chapter 4

🌻🌻

“Hayy..”

Percakapan kami terpotong oleh sapaan si  ketua kelas kami.

“ nanti setelah selesai jam pelajaran terakhir ada rapat, seperti biasa aku absen ya..” ucap aggydengan senyum cengirnya.

“heh.. ku kira apa ganggu aja loo..”

jawab irtifaa ketus karna pembicaraanya terpotong ole aggy.

“sorry irr”

“ emang kamu mau kemana?” Tanya ku.

“ biasa..” jawab aggy sambil menunjukkan gaya seolah mendrible bola ciri khas anak basket.

Aku paham apa yang dimaksudnya, aggy pasti akan menumpukkan semua tanggung jawabnya sebagai ketua kelas kepada ku, karna dia memilih permaianan basket yang sudah digemari sejak dulu,,,,..

mungkin sejak dari  orok kali ya,hehehe

“apa sich pentingnya basket.., eh loe itu ngeropoti fathin tau gak ?”

“fathin aja biasa kenapa low sewot,,iya kan fa!” aku hanya mengangguk pasrah.

“udah-udah kalian debatnya”

“ kamu terbaik,,,” ucap aggy sebelum berlalu pergi kepintu. belum di jawab iya, si aggy langsung main hilang aja.

“Ihh kamu mau aja fa”

aku hanya menanggapi irtifa dengan senyum paksa.

“ kan aku belum bilang iya,,,yukk kekanti aja,, biar gak kayak wanita pms lagi uring-uringan, hehehe..”

candaku sambil  bangkit dari kursi. irtifa yang cemberut pada akhirnya buntutin.

Tapat pukul 15.00 aku baru saja keluar dari gedung aula. Benar hari ini aggy tak menemani ku ikut rapat

dan wildan yang seharusnya menggantikan posisinya juga menghilang begitu saja di jam terakhir pelajaran, yahh apesnya jadi sekretaris.

Ku kayuh sepeda ku melalui alun-alun kota, biasanya sering lewat jalan pintas agar lebih cepat, dan tak lupa memakai switter untuk menutupi seragam sekolahku. Mataku menangkap sosok tubuh yang tak asing tengah duduk di kursi panjang taman kota, dengan sepeda cantik yang terjagang disampinya, segera ku menghampirinya.

“ ibu kenapa?” tanyaku

melihat wajah ibu sedikit pucat dengan peluh menempel dikeningnya membuat aku khawatir.

“ sedikit kecapekan,tapi istirahat sedikit pasti hilang” jawabnya dengan untaian senyum.

Aku tak mudah percaya pasalnya ibu memiliki riwayat sakit tipus dan darah rendah.Kutatap ranjang yang terdapat tiga buket bunga.

“ biar aku saja yang antar, ibu pulang saja” pintaku sambil melepas switter dan menyampirkan kebahu ibuku.

“gpp kia, ibu bisa mengantarnya sendiri, lagian tinggal tiga pesanan” (kia, panggilan kesayangan alm.ayah) dan sekarang ibuku memanggil itu.

“enggak.., ibu pulang aja,,, ayuk” ajak ku sambari mengajak ibu jalan ke sepeda ku.

“ makasih sayank..., tapi kamu gpp ibu repotin”

kata ibu yang sudah gak bisa membantahku lagi. Aku hanya senyum mengiringi ibu yang pulang dengan sepedaku, sedangkan aku memandang boket bunga yang salah satunya adalah bunga kesayanganku. Ku ambil buku catatan pelanggan kios bunga akong, si pemilik kios bunga.

Mengelilingi kota dengan semilir angin senjanya, menjadikan suasana kota cukup berbeda dengan siang hari, kutatap buket bunga diranjang,

hmm..tinggal satu alamat lagi,

namun jam sudah menunjukakan pukul empat lebih, akhirnya aku mampir ke masjid untuk menunaikan kewajiban sholat lima waktu. kondisiku yang masih menggunakan seragam menjadi perhatian, tapi siapa peduli dengan pikiran mereka terhadap diri ku.

Senja menyapa, malam pun akan tiba, didepan rumah dikawasan elit aku berdiri didepan pagar hitam.

Memastikan kembali alamat yang ada di buku catatan,,,

"ya alamatnya sesuai dengan tulisan," ucapku, namun sekali lagi aku memastikan, agar tak salah.

ku tekan bel yang melekat di dinding beton yang sangat kokoh.

Ting tung, ting tung

tak lama gerbeng didepanku bergeser yang menampilkan sosok bapak berseragam skurity.

“ ada perlu apa neng?” suara pak satpam yang berdiri  di antara

gerbang yang sedikit tebuka bertanya padaku.

“jasa antar buket bunga pak” jawabku, namun pak satpam melihatku dengan heran pasalnya aku masih memakai

seragam sekolah.

“ hmm,,” gumamnya terdengar seperti menimang –nimang sesuatu. atau memikirkan penampilanku.

“gimana ni pak?”

tanyaku sambari ingin memberikan boket bunga.

“pesanan siapa neng, den diba, apa den nizam, atau den nikco yang pesen atau ibuk kirana?”

“mana aku tau, kan cuma alamat aja… namanya gak tertera” jawabku

“heh,,bentar neng biar bapak konfirmasi dulu,,,soalnya pengalaman-pengalaman yang terdahulu fans berat

tuan muda yang datang, apalagi neng masih pakek seragam sekolah, jadi gak yakin bapak..” kata pak satpam sambari berjalan ke pos pengamanan, tak lupa dia

menutup kembali gerbang.

Fans berat,, kenal saja gak batinku dalam hati, tak lama gerbang dibuka kembali. Orang kaya mah ribet, gak

capek apa tutup buka gerbang, sedangkan aku dari tadi berdiri di depan gerbang, udah mirip orang minta sumbangan sembako. Pak satpam menyodorkan secarik kertas di depan ku.

“ yang pesen gak  di rumah, katanya minta diantar dialamat ini”

Aku mengambil kertas dari tangan pak satpam dan membaca alamat yang perkiraan berada di daerah  di sekitar sekolahanku.

“ ini gak bohongkan pak?” tanyaku memasihtikan setelah membaca secarik kertas tersebut.

“ sweer neng, itu permintaanya” kata pak sapam dengan jari berbentuk huruf V, dan aku hanya

menghela nafas berat ok sabar fathin, aku gak mau ibu dapat masalah pada pekerjaannya..

Segera aku mengayuh sepeda cantik milik toko ibu bekerja. Bukan hal mudah untuk sampai dengan cepat ke lokasi ini dengan menggunakan sepeda, apalagi harus putar balik. Usai sholat magrib aku sampai di kost putra di kawasan perumahan.  lebih tepatnya ini berada dibelakang kampus ternama. Ini kost putra, semoga orangnya gak aneh-aneh dech batinku sambil celingak celinguk kesekeliling perumahan kost. Dengan hela satu nafas ku beranikan mengetuk pintu,, biarlah

dibilang lebay,,,

Tok..tok.tok…tok..tok.tok

ketukan pintu yang bernada mengenaskan, dengan cepet tanganku mengngerim mendadak sebelum tanganku mengetuk dada pemilik kos.

“cari siapa?” tanyanya,

sedangkan aku mengerutkan dahi apa ini salah alamat ? tanyaku dalam hati

“ bukan kakak ya ..yang pesen buket bunga?” tanyaku ragu-ragu.

“ bukan, tapi tunggu sebentar ya..kutanyakan dulu pada temanku, kamu duduk saja dulu” katanya sambil menunjukkan kursi di teras perumahan sebelum dia masuk kedalam kembali. sambil menggu temannya tadi. aku sedikit menghibur diri dengan mengetuk-ngetuk meja disebelah, tak lama terdengar langkah kaki mengdekatiku,,ya itu sandal sewalow..yang datang menghampiri.. sandal legendaris itu pemandangan pertama kali yang kulihat.

“ghemm”  deheman sesorang menyadarkkan lamunanku…segera aku mengambil boket bunga mawar yang ku letakkan di atas meja.

“kakak yang pesan buket ini bukan ?” tanyaku, sedangkan ia hanya mengagguk,,,.segeraku ambil buku dan

bolpoin.

“tolong tanda tangan disisni,,” pintaku. Setelah usai ia memberikan buku dan menerima pesanannya, ingin

segera ku bergegas pergi sebelum hari semakin malam.

”ini uang tambahannya”

katanyaa denga intonasi datar.

“enggak perlu” tolakku,

namun dengan cepat dia meletakkan lembaran uang seratus ribu di keranjangku, dan bergegas masuk kedalam. Namun sebelum pergi dia sedikit menatapku, ya tentu ia menatap seragam sekolahku yang tak asing lagi. Terimakasih untuk uang sakunya…

batinku

Bersambung....

JANGAN LUPA LIKE, KOMEN DAN VOTE..

KARENA ITU MENJADI MOTIVASI DAN SEMANGATKU🔥🔥

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 chapter 4
5 Chapter 5
6 chapter 6
7 chapter 7
8 chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
chapter 4
5
Chapter 5
6
chapter 6
7
chapter 7
8
chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!