Dor..
Dor..
Dor..
Tembakan terus diletuskan oleh para pembajak pesawat.
"Kalian ini bagaimana, hanya mengawasi satu wanita saja kalian tidak bisa!" seru seorang pria yang menjadi otak pembajakan pesawat.
"Gadis itu sangat hebat, Bos. karena dia bisa melawan Kamis seru anak buah penjahat.
Di suatu tempat, Aselia terus melajukan speed boat yang dia bawa Gadis itu mencari keberadaan manusia yang ada di sekitar laut.
"Ya Tuhan... semoga di laut tidak ada ikan hiu yang mendekatiku, kalau mereka sampai menatapku dan menatap tubuhku yang seksi ini. Dia mengira aku ini santapan mereka." Guman aselia yang terus kebingungan untuk mencari sebuah tempat untuk meleburkan speed boat nya.
Aselia terus berputar-putar di laut. sekitar 1 jam mencari sebuah pulau kecil yang berpenghuni untuk mencari pertolongan,
"Ternyata Mama berkata benar, hidup di dunia luar itu sangat membahayakan. tidak mempunyai uang seperti gadis gembel yang cantik." gerutu Aselia di atas speed boat nya.
Tatapan matanya menatap laut yang begitu luas, gadis cantik itu membawa speed boat nya berputar-putar di sekitar laut. sekitar satu jam kemudian tatapan matanya menatap sebuah pulau kecil yang begitu indah.
"Terima kasih Tuhan, Kau telah menunjukkan nyawa cadangan untukku." ucap Aselia yang melihat sebuah pulau yang terlihat ada pesawat yang mendarat. Aselia terus melajukan speed boat nya Hingga bersandar di bibir pantai pulau tersebut.
"Memang benar apa kata Mama, kalau gadis cantik lebih baik berjalan dengan beberapa pengawal. lah.. sekarang ini aku bagaikan cewek gembel yang mencari perlindungan. kalau Aska tahu pasti dia akan mengatakan padaku cantik-cantik mengenaskan." guman Aselia yang terus berusaha agar hatinya tidak kebingungan untuk mencari sesuatu. karena Gadis itu tidak mempunyai apapun yang dia bawa.
Di sebuah pulau yang lumayan besar dari pulau yang digunakan oleh para penjahat untuk membajak pesawat.
"Ini pulau apa ya, kenapa pulaunya ini sangat ramai." guman Aselia yang kemudian memasuki pulau tersebut. di sana begitu banyak mobil bahkan begitu banyak orang yang berada di sana.
"Bos kelihatannya ada penyusup yang memasuki kawasan kita!" seru seorang anak buah kepada pimpinannya.
"Siapa yang kau maksud?" tanya seorang pria yang bernama Ricardo Leon King.
"Bagaimana bisa kau katakan Dia penyusup?" tannya Ricardo.
"Dia bukan penduduk sini, dan dia tidak pernah berada di pulau ini, Bos." jawab anak buah Ricardo.
"Kau bawa gadis itu dan amankan!" seru Ricardo.
"Baik bos!" seru anak buah Ricardo kembali.
Akhirnya anak buah Ricardo membawa teman-temannya untuk menangkap Aselia.
Langkah kaki Aselia memasuki sebuah hutan yang ada di pulau tak berpenghuni itu, mungkin pulau itu bukan tidak berpenghuni namun pulau itu adalah pulau pribadi milik seseorang yang bernama Ricardo Leon King.
"Ya Tuhan... banyak buah apel, pohon kelapa!" seru Aselia yang menatap pohon-pohon yang ada di depannya. memang di pulau itu banyak sekali buah-buahan dan pohon kelapa.
Tatapan mata Aselia terus menatap buah-buahan yang ada di depannya, apalagi perutnya terus berbunyi membuat aselia langsung memanjat salah satu pohon apel tersebut.
"Ini punya siapa ya?" guman Aselia yang menengok kanan kiri untuk mencari tahu pemilik dari buah apel tersebut.
"Ah masa bodoh, kalau aku sudah kembali ke Meksiko atau ke Paris bakal aku bayar buah apel ini." guman Aselia yang kemudian memanjat pohon apel tersebut.
"Masa bodo deh, yang penting aku kenyang dulu.. masalah yang lain pikir belakangan dari daripada mati kelaparan." ucap Aselia yang sudah memakan 1 buah apel.
"Turun!" seru beberapa pria yang menatap Aselia di atas pohon apel tersebut. tatapan mata Aselia langsung menatap orang-orang yang berada di bawah pohon apel,
"Maaf paman, Aselia cuma ambil satu buah apel aja." jawab Aselia yang melanjutkan menggigit buah apel tersebut.
"Cepat turun, kalau kau tidak cepat turun maka pistol yang ada di pinggang kami akan meluncur di kepalamu!" seru parah anak buah Ricardo.
"Dikit-dikit main gertak, dikit-dikit main gertak, aku ini cuma ambil 1 buah apel, Paman. Mengapa kau malah ingin menembak ku!" seru Aselia.
"Kalau kau tidak cepat turun, maka kepalamu akan aku tembak sekarang juga!" seru anak buah Aselia.
"Ya Iya.. aku turun deh, cerewet banget sih!" seru Aselia yang kemudian turun dari pohon apel tersebut.
"Nih udah turun, jangan main tembak aja. dikiranya nyawa itu murah dan di pasar ada cadangannya apa." jawab Aselia yang kemudian menatap beberapa pria yang sudah ada di depannya.
"Siapa kau, suruhan siapa kau untuk memata-matai pulau ini?!" tanya anak buah Ricardo.
"Yaelah... suruhan siapa ya, bukan suruhan siapa siapa paman. aku ini lagi melarikan diri dari para perompak pesawat itu." jawab Aselia.
"Bohong!" seru para anak buah Ricardo.
"Dikasih tahu malah ngeyel." jawab Aselia yang kemudian menatap parah anak buah Ricardo yang mengeluarkan pistolnya.
"Mampus dah gua." ucap Aselia yang kemudian langsung menendang salah seorang pria yang menodongkan pistol kepadanya.
Duk..
Buk..
Beberapa tendangan langsung dilayangkan Aselia, kemudian Gadis itu langsung melarikan diri dari kelima pria yang akan menangkapnya. secepat kilat langkah kaki aselia berlari.
"Lari ke mana aja dah, yang penting kabur dari orang-orang itu!" seru Aselia yang berlari tanpa mengetahui kemana arah langkah kakinya. di suatu tempat Aselia menatap sebuah mobil yang terhenti tidak jauh dari hutan yang ada di pulau terpencil itu.
"Masuk sana aja deh, daripada mati konyol di tangan orang-orang itu." ucap Aselia yang kemudian langsung memasuki mobil yang berada di.
Ceklek..
Brak.
** bersambung **
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Jhon Qilers
sungguh kuat
2022-06-01
0
Amimi
lanjut ka,bagus
2021-05-24
0