Ngak usah halu

saat masih di alam mimpi Anin dikagetkan dgn bunyi bel rumahnya

" tingg.......tingggg.." suara bel

"aduhhh..syapa sih malam malam gini bertamu"dgn setengah sadar

" ngk tau apa org udh pada tidur" sambil berdiri hendak membuka pintu

"ting....ting....tinggg" suara bel

" iya bentar" sahut Anin sambil pergi kearah pintu

saat membuka pintu Anin dikagetkan dgn tubuh pria yg tiba" jatuh di pelukannya

" ehhhh..." sambil menerima tubuh pria itu,saat dilihatnya ternyata itu adalah Rian

" Rian" setengah berteriak

" kamu kok bisa kesini,bukannya kamu sudah pulang" tanya Anin

Rian yg kelihatan lemah tak bisa menjawab Pertanyaan Anin,tanpa berfikir panjang Anin pun membawa Rian masuk didlm rumah nya

saat ingin menidurkan tubuh Rian disofa tak sengaja wajah Anin dan Rian bertemu dgn jarak yg sangat dekat

.Anin yg melihat wajah mereka bertemu lgsung menelan salivarnya dan ia tatap wajah Rian dgn rasa kagum

"Tampan" satu kata keluar dari mulut Anin sambil menerawang wajah mulus Rian ,saat wajah mereka bnr" dekat Anin lgsung menyadarkan dirinya

"Anin...sadar sadar " sambil menggeleng gelengkan kepalanya

saat ingin pergi meninggalkan Rian ,tangan gagah Rian lgsung menarik lengan Anin hingga tubuh Anin terjatuh dipelukan Rian dan wajahnya pas di dada bidang Rian. hembusan nafas Anin yg tak teratur membuat dirinya tak bisa bernafas dgn baik dikarenakan pelukan erat yg Rian berikan kepadanya dgn bersusah payah Anin melepaskannya akhirnya pun terlepas

" uhhh........untung kamu masih tak sadarkan diri klo tidak udh kupotong potong tubuhmu hingga berapa bagian dan kuberikan kepadang binatang buas, biar tau rasa "marah Anin sambil memperaktekan gerak

"pria tak tau diuntung ,udh diberi bantu malah ambil keuntungan" Keluh Anin sambil beranjak kedalam kamarnya dan merebahkan tubuhnya

malam telah berlalu diganti dengan Pagi hari

Anin yg sudah terbangun dari tidurnya lgsung cepat" pergi ke toilet karna rasa tak tertahan lagi

"ehhh" Anin yg keluar dari dlam toilet dikejutkan dgn kedatangnya Rian yg secara tiba- tiba

" gantian" kata Rian yg langsung masuk kedalam Toilet

Anin yg melihat Rian pun tak terlalu memperdulikan Rian dan lgsung pergi ke dlm kamarnya utk bersiap siap berangkat kuliah ,saat Anin telah selesai dgn urusannya didlm kamar ia lgsung keluar kamar dgn pakaian yg sudah rapi ditambah dgn polesan make up yg tidak terlalu mencolok menambah aura kecantikanya pagi ini

"ehhh,Riannya mana ?" tanya Anin karna tak melihat keberadaan Rian

saat hendak ke dapur ia mencium Aroma masakan yg membuat perutnya meronta ronta ingin makan,saat menuju dapur ia melihat Rian yg sudah duduk dimeja makan dgn makanan yg sudah tersaji dihadapannya

"Rian, ini makanan siapa yg masak?" tanya Anin penuh selidik

"Hantu" jawab Rian dgn selow

" yg benar saja " kata Anin

"jika ingin tau,lihat siapa yg ada didpn meja makan" kata Rian

" kamu" jawab Anin dgn binggung

" jadi?" lanjut Rian

" jadi... ,kamu yg masak" jawab Anin

" Good job" kata Rian

" sini duduk ,kitab makan sama sama" ajakan Rian sambil memberi kursi utk Anin duduk

" ini gk mimpi kan?" tanya Anin dlm hati dgn tidak percaya

" apa kamu tidak akan makan?" tanya Rian membuat Anin lgsung tersadar dari lamunanya

" tentu saja aku makan" kata Anin sambil duduk di kursi makan

saat makan Anin terlihat menikmati makanan itu Rian yg melihat Anin hnya tersenyum dan melanjutkan makanannya

" apa kamu selalu tidak makan saat pagi?" tanya Rian memecahkan keheningan

" tentu saja aku makan,mmngnya kenapa?" tanya Anin

"tidak apa apa" jawab Rian,karna sebenarnya ia sengaja memasak makanan utk Anin ia takut Anin akan pingsan lagi seperti kemarin karna lupa makan

"owh" kata Anin dgn cueknya

" apa kamu tidak kuliah?" tanya Anin.

" tentu saja aku kuliah " jawab Rian

" truss..kenapa kami belum pergi?" tanya Anin lagi

" owhh...jdi maksudnya ini mau ngusir?" tanya Rian

" tidak juga,jika kamu merasa sperti itu ,itu lebih bagus" jawab Anin dgn jutek

" bukannya berterima kasih udh dibuatkan sarapan ini malah ngusir" kata Rian

"bukankah kamu jga seperti itu,bukannya berterima kasih malah ambil keuntungan " kata Anin sambil membuang muka

"ambil keuntungan ,mksud kamu siapa?" tanya Rian

" ngk jadi" kata Anin sambil berlalu pergi

" ehhh...tunggu dulu,kamu harus jawab dulu pertanyaanku" kata Rian sambil menarik lengan Anin

" lepasin ngk" bentak Anin

" oke oke ,aku ngk bakalan maksa kamu utk jawab pertanyaan ku ,tpi itu tetap menjadi hutang buat aku ,ingat itu" kata Rian sambil berlalu pergi meninggalkan Anin

" dasar pria ganjeng" kata Anin

"udh berapa kali dia ambil keuntungan" sewot Anin

" tunggu aja pembalasku" ancam Anin dan bersiap siap membereskan sisa sisa sarapannya tdi

saat sedang membersihkan meja makan ia dikagetkan dgn kedataang Rian yg memanggil namanya dgn keras

" Nin" teriak Rian dari luar

" apalgi" sahut Anin yg tak kalah keras

" kunci motorku kamu taro dimna?" Tanya Rian sambil masuk ke dlm dapur berniat menghampiri Anin

" Mna aku tau " sahut Anin

" yg benar saja " kata Rian

" trus aku pulang naik apa dong ?" tanya Rian

"kamu kan punya kaki" jawab Anin

"tentu saja tidk bisa" jawab Rian

" kenapa tidak bisa?" tanya Anin

" kamu lihat diriku masih lemah ,masa harus jalan kaki" jawab Rian

"terus kamu maunya apa?"tanya Anin dengan kesalnya

" antarkan aku" jawab Rian dgn gaya memohon

ini anak makin kesini makin kurang ajar aja dia ,masa Anin yg kecil ini disuruh antar dirinya yg jelas" lebih besar dari tubuhku

"Ogah" sahut Anin dan melanjutkan membersihkan meja

"Kumohon,biar nanti aku yg bawa " kata Rian dgn raut wajah yg sangatlah kekanak- kanakan

" ini Anak buat naik darah aja,mending aku kerjain aja sklian ,biar kapok" kata Anin dlam hati

" oke,tpi dgn satu syarat" kata Anin dgn senyum liciknya

"oke ,apa itu" kata Rian dgn selow

" tolong cuci kan piring piring ini" kata Anin sambil menunjukan piring piring yg ada di tempat cucian

"sepertinya dia ingin mengerjainku tapi tak apa apa yg penting bisa dengannya itu sudah cukup " kata Rian dgn senyum senyum

"ayo ,tunggu apa lgi"kata Anin

"bisa" kita terlambat masuk kuliah" lanjut Anin

" oke" kata Rian sambil menghampiri tempat cucian piring

Anin yg melihat itu sungguh merasa puas,dia tidak tau bahwa Rian jga mempunyai ide utk mrmbalas perbuatan ya terhdapt dirinya

Rian yg dulunya dingin skrng mulai berubah saat dekat dengan Anin,entah apa yg ada pada diri Anin sehingga dapat membuat Rian yg dingin itu luluh seketika

setelah semuanya telah selesai mereka pun langsung lanjut pergi kerumah Rian Anin yg malas berlamaan nunggu di gerbang karena engan utk masuk kerumah Rian ia pun lgsung pergi duluan kekampus meninggalkan Rian ,tanpa sepengetahuan Rian

" By...... Anak manja" kata Anin sambil berlalu pergi dgn senyum melebar karna merasa senang lepas dari Rian yg membuat dirinya naik darah

saat dalam perjalanan menuju kampus Anin dicegat oleh segerombolan anak perempuan yg tak lain dan tak bukan itu adalah anak kuliahan yg sama dgn dirinya

"ada yg bisa sya bantu?" kata Anin

"gak usah sok baik lu, lu kan yg dekatin Pacar gw?" kata salah satu siswi

" pacar yg mna ?" tanya Anin dgn heran

" alah sok sokan ngk tau lu " kata siswi itu

"mmngnya siapa?" tanya Anin

" Rian" kata siswi yg lain

" Rian ,maksud kalian Rian Wijaya?" kata Anin

" siapa lagi klo buka Dia" jawab siswi itu

" maaf ya saya sama skli tidak ada niat dekat dgn Rian apalgi ngerebut Rian dari kalian, lagian Rian ngk pernah bilang jika dia punya pacar ,jdi kalian jga ngehalu " kata Anin yg mampu membuat para siswi itu marah

"sikat aja" kata siswi yg lain ,lgsung saja siswi yg ngaku" pacarnya Rian langsung tarik rambut Anin

" awauuu...." kata Anin

" lepasin....sakit tau" kata Anin berusaha lepasin rambutnya dari gengaman siswi itu

"ini ngk seberapa" kata siswi itu sambil memberi syarat kepada siswi yg lain utk menghancurkan sepeda Anin

" sepedaku ,kalian mau ngapain sepedaku?" kata Anin

" ngk kami apa apain hanya butuh sedikit perbaikan " kata siswi itu

"brukkkk" sepeda Anin dihempas kan begitu saja oleh siswi siswi yg lain .Anin yg melihat itu hanya menangis karna itu adalh pemberian dari ibunya dan ia sudah berjanji akan menjaga sepedanya dgn baik,mau melawan pun ia tidak bisa karna rambutnya yg ditarik cukup kuat

" begitu saja nangis " kata siswi itu

"makanya klo cari musuh itu jgn sembarangan ,jdinya ini akibatnya karna cari masalh dgn kami" kata siswi siswi yg lain

"dengar ya ini belum Seberapa ,jika kamu masih mendekati pacarku akan lebih parah dari ini " ancaman siswi itu sambil menarik rambut Anin

Anin hanya bisa menangis merasakan sakit yg ia rasakan ditambah lagi dgn sepeda pemberian ibunya yg sengaja dirusakan

"utk saat ini sudah cukup,tapi jika kamu masih dkt dgn Rian ,kamu taukn apa yg akan terjadi" kata siswi itu sambil melepaskan rambut Anin yg ia tarik

" ayo teman teman"ajak siswi itu

" mari kita capcuss"kata siswi siswi itu kompak

Anin lgsung berlari mendekati sepedanya yg sudah rusak itu dan duduk di tanah dgn tatapan sedih

" maafin Anin mah,Anin ngk bisa jaga barang pemberian mamah" kata Anin dlm hati sambil menatap sepedanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!