem aja akhir-akhir ini! "
Bukankah masakan sederhana itu adalah kesukaan Charlos? Lantas kenapa ia mau memakan makanan kesukaan sang mantan?
" Maaf atuh Ummi teh nggak masak itu, cuma masak sayur lodeh sama ikan lele aja, biasanya kamu nggak suka makan terong balado? Bukankah itu makanan kesukaannya Charlos suami kamu ya? "
"Aduh ummi, Kiara juga nggak tahu rasanya pengen banget makan itu, pokoknya ya nggak bisa di jelasin. Ya udah, Kiara nggak mau mikir yang aneh-aneh. Kalau begitu, Kia mau beli bahannya dulu mau masak sendiri aja Ummi nih, kebanyakan ngomong kalau lagi suka ya suka aja ! " ujar Kiara kesal
" Ya maaf , jangan marah-marah atuh, Ummi kan cuma ingin tahu saja! " ujar Rika
Ummi mengembuskan napas, dan membuangnya.
" Aduh Ummi, maaf Kiara lagi sensitif banget akhir-akhir ini, agak moody-an , ya udah sekarang Kiara mau belanja dulu Assalamualaikum! "
Kiara pamit, ia mencium punggung tangan, dan pergi meninggalkan ibunya yang sedari tadi menatapnya heran itu. Setelah Kiara hilang dari pandangan, Rika spontan berkata:
"Jangan-jangan Kiara hamil lagi?"
Umi Rika benar-benar merasa tidak enak, kalau memang benar Putrinya hamil, itu berarti anak Kiara akan lahir tanpa seorang Ayah bukan?
" Ya Allah, bagaimana ini? Astaghfirullah'aladzim, ! " batin Rika
Tak lama kemudian, Kiara datang sembari membawa kantong belanjaannya.
"Assalamualaikum!"
"Waalaikummussalam, cepet bener Neng?"
" Alhamdulillah Ummi, kan deket, lagian nih, Kiara cuma belanja ini doang. Oh iya Mi, aku mau masak dulu ya, Ummi mau nggak? "
Ummi menggelengkan kepalanya cepat sebagai jawaban, kemudian berkata asal.
" Tidak nak, Ummi mau nonton TV aja, lagi seru-serunya nih adzab ilahi! " celetuk Rika
Rika meninggalkan Kiara sendiri didapur, dan membiarkan anaknya itu berkreasi. Sementara itu , Kiara acuh saja ia memutuskan untuk memulai aksinya, menyiapkan bahan-bahannya kemudian, mulai memasak.
Tidak berapa lama kemudian, masakan yang Kiara mau pun sudah jadi, dia segera menyajikannya di meja makan. Setelah selesai membersihkan alat-alat dapur, dan, duduk di kursi, ia berdoa, dan memakan makanannya dengan lahap
" Emmmhh , masyaallah enak banget ya ! "
Ia terus melahapnya hingga suapan terakhir.
" Wah , baru kali ini aku makan kayak orang rakus, kecuali waktu hamil Jamal! "
" Eh, tunggu. Apa tadi? Ha..mil? "
Kiara menggelengkan kepalanya tidak mau hal itu terjadi.
" Nggak, nggak mungkin aku hamil! " ujarnya
Kiara segera membersihkan peralatan makanannya kemudian, segera pergi ke apotik untuk memastikan.
"Kia mau kemana Nak?"
" Mau ke apotik dulu Ummi, sebentar kok! "
Ummi mengangguk
Baru saja Charlos sampai dirumah kesayangannya, ia merebahkan tubuhnya yang terasa pegal-pegal, perjalanan dari Bandung ke Jakarta memang tidak terlalu lama, akan tetapi rasa lelah melandanya.
Entah mengapa dia merasa kepalanya begitu pusing, padahal tadi diperjalanan sempat berhenti di sebuah restoran, dan, makan siang di sana.
" Ya Allah kok muel, banget ya? Rasanya pengen muntah! "
Tiba-tiba dia bangkit dari tidurnya, dan, berlari ke wastafel, kemudian memuntahkan isi perutnya.
" Astaghfirullah'aladzim. Ya Allah, aku kenapa? " ujar Charlos
" Rasanya nggak enak banget, biasanya kalau nggak enak badan kayak gini Kiara yang urus aku. Sekarang dia udah nggak ada, kalau aku sakit kayak gini siapa yang mau ngurus?"
Charlos menyugar rambutnya frustasi. Pria itu memutuskan untuk mengosongkan seluruh jadwal hari ini, dan akan beristirahat di rumah.
Ia menghubungi sekretarisnya Jihan .
"Assalamualaikum, Pak bagaimana?"
" Waalaikummussalam..., Jihan, tolong kosongkan jadwal saya hari ini, meeting nanti malam juga batalkan saja. Besok atau lusa saya kabari lagi, saya sedang tidak enak badan saat ini! "
"Baik, ada lagi Pak?"
" Kalau ada wanita bernama Sheza ke kantor, suruh dia menghubungi saya! Sudah itu saja, saya matikan Assalamualaikum! "
" Baik Pak, Waalaikummussalam!"
Kiara begitu terkejut dengan hasilnya, testpack yang ia beli menunjukkan bahwa ia positif hamil.
" Apa ini? A..ku hamil? " ujar Kiara lirih,. "..., apa aku tidak meminum pil Kontrasepsi ya? Astaghfirullah'aladzim ceroboh sekali kamu Kia. Tapi, janin ini sudah ada didalam rahimku. Hiks kali ini aku hamil tanpa Mas Charlos!"
Air matanya mengalir membasahi pipi. Kiara menangis, tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang? Batinnya begitu tersiksa, haruskah mengatakan kebenaran ini kepada Charlos? Bahwa saat ini ia sedang mengandung buah cinta mereka ?
Sepertinya tidak, Kiara tak mau berurusan dengan Charlos Fayyadh Rahmani lagi, sungguh sangat malas untuk berbicara, bahkan memandang Wajahnya. Karena ia sudah terlanjur kecewa.
" Mungkinkah ini sudah ditakdirkan oleh Allah Ta'ala? Sebaiknya aku merawat anak ini sendiri saja, tak mau mas Charlos terbebani dengan kehamilanku. Nak, maafin mama ya, tadi sempat memarahi kamu. Mama janji, akan menyayangimu sepenuh hati, sama seperti kakak kamu kak Jamal. Tumbuhlah dengan baik ya sayang, Mama akan selalu menjaga kamu. Bismillah kita bisa bertahan hidup tanpa Papa oke!", batin Kiara
Wanita cantik itu, berkata sembari mengusap perutnya yang masih datar. Ia memutuskan untuk merawat buah cintanya dengan baik, walaupun tanpa Charlos di sampingnya.
Suara pintu kamar berbunyi, Kiara menolehkan arah pandangnya kearah pintu.
" Kamu kenapa Nak? " tanya Rika
Wanita paruh baya itu khawatir dengan kondisi Kiara, karena tidak menjawab pertanyaan yang diberikan, ia mendapati anaknya sedang menangis sembari memegangi perutnya, Ummi merasa heran.
" Apakah benar dugaanku Ya Rabb, jikalau putriku tengah mengandung? " batin Rika,
Kemudian pandangannya teralihkan oleh sebuah benda pipih yang sedang menunjukkan 2 garis biru. Ummi Rika menyentuh benda tersebut, terkejut dengan apa yang baru saja dilihatnya. Kiara putrinya saat ini sedang mengandung buah cintanya bersama Charlos, dan hal yang membuat Kiara bersedih dipastikan karena akan merawat anaknya seorang diri, tanpa suami di sisinya.
Rika segera memeluk tubuh putrinya.
"Sabar Nak, Insya Allah semua akan baik-baik saja!"
Kiara tak menjawab, ia membalas pelukannya sembari menangis sesenggukan.
" Lalu bagaimana dengan Charlos? Apa kamu akan memberi tahu dia? " tanya Rika
Kiara menggeleng cepat, Rika sudah paham apa yang dimaksud dengan gelengan kepala anaknya tersebut.
" Baiklah, kita rawat anak kamu bersama, sebaiknya sesudah bercerai dari Charlos kita jual rumah ini dan pergi ke Medan. Kita akan tinggal di rumah Paman dan Bibi kamu di Medan! "
Kiara melepaskan pelukannya, kemudian menyeka air matanya.
" Tapi ummi, apa Abi akan setuju? "
" Ummi akan mengatakan ini pada Abi. Jadi, jangan khawatir! "
Kiara mengangguk, kemudian, kembali memeluk tubuh ibunya dengan erat seolah tak ingin melepaskan pelukannya lagi.
Sheza datang ke kediaman Charlos, kebetulan Jamal sedang ada les Bahasa Inggris, jadi, tidak akan ketahuan oleh putra Charlos itu. Jamal dipastikan akan pulang setelah ba'da Maghrib.
Saat ini Sheza sedang menemani kekasihnya bergelayut manja seperti biasanya di leher Charlos. Saat ia akan mencium bibir pria itu, tiba-tiba saja sang pria mendorongnya.
" Apa ini, kamu kenapa, nggak biasanya kamu nolak aku? " tanya Sheza kesal
Bukannya menjawab Charlos justru berlari ke wastafel, memuntahkan isi perutnya.
" Kamu sakit? "
Charlos masih tak menjawab ia terus-menerus mengeluarkan isi perutnya.
"Hoeeek ,hoeeeek!"
"Charlos jawab!"
Charlos akhirnya kesal, melihat tingkah Sheza yang tidak cekatan itu. Sehingga ia benar-benar tidak bisa menahan amarahnya lagi, dan membentak Sheza .
" Cerewet, Sheza sebaiknya kamu pulang saja deh. Lagian, kamu tidak bisa berbuat apa-apa, ngapain juga disini! "
Sheza berdecak
"Kamu mengusir aku?"
Sheza mencebikan bibirnya
"Aku nggak mengusir kamu, hanya saja kamu tidak melihat keadaan aku saat ini sedang sakit. Sebaiknya kamu pulang, karena hari ini aku mau istirahat dulu. Lagian kita sudah sering berhubungan intim, apa kamu nggak bosan huh?"
Deg...
" Aku kecewa sama kamu, bisa-bisanya kamu ngomong kayak gitu, ya udah aku pulang! "
Charlos menatap punggung sexy kekasihnya itu yang kian menjauh.
"Bahkan kamu tidak mau merawat aku. Padahal aku sedang berbasa-basi, Bagaimana bisa nanti aku berumah tangga dengan kamu. Arrrrrggggh!"
Sheza benar-benar merasa tidak nyaman dan kecewa dengan sikap Charlos barusan. Apa mungkin ini sebuah hukuman baginya, karena sudah mengusik rumah tangga Charlos? Apa prianya itu mulai mencintai istrinya yang sudah lama tidak dicintainya? Jelas-jelas Charlos hanya mencintainya seorang, bagi Charlos bahkan ia lebih berharga dibandingkan dengan Kiara.
" Kamu lihat aja nanti, kupastikan kamu bakalan menderita Kiara, maaf saja Charlos hanya milik aku. Dan tidak ada satupun wanita yang pantas dengan Charlos kecuali aku ! " ,batin Sheza
Blammmmmm....
Sheza menutup pintu mobilnya.
Di sisi lain, Charlos begitu uring-uringan karena sakitnya, dia merasa tidak enak badan.
" Sebenarnya hatiku untuk siapa? Kiara aku benar-benar merasa kehilangan saat dia pergi. Ini membuatku frustasi isssh!"
Charlos menyugar rambutnya, ia benar-benar merasa bimbang. Satu-satunya cara adalah ia harus menghubungi sahabatnya, Abimanyu.
" Aku telpon Abimanyu saja, aku benar-benar tidak enak badan saat ini! "
Charlos berjalan menuju ranjang, ia mengambil ponselnya lalu setelahnya menghubungi Abimanyu.
"Assalamualaikum brother? Tumben sekali kau menghubungiku? "
" Memangnya tidak boleh? "
" Hahaha aku hanya bercanda, tentu saja boleh. Ada apa ini brother, sepertinya penting? "
" Bisakah kau datang kemari untuk memeriksa tubuhku, aku sedang sakit, aku sungguh tidak enak badan! "
" Astaghfirullah, baiklah brother. Tunggu sebentar aku akan segera ke sana! "
" Okey, kutunggu! "
Beberapa saat kemudian...
"Apa yang kamu rasakan ?"
"Pusing,mual ,sakit punggung dan aku sering muntah-muntah akhir-akhir ini!"
Abimanyu tersenyum, sembari memeriksa tubuh sahabatnya sekaligus pasiennya itu.
" Kenapa kau malah tersenyum seperti itu? Aneh! "
Charlos, merasa heran dengan sikap Abimanyu.
" Kau pasti tahu jawabannya brother!"
Charlos mengernyitkan dahinya, bagaimana ia tahu apa yang terjadi, sedangkan Abimanyu tidak mau memberi tahunnya.
"Lalu kau akhir-akhir ini ingin makan apa saja?"
" Tidak ada yang aneh hanya terong balado, dan, sayur asem buatan Kiara! "
" Kau masih saja seperti dulu Charlos, tidak peka!" batin Abi
" Ah baiklah, kau hanya perlu istirahat saja brother, aku akan memberikan resepnya. Jangan lupa diminum 3 kali sehari. Yang ini sebelum makan untuk mengurangi rasa mual, dan yang ini sesudah makan. Oke Charlos kalau begitu aku pamit dulu! " ujar Abimanyu, "... Oh iya sampai lupa, Kiara istrimu kemana kok aku tidak melihatnya? "
Charlos menundukkan kepalanya, kemudian menghela nafasnya kasar
"Aku dan Kiara pisah ranjang, juga kami akan bercerai dalam waktu dekat ini!"
" APA?"
Abimanyu begitu terkejut, sehingga ia tidak bisa menutup mulutnya yang menganga lebar.
"Biasa saja Bi, jangan berlebihan!"
"Charlos, lo tahu kan Kiara wanita baik-baik, memang dia masih belum se- syar'i ibunya, Akan tetapi dia adalah wanita yang baik. Bahkan aku saja mengalah demi kau saat itu, sorry brother aku sampai berbicara kasar!"
" Dia menggugat ku cerai, aku setuju saja karena saat itu aku sedang bercumbu bersama Sheza, dan aku tidak ada pilihan lain selain menalaknya!"
"Dan kau menalak dia, begitu saja? Kau, sudah kehilangan akal sehatmu brother !"
Abimanyu menghela napasnya kasar, memijit pelipisnya. Ia tidak habis pikir dengan Charlos, dulu saat ia akan mengatakan kepada kedua orang tua Charlos untuk tidak menjodohkan Charlos dan Kiara , Charlos justru datang kepadanya dan meminta jangan melakukan hal tersebut, ia akan berusaha untuk menerima Kiara sebagai calon istrinya, hingga pada akhirnya ia setuju.
Dan sekarang, setelah menikahi Kiara, Charlos masih saja belum bisa melupakan Sheza yang pergi meninggalkan dirinya dan menikah dengan pria lain. Benar-benar bodoh pikirnya.
"Lo bahkan janji sama gue, Charlos Fayyadh Rahmani. Bahwasanya lo mau lupain Sheza, dan membina hubungan serius dengan Kia, tapi lihat, loe sekarang malah nyakitin Kiara!. Kalau seandainya gue yang menikahi Kia, gue pasti bakalan bahagiain dia. Tapi sayangnya, gue udah punya Zeara dan tidak memungkinkan lagi menjadikan Kiara sebagai istriku. Karena gue tidak mau menyakiti perasaan wanita, mereka itu selalu menggunakan hati, dan juga perasaan dalam menjalani sebuah hubungan. Dan kita sebagai pria seharusnya tidak menyakiti mereka!. Lo tahu kan, kalau satu tetes saja air mata wanita, keluar karena kita, sudah jelas kita berdosa karenanya! " jelas Abi
" Dan aku pun tak akan setuju jika kau merebutnya dariku! "ujar Charlos
Charlos berkata penuh penekanan, sedangkan Abimanyu menatap jengah sahabatnya.
"Memangnya Kiara mau balikan lagi dengan orang plin-plan sepertimu huh?"
Perkataan Abimanyu begitu menohok, dan, membuat Charlos melemah .
" Aku nggak tahu, harus bagaimana Brother? Kamu tahu surat gugatan cerai aku sedang dalam proses di Pengadilan Agama!"
"Entahlah, aku pun bingung. Lalu bagaimana jika Kiara saat ini sedang hamil?"
" Itu tidak akan mungkin Abi, soalnya dia selalu meminum pil kontrasepsi setelah melayaniku!"
"Tapi dari....!"
Baru saja Abimanyu akan menjawabnya tetapi tiba-tiba ponselnya berdering.
Ini lagu kita tuk selamanya, janjiku untukmu takkan tinggalkan dirimu......
"Assalamualaikum sweetie?"
" Oke, iya bawelnya mulai deh , siap nanti Mas beliin boneka beruang buat Kiki, okey waalaikummussalam warahmatullahi Wabarakatuh! "
" Brother sepertinya aku harus pulang dulu ya, istriku sedang mengidam bakso Solo jadi, aku harus segera membelikannya, kalau begitu aku pulang ya, jaga dirimu baik-baik brother. Assalamualaikum! "
"Waalaikummussalam!"
Setelah kepergian Abimanyu, Charlos memutuskan untuk tidur, ia tidak ingin ketahuan Jamal jika dirinya sedang sakit. Maka ia putuskan untuk segera tidur. Sembari menunggu Jamal yang 2 jam lagi akan pulang.
^^^Bersambung.....^^^
^^^Ayen94 💗💕💕^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
sabar Kiara..
2023-04-05
0
Sunarti
Kiara hamil di saat sdh di ceraikan Charlos
2023-02-13
1
Sulaiman Efendy
MAMPUS LO YG DAPET SINDROM CAUVEDE NYA.
2023-01-25
1