Mas Adam sudah menjadi bagian hidupku. Meski kita tidak hidup bersama. Tapi hari hariku bersama dia.
Mas Adam entah aku mencintainya atau tidak aku kurang tau. Yang aku tau aku tidak bisa hidup tanpa dia, mungkin aku sudah tergantung padanya.
Mas Adam adalah seorang pengusaha. Semua usaha pernah ia jalani dari kuliner, perumahan, penyewaan, tambang dan banyak sekali sampai sampai aku pusing menanggapinya.
Mungkin aku yang terlalu bodoh karena ukuran otakku tak sampai mencerna hal hal yang sulit. Aku hanya tamatan SMA yang hidup di perdesaan.
Mas Adam memang orang yang cukup jenius semua di perhitungkan secara terperinci hingga uang seribu perakpun tak pernah di sepelehkan.
Dia bukan orang yang pelit bisnis memang bisnis ucapnya. Setiap hari jumat dia menyediakan bungkusan bungkusan nasi untuk di bagi bagikan
Yang sering di ucapkan bagaimana bisa cerdas bersodaqoh. Dengan membangun sumur air di pakai orang banyak atau bersodaqoh setiap hari jumat.
Padahal menurutku dari pada rencana baiknya. Ke orang lain lebih baik membantuku lebih berpahala. Karena setiap harinya aku masih merasa kekurangan.
Aku bekerja dari petang hingga petang lagi yang ku dapat tak bisa mencukupi kehidupanku.
Bukan salah mas Adam menurutku setiap kali dikasih bantuan aku selalu menolak dan merasa bisa mengatasinya.
Angkuh itulah aku, yang masih merasa gengsi padahal tidak mampu.
Banyak yang ku kagumi dalam dirinya mungkin karena dia sepuluh tahun di atasku dan selalu hebat di mataku.
Entah apa yang dilihat dari diriku yang biasa biasa ini. Hingga saat ini mas Adam belum memutuskan untuk menikah.
Setiap kita berjalan mas Adam selalu menggandeng tanganku. Hingga orang orang pada heran. Karena pemandangan yang tidak seimbang menurut banyak orang.
Kenapa aku harus resah jika orang yang menggandengku saja tidak pernah melepaskanku, untuk apa aku peduli dengan penilaian orang.
Memang mas Adam bertubuh tinggi dan berisi. Kulitnya pun bersih di tambah rambut yang selalu rapi. Wanita mana yang tidak terpesona dengan gerakannya yang tegas.
Kalau yang di lihat kecantikan aku tidak termasuk hitungannya. Aku hanya wanita yang kumal apalagi setelah menikah. Badanku ini makin lama makin membesar.
Yah itulah tentang rasa, seseorang tidak bisa memilih kepada siapa rasa itu di jatuhkan. Dan kepada siapa kita di jodohkan.
Hal yang pernah di impikan belum tentu di dapatkan.
Bagiku hal yang mustahil memiliki mas Adam karena aku dan dia bagai langit dan bumi. Di samping itu ada mas Gilang dan Dinda. Bagaimana dengan mereka?
Mereka tidak mempunyai dosa apa apa. Aku yang berdosa karena mencintai orang diluar perjanjian Tuhan dan Negara.
Treet treet.
Pesan dari mas Adam berbunyi. Setelah memblokir nomor ku. Ahkirnya dia membuka kembali. Seminggu lebih aku menunggu kabar darinya. Tiap menit aku mengotak atik handphone, berharap mas Adam menghubungi lebih dulu.
Ada pesan yang belum ku baca sudah di hapus.
"Kangen ya. jawabku meledek
Mas Adam hanya mengirimkan stiker lucu
Aku diam tidak membalas apa apa.
"Bagaimana kabarmu.
"Baik. jawabku singkat.
Pandai benar perlakuannya seakan akan tidak terjadi apa apa
"😤 aku kesal padanya.
"😪 mas Adam membalasnya
"😗 kupancing dia.
"🙉 mas Adam pura pura tidak tau.
"😘 ku pancing lagi
"🙈 dia sedikit malu.
"I miss you
" I miss you too.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
🌼EmeLBy🌼
selalu aja jejak like untumu
2021-08-22
1
susy collection
😍😍😍
2021-05-29
1