🌻🌻
“beneran ni,,,mbak fathin mau sekolah”
Tanya fathan sambil menempelkan punggung telapak tangannya di keningku, dengan cepat aku menyingkirkannya.
“iyya lah,, emangnya aku itu kamu,, kalau dikejar-kejar cewek udah gak masuk sekolah”
sindir ku, yang berniat cuma iseng jahili adik tampanku.
“ya udah,,,entar kalau pingsan aku gak bisa datang,, terus bopong mbak low ya,,”
jawabnya tak mau kalah dengan ejekankan ku.
“pangeran disekolahkan banyak,, yang siap bopong aku kok”
“iyaa..,,pangeran bang udin yang ada….
Hahahaha….”
Ucap nya disusul tawa lalu lari menyambar sepedanya..sedangkan pipiku udah
kayak udang direbus,,,
“fathan awas kamu!!!” teriak ku…sedangkan diseberang jalan sana masih terdengar suara
fathan yang mengejekku,,, heh adik laknat ku yang tertampan tapi menjengkelkan..!!!
sampai sekolah aku langsung masuk kedalam kelas, irtifa yang sudah duduk di kursinya berdiri, sambil menempelkan punggung tangannya di keningku
“fa,,kamu pucat sekali, yuk ke uks ..” ajaknya, namun aku segera menarik kursi ku, dan duduk di atasnya.
“sedikit flu aja kok, nanti juga baikan…”
“enggak…suerrr dech kamu pucat banget”
“udah gak usah berlebihan..”
jawabku sambil membuka buku pelajaran.
Tak lama jam pertama dimulai, aku masih bisa fokus belajar meski tubuhku terasa tidak nyaman, setelah mengantar pesanan bunga, malam itu turun hujan sehingga aku pulang basah kuyup, sehingga angin malam yang dingin membuat badanku panas dan flu.
Jam pelajaran habis tepat pukul 10.00 yang akan disambung jam istirahat, hari ini adalah penarikan tugas mingguan pembuatan karya mading, dan ini jadwal kelasku,aku segera berdiri untuk menagih hasil karya teman-teman.
“sorry ya fa, ku gak bisa ikut ke kantor,,,” ucap irtiffa setelah aku kembali ke bangku ku.
“biasalah doi, minta ketemuan” jawabnya enteng, aku hanya mengerutkan keningku.
“sejak kapan??” tanyaku serius, sedangkan diriku disambut bibir senyam-senyum irtifa yang membuat aku penasaran, ni orang beneran pacaran, padahal kemaren bilangnya anti cowok.
“hahaha,,,yaelah beb di masukin hati serius amat”
“ ih kamu tu, ku kira beneran,,, yuk kalau gitu.”
“ kemana??”
“kantor osis lah…”
“hehe gak bisa bang azam mau nemuin aku, ada urusan soalnya”
“awas kalau bohong” ancam ku sembari keluar kelas…,
Benar belum jauh dari pintu seorang pria dewasa berjalan ke arahku, kelihatannya itu sih abang irrtifa,
setelah dia suka menjodohkan aku sama abang satu-satunya, kelihatanya sich beda sama di foto, tampanan aslinya hehehe….upss gak boleh fa…istighfar tapi subhanallah juga gak papa..
“gadis bunga tadi malam kan?” sapanya kearah ku, aku langsung memandang ke sekitar ku.
“aku kak” Tanya ku, kak azam tersenyum manis dengan anggukan kecil, dan aku mencoba untuk menyetel ulang memori tadi malam.
“ oh yang temannya, pemesan bunga tadi malam ya” tanyaku sedikit canggung.
“betull,,," jawabnya dengan tangan di jentik kan.
"ini kelas irtifa kan,? "kata nya sambil menujuk pintu Kelas yang sedikit jauh dari kami berdiri.
“iya” jawabku, sedangkan kak azam pergi setelah mengucapkan terimakasih.
Ruang OSIS berdampingan dengan kantor dan di sebelahnya adalah kantor para jurnalistik sekolah yang suka buat berita popular remaja permasalahan apapun yang berkaitan sekolah ini.
“assalamualaikum” salam ku sebelum masuk kedalam.
“ehhh fatin masuk aja”
katanya, padahal aku juda belum begitu mengenal salah satu anggota OSIS tersebut. udah terkenal sekali aku ini hehehe
“ ku taruh, dimeja aja ya…” kataku sedangkan anak tersebut hanya memberikan isyarat ok.. karan sepertinya sedang sibuk mengurus sesuatu, sama halnya dengan cowok yang duduk di salah satu meja dengan menghadap layar komputer. Ku cek kembali nama-nama temanku agar tidak ada satu yang terlupakan, ditengah kesibukanku dan
kesibukan penghuni ruang OSIS, pak kepala sekolah datang dengan seseorang,sepertinya ada keperluan dengan ketua OSIS,,, yang namanya, emm aku lupa meski sering iku berkumpul.
Mereka membicarakan sesuatu yang penting tentang acaradies natalis sekolahan yang akan di agendakan di pertengahan akhir tahun,,ditengah
pembicaraan mereka, tenggorakan terasa ada yang menggelitik yang membuat spontan terbatuk-batuk dengan hawa panas yang mulai menjalar di wajahku, aku malu dan gak berani mengangkat wajah, segera ku letakkan lembaran kertas hasil
karya teman sekelas yang belum selesai ku lihat di atas meja dan ingin berlalu pergi dari rungan,
tapi suara pak kepsek menghentikan ku.
“kamu sakit fathin?” Tanya pak kepsek.
“enggak pak” jawabku cepat..
“kayaknya kalian punya wedang jahe” tanya pak kepsek pada anggota OSIS yang ada di ruangan.
“iya pak, ada di teko.”
“fatin kamu ambil di teko, kayaknya kamu gak sehat low..”
Aku hanya menganggu, belum sempat aku menuju ke arah teko yang ter isi wedang jahe, seseorang menyodorkan ku gelas cap di depanku, dengan ragu aku mengambil.
“makasih”
kataku sambil menunduk dan bergegas keluar pintu. Rasanya malu sekali aku,
ehh..tapi aku tak tau siapa yang memberikan ku gelas cap yang berisi minuman jahe ,,
sudahlah gak penting,, yang penting aku udah keluar dari situasi rasa malu ku yang berlebihan ini.
#🌻🌻
jam pelajaran terakhir sudah usai, pelajaran sejarah selalu membosankan, aku tak suka mempelajari sejarah karana itu berkaitan dengan masa lalu,,, hehe
meski aku gak punya kenangan masa lalau sama mantan tapi aku tidak terlalu menyukai pelajarannya,, adakah kaitannya mantan sama pelajaran sejarah???
“akhirnya,,,” kata irtifa sambil melakukan perenggangan.
“hayyy kalian berdua..” suara aggy sambil mencolek bahu kami. sejak kapan teman kami satu ini suka mencolek orang.
“ada apa ?” tanyaku..
“pulang sekolah, mampir ke kelapangan basket y”
"Ngapain ke sana,,, ogah gue” jawab irtiffa ngegas,
irtifa sih kalau bicara sama aggy sich gak mau ngerim dikit langsung nyolot aja, apa udah ditakdirkan temenan tapi aura permusuhan.
“kali ini aja”
“emangnya ada pertandingan basket?’ tanyaku, aggy hanya mengangguk dengan muka sok cute
nya,,tumben manis, padahal biasanya sok cool hehehe
“ hemmmm aku bisa, tapi ada bayarannya..” jawab irtifa dengan cekikikan .
“ dasar loe mata duitan ir, kali ini aja fa, 10 menit aja ok antar gue”
“Hmmm,,,,baiklah” kataku final.
“aku gak ikut…’
“gak ngarep gue..” jawab aggy yang membuat irtiffa uring-uringan gak jelas,, tuh mereka berdua udah kayak tom end Jerry.
🌻🌻
Seperti yang sudah aku janjikan kepada aggy, aku menemani aggy nonton basket di campus
sebelah bersama aggy, irtifa yang tidak mau ikut,, akhirnya ikutan juga, ku parkirkan sepeda ku terlebih dahulu di parkiran kampus,, kayaknya gak ada dech sepeda ontel kecuali punyaku disini, semua yang ada motor dan mobil, motor pun Cuma sedikit,
katanya selain smart mahasiswa di sini ,kebanyakan anak kalangan orang elit yang masuk campus.
Ya benar juga sich fasilitas kampus ini memeng lengkap dan memadai, aku pun mungkin gak mampu untuk kuliah disini kecuali aku memang berprestasi dak layak mendapatkan beasiswa bidikmisi, tapi itu sangat ketat penyeleksiannya, kayaknya setelah lulus aku akan cari campus yang lain.
Kami bertiga sudah sampai di gedung olah raga utama, dan duduk di kursi paling belakang, karena yang di depan sudah penuh semua, dan ini cuma tertinggal beberapa kursi yang kosong.
“kukira kamu bertanding” tanyaku pada aggy yang duduk di sampingku dengan pandangan
kelapangan basket yang sudah mulai.
“enggak ini kompetisi mingguan campus ***** dengan campus lainnya” jawab aggy
dengan pandangan ke depan.
“ohhh” jawabku,
para suporter berteriak memberi semangat pada campusnya masing-masing. Suaranya menggema memenuhi gedung yang mengganggu gendang telingaku, ku pandang jam tangan, sudah lewat 15 menit seperti janji ku tadi.aku harus pulang ke rumah setelah menemani aggy menonton basket selama 10 menit.
“sepertinya waktu menemani mu sudah habis.” Mulai ku, aggy menatapku dengan tatapan sulit
diartikan.
“oh, iya…yuk kita pulang…” ajak irtifa.
“bentar , satu kali lagi bola masuk ring lawan” aku hanya diam.
“lama donk….” Belum usai irtifa tutup mulut, sorakan para suporter kembali bergema, ya campus *** mendapatkan poin tambahan, para pemain yang memasukkan bola berjalan pelan sambil memandang dengan senyum yang sulit dimengerti, dan para gadis menjerit histeri, siapa yang ia tatap, batinku sambil melihat sekeliling, matanya yang
tajam seolah mengintimidasi, aku segera bangkit dari duduk ku,,
“yuk pulang “ ajak ku pada irtifa, dan irtifa menjulurkan lidah pada aggy,, yang terlihat
tingkahnya seperti anak-anak yang mendapatkan permen gulali.
“ok trimakasih” kata aggy
Aku hanya tersenyum, kemudian berjalan keluar dari gedung olahraga, sampai koridor kampus kami bertemu kakak irtifa,
“hayy..gadis bunga, kalian kok ada disini” sapa kak azzam.
"wah kalian udah saling kenal" tanya irtifa antusias sekali.
" ya kemarin dia baru saja ke kos ku,,," sahut kak azzam, yang membuat irtifa tercengang mendengar jawaban kakaknya. aku tau dia sudah berfikir diluar dari jalur yang sebenarnya.
" ya kemari, aku antar pesanan buket, ya ketepatan itu alamat kosnya abangmu ir.."
tambah ku, meluruskan...sebelum irtifa berpikir yang tidak-tidak..
"oh kukira ,,, emang.."
Plakk
" aduhh"
suara irtifa mengaduh setelah mendapat pukulan dari buku yang dibawa kakaknya sendiri.
"jangan suudzon" lanjut kaka azzan.
"ya gpp sich...aku merestui" ucap irtifa dengan senyum cengirnya. yang membuat kami menampakkan wajah yang tidak mengerti sama sekali dengan ucapan irtifa.
gak maksud amat ni temanku...
bersambung...
Jangan lupa Like komen dan vote...
❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments