sesampainya dirumah sakit Rian pun memakirkan motornya dan masuk mengikuti belakang Anin
sesampainya diruangan ibunya ,Anin langsung masuk dgn senyum yang mengembang karna ia takut ibunya tau kondisi dirinya saat ini
" mamahhhhh..." teriak Anin pecah sambil memeluk ibunya
" anak mamah, gimna kuliahnya ,baik baik aja kan?" tanya ibu
" ah mamah, baru aja Anin datang udh ditanyain ttg kuliah,keadaan Anin ngk ditanya ?" sambil cemberut
"kan anak mamah baik baik aja" jawab ibu tersenyum
" dari mna mamah tau?" tanya Anin binggung
" ini apa" sambil menunjuk seluruh tubuh Anin
" owh iya yah mah, abisnya Anin kebawa suasana sih" jawab Anin sambil tersenyum
"suasana apa, kebawa suasana karna ada dua cogan disini maksudnya?" tanya ibu sambil melihat dua pria yg dari tadi memperhatikan tingkah Anin
Anin yg tersadar langsung bersikap dewasa lagi,karna ia sudah terbiasa manja didepan ibunya jdi tak heran jika sifatnya seperti anak kecil saat bertemu dgn ibunya
" owh iya Anin lupa,perkenalkan mah ini Rian teman kampus Anin" sambil mendekati Rian dan memperkenalkan Rian kepada ibunya
"hallo Nak Rian ,beneran kamu teman kuliah Anin bukan pacarnya?" tanya mamah Anin dengan sedikit menggoda
" iiik.iya tante ,saya Rian teman kampus Anin" jawab Rian sedikit gugup
"ibu kira kamu pacarnya anak tante" sambil melirik ke arah Anin.Anin yg mendengarnya sedikit tersipu malu
Rian yg dari tadi memperhatikan sosok pria yg ada di sampaing ibu Anin sedikit merasa tidak suka ,karna ia takut sosok gadis yg ia mulai cintai menyukai sosok pria yg tak lain dan tak bukan adalah Fandi,apalgi dgn gayanya yg cukup cool dibandingkan dirinya .
"Anin sayang,kamu ngk mau kenalkan pria yg ada disamping ibu ini" sambil menoleh ke arah Fandi
" ehh..iya mah Anin lupa, an perkenalkan ini Fandi anak temanya mamah aku" sambil menunjuk ke arah Fandi
" ohhh...perkenalkan Saya Rian" sambil mengulurkan tangan ke arah Fandi
" Fandi" jawab Fandi dgn singkat
" gimna mah ,apakah mamah akan menginap lagi dirumah sakit? " tanya Anin sambil mengalihkan perhatian Rian dan Fandi yg dari tadi saling menatap satu sam lain
" kata dokter mamah sudah dibolehkan pulang" jawab ibu
" jadi mamah akan pulang besok?" tanya Anin dgn semangat
"iya sayang ,mamah besok udh boleh pulang" jawab ibu
" Asikkkk" teriak Anin dengan senang
" nak,jaga sikap kamu ini dirumah sakit" kata ibu
"ehhh iya mah maaf" sambil mengecilkan suaranya
" oh ya mah ,mamah sudah makan ?" tanya Anin
" sudah ,tdi nak Fandi belikan mamah makanan" jawab ibu
" ohh.. makasih ya Fan udh beliin mamah makanan" sambil melihat ke ara Fandi
" iya,sama sama" jawab Fandi
setelah berbicara cukup lama akhirnya Anin dan Rian pun berniat pamit pulang
" mah Anin pulang dulu ya ,nnti mamah Pulangnya jam berapa?biar nnti Anin yang jemput" tanya Anin
" gak usah,kan nak Fandi ada nnti nak Fandi aja yg bawa mamah pulang ,kamu kuliah aja ,ngk usah terlalu mikirin mamah ,mamah udh baik kan kok" bahwa ibu dgn senyuman
" Yasudah mah ,mamah baik baik ya ,Fan aku titik mamah yah jangan sampai terjadi sesuatu sama mamah ,awas aja klo terjadi sesuatu kamu yg duluan aku cari " ancaman Anin
" iya" jawab Fandi dengan singkat
" yuk an " ajak Anin kepada Rian
dalam perjalanan Rian pun langsung buka kata
" Nin" panggil Rian
" apa" tanya Anin
" apa ngk ada nama panggilan yg lebih bagus lagi buat aku?" tanya Rian tiba tiba
" emngnya kenapa? bukankah bagus nama panggilan mu an?" tanya Anin dgn sedikit meledek
" yg sedikit bagus gitu, klo bisa yank aja ,gimna?" bisa Rian
Anin yg mendengarnya lgsung batuk"
" apa Yank! ogah, emng kamu syapanya aku " tanya Anin dgn sedikit marah
" kan hampir mirip dengan nama panggilanku jdi ngk terlalu nampak jika kamu memanggilku yank" jawab Rian
" OGAH ,ogah" jawab Anin sambil melangkahkan kakinya meninggalkan Rian
" emangnya dia syaoanya aku ,suami bukan pacar bukan tiba tiba nyuruh aku manggilnya yank ,idih amit amit" sambil memukul kan keningnya
" apa kamu mau jadi pacarku ?" tanya Rian tiba tiba didpn Anin
Anin yg mendengarkannya langsung mematung tak bisa berkutip. mmng Anin sudah curiga dengan sikap Rian yg tiba tiba baik kepadanya,dan tidak bersikap dingin kepada dirinya,tapi pemikirannya tidak sampai kesini.dengan cepat Anin menjawab
" Tidak" Anin menjawab sambil membuang muka
sejujurnya Anin tidak tau dengan perasaanya sekarang
apakah ia bnr" menyukai Rian atau hanya mengangap Rian sebatas teman
" oke jika kamu tidak menerima cintaku ,tapi akan ku pastikan suatu saat kamu akan menjadi milik ku " dgn bangganya Rian bicara sepperti itu
"kebanyakan orang klo ditolak cintanya mentah" ia akan bersedih ini kenapa dia tidak.sudah kuduga dia tidak benar" mencintaiku " kata Anin dalam hati
sejujurnya didlam hati Rian ia sangat terpukul melihat cintanya ditolak mentah" apalgi baru kli ini ia mengungkapkan cintanya kepada perempuan,sejujurnya ia belum pernah dan tidak pernah merasakan namanya jatuh cinta,tapi karna ia tidak mau terlihat sedih ,ia terpaksa berpura-pura baik baik saja
" apakah kamu tidak jdi pulang?" tanya Rian yg sudah duduk diatas motor
tanpa berkutip Anin pun lgsung menaikin motor tanpa mengeluarkan sepatah katapun ,sampai dirumah pun ia tidak bicara dan langsung masuk kerumah begitu saja tanpa mengucapakan terima kasih kepada Rain
Rian yg melihat itu hanya menghela nafas dan melajukan motor nya dengan kecepatan sedang
Anin yg sudah masuk didlm kamar langsung saja menghempaskan dirinya keatas kasur
" sebenarnya perasaanku gimna sih?" kata Anin sambil memukul bantal guling
" padahalakn aku yg nolak ,kenapa aku yg sakit hati sih, dan tak terima, ah,Kenapa? sambil memarahi dirinya sendiri dan mengacak acak rambutnya
" Anin sadar ,sadarrrr" sambil mencubit pipinya
" awauuuuu" jeritan Anin
" aduh ,kan jdinya pipi aku yg kena imbasnya" sambil mengelus elus pipinya dengan lembut
selang beberapa jam Anin memarahi dirinya sendiri, dan merasa cape ,ia pun terlelap tidur
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments