Sarapan

Subuh menjelang, setelah menyelsaikan kewajibannya sebagai seorang muslimah, ayu membereskan tempat tidurnya dan setelah aktifitasnya itu selesai dia akan kedapur membantu bi asih asisten rumah tangga kakaknya untuk menyiapkan sarapan. Dia sudah sangat sering

melakukannya sampai bi asih merasa tidak enak, seperti pagi ini ayu membantu bi asih memotong bawang merah.

“Den ayu, biar bibi saja,den ayu mending siap2 saja, bukannya den ayu hari ini sudah masuk kuliah."

Mendengar kalimat bi asih semangat ayu mengendur, hari ini memang adalah hari pertamanya masuk kuliah setelah semua kepindahannya diurus oleh arya, tapi ayu merasa tidak bersemangat, sebenarnya dia paling gak suka dengan suasana baru, ayu paling gak bisa bersosialisasi dan berintraksi dengan orang baru, dia terpaksa pindah dari kota Jogja ke kota Jakarta mengikuti keluarganya untuk mengurus bisniss yang semakin berkembang dikota dijakarta, ayu

begitu berat meninggalkan kota Jogja, kota yang telah membesarkannya, dia juga harus meninggalkan semua kenangan yang pernah terjadi dikota itu. Ayu sebenarnya berniat tinggal

dengan bhima kakak keduanya, tapi mengingat istri bima tidak begitu ramah padanya dia terpaksa ikut dengan keluarga arya kakak pertamanya.

“masih pagi bi, entaran aja, lagian ayu juga gak ribet kok orangnya,” ayu memang tidak seperti gadis kebanyakan yang menghabiskan waktu hanya untuk berdandan selama berjam-jam, dia sering tampil natural dengan tidak banyak menggunakan riasan diwajahnya.

“Daripada ayu tidur-tiduran mending bantuin bibikkan biar cepet selesai”

“Den, ayu, den ayu, kok ada wanita sebaik den ayu”

Dan pagi itu dilewati ayu dan bi asih bertempur didapur dan setelah semuanya beres barulah ayu beranjak kekamarnya untuk bersiap-siap kekampus barunya.

*******

Sebelum beranjak keluar Ayu menatap pantulannya dicermin riasnya yang memampangkan wajah murungnya membayangkan bagaimana hari-hari kedepannya dikampus barunya.

“Jangan murung ayu, semangat, semangat, kamu pasti bisa melalui hari ini dan mendapat teman.” dia menyemangati dirinya sendiri sebelum melangkahkan kakinya keluar pintu kamarnya.

Dimeja makan formasi keluarganya sudah lengkap duduk mengelilingi meja makan. Disana ada kakak tertuanya arya dan istrinya ajeng beserta keponakannya putri yang sudah siap dengan pakain seragam taman kanak-kanaknya dan disana juga ada sakti kakaknya yang ketiga.

“Mas sakti,” heran ayu “Ngapain pagi-pagi sudah ada disini” bertanya pada diri sendiri.

Ayu memiliki tiga orang kakak dan semuanya laki-laki, pertama arya kakak tertuanya dan ayu

tinggal bersamanya, kakaknya yang kedua bhima yang mengurus bisnis keluarga dikota Jogja dan yang terakhir sakti. Sakti belum menikah dan dia tinggal diapertmen yang dibelinya dari

hasil kerja kerasnya sendiri. Sedangkan kedua orang tua 4 bersaudara itu sudah meninggal 2 tahun yang lalu karna kecelakan. Baik arya ataupun bima sangat protektif menjaga ayu, apapun yang berhubungan dengan ayu baik itu masalah pertemanan, lebih-lebih laki-laki yang

mendekati ayu harus melalui seleksi ketat, gak heran diusia yang sekarang ayu masih belum punya pacar, bukan karna tidak ada yang mau tapi setiap laki-laki segan mendekati ayu mengingat kakak ayu yang galak. Berbeda dengan arya dan bhima, sakti cendrung cuek dan

gak pedulian terhadap ayu.

Seperti biasanya juga suasana pagi ini sama seperti pagi sebelumnya yaitu hening,damai dan sentosa tidak ada percakapan yang terjadi mengingat arya tidak suka adanya obrolan ketika

makan.

“Pagi aunty,” sapa keponaan ayu begitu melihat ayu.

Ayu ingin membalas sapaan ponaan imutnya namun arya mendahului menegur putrinya dengan tegas“putrii, berapa kali ayah bilang kalau makan jangan bicara” bocah kecil itu bungkam.

“Mas, jangan terlalu keras begitu, putrikan masih kecil dia belum terlalu mengerti apa yang mas inginkan”

“Justru karna dia masih kecil ajeng, putri harus didik tata krama, sopan santun, putri harus tau dari kalangan keluarga mana dia berasal”

Ajeng memilih diam, tidak mau lagi mendebat suaminya, kalau dilanjutkan bisa-bisa semua yang ada dimeja makan tidak bisa menikmati sarapan yang terhidang dengan tenang.

Ayu mengelus pucuk kepala putri dan tersenyum pada keponakan kecilnya itu untuk membalas ucapan selamat paginya. Seperti yang dijelaskan barusan mereka makan dalam diem, hanya suara sendok dan garpu yang beradu, bahkan suara kunyahan pun tidak boleh terdengar dimeja makan itu.

“Hari ini kamu diantar sakti , berhubung mas belum mendapatkan sopir yang tepat untukmu” ujar arya begitu aktifitas sarapan membosankan itu selesai.

Sekarang ayu tau alasan kenapa sakti ada disini pagi-pagi begini,

“pantes aja muka mas sakti kayak asam jawa gitu,” batinnya, karna sedari tadi sakti berwajah masam, ayu yakin kakaknya terpaksa mengantarnya tapi dia mana berani menolak perintah arya.

Paling malas ayu kalau sakti yang disuruh mengantar tapi lebih malas lagi kalau arya yang mengantar, dulu dia memang punya sopir pribadi yang mengantar jemputnya, saat ini arya masih

dalam tahap mencarikanya dan belum nemu yang pas.

Dalam hati sakti ngomel, “Dasar tuan putri manja, kerjaanya bikin susah orang aja, segeda anak gajah begini masih aja harus diantar” hanya itu yang bisa dilakukan sakti mengingat protes bener-benee gak mungkin mengingat arya sudah pasti akan menendangnya.

****

Terpopuler

Comments

Wati Simangunsong

Wati Simangunsong

ad y kk kya sakti

2021-11-25

0

Wati SiLviana

Wati SiLviana

maaf Thor bukan nya kalo cewek harus nya di panggil Non yah kalo den panggilan buat cwo kn

2021-08-09

0

lihat semua
Episodes
1 Adit
2 Kenangan Ayu
3 Pulang
4 Sarapan
5 Mengejar bis
6 Cowok menyebalkan
7 Shoping
8 Pesta
9 Terjebak tauran
10 Dirumah ayu
11 Kisah tentang adit
12 Calon bini
13 Anak emas, anak perak dan anak perungu
14 Jangan panggil aku ayy
15 Bertemu
16 Taruhan
17 Jalan-jalan
18 Bertemu adit
19 Sakit
20 Kiriman coklat
21 Masuk kuliah
22 Pertemuan dikantin
23 Mengantar ayu pulang
24 Heboh
25 Pelukan
26 Menunggu kabar darinya
27 Insiden dikelas
28 Mungkin ini yang namanya jodoh
29 Taman
30 Live romans
31 Cerita Anggi
32 Rumpi DiDapur
33 Ciuman Pertama
34 Pertempuran di Kantin
35 Menghapus Air Mata Ayu
36 Kencan
37 I Love You Ayy
38 Bertemu Musuh Bebuyutan
39 Ajakan Arman
40 Buket Bunga
41 Ayu Diculik
42 Menyelamatkan Ayu
43 Aku Mau Jadi Pacar Kamu
44 Taruhan Dibatalkan
45 Panggil Aku Sayang
46 Hukuman Untuk Adit
47 Kebelet Ingin Punya Mantu
48 Calon Kakak Ipar
49 Kencan Di Rooftop
50 Perkelahian Di Bar
51 Kejadian Romantis Di Taman
52 Menjauhi Adit
53 Kegalauan Adit
54 Pliss Jangan Tinggalkan Aku
55 Baikan
56 Menginap
57 Ditangkap Polisi
58 Sapu Tangan
59 Kabur
60 Hati Yang Baru
61 Pura-Pura Sakit
62 Ngibulin Sakti
63 Pertemuan
64 Adit Berubah
65 Kejutan Ulang Tahun Ayu
66 Malam Terindah
67 Luka
68 Aku Mau Di Jodohkan
69 Lo Mencintai Dia
70 Dunia Selebar Daun Kelor
71 Positif
72 Lo Harus Move On
73 Lo Harus Move On
74 Kenangan Masa Lalu
75 Kisah Cinta Yang Rumit
76 Ketahuan
77 Berita Buruk
78 Kami Mencintaimu
79 Menyampaikan Kebenaran
80 Menerima Kenyataan
81 Dia Anakmu
82 Hari Bahagia (Final Episode)
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Adit
2
Kenangan Ayu
3
Pulang
4
Sarapan
5
Mengejar bis
6
Cowok menyebalkan
7
Shoping
8
Pesta
9
Terjebak tauran
10
Dirumah ayu
11
Kisah tentang adit
12
Calon bini
13
Anak emas, anak perak dan anak perungu
14
Jangan panggil aku ayy
15
Bertemu
16
Taruhan
17
Jalan-jalan
18
Bertemu adit
19
Sakit
20
Kiriman coklat
21
Masuk kuliah
22
Pertemuan dikantin
23
Mengantar ayu pulang
24
Heboh
25
Pelukan
26
Menunggu kabar darinya
27
Insiden dikelas
28
Mungkin ini yang namanya jodoh
29
Taman
30
Live romans
31
Cerita Anggi
32
Rumpi DiDapur
33
Ciuman Pertama
34
Pertempuran di Kantin
35
Menghapus Air Mata Ayu
36
Kencan
37
I Love You Ayy
38
Bertemu Musuh Bebuyutan
39
Ajakan Arman
40
Buket Bunga
41
Ayu Diculik
42
Menyelamatkan Ayu
43
Aku Mau Jadi Pacar Kamu
44
Taruhan Dibatalkan
45
Panggil Aku Sayang
46
Hukuman Untuk Adit
47
Kebelet Ingin Punya Mantu
48
Calon Kakak Ipar
49
Kencan Di Rooftop
50
Perkelahian Di Bar
51
Kejadian Romantis Di Taman
52
Menjauhi Adit
53
Kegalauan Adit
54
Pliss Jangan Tinggalkan Aku
55
Baikan
56
Menginap
57
Ditangkap Polisi
58
Sapu Tangan
59
Kabur
60
Hati Yang Baru
61
Pura-Pura Sakit
62
Ngibulin Sakti
63
Pertemuan
64
Adit Berubah
65
Kejutan Ulang Tahun Ayu
66
Malam Terindah
67
Luka
68
Aku Mau Di Jodohkan
69
Lo Mencintai Dia
70
Dunia Selebar Daun Kelor
71
Positif
72
Lo Harus Move On
73
Lo Harus Move On
74
Kenangan Masa Lalu
75
Kisah Cinta Yang Rumit
76
Ketahuan
77
Berita Buruk
78
Kami Mencintaimu
79
Menyampaikan Kebenaran
80
Menerima Kenyataan
81
Dia Anakmu
82
Hari Bahagia (Final Episode)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!