Episode 2

Paman sialan ini tidak memiliki hati yang bersih, aku harus lari dan kabur dari sini. Untungnya saja ponsel Paman berdering.

"Tunggu sebentar, dia sudah di tanganku. Kamu tunggu saja, biar aku yang mengantarnya," kata Pamanku kepada temannya dari ponsel miliknya.

Saat dia sedang asyik berbicara, aku mengambil batang ranting pohon yang tergeletak di sini dan memukul leher bagian belakangnya dengan kuat, bahkan sampai dia terjatuh.

Aku berlari dengan pandangan yang buram, terasa seperti dunia berputar dengan kuat. Kepalaku pusing, kakiku sangat kaku dan sangat sulit untuk digerakkan.

Aku tidak tahu kemana aku akan berlari. Aku terus berlari sampai aku melihat lampu mobil di jalan yang sepi ini.

"Tolong!! Tolong aku!! Siapapun tolong aku!!" Aku berdiri di tengah jalan sambil berusaha mengeluarkan suara.

Mobil itu berhenti?

Syukurlah, dia mau berhenti. Aku melihat seorang Pria tinggi berdasi turun dari mobil itu.

"Tolongg! Bawa aku jauh dari sini. Dia ... dia ... dia akan menjualku. Aku tidak mau, kumohon." Dengan suara bergetar lemah yang terengah-engah aku memohon kepadanya.

Aku tidak tahan lagi, tapi aku tidak rela mati menyedihkan seperti ini. Aku berjanji akan membalas perbuatan Pamanku lebih dari ini.

***

Beberapa hari kemudian

"Awhhhh!! Apa ini?" Aku terbangun dan melihat sekeliling.

"Dimana ini?" Aku bertanya dengan diriku sendiri.

"Syukurlah, kamu sudah sadar," sapa suster yang baru saja masuk

"suster ini dimana, yah?"

"Ini adalah kota Agra," jawab suster itu sambil tersenyum dan mengukur suhu tubuhku.

"Kota A-Agra? kenapa bisa sejauh itu??" gumamku bingung.

"Oh ya Sus, maksudnya aku di kota Agra sekarang? Terus siapa yang membawa ku ke sini?"

"Kalau soal itu saya kurang tahu, tapi kalau ingin tahu lebih jelasnya tanya saja pihak administrasi di depan saja."

"Ohhh, seperti itu, biar aku saja yang langsung tanya Sus," sambungku sambil tersenyum melihat suster itu.

"Tapi biasanya setiap sore pacar kamu datang menjenguk. Dia sangat tampan, kamu beruntung sekali," puji suster kepadaku.

"Apa? Dia bukan pacarku suster, dia hanya orang yang menolongku. Tapi bagaimana orangnya Sus?"

"Hmmm, orangnya sangat rapi dan dia selalu mengenakan jas".

"Benarkah? Terus seperti apa lagi?" Aku menarik baju si Suster yang lagi mengisi data.

"Hmmm, dia sepertinya umur dua puluh lima tahun," kata suster dengan serius.

"Hmmmm, ya sudah Sus, terima kasih informasinya!" Aku tersenyum bahagia.

Bagaimana cara untuk bertemu dengan penyelamatku? Itu pertanyaan pertama yang muncul di dalam benakku.

"Hmmm ... aku tidak sabar bertemu dengan orang yang sudah menyelamatkanku waktu itu."

Aku menunggu orang itu datang dari jam tiga sampai jam lima sore, tapi dia tidak muncul-muncul juga. Sudah lama aku menunggu, tapi dia belum juga datang.

*Krekkk-krekkkk*!

Suara pintu ruangan ku berbunyi dan terbuka. Aku sangat bahagia saat mendengar gesekan pintu itu, aku tersenyum lebar. Aku melihat laki-laki masuk ke dalam ruanganku, dia sangat tampan sampai aku tidak bisa memalingkan mataku darinya.

"Maaf kalau boleh tahu, apa kamu yang membawaku ke sini? Apa kamu yang menyelamatkanku malam itu?".

"Aku?" Dia tersenyum

"Iya, kamu yang .... " Dia tiba-tiba memotong pembicaraanku.

"Aku salah masuk kamar." Dia langsung berbalik meninggalkan ruanganku.

Kemudian aku yang kesal melihatnya mulai menggerutui laki-laki itu.

"Sombong sekali, walaupun kamu tampan. Bukan berarti kamu bisa pergi begitu saja. Harusnya dia meminta maaf terlebih dulu karena masuk ke ruanganku."

Mungkin suaraku mengganggunya, akhirnya dia menghampiriku lagi.

"Apa yang kamu katakan tadi?"

"Ha? Ahmmm ... itu, apa kamu melihat orang di depan ruangan ini?"

Aku sangat takut kala itu, aku pikir dia mendengarnya. Mulutku memang tidak bisa di ajak kompromi.

"Tidak," jawabnya singkat. Dia kemudian keluar dari ruanganku dan tidak meninggalkan satu kata sama sekali.

Bersambung...

******UNTUK READERS TERHORMAT,

AUTHOR SANGAT MEMBUTUHKAN DUKUNGAN KALIAN. LIKE, KOMEN, VOTE DAN TAMBAHKAN FAVORIT NOVEL INI, DAN TERUS IKUTI YAHHH!😚🌻

Terimakasih🍃😉******

Terpopuler

Comments

Ajusani Dei Yanti

Ajusani Dei Yanti

lanjut

2020-08-29

1

Kadek Pinkponk

Kadek Pinkponk

mulai baca

2020-08-12

2

Cindy Pratiwi

Cindy Pratiwi

Semangat

2020-07-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!