episode 3

"Selamat pagi Bu!" Nana masuk ke dapur dan langsung memeluk ibunya dari belakang.

"Kamu udah bangun sayang?" Tanya ibunya.

"Gak kok Bu, Nana masih tidur" jawab Nana sambil tertawa.

"Kamu apaan sih Na? Ditanya kok jawabnya gitu." Ucap ibunya sambil mencubit lengan Nana.

"Aauu... Sakit tau bu', ibu juga sih, udah tau Nana udah bangun malah ditanya." Jawab Nana.

"Iya, iya. Bantuin ibu buat sarapan untuk nyonya sama tuan"

"Siap nyonya" jawab Nana mencium pipi ibunya, Nana sangat manja pada ibunya, ibu angkatnya itu memang sangat menyayangi Nana, sama seperti menyayangi anaknya sendiri. Nana memutuskan untuk memanggil Massimo dengan sebutan "ibu" karena panggilan"mama" hanya untuk mama kandungnya.

*

*

*

"Sayang kamu panggilin nyonya sama tuan yah? Biar ibu yang beresin sisanya."

"Iya Bu"

Nana berjalan masuk rumah dan naik tangga untuk memanggil majikannya sarapan, saat sampai di depan pintu, tiba-tiba Nana mendengar percakapan majikannya.

"Sabar yah mi, mungkin ada jalan lain untuk putra kita" ucap sang suami.

*

Tok tok tok....

"Permisi nyonya, tuan! Sarapannya sudah siap" ucap Nana mengetuk pintu.

Nyonya Laura pun keluar diikuti oleh suaminya dari belakang.

"Eh, Nana, selamat pagi sayang." Ucap Nyonya Laura sambil tersenyum manis mengelus rambut Nana. Meskipun Laura adalah majikan Nana, dia sangat menyukai Nana, dia selalu meminta Nana untuk tidak memanggilnya "nyonya" melainkan "mommy" namun Nana selalu menolaknya dengan halus mengingat statusnya dirumah itu. Laura sangat menyukainya karena mereka tidak memiliki anak perempuan, mereka hanya dikaruniai dua anak laki-laki, namun sayang anak terakhir mereka sudah meninggal.

"Selamat pagi nyonya Laura." Ucap Nana membalas dengan senyumnya yang manis.

"Pagi Nana" sapa tuan Torres yang baru muncul dari dalam kamar. "Selamat pagi tuan." Jawab Nana.

"Nana! Kan saya sudah bilang, jangan panggil "nyonya/tuan" panggil "mommy dan Daddy" aja, oke!" Ucap Nyonya Laura untuk kesekian kalinya, namun hanya dibalas dengan senyuman oleh Nana.

*

*

*

Mereka berempat pun sarapan di meja makan, sebenarnya Nana dan ibunya selalu menolak untuk makan bersama majikannya, tapi karena keduanya selalu memaksa, mau tidak mau mereka harus ikut. Itulah kelebihan nyonya Laura dan tuan Torres, meskipun mereka kaya, mereka tetap ramah pada siapapun.

"Jadi mi, Michel akan kembali kesini atau ke apartemennya?" Pertanyaan tuan Torres memecah keheningan di ruangan itu.

"Michel mana mau tinggal disini, Daddy tau sendiri kan, dia lebih nyaman di apartemen daripada di rumah, tapi kayaknya Michel akan kesini dulu, baru ke apartemennya." Jawab nyonya Laura.

"Mommy bisa gak bujuk Michel untuk tinggal disini, Daddy kesepian kalo kalian semua udah pada sibuk, mommy ke sekolah, Nana kuliah, ibunya Nana sibuk kerja dibelakang, Daddy suntuk sendirian." Bujuk tuan Torres dengan wajah memelas.

"Kenapa gak daddy sendiri aja yang bujuk, kebiasaan deh hal kecil gitu doang minta bantuannya sama mommy" jawab nyonya Laura.

Nana dan ibunya hanya menyimak percakapan kedua majikannya itu. Namun Nana sedikit penasaran dengan anak majikannya itu, pasalnya selama tinggal di rumah itu, Nana belum pernah bertemu dengan anak majikannya itu. Ibunya juga terlihat berpikir keras mengenai anak majikannya itu, setaunya anaknya adalah seorang jaksa, selama jadi jaksa, dia tidak pernah mengunjungi rumah itu.

Messina tau betul karena Messina lah yang menjaga Michel dari kecil sampai akhirnya masuk sekolah menengah pertama, saat SMA, kedua orang tua Michel membelikan sebuah apartemen untuknya sebagai hadiah ulang tahunnya yang akan dipakai saat Michel sudah kerja, tapi Michel malah langsung pindah ke apartemen. Messina yakin, Michel pasti punya masalah.

Melihat raut wajah art-nya yang terlihat penasaran, nyonya Laura pun menceritakan bahwa Michel bermasalah dengan atasannya hingga Michel sendiri yang mengundurkan diri.

*

*

*

#Di kampus

Pagi ini, Nana yang selalu berjalan santai menuju kampus, terlihat sedang berfikir, kegelisahan selalu menari-nari di pikirannya.

"Gimana kalo anak majikan aku gak suka sama aku? Gak nyaman sama aku, terus ntar ngusir aku? Kalo aku diusir, aku gak punya rumah lagi dong." Ucapnya pelan sambil terus berjalan.

Setelah beberapa saat, tiba-tiba dia mengingat ucapan majikannya dimeja makan.

"Tuan Michel kan bakal tinggal di apartemen, kerumah cuman mengunjungi nyonya sama tuan, terus balik. Aaahhh.... Kurasa dia tidak akan mengusirku" ucapnya kembali bersemangat.

*

*

*

"Morning Na!" Sapa Luna sahabat Nana saat melihat Nana masuk kelas.

"Pagi Nana" ucap Willy yang masih duduk di bangkunya.

"Pagi juga guys" jawab Nana.

"Lun, tumben lo gak telat? Biasanya juga telat." Tanya Nana yang keheranan melihat Luna datang tepat waktu.

"Tau nih si Willy, orang masih enak-enakan tidur, malah diteror klakson mobil, untung aja mama sama papa aku kenal sama dia, kalo gak, tuh mobil dia udah di tempat rongsokan noh." Jawab Luna kesal.

"Lagian lo, udah jam segitu masih tidur, untung lo bukan adek gue, kalo iya, tiap hari lo gue kotak." Jawab Willy menjitak Luna.

"Emangnya pagi ini lo jemput si Luna Wil?" Tanya Nana.

"Gak sih, cuman tadi pagi aku sama mama aku nganterin sarapan buat papa aku kelokasi, ya kalian taulah maksud aku lokasi apa. Mobil mama aku masih di bengkel, pas pulang nganterin ke rumah sakit, aku kebetulan lewat depan rumah curing ini" jawab Willy.

"Kalian tuh yah, maksudnya curing apa sih? Nama aku tuh Bella Lusia Christina, orang tua aku udah ngasih nama bagus, malah ngasih nama gak jelas kalian." Luna cemberut menjawab Willy.

"Sudah-sudah bentar lagi masuk." Ucap Nana.

Mereka melewati pelajaran akhir pekan seperti biasanya.

*

*

*

Terlihat ketiga sahabat itu keluar dari ruangan kelas menuju parkiran.

"Guys ntar kan malam minggu, nonton yuk, atau kemana gitu, udah lama kita gak jalan bareng" ajak Willy pada kedua sahabatnya itu.

"Kenapa gak ajak pacar lo aja, jomloh yah. Hahahaha...." Luna mengejek Willy.

"Gue sebenarnya suka sama Nana, tapi aku takut nyatain perasaan gue ke dia, takutnya persahabatan kita rusak cuman karena perasaan aku" ucap Willy dalam hati.

"Bilang aja lo gak mau jalan sama kita, gak usah pura-pura ngejek" jawab Willy.

"Gue gak bisa janji guys, soalnya tau sendiri kan gue tinggalnya dimana dan sama siapa, gue gak bisa jawab sebelum minta izin sama majikan gue. Tapi ntar deh gue kabarin kalo udah izin sama mereka, terus lo Lun mau ikut apa gak nih?" Ucap Luna.

Mereka bertiga masih berdiri diparkiran tempat mobil Luna dan Willy diparkir.

"Aku sih oke-oke aja, tapi kalo misalnya lo gak diizinin sama majikan lo, gimana Wil?" Tanya Luna.

"Yah udah kalo gitu kita berdua aja, lain kali aja kita bertiga nya." Jawab Willy enteng.

"Oke. Tapi pake mobil lo yah? Kabarin kita nanti yah Na, biar kita jemput Lo?" Pinta Luna pada kedua sahabatnya itu. "Sipp. Yah udah gue balik dulu ya? Bye-bye!" Pamit Nana sambil memeluk kedua sahabatnya itu.

"Kenapa sih Na, lo gak pernah mau dianterin sama kita?" Tanya Willy.

"Gak tau juga sih, males aja, ntar kalo aku kebiasaan diantar jemput sama kalian, kepasar pun pasti minta di antar sama kalian." Jawab Nana santai.

"Yah udah hati-hati yah?" Luna melambaikan tangan pada Nana.

*

*

*

Seperti biasa Nana pulang kerumah majikannya dengan berjalan kaki. Nana selalu lewat jalur belakang rumah ketika keluar ataupun pulang kerumah. Itu juga karena kamar Nana dan ibunya berada di belakang

Terpopuler

Comments

Roroazzahra

Roroazzahra

next

2021-11-21

0

Andrean Brima

Andrean Brima

Curing..." Cungkring " ....kurus kering... itu yg aku tau ..gk tau yg lainnya sependapat apa tdk dgnku...,🤭🤭😁😁😁

2021-11-19

0

𝙦𝙞𝙡𝙡𝙖 𝙋𝙆𝙓𝘿 🗿

𝙦𝙞𝙡𝙡𝙖 𝙋𝙆𝙓𝘿 🗿

masih nyimak

2021-07-09

0

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 episode 2
3 episode 3
4 episode 4
5 episode 5
6 episode 6
7 episode 7
8 Episode 8 *Mike Visual
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20 # Visual ° Sunday Special
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29 # Sunday Special
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 33
35 First Kiss
36 Naomi kecewa
37 Dendam Willy
38 Kembali ke Apartemen
39 Mahasiswi Jenius
40 Second Kiss
41 Cemburu
42 Marah
43 Cemburu part 2
44 Bertengkar lagi
45 Jiwa Yang Tertukar
46 Porsche VS Lamborghini
47 Pelajaran Pertama Dari Uncle Mike
48 Menghitung Umur
49 Apakah Dia Benar Mencintaiku?
50 World Wide Handsome
51 Jangan Menyerah
52 Perkara Bekal
53 Mike Salah Paham
54 Kebenaran di Mata Mike
55 Hadiah untuk Mike.
56 Pendengar yang Baik 'Thomas'
57 Simbiosis Mutualisme: Thom x Nana
58 Karma?
59 Tempat Rongsokan atau Gudang?
60 Rambut Basahmu
61 Bukan Berarti Membenci
62 Jangan Berbagi.
63 Ada Apa dengan PAMIT?
64 Mommy Tau
65 Izin Mommy
66 U Know The Drill
67 Drama Pagi
68 Otak Mesum
69 Sabar
70 Hampir Saja
71 Membalas Uncle Mike
72 Ini Kampus!!!
73 Ada Apa..?
74 Love Myself
75 Kejutan
76 Mobil Baru
77 Titipan
78 Tangis dalam Diam
79 Tempat untuk Anak Mike
80 Laura Kesal
81 Uncle Qresh
82 Tamu Lain
83 Siapa?
84 Couple-an lagi?
85 Bukan Tatapan Biasa
86 Cantik
87 Perjodohan
88 Jadi Bagaimana..?
89 Batal ke Bioskop
90 Menarik
91 Qresh Fearicho Torres
92 Jogging Bareng
93 Feeling
94 Pulang
95 Sakit Hati dengan Orang Baru
96 Cuman CEO
97 Mike Cemburu
98 Izin ke Taman
99 Di Taman
100 Baikan
101 Tertarik
102 Rencana Liburan
103 Ke Bandara
104 Berangkat.
105 Pria Normal
106 KEBIASAAN
107 Membantu Uncle Qresh
108 Menyukai atau Tidak.?
109 Gadis Baru
110 BERHENTI!
111 Video Call
112 Minta Maaf
113 PENGUMUMAN.!!!
114 Siapa Dia???
115 Kejadian Itu
Episodes

Updated 115 Episodes

1
prolog
2
episode 2
3
episode 3
4
episode 4
5
episode 5
6
episode 6
7
episode 7
8
Episode 8 *Mike Visual
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20 # Visual ° Sunday Special
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29 # Sunday Special
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 33
35
First Kiss
36
Naomi kecewa
37
Dendam Willy
38
Kembali ke Apartemen
39
Mahasiswi Jenius
40
Second Kiss
41
Cemburu
42
Marah
43
Cemburu part 2
44
Bertengkar lagi
45
Jiwa Yang Tertukar
46
Porsche VS Lamborghini
47
Pelajaran Pertama Dari Uncle Mike
48
Menghitung Umur
49
Apakah Dia Benar Mencintaiku?
50
World Wide Handsome
51
Jangan Menyerah
52
Perkara Bekal
53
Mike Salah Paham
54
Kebenaran di Mata Mike
55
Hadiah untuk Mike.
56
Pendengar yang Baik 'Thomas'
57
Simbiosis Mutualisme: Thom x Nana
58
Karma?
59
Tempat Rongsokan atau Gudang?
60
Rambut Basahmu
61
Bukan Berarti Membenci
62
Jangan Berbagi.
63
Ada Apa dengan PAMIT?
64
Mommy Tau
65
Izin Mommy
66
U Know The Drill
67
Drama Pagi
68
Otak Mesum
69
Sabar
70
Hampir Saja
71
Membalas Uncle Mike
72
Ini Kampus!!!
73
Ada Apa..?
74
Love Myself
75
Kejutan
76
Mobil Baru
77
Titipan
78
Tangis dalam Diam
79
Tempat untuk Anak Mike
80
Laura Kesal
81
Uncle Qresh
82
Tamu Lain
83
Siapa?
84
Couple-an lagi?
85
Bukan Tatapan Biasa
86
Cantik
87
Perjodohan
88
Jadi Bagaimana..?
89
Batal ke Bioskop
90
Menarik
91
Qresh Fearicho Torres
92
Jogging Bareng
93
Feeling
94
Pulang
95
Sakit Hati dengan Orang Baru
96
Cuman CEO
97
Mike Cemburu
98
Izin ke Taman
99
Di Taman
100
Baikan
101
Tertarik
102
Rencana Liburan
103
Ke Bandara
104
Berangkat.
105
Pria Normal
106
KEBIASAAN
107
Membantu Uncle Qresh
108
Menyukai atau Tidak.?
109
Gadis Baru
110
BERHENTI!
111
Video Call
112
Minta Maaf
113
PENGUMUMAN.!!!
114
Siapa Dia???
115
Kejadian Itu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!