Chapter 2

🌻🌻

Cahaya masuk kedalam kornea mata ku, semula  remang-remang mulai terlihat jelas plafon putih yang ada diruang, setelah terkumpul semua kesadaran ku, barulah aku bertanya pada diri sendiri. sejak kapan aku ada disini batinku.

Gadis berseragam yang sama seperti  ku yang menyadari langsung membantuku duduk dan menyodorkan segelas air putih. Sedangkan aku masih berkecamuk dengan ingatanku.

flashback

Kami berdua berjalan ketengah lapangan sesuai dengan instruksi si kakak manis tapi kejam, memulai melakukan squat jump sesuai dengan perhitungannya

"oky, kita mulai.” aba-abanya.

Aku pun mulai melakukan, tapi kondisi lutut ku yang sepertinya tidak beres menjadikan ku tak berdaya, siswa baru yang menjadi partner terlambat ku harus menanti ku, karena kami harus melakukan dengan serempak sesuai dengan hitungan sang kakak osis.

Ku pandang sekilas dia yang menungguku, aku tau apa yang ia pikirkan, pasti dia kesal olehku. Setelah hitungan hampir mencapai 30 lutut ku berasa sakit, peluh sudah menetes di jilbab, rasanya tubuhku bergetar menahan rasa sakit, kupikir wajah ku telah memucat. aku ingin mengatakan bahwa kondisimu sedang tidak baik, hanya bisa bergumam di dalam hati saja.

“loe baik-baik saja kan?” Tanya siswa disampingku sambil mengikuti gerakku. Aku hanya mengangguk

saja, diikuti mataku yang menemukan sedikit noda di rok abu-abu ku, semakin lama semakin terlihat jelas bahwa itu noda darah, dan tak lama dunia terasa  berputar-putar, barisan siswa baru didepan sana menjadi kabut yang tak jelas, bersamaan  itu kepala ku sakit dan sudah tak sadarkan diri setelah tubuhku menghantam lapangan.

 #☕☕

“ minumlah…” siswi tersebut menyadarkan lamunanku. Ku raih gelas dari gengamannya.

“ kak akhza telah memberitahuku, bahwa kamu boleh izin tidak mengikuti kegiatan mpls yang diadakan selama 2 hari” ucap gadis sebaya sembari meraih gelas kosong dari tangan ku dan diletakkan di atas meja klinik.Eh ya jangan lupa sekolah ini memiliki klinik dan uks. Aku hanya menanggapinya dengan anggukan.

“oh ya, apa kamu tadi habis kecelakaan?” Tanya sembari memandang kakiku. Aku mengikuti arahnya dan mendapati lutut ku yang sudah diperban.

“ siapa namamu?, kita belum berkenalan..” jawabku dengan memberikan sebuah pertanyaan.

Kemudian siswa itu menunjukan name tag yang ada sebelah kanan  dadanya diikuti seuntai senyum yang memperlihatkan deretan gigi rapinya Irtifa salwa Azalea ucapku dalam hati setelah membacanya.

“ perkenalkan  nama ku Fathin hafizhakia, bisa dipanggil fathin, biasanya itu sih.. tapi terserah kamu,inginnya panggil apa?” kataku sambil senyum kecil, mencoba mengimbangi keakrabannya, karena kelihatanya irtifa orang yang supel dan ceria ya hampir sama kayak aku sich..hehehe..😁😁

“ pertanyaan ku kok belum dijawab” katanya lebih tepatnya dia protes setelah aku mengalihkan pertanyaannya tadi.

"tadi... "

tet.. tet...

baru mulai aku angkat bicara, tanda bel berbunyi,.

Kini aku rebahan sendirian di atas brankar klinik, baru saja tadi setelah mendatangi untuk menanyakan keadaan ku, dia juga menyarakan untuk membeli obat yang di anjurkan di apotek agar luka ku cepat sembuh dan irtifa, dia sudah kembali lagi bergabung dalam kegiatan pengenalan lingkungan sekolah 30 menit yang lalu setelah tanda bel berbunyi, menandakan akhir jam istirahat dengan wajah kecewa sebelum mendengarkan ceritaku atas pertanyaannya. Hmm dan aku bernafas lega… akhirnya aku punya teman dihari pertamaku masuk,, hhh bahagianya akuuuu……😊😊

#☕☕

Jam sekolah usai, aku keluar klinik dengan langkah kaki pincang, namun yang memuat aku hampir terjatuh ketika seorang melingkarkan tangannya di lenganku, hampir saja ku dorong kalau belum tau itu adalah irtifa.

“astaghfirullah,,,”

kataku sembari mengusap dada. Udah kayak hantu aja dia batinku yang

disambung ucapannya

“ ya allah udah kayak lihat setan aja” di susul bibir cemberut irtifa.

“bukan gitu,, hehe ..tapi aku kaget, ku pikir anak cowok” jawabku yang tak ingin membuat irtifa salah paham, tapi iya di batin ku tadi emang begitu. Ku sunggingkan senyum terbaik ku.

“ eh dilanjutkan tadi donk” katanya mengalihkan pembicaraan. Sambil berjalan kearah parkiran aku

menceritakan peristiwa pagi tadi kepada irtifa.

“ kok ada sih orang kayak gitu, udah nyerempet orang, gak tanggung jawab pula, sebelum tuh orang tu minta maaf ke kamu dan mengakui kesalahannya , tuh orang kalau belum nikah moga

gak dapat jodoh, kalau udah punya pacar moga cepet putuss”   sumpah serapah irtifa yang greget karena cerita ku, aku heran saja yang kena musibah aku kok dia yang marah. apalagi bibirnya yang tipis, melayangkan kutukan begitu saja. entahlah kalau itu anaknya yang di sumpahin.. ini anak orang, gak kenal pula...

“ hhhh gak baik do’ain orang buruk, hmm emang kalau gak punya jodoh dan putus sama pacarnya kamu yang mau nampung” ucapku bercanda.

“ amit-amit ya,” kata

irtifa sambil mengetuk kepalanya dan bergantian dengan pohon di sampingnya.

“ hehe sapa tau jodoh kamu” canda ku dengan tawa kecil di sambut cemberut bibir irtifa, kini aku

tau sisi lain teman baru ku, cantik anggun tapiq juga cerewet.

Hari ini aku pulang bersama irtifa yang dijemput papanya , karena irtifa tetap memaksaku untuk pulang bareng bersamanya, lagian aku juga belum bisa membawa sepeda, sehingga ku titipkan di posko keamanan sekolah.

“ makasih om” ucapku pada papa irtifa setelah memberhentikan mobil di pinggir jalan depan rumahku.

“ sama-sama nak fathin, maaf om gak bisa mampir soal nya mau jemput mamanya irtifa” ucapnya sebelum aku menawarkan untuk mampir ke rumah, soalnya papa irtifa tau jika aku akan mengucapkan

itu.

" oh iya gpp om, sekali lagi terimakasih"

Saat aku sudah menutup pintu mobil irtifa membuka kaca mobil sedikit mengeluarkan kepalanya.

“ lain waktu main kerumah ku, aku akan kenalkan kamu sama abangku yang tertampan, sapa tau kalian jodoh ..” ucapnya dengan  berbisik. Aku hanya memandangnya dengan mengerutkan dahi ku, dan tak lama mobil melaju diikuti  ibu jari dan telunjuk irtifa membentuk lingkaran dengan isyarat kata Ok, sedangkan aku melangkahkan kaki ke halaman rumah dengan menggeleng- gelengkan kepala. Sampai dalam rumah ku ambil foto  yang berada di atas nakas, melihat kebersamaan irtifa dan papanya mengingatkanku pada ayah.

Aku rindu, ayah….

Bersambung…

jangan lupa tinggalkan jejak  comment, asalkan jangan yang pedes"😂😂👌

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 chapter 4
5 Chapter 5
6 chapter 6
7 chapter 7
8 chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
chapter 4
5
Chapter 5
6
chapter 6
7
chapter 7
8
chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!