🌻🌻
Cahaya masuk kedalam kornea mata ku, semula remang-remang mulai terlihat jelas plafon putih yang ada diruang, setelah terkumpul semua kesadaran ku, barulah aku bertanya pada diri sendiri. sejak kapan aku ada disini batinku.
Gadis berseragam yang sama seperti ku yang menyadari langsung membantuku duduk dan menyodorkan segelas air putih. Sedangkan aku masih berkecamuk dengan ingatanku.
flashback
Kami berdua berjalan ketengah lapangan sesuai dengan instruksi si kakak manis tapi kejam, memulai melakukan squat jump sesuai dengan perhitungannya
"oky, kita mulai.” aba-abanya.
Aku pun mulai melakukan, tapi kondisi lutut ku yang sepertinya tidak beres menjadikan ku tak berdaya, siswa baru yang menjadi partner terlambat ku harus menanti ku, karena kami harus melakukan dengan serempak sesuai dengan hitungan sang kakak osis.
Ku pandang sekilas dia yang menungguku, aku tau apa yang ia pikirkan, pasti dia kesal olehku. Setelah hitungan hampir mencapai 30 lutut ku berasa sakit, peluh sudah menetes di jilbab, rasanya tubuhku bergetar menahan rasa sakit, kupikir wajah ku telah memucat. aku ingin mengatakan bahwa kondisimu sedang tidak baik, hanya bisa bergumam di dalam hati saja.
“loe baik-baik saja kan?” Tanya siswa disampingku sambil mengikuti gerakku. Aku hanya mengangguk
saja, diikuti mataku yang menemukan sedikit noda di rok abu-abu ku, semakin lama semakin terlihat jelas bahwa itu noda darah, dan tak lama dunia terasa berputar-putar, barisan siswa baru didepan sana menjadi kabut yang tak jelas, bersamaan itu kepala ku sakit dan sudah tak sadarkan diri setelah tubuhku menghantam lapangan.
#☕☕
“ minumlah…” siswi tersebut menyadarkan lamunanku. Ku raih gelas dari gengamannya.
“ kak akhza telah memberitahuku, bahwa kamu boleh izin tidak mengikuti kegiatan mpls yang diadakan selama 2 hari” ucap gadis sebaya sembari meraih gelas kosong dari tangan ku dan diletakkan di atas meja klinik.Eh ya jangan lupa sekolah ini memiliki klinik dan uks. Aku hanya menanggapinya dengan anggukan.
“oh ya, apa kamu tadi habis kecelakaan?” Tanya sembari memandang kakiku. Aku mengikuti arahnya dan mendapati lutut ku yang sudah diperban.
“ siapa namamu?, kita belum berkenalan..” jawabku dengan memberikan sebuah pertanyaan.
Kemudian siswa itu menunjukan name tag yang ada sebelah kanan dadanya diikuti seuntai senyum yang memperlihatkan deretan gigi rapinya Irtifa salwa Azalea ucapku dalam hati setelah membacanya.
“ perkenalkan nama ku Fathin hafizhakia, bisa dipanggil fathin, biasanya itu sih.. tapi terserah kamu,inginnya panggil apa?” kataku sambil senyum kecil, mencoba mengimbangi keakrabannya, karena kelihatanya irtifa orang yang supel dan ceria ya hampir sama kayak aku sich..hehehe..😁😁
“ pertanyaan ku kok belum dijawab” katanya lebih tepatnya dia protes setelah aku mengalihkan pertanyaannya tadi.
"tadi... "
tet.. tet...
baru mulai aku angkat bicara, tanda bel berbunyi,.
Kini aku rebahan sendirian di atas brankar klinik, baru saja tadi setelah mendatangi untuk menanyakan keadaan ku, dia juga menyarakan untuk membeli obat yang di anjurkan di apotek agar luka ku cepat sembuh dan irtifa, dia sudah kembali lagi bergabung dalam kegiatan pengenalan lingkungan sekolah 30 menit yang lalu setelah tanda bel berbunyi, menandakan akhir jam istirahat dengan wajah kecewa sebelum mendengarkan ceritaku atas pertanyaannya. Hmm dan aku bernafas lega… akhirnya aku punya teman dihari pertamaku masuk,, hhh bahagianya akuuuu……😊😊
#☕☕
Jam sekolah usai, aku keluar klinik dengan langkah kaki pincang, namun yang memuat aku hampir terjatuh ketika seorang melingkarkan tangannya di lenganku, hampir saja ku dorong kalau belum tau itu adalah irtifa.
“astaghfirullah,,,”
kataku sembari mengusap dada. Udah kayak hantu aja dia batinku yang
disambung ucapannya
“ ya allah udah kayak lihat setan aja” di susul bibir cemberut irtifa.
“bukan gitu,, hehe ..tapi aku kaget, ku pikir anak cowok” jawabku yang tak ingin membuat irtifa salah paham, tapi iya di batin ku tadi emang begitu. Ku sunggingkan senyum terbaik ku.
“ eh dilanjutkan tadi donk” katanya mengalihkan pembicaraan. Sambil berjalan kearah parkiran aku
menceritakan peristiwa pagi tadi kepada irtifa.
“ kok ada sih orang kayak gitu, udah nyerempet orang, gak tanggung jawab pula, sebelum tuh orang tu minta maaf ke kamu dan mengakui kesalahannya , tuh orang kalau belum nikah moga
gak dapat jodoh, kalau udah punya pacar moga cepet putuss” sumpah serapah irtifa yang greget karena cerita ku, aku heran saja yang kena musibah aku kok dia yang marah. apalagi bibirnya yang tipis, melayangkan kutukan begitu saja. entahlah kalau itu anaknya yang di sumpahin.. ini anak orang, gak kenal pula...
“ hhhh gak baik do’ain orang buruk, hmm emang kalau gak punya jodoh dan putus sama pacarnya kamu yang mau nampung” ucapku bercanda.
“ amit-amit ya,” kata
irtifa sambil mengetuk kepalanya dan bergantian dengan pohon di sampingnya.
“ hehe sapa tau jodoh kamu” canda ku dengan tawa kecil di sambut cemberut bibir irtifa, kini aku
tau sisi lain teman baru ku, cantik anggun tapiq juga cerewet.
Hari ini aku pulang bersama irtifa yang dijemput papanya , karena irtifa tetap memaksaku untuk pulang bareng bersamanya, lagian aku juga belum bisa membawa sepeda, sehingga ku titipkan di posko keamanan sekolah.
“ makasih om” ucapku pada papa irtifa setelah memberhentikan mobil di pinggir jalan depan rumahku.
“ sama-sama nak fathin, maaf om gak bisa mampir soal nya mau jemput mamanya irtifa” ucapnya sebelum aku menawarkan untuk mampir ke rumah, soalnya papa irtifa tau jika aku akan mengucapkan
itu.
" oh iya gpp om, sekali lagi terimakasih"
Saat aku sudah menutup pintu mobil irtifa membuka kaca mobil sedikit mengeluarkan kepalanya.
“ lain waktu main kerumah ku, aku akan kenalkan kamu sama abangku yang tertampan, sapa tau kalian jodoh ..” ucapnya dengan berbisik. Aku hanya memandangnya dengan mengerutkan dahi ku, dan tak lama mobil melaju diikuti ibu jari dan telunjuk irtifa membentuk lingkaran dengan isyarat kata Ok, sedangkan aku melangkahkan kaki ke halaman rumah dengan menggeleng- gelengkan kepala. Sampai dalam rumah ku ambil foto yang berada di atas nakas, melihat kebersamaan irtifa dan papanya mengingatkanku pada ayah.
Aku rindu, ayah….
Bersambung…
jangan lupa tinggalkan jejak comment, asalkan jangan yang pedes"😂😂👌
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments