Chapter 3

#☕☕

Pagi telah menyapa, embun pun berlalu pergi dan kembali keesokan hari, cuaca yang cukup cerah ini mampu menghiburku. Dan tak lupa sosok pria yang sudah mengisi relung hati ku duduk di Gasebo depan kantor kecamatan itu , hanya untuk menantikan ku, ehh lebih tepatnya aku telah mengisi seluruh ruang hatinya, atau mungkin ada yang lain?, aku pun tak mau tau dan tak ingin tau.

Ya beliau adalah sosok pria satu –satunya yang terpesona oleh aura ke mistisan ku. itu yang aku tau, buktinya seumur hidupku belum pernah menemukan ada cowok yang menyatakan perasaannya kepada ku, apa aku benar-benar sejelek itu? , sepertinya aku juga tidak galak! Entah.., tapi siapa yang peduli, masalah perasaan cinta, atau cari kekasih, pacar, doi, TTM dan lain-lainnya bukanlah sebuah prioritas utama, karna cita-cita ku dimasa depan ingin sukses, jadi wanita karir, biasa bahagiakan ibu, dan si adik tampanku fathan, biarlah masalah jodoh datang dengan sendirinya, lagian usiaku masih muda, dan tugasku cukup belajar, belum jadi ibu rumah tangga, ngapain harus cari pacar buat simulasi buat rumah tangga  kelak agar  terbiasa, hhh tapi terserah kalian sih, apapun pilihannya pasti ada sebab akibat yang harus diterima. kalau aku sih akibatnya harus ngejomblofisabilillah...

Seuntai senyum penuh cinta menyebutku, saat sepedaku akan melintas gazebo. Ku abaikan lagi, males di kejar kejar sampai gerbang sekolah, diterima,… dikira udah kasih hati dan harapan. Akhirnya ku rem mendadak sepedaku ketika bang udin udah menghadang di tengah jalan dengan kantong plastik hitam yang sudah ku tebak isinya.

"mat pagi, belahannya jiwa abang... "

“ makasih bang udin, besok-besok udahan ya kasih bekalnya, lagian udah bosan kayak makan nasi pecel turus, soalnya besok fathin mau rasain enaknya makanan di kantin…” seuntai senyum ku sungginkan dengan paksa dengan tangan menerima kantung plastik dari bang udin.

“kalau udah bosan makan pecel, besok neng fathin inginnya apa? Biar si  mbok ku masakin?” ku garuk-garuk jilbabku, berfikir keras mencari alasan. Pasalnya udah setumpuk kotak makan  di lemari dapur yang niatnya sih agar bang udin gak bisa hadang aku berangkat sekolah buat beri bekal makanan.

Kebiasaan ini bermula karena aku sempat menolong dia saat terjatuh di kubangan air dekat sawah saat kelas 6 SD, jadi ginih dech kelanjutannya…

“ emm gini aja dech,…”

Tin, tinnn, tinnn….

Belum selesai aku bicara suara klakson mobil terdengar nyaring di telingaku, aku hanya menoleh sekilas, dan melanjutkan sepedaku setelah bang udin menyingkir ke pinggir jalan.

Tuh orang gak lihat jalan masih lebar gerutu ku, tapi juga membantuku pergi dari hadapan bang udin…

makasih ya pak kataku dalam hati ketika mobil itu melintasi ku... q

#☕☕

Dalam waktu setengah jam, gerbang sekolah yang akan menjadi tempat merangkai mimpiku selama tiga tahun yang akan datang sudah terlihat jelas, aku langsung memasuki kelas  X IPS –B yang sudah aku tempati dua hari yang lalu usai kegiatan pengenalan lingkungan sudah selesai, dan aku hanya mengikuti pembukaannya saja setelah kejadian pingsan di tengah lapangan, yang sedikit masuk trending sebagai bahan ghibah kakak kelas.

“ assalamu'alaikum” salam ku sembari masuk kedalam kelas, irtifa yang menjadi teman pertamaku itu kebetulan teman sebangku ku setelah melalui drama panjang.

“ wa'alaikumsalam” jawab irtifa sambil tersenyum kepadaku, lama-lama hati ku meleleh kalau aku itu

cowok, perkiraan dia pernah punya mantan gak ya? Soalnya irtifa cantik, ku akui dia cantik dan manis.

“ jadi yang no 2 ni aku ya” kataku sambil meletakkan tas, dan kelas masih dihuni dua gadis berjilbab, siapa lagi selain kami.Kelas mulai ramai kecuali satu bangku belakang yang masih kosong, siapa lagi kalau bukan tempat duduk  ­Aghnia yang dipanggil Aggy. Pertama kali masuk kelas satu bangku dengannya, karena irtifa tidak bisa duduk sama anak cowok jadi aggy mengalah,,, eh aggy partner terlambat ku, gak nyangka aku bisa satu kelas, sifatnya ternyata cuek tapi baik,, hehehe

Guru masuk kelas, dan disusul aggy yang baru datang. Kebiasaan tu anak, gak takut masuk BP. Aku aja ngebayangin gak mau, cita-cita ku masih banyak, meski gak pintar setidaknya namaku tidak tersemat di sekian nama siswa dibuku diary guru bp. Guru memandang mata kearah aggy yang dengan santainya berjalan kearah bangkunya.

“Kalian tau kan masuk kelas sesudah guru masuk tidak sopan, apalagi tanpa menyapa.” Sindir bu fitria sekaligus wali kelas kami. Semua siswa hanya diam. Terdengar benturan buku dengan meja, disusul langkah kaki kearah pintu, wali kelas kami pergi sebelum pelajaran dimulai dengan sederet  kalimat.

“saya harap kejadian tidak diulang lagi, dan mata pelajaran saya bisa kalian buat pemilihan struktur organisasi kelas, permisi” sembari menutup pintu sedikit keras.

“ wali kelas kita galak” ucap irtifa yang mulai bersuara. Aku hanya mengangkat bahu. Sedangkan semua anak memandang kearah kami, kebelakang kami maksudnya.

“ kenapa?”

terdengar suara aggy yang tidak merasa bersalah sama sekali, tapi tatapannya yang dingin mampu memalingkan wajah mereka kembali.

“ ihh kamu keren agg,”

irtifa menoleh kebelakang dengan menunjukkan jempolnya. semenjak kapan telat masuk di bilang keren... 😢

#☕☕

Jam kosong pelajaran pertama kelas kami digunakan utuk pemilihan ketua kelas. Hal yang mengherankan kebanyakan mereka memilih aggy sehingga mau tidak mau harus jadi ketua dan wildan sebagai wakil ketua. Sedangkan diriku ditunjuk aggy untuk menjadi sekretaris, sehingga hari ini aku harus memberikan data struktur kelas dan mencatat peralatan yang ada dikelas, sekira belum terlengkapi untuk di laporkan

ke wali kelas dan osis, sebenar bagian menyerahkan laporan bukan tugasku. Tapi tak masalah, dengan senang hati aku membantu aggy dan tentunya ditemani oleh irtifa.

“ eh,, fa kamu tau gak?” ucap irtifa setelah kami berpapasan dengan siswa cowok.

“ apa?” tanyaku sambil berjalan di lorong koridor kelas menuju kantor.

“ihh.. gak asik kamu,,” jawab irtifa yang membuat aku mengerutkan dahi. Namun percakapan kami tak berlanjut setelah sampai didepan pintu kantor, disusul dengan lembar kertas ditangan ku yang terjatuh karena bahuku tersenggol oleh siswa yang baru saja keluar dari pintu. Dengan cepat kuambil lembaran kertas yang sudah menyentuh lantai dan masuk kedalam kantor. Tanpa minta maaf siswa tersebut berlalu begitu saja.

di kelas...

“ghem”

“ghem, ghemm”

Ku tatap irtifa yang sedang terbatuk tapi aneh. Sejak keluar dari kantor gerak-geriknya terlihat

aneh.

“anehh..” sambil memandangnya.

“gak peka-peka sich”

ku kerutkan dahiku atas tanggapan irtifa, kayak udah jadi doinya disuruh peka segala. Ku sodorkon botol air minum didepannya. Namun irtifa malah menatapku dengan horror. apa sih, tadi di suruh peka sekarang malah tambah seram batinku berkata.

“aku gak haus,,,”

“lalu,,,”

“ kamu tau gak! siswa yang berpapasan saat ke kantor tadi?” tanyanya yang ku tanggapi dengan gelengan.

“ cowok yang nyenggol aku tadi? ” tebakku yang membuat irtifa mengaguk-angguk.

“ emang kenapa?”

“ kamu tau enggak dia siapa…?” mana aku tau, kan aku buka cenayang kataku dalam hati.

“ siapa emang..?”

tanyaku yang mulai heran membuat irifa cekikikan.Tuh anak gak jahilin aku kan? Batin ku sambari menatap irtifa dengan kesal karena bikin penasaran aja.

“ hehe..dia tu…………

Bersambung…

Jangan lupa tinggalkan Comment dan saranya…🙏😇😇

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 chapter 4
5 Chapter 5
6 chapter 6
7 chapter 7
8 chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
chapter 4
5
Chapter 5
6
chapter 6
7
chapter 7
8
chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!