Mengejar bis

Mobil arya dan sakti berjalan beriringan keluar dari gerbang rumah, dua mobil tersebut melaju kearah yang berlawanan. Didalam mobil sakti yang ditumpangi ayu terciptabkeheningan, dua orang kakak adik itu sudah seperti patung karna satu pun tidak ada yang buka suara, entah itu cuma untuk sekedar berbasa-basi atau ngolor ngidul, emang keturunan

sieh, mulai dari bapak dan kakak-kakaknya bahkan ayu sendiri orangnya kaku. Belum jauh melaju, mobil sakti berjalan lambat, sadar akan apa yang terjadi sakti menepikan mobilnya dan mobil itu bener-benee berhenti total alias mogok.

“Kenapa mas,” kondisi itu membuat ayu membuka bibirnya karna ingin tahu apa yang terjadi.

“Mogok,”

“Mogok mas, kok bisa,”

“Mana aku tahu, tanya tuh mobilnya,” tandas sakti tidak punya perasaan.

Ayu terdiam, ”Kenapa diam aja, dorong gieh,”

“Dorong mas, maksudnya aku yang...."

“Iya dorong yu, bebal banget sieh kamu,"

“Tapi mas aku,"

“Kamu bisa nyetir,”

Ayu menggeleng, “Ya udah sana dorong.” perintahnya tanpa perasaan.

Dengan berat hati ayu keluar, berjalan kearah belakang mobil dan mulai meletakkan kedua

tangannya dibadan mobil, sekuat tenaga dia berusaha mendorong mobil yang sangat mustahil untuk dilakukan olehnya.

“Kamu dorong gaak sieh, kok gak gerak,”

“Ayu dorong mas, tapi berat,"

“Kamukan tadi makannya banyak,”

“Iya mas, tapi mobil mas kan berat, tenaga ayu gak cukup kuat buat ngedorong, coba mas yang dorong deh,”

Sakti ngedumel “Dasar manja,” dia keluar dan menutup pintu mobilnya dengan keras. Sakti melihat jam yang melingkar dipergelangan tangan kirinya, merogoh ponselnya dan menelpon bengkel langgananya. Karna usahanya sia-sia, ayu mendekati kakaknya yang sudah selesai menelpon.

“Gimana mas,”

“Gak gimana-gimana, aku sudah nelpon bengekel buat ngurus neih mobil, jadi kamu mending naik taksi aja,”

“Mas mau naik apa,”

“Gampanglah itu, naik ojek juga bisa,”

“Terus aku gimana mas,”

“Jangan manja yu, kamu tuh udah gede, belajar mandiri donk, jangan kerjanya nyusahin mas-masmu aja,”

Ayu terdiam, dia sedih mendengar kalimat sakti yang mungkin menganggapnya dirinya adalah beban.

Sakti memanggil ojek yang kebetulan lewat, “Ojek,” teriaknya.

“Nah, mas duluan, kamu pesen taksi online, tunggu ojek atau terserahlah, kamu sudah besarkan yu,” sakti meninggalkan adik perempuannya tanpa perasaan.

“Mas...” teriak ayu memandang punggung kakaknya yang menjauh. Sakti memang

tega, seenggaknya dia nemenin ayu kek untuk menunggu sampai dia dapat angkutan, ini untuk kedua kalinya sakti meninggalkannya, dulu ketika dia SMA kejadiannya juga hamppir

serupa, dan sekarang terulang lagi. Ditinggalkan tanpa perasaan seperti ini rasanya ayu ingin menangis apalagi ayu takut naik angkutan umum, ini karna pengaruh berita yang sering ditontonnya, karna banyak kasus pelecehan, pemerkosaan dan perampokan sering terjadi diangkutan umum, tapi yah mau bagaimana lagi dia harus melakukannya karna kondisi darurat.

Pilihannya jatuh pada taksi, tapi dari tadi tidak ada taksi yang lewat, mau pesan taksi online gak mungkin karna butuh waktu untuk menemukan lokasinya, naik ojek jelas-jelas bukan yang akan dipilihnya. Ayu memutuskan untuk berjalan kehalte bis yang tidak jauh dari sana, tapi sayangnya karna jalannya yang lambat, bis yang tadi berhenti dihalte setelah menaikkan penumpang sudah berjalan kembali.

“Eh,” paniknya “tunggu,” dia berlari berusaha mengejar sembari berteriak.

“Tunggu, tunggu,” tapi teriakkanya tidak didengar.

“Woeeee, tungggu bren*sek” sebuah teriakan dari suara bariton dibelakang membuat ayu berjengit, reflek berhenti dan menolehkan kepalanya kesumber suara yang ternyata pemiliknya tidak lain adalah adit.

“Woee, berhenti atau gue timpuk lo,"

Ajaib bis itu berhenti setelah mendengar ancaman adit, adit berlari menyongsong bis, ketika kakinya menginjak pintu masuk dia menoleh pada ayu “lo tadi gak berusaha ngejar pesawatkan”

Kalimat itu menyadarkan ayu, dia berlari kearah bis. Bis itu penuh sesak, ayu terpaksa berdiri, dan berpegangan. Seorang laki-laki yang berdiri

didekat ayu menempelkan lengannya kelengan ayu dan menyenggol-nyenggolkannya. Ayu

risih, berusaha untuk menggeser tubuhnya, tapi cowok itu semakin gencar memepernya.

“Mas, bisa sanaan dikit gak,”

“Kenapa neng, kan enak dempet-dempetan gini, apalagi musim dingin begini”

Adit yang melihat hal tersebut merengsek ditengah-ditengah ayu dan laki-laki tersebut, laki-laki itu menatap

adit tidak suka, adit balas menatapnya.

“Dia cewek gue,”

“Hehhh” lirih ayu mendengar cowok yang tidak kenalnya ngaku-ngaku sebagai pacarnya, namun sedetik kemudian dia mengerti cowok ini melakukannya untuk menyelamatkannya dari laki-laki

kurang ajar barusan.

“Jangan berani-beraninya lo kurang ajar sama cewek gue kalau gak mau gue lempar tubuh lo dari bis”

Laki-laki itu menggeser tubuhnya menjauh, takut dia mendengar ancaman adit. Adit berdiri didekat ayu dan memandang laki barusan dengan sorot tajam.

“Lain kali kalau mau naik bis, jangan pakai rok begitu, usahakan pakai jeans, pakai rok begitu ngundang nafsu cowok kurang iman."

“Iya,” jawabanya, karna kalau sudah mendapat sopir dia tidak akan mau naik bis lagi,

“Makasih ya” tambahnya

“Gue adit, cowok terganteng dikota ini," dengan pedenya dia memperkenalkan diri “Lo,”

Ayu menatap sekilas wajah cowok bernama adit dan berkomentar dalam hati, “Emang ganteng sieh tapi apa perlu senarsis itu, “

“Iya, lo bisa lihat wajah ganteng gue sepuas lo, tapi kasih tau dulu nama lo siapa” ujar adit yang melihat ayu memperhatikan wajahnya.

“Ehhh,” ayu salting “Ayu mas,”

“Apa, gue gak denger. “ bohongnya, karna meskipun suara ayu kecil adit bisa mendengarnya.

”Ayu mas,” suara sedikit lebih besar.

“Wahh, ternyata kalau lo yang manggil mas kok enak yah kedengarannya,"

“Eh, kok dia malah ngegombal,” batinnya.

“Lo kuliah,nkerja, atau nikah, janda atau simpenan om-om"

“Ihh, kalau dia tidak nolongin barusan malas ngejawabnya,” ayu membatin.

“Jawab donk jangan diem,”

“Kuliah mas”

“ Gue juga”

“Dimana”

“Universitas XX”

“Wah sama”

“Semeser berapa”

“III”

“Wah sama juga, jangan-jangan kita jodoh lagi."

“Ihhh, nieh cowok lama-lama menyebalkan” desah ayu merasa jengkel dengan adit. Melihat ekspresi diwajah ayu yang keilihatan tidak suka dengan candaannya adit berkata.

“Elahh, bercanda neng, tapi kalau jodoh gak apa-apa juga sieh,” nyengir.

“Lo jurusana apa,”

“HI”

“Hotel Indonesia”

“Hubungan internasional mas”

“Oh, hehe, begoknya gue mana ada jurusan hotel indonesia, lo udah punya pacar”

Ayu menggeleng “Lo mau jadi pacar gue”

“Apa-apaan sieh nieh cowok, menyebalkan banget” batinnya.

“Bercanda lagi gue, jangan baper gitu donk, tapi kalau jadi sahabat gue mau donk.”

"Ih, itu,"

Untungnya bis berhenti jadi ayu gak perlu meladeni keisengan adit lagi dan menjawab pertanyaan adit barusan. Ayu bernafas lega. Mereka turun dari bis, adit melirik angka jam di pergelangan tangannya dan menepuk

jidatnya, “Udah telat gue, gue duluan.”

Adit berlari namun kembali berbalik. “Sama-sama” padahal ayu tidak mengucapkan terimakasih.

“Sebagai tanda terimakasih traktir gue makan siang”.

“Apa-apaan dia, dasar cowok tengil,”

Karna sadar dia juga telat juga buru-buru ayu melajukan langkahnya memasuki halaman kampus barunya.

******

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Mobil orang kaya bisa mogok juga ya,Emang gak di service mobilnya..😂

2024-10-07

0

Wati Simangunsong

Wati Simangunsong

tama aditya x y

2021-11-25

1

lihat semua
Episodes
1 Adit
2 Kenangan Ayu
3 Pulang
4 Sarapan
5 Mengejar bis
6 Cowok menyebalkan
7 Shoping
8 Pesta
9 Terjebak tauran
10 Dirumah ayu
11 Kisah tentang adit
12 Calon bini
13 Anak emas, anak perak dan anak perungu
14 Jangan panggil aku ayy
15 Bertemu
16 Taruhan
17 Jalan-jalan
18 Bertemu adit
19 Sakit
20 Kiriman coklat
21 Masuk kuliah
22 Pertemuan dikantin
23 Mengantar ayu pulang
24 Heboh
25 Pelukan
26 Menunggu kabar darinya
27 Insiden dikelas
28 Mungkin ini yang namanya jodoh
29 Taman
30 Live romans
31 Cerita Anggi
32 Rumpi DiDapur
33 Ciuman Pertama
34 Pertempuran di Kantin
35 Menghapus Air Mata Ayu
36 Kencan
37 I Love You Ayy
38 Bertemu Musuh Bebuyutan
39 Ajakan Arman
40 Buket Bunga
41 Ayu Diculik
42 Menyelamatkan Ayu
43 Aku Mau Jadi Pacar Kamu
44 Taruhan Dibatalkan
45 Panggil Aku Sayang
46 Hukuman Untuk Adit
47 Kebelet Ingin Punya Mantu
48 Calon Kakak Ipar
49 Kencan Di Rooftop
50 Perkelahian Di Bar
51 Kejadian Romantis Di Taman
52 Menjauhi Adit
53 Kegalauan Adit
54 Pliss Jangan Tinggalkan Aku
55 Baikan
56 Menginap
57 Ditangkap Polisi
58 Sapu Tangan
59 Kabur
60 Hati Yang Baru
61 Pura-Pura Sakit
62 Ngibulin Sakti
63 Pertemuan
64 Adit Berubah
65 Kejutan Ulang Tahun Ayu
66 Malam Terindah
67 Luka
68 Aku Mau Di Jodohkan
69 Lo Mencintai Dia
70 Dunia Selebar Daun Kelor
71 Positif
72 Lo Harus Move On
73 Lo Harus Move On
74 Kenangan Masa Lalu
75 Kisah Cinta Yang Rumit
76 Ketahuan
77 Berita Buruk
78 Kami Mencintaimu
79 Menyampaikan Kebenaran
80 Menerima Kenyataan
81 Dia Anakmu
82 Hari Bahagia (Final Episode)
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Adit
2
Kenangan Ayu
3
Pulang
4
Sarapan
5
Mengejar bis
6
Cowok menyebalkan
7
Shoping
8
Pesta
9
Terjebak tauran
10
Dirumah ayu
11
Kisah tentang adit
12
Calon bini
13
Anak emas, anak perak dan anak perungu
14
Jangan panggil aku ayy
15
Bertemu
16
Taruhan
17
Jalan-jalan
18
Bertemu adit
19
Sakit
20
Kiriman coklat
21
Masuk kuliah
22
Pertemuan dikantin
23
Mengantar ayu pulang
24
Heboh
25
Pelukan
26
Menunggu kabar darinya
27
Insiden dikelas
28
Mungkin ini yang namanya jodoh
29
Taman
30
Live romans
31
Cerita Anggi
32
Rumpi DiDapur
33
Ciuman Pertama
34
Pertempuran di Kantin
35
Menghapus Air Mata Ayu
36
Kencan
37
I Love You Ayy
38
Bertemu Musuh Bebuyutan
39
Ajakan Arman
40
Buket Bunga
41
Ayu Diculik
42
Menyelamatkan Ayu
43
Aku Mau Jadi Pacar Kamu
44
Taruhan Dibatalkan
45
Panggil Aku Sayang
46
Hukuman Untuk Adit
47
Kebelet Ingin Punya Mantu
48
Calon Kakak Ipar
49
Kencan Di Rooftop
50
Perkelahian Di Bar
51
Kejadian Romantis Di Taman
52
Menjauhi Adit
53
Kegalauan Adit
54
Pliss Jangan Tinggalkan Aku
55
Baikan
56
Menginap
57
Ditangkap Polisi
58
Sapu Tangan
59
Kabur
60
Hati Yang Baru
61
Pura-Pura Sakit
62
Ngibulin Sakti
63
Pertemuan
64
Adit Berubah
65
Kejutan Ulang Tahun Ayu
66
Malam Terindah
67
Luka
68
Aku Mau Di Jodohkan
69
Lo Mencintai Dia
70
Dunia Selebar Daun Kelor
71
Positif
72
Lo Harus Move On
73
Lo Harus Move On
74
Kenangan Masa Lalu
75
Kisah Cinta Yang Rumit
76
Ketahuan
77
Berita Buruk
78
Kami Mencintaimu
79
Menyampaikan Kebenaran
80
Menerima Kenyataan
81
Dia Anakmu
82
Hari Bahagia (Final Episode)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!