#Malamnya
Di kota M
Di salah satu apartemen. Seorang pria tampak sibuk membenahi barang-barangnya, semua peralatan yang akan ditinggalkannya di apartemen itu, ditutupi dengan kain putih.
Setelah merasa tidak ada lagi yang tersisa, pria kepala 3 itu pun keluar dari apartemennya. (Kepala 3 artinya umur 3 puluhan yah guys). Yaps, dia adalah Michel/ Mike. Tapi dia lebih suka jika dipanggil Mike dibandingkan Michel.
Ketika keluar menuju basement parkir, sebuah mobil membunyikan klakson. Mike yang mendengar suara itupun menoleh. Mike yang mengenali mobil itu langsung acuh tak acuh meninggalkannya menuju mobilnya.
Merasa diabaikan oleh Mike, pemilik mobil itupun keluar dan berlari kecil kearah Mike.
"Mike! Tunggu!" Teriak perempuan itu. Dia adalah rekan kerja Mike, dia menyukai Mike, tapi Mike hanya menganggap nya sebagai rekan kerja, tidak lebih dari itu.
"Naomi? Ada apa?" Tanya Mike.
"Kamu dipanggil kok cuek sih?" Tanya Naomi kesal.
"Aku gak tau itu mobil kamu, lagian kamu manggil orang kayak gitu mana paham. Ada apa?" Tanya Mike untuk kedua kalinya.
"Kamu udah beresin semua barang-barang kamu?" Tanya Naomi.
"Udah kok" jawab Mike singkat.
"Berkas-berkas kamu?" Tanya Naomi lagi.
"Aku ingin membakarnya tapi Milan memintanya, jadi aku memberikan semua kasusku padanya. Ada apa?" Jawab Mike.
"Jadi kamu gak akan kesini lagi dong?" Tanya Naomi.
"Sepertinya begitu. Yah udah aku pergi dulu yah?" Jawab Mike. Kemudian membuka pintu mobilnya dan izin pamit pada Naomi.
"Aku ikut!" Naomi menahan pintu mobil Mike.
"Ikut kemana? Aku mau balik ke kota I, bukan pindah tempat." Ucap Mike.
"Sebenarnya karena masalah kemarin, aku ikut dipindah tugaskan, kebetulan kekota I, makanya aku nyusul kamu kesini biar kita bisa barengan kesana." Ucap Naomi.
"Ya ampun, kok bisa gitu sih? Maaf yah, gara-gara aku membangkang, kamu jadi ikutan kena." Mike merasa sangat bersalah sekarang.
"Mungkin udah takdir kita berdua untuk selalu bersama, makanya kita selalu ketemu dan bersama di semua situasi." Ucap Naomi.
"Mike.. aku seriusan suka sama kamu, aku gak nuntut kamu untuk menjawabnya hari ini, tapi kasih aku kesempatan untuk dekat sama kamu,supaya kamu tau, aku serius sama kamu." Kini, Naomi kembali mengucapkan perasaannya pada Mike.
"Naomi, sudahlah, aku gak mau nyakitin kamu, percuma aku kasih kamu kesempatan kalo aku gak punya rasa sama kamu."
"Milan suka sama kamu Nao...." Ucapan Mike terpotong.
"Tapi aku gak suka sama Milan Mike, aku sukanya sama kamu." Ucap Naomi. Matanya kini mulai berkaca-kaca.
"Bagaimana perasaan kamu yang ditaksir sama Milan tapi kamu gak suka sama dia, kalau kamu emang gak suka sama Milan, mau tiap hari Milan nembak kamu pun gak akan mempan. Sama Naomi, aku sama kayak kamu, kamu suka sama aku, tapi gak dengan aku. Sekarang kamu ngerti kan? Aku gak mau buat kamu sakit hati Naomi, please mengertilah." Ucap Mike memberi pemahaman pada Naomi.
Naomi kini hanya duduk berjongkok menangkup wajahnya dengan kedua tangannya menangis, Naomi kini mengerti, Mike emang gak suka sama dia.
Mike yang melihat Naomi menangis, kemudian berjongkok memegang kedua lengan Naomi dan mengajaknya berdiri.
"Aku minta maaf Naomi. Bagaimanapun perasaan kita gak bisa dilawan, aku ngerti sama perasaan kamu. Percuma aja kita pacaran, tapi aku gak ada rasa sama kamu." Mike memeluk Naomi.
Naomi melepas pelukan Mike, dan menatapnya.
"Kalau begitu, bisakah kau menerima maafku untuk menemaniku keluar malam ini?" Tanya Naomi.
Mike berpikir sejenak, jika dia menerima, takutnya Naomi malah semakin menyimpan rasa padanya, tapi jika dia menolak, Naomi tidak akan memaafkannya.
"Baiklah, kita kemana malam ini?" Tanya Mike.
(Toh ini juga terakhir kalinya aku ketemu sama dia) ucap Mike dalam hati.
"Kebioskop aja yuk, tapi aku bosan dengan bioskop di kota ini, gimana kalo kita ke kota kamu, ntar nonton bioskopnya disana aja, gimana?" Saran Naomi.
"Boleh, yah udah jalan yuk, kamu ikuti mobil aku aja, jangan sampai keselip mobil lain nanti." Ucap Mike.
Mereka pun berangkat, keluar dari kota itu menuju kota asal Mike.
Kira-kira lama waktu perjalanan cuman 2 jam,jika jalanan tidak macet, mereka bisa sampai dalam waktu 1 setengah jam.
#Di kota I
Terlihat tuan Torres sudah bersiap dengan seragamnya, sebentar lagi dia akan berangkat.
"Sayang ingat-ingat dulu, masih ada yang ketinggalan gak?" Tanya Laura.
"Ponsel, charger, dompet, ya ampun power bank aku sayang." Ucap Torres.
"Tuh kan, kamu taro dimana sayang, biar mommy ambilin?" Tanya Laura.
"Kayaknya Daddy cas deh, mommy tolong liatin di nakas dong" pinta Torres.
Laura menuju meja nakas, namun tidak ada power bank disana.
"Gak ada sayang, Daddy taro dimana?" Ucap laura.
"Kok gak ada sih? Perasaan tadi Daddy cas deh dimeja nakas." Torres kebingungan mencari power bank nya.
" Sayang kamu ih, kebiasaan banget deh kelupaan gitu, ingat-ingat lagi, kapan terakhir kali Daddy megang power bank nya?" Ucap Laura menuruni anak tangga.
"Tuan ini kopinya" Nana datang membawa kopi yang sudah dipindahkan kedalam botol termos, supaya kopinya tidak dingin.
"Makasih sayang, taro di kantong samping tas Daddy aja." Ucap Torres sambil terus memikirkan power banknya.
"Daddy udah ingat belum?"tanya Laura.
"Tuan! Nyonya! Cari apa?" Tanya Nana.
"Power bank daddy kamu sayang, Daddy lupa taro dimana tadi." Jawab Laura.
Nana mengedarkan pandangannya di setiap sofa di ruang keluarga itu, sampai akhirnya, Nana melihat ujung power bank itu didalam tas kecil Torres.
"Power bank-nya udah di tas nyonya, ini." Jawab Nana sambil mengangkat PB itu.
"Daddy kamu kebiasaan sih Na." Jawab Laura kesal, pasalnya dari tadi dia bolak-balik mencari benda itu yang ternyata sudah ada didalam tas suaminya.
"Mommy kamu tuh yang kebiasaan, suami mau pergi kok dibentak-bentak." Ucap Torres tidak mau kalah.
Laura yang mendengar suaminya pun memeluknya dan minta maaf, dia hanya tidak ingin, suaminya menjadi orang yang pelupa.
"Daddy sudah mau berangkat na! Panggilan ibu kamu bentar sayang." Pinta Laura.
"Baik nyonya"
Nana berjalan kebelakang memanggil ibunya.
"Bu, tuan Torres udah mau berangkat, ibu dipanggil tuh." Seru Nana pada ibunya yang ada dikamar.
"Yah udah masuk yuk" ucap ibu membuka pintu kamar. Mereka berdua berjalan masuk ruang keluarga, mereka melihat majikan mereka sudah duduk di sofa.
"Bi! Nana! Duduk dulu" mereka pun duduk.
Sudah menjadi kebiasaan keluarga Torres, jika ada yang akan bepergian jauh, mereka akan berkumpul dan berdoa meminta perlindungan dan pertolongan pada Tuhan, agar bisa sampai ditujuan dengan selamat.
Mereka berdoa dipimpin Laura.
Hening.
Hening
Hening
"...Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin!"
Setelah selesai berdoa, mereka bertiga pun mengantar Torres ke bandara. Mobil di kemudikan supir pribadi mereka, Nana, Laura, dan Torres duduk di belakang, sementara ibu Nana duduk didepan.
"Nana! Kamu gak ja...." Ucapan Torres terpotong saat ponsel Nana berdering.
"Nyonya! Tuan..." Belum selesai Nana berbicara, Laura langsung berkata.. " angkat aja sayang gakpapa kok"
Ucapnya, Laura tau, Nana akan minta izin untuk menerima panggilan ponselnya.
Laura melihat, betapa sopannya sikap Nana.
Nana hanya tersenyum dan menerima telepon dari Luna.
"Iya Lun? Ada apa?"
"Jadi gak kita hangout malem ini?" Tanya Luna.
"Jadi kok, tapi tunggu dulu ya, soalnya aku lagi dimobil, majikan aku mau ke bandara."
"Kamu nganterin Daddy kamu?" Tanya Luna.
Nana melirik kedua majikannya itu, Torres dan Laura hanya tersenyum,... "M.. iya" jawab Nana.
"Yah udah, ntar kalo udah balik telepon balik yah?" pinta luna
"Mm...oke!" Jawab Nana singkat.
Ponsel pun dimatikan.
"Mommy telfon siapa?" Tanya Torres melihat istrinya menelfon seseorang.
"Ini, mommy telfon Michel...... Halo sayang, kamu udah berangkat kesini atau belum?" Ucap Laura ketika ponselnya langsung terhubung dengan Michel.
...
"Oh yah sudah, kita tungguin di bandara yah?" Ucap Laura kembali.
...
"...ini daddy kamu tiba-tiba dapet jadwal malam, jadinya kita lagi anterin dulu kebandara, kamu nanti langsung ke bandara kan?" Ucap Laura kembali.
...
"Kira-kira berapa menit lagi sayang?"
...
"yah udah, hati-hati, sayang gak usah ngebut, kami juga masih di jalan kok"
...
"ok. Bye sayang"
" Gimana sayang?" Tanya Torres.
" Masih di jalan sayang, katanya sekitar 43 menit lagi, mommy udah suruh dia untuk langsung kebandara temuin Daddy sebelum berangkat."
#20 menit kemudian.
"Akhirnya sampai juga" ucap Laura.
"Udah kalian pulang aja, gak usah nungguin Daddy, Michel juga masih lama." Pinta Torres.
"Gakpapa sayang, mommy juga gak tega ninggalin Daddy sendirian nungguin Michel."_laura
"Tapi Nana kan mau jalan bareng sama temannya, kasihan teman Nana nunggu lama. Daddy gakpapa kok nunggu Michel sendirian."_Torres
"Gakpapa tuan, tinggal 20 menit doang kok."_Nana.
"Sayang 20 menit lama loh"_Torres.
"Yah sudah, Nana kamu balik duluan aja, biar ibu, nyonya,sama pak Willson yang temani tuan." Saran ibu Nana.
"Saran yang bagus, tapi Nana pulangnya pake apa?"_ Laura
"Yah sudah, biar Nana minta sahabat Nana jemput Nana di sini aja" ucap Nana, kemudian diikuti anggukan oleh ketiga orang itu.
"... Luna, Willy mana?" Tanya Nana pada Luna diseberang telepon
...
"jemput gue dibandara aja yah?"
...
"sipp... Gue tunggu yah"
Hening
Hening
Hening
*
*
*
#20 menit lagi kemudian 😅😅
Ponsel Nana berdering.
"Iya Lun? Udah sampai?
...
"oke gue kesana sekarang."
Tuttuttu...
"tuan! Nyonya! Bu! Paman, Nana duluan yah?"
"Kamu gak sekalian nunggu tuan Michel dulu sayang?" Tanya ibu Nana.
"Gakpapa bi, kasihan teman Nana nunggu lama"_Laura.
" Yah sudah Nana duluan yah! tuan hati-hati diperjalanan. Semoga bisa sampai dengan selamat." Ucap Nana, kemudian keluar dari mobil dan berjalan menuju mobil Willy.
sesuai janji yah. aku up sore ini.
mohon dukungannya semua!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
𝙦𝙞𝙡𝙡𝙖 𝙋𝙆𝙓𝘿 🗿
ada beberapa percakapan yg typo jadi mayan bikin bingung 😁✌️
2021-07-09
0
Choi Nna
dari episode 5, kalian langsung ke episode 7 aja yah? soalnya author gak tau kenapa bisa ada dua episode yang double. episode 5 dan 6 ceritanya sama.
2021-06-23
3
Lea Octa
ga ketemu donk Nana sm Mike...Nana pulang duluan sih
2021-06-17
2